Iklan

Pertanyaan

Berikan contoh apresiasi, depresiasi, revaluasi, dan devaluasi mata uang ruplah !

Berikan contoh apresiasi, depresiasi, revaluasi, dan devaluasi mata uang ruplah ! space space

  1. ... space space

  2. ... 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

03

:

07

:

34

Klaim

Iklan

S. Anugrah

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Atma Jaya

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Contoh Devaluasi: Misalkan semula US$ 1 = Rp 400,00 lalu meningkat menjadi US$ = Rp 650,00 (devaluasi pada tanggal 15 November 1978). Utang Bagas US$ 1 Juta. Apabila ia bayar utangnya sebelum tanggal 15 November 1978, ia harus membeli US$ dengan kurs US$ 1 = Rp 400,00. Jadi Bagas harus mengeluarkan uang sejumlah Rp 400 juta. Namun apabila ia harus membayar hutangnya setelah tanggal 15 November 1978, Bagas harus mengeluarkan uang sejumlah Rp 650 juta. Ini berarti devaluasi mengakibatkan utang Bagas bertambah dalam nilai rupiah sebesar Rp 250 juta. Dengan adanya tambahan utang ini maka akan mendorong Bagas untuk menaikkan harga barang. Contoh Revaluasi: Pada bulan januari 2011 US$ 1 = Rp 8500 Pada bulan maret 2011, pemerintah mengambil kebijakan revaluasi sehingga menjadi US$ 1 = Rp 7000 Perusahaan Makmur adalah sebuah perusahaan garmen yang mengekspor hasil produknya ke berbagai negara di Eropa. Seluruh transaksi menggunakan mata uang US$. Pada bulan januari 2011, apabila negara A ingin membeli produk perusahaan Makmur senilai Rp 1.000.000. negara A harus membayar Rp 1.000.000 x US$1/Rp 8500 = US$ 117.647. setelah adanya kebijakan revaluasi, nilai transaksi tersebut berubah menjadi Rp 1.000.000 x US$1/Rp 7000 = US$ 142,857. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa setelah adanya kebijakan revaluasi, maka barang-barang ekspor menjadi semakin mahal. Sebaliknya, apabila perusahaan Makmur adalah pengimpor produk garmen, nilai transaksi setelah adanya revaluasi akan semakin murah. Contoh Apresiasi: Kemarin kusr EUR/USD 1,3000 kemudian pada hari ini menjadi EUR/USD 1,3100, maka kurs EUR/USD meningkat. EUR/USD 1,3100 – EUR/USD 1,3000 = EUR/USD 0,010 atau seratus point. Artinya adalah Euro terapresiasi terhadap Dollar Amerika. Sedangkan, Dollar Amerika mengalami depresiasi terhadap Euro. Hal ini mencerminkan bahwa nilai Euro naik atau Dollar Amerika turun. Euro menjadi mahal atau Dollar Amerika menjadi murah. Dan jumlah Dollar Amerika yang diperlukan untuk membeli Euro menjadi banyak. Contoh Resesi: Misalnyasuatu negara mengalami penurunan tingkat ekonomi, negara tersebut sering mengalaminya secara periodik dari pemerintahan satu ke pemerintahan lainnya. Namun hal itu berlangsung secara singkat sebagai dasar potensi bangsa ini untuk bisa meloloskan diri dari resesi dengan cepat.

  • Contoh Devaluasi:
    Misalkan semula US$ 1 = Rp 400,00 lalu meningkat menjadi US$ = Rp 650,00 (devaluasi pada tanggal 15 November 1978). Utang Bagas US$ 1 Juta. Apabila ia bayar utangnya sebelum tanggal 15 November 1978, ia harus membeli US$ dengan kurs US$ 1 = Rp 400,00. Jadi Bagas harus mengeluarkan uang sejumlah Rp 400 juta. Namun apabila ia harus membayar hutangnya setelah tanggal 15 November 1978, Bagas harus mengeluarkan uang sejumlah Rp 650 juta. Ini berarti devaluasi mengakibatkan utang Bagas bertambah dalam nilai rupiah sebesar Rp 250 juta. Dengan adanya tambahan utang ini maka akan mendorong Bagas untuk menaikkan harga barang.

 

  • Contoh Revaluasi:
    Pada bulan januari 2011 US$ 1 = Rp 8500 Pada bulan maret 2011, pemerintah mengambil kebijakan revaluasi sehingga menjadi US$ 1 = Rp 7000 Perusahaan Makmur adalah sebuah perusahaan garmen yang mengekspor hasil produknya ke berbagai negara di Eropa. Seluruh transaksi menggunakan mata uang US$. Pada bulan januari 2011, apabila negara A ingin membeli produk perusahaan Makmur senilai Rp 1.000.000. negara A harus membayar Rp 1.000.000 x US$1/Rp 8500 = US$ 117.647. setelah adanya kebijakan revaluasi, nilai transaksi tersebut berubah menjadi Rp 1.000.000 x US$1/Rp 7000 = US$ 142,857. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa setelah adanya kebijakan revaluasi, maka barang-barang ekspor menjadi semakin mahal. Sebaliknya, apabila perusahaan Makmur adalah pengimpor produk garmen, nilai transaksi setelah adanya revaluasi akan semakin murah.
     
  • Contoh Apresiasi:
    Kemarin kusr EUR/USD 1,3000 kemudian pada hari ini menjadi EUR/USD 1,3100, maka kurs EUR/USD meningkat. EUR/USD 1,3100 – EUR/USD 1,3000 = EUR/USD 0,010 atau seratus point. Artinya adalah Euro terapresiasi terhadap Dollar Amerika. Sedangkan, Dollar Amerika mengalami depresiasi terhadap Euro. Hal ini mencerminkan bahwa nilai Euro naik atau Dollar Amerika turun. Euro menjadi mahal atau Dollar Amerika menjadi murah. Dan jumlah Dollar Amerika yang diperlukan untuk membeli Euro menjadi banyak.

 

  • Contoh Resesi:
    Misalnya suatu negara mengalami penurunan tingkat ekonomi, negara tersebut sering mengalaminya secara periodik dari pemerintahan satu ke pemerintahan lainnya. Namun hal itu berlangsung secara singkat sebagai dasar potensi bangsa ini untuk bisa meloloskan diri dari resesi dengan cepat. 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

4

Mutia Abdillah

Pembahasan lengkap banget Mudah dimengerti Bantu banget Ini yang aku cari! Makasih ❤️

Rizka Tania Putri Sukarno

Pembahasan lengkap banget

Iklan

Pertanyaan serupa

Mengapa pemerintah (Bank Indonesia) perlu mengelola uang rupiah?

3

4.8

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia