Jawaban yang tepat dari pertanyaan di atas adalah E.
Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut.
Ketika Belanda diduduki Prancis, Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels, seorang mantan advokat, patriot, jenderal dan pengagum Napoleon Bonaparte sebagai gubernur Jenderal Hindia Belanda. Dengan demikian, dalam kurun waktu 1806 sampai 1811, Nusantara merupakan wilayah jajahan Prancis. Daendels memegang dua tugas utama, yaitu mempertahankan pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris. Mengapa demikian, karena Prancis dan Inggris terlibat perang di Eropa yang berimbas pula ke daerah koloninya, dan memperbaiki keadaan tanah jajahan dari berbagai aspek, terutama penyelewangan kekuasaan dan korupsi. Daendels menerapkan beberapa kebijakan, diantaranya.
- membentuk tentara untuk memperkuat hegemoni ekonomi dan keamanan
- sentralisasi pemerintahan
- melakukan penjualan tanah rakyat pada pihak swasta atau partikelir
- memperluas dan memperbaharui pengadilan pribumi
Membentuk tentara untuk memperkuat hegemoni dan keamanan dilakukan oleh Daendels, seperti membangun pangkalan angkatan laut di Merak dan Ujung Kulon. Membangun angkatan perang yang terdiri dari orang-orang bumiputera, seperti Legiun Mangkunegaraan. Mendirikan pabrik senjata di Surabaya, pabrik meriam di Semarang dan sekolah militer di Batavia. Pembangunan Jalan Raya Pos dari Anyer hingga Panarukan, dimana jalan tersebut dibangun agar tentara dapat bergerak cepat dan mempermudah distribusi hasil perkebunan.
Sentralisasi pemerintahan dilakukan oleh Daendels, dengan mengangkat semua bupati di Jawa menjadi pegawai pemerintahan Hindia Belanda, dengan maksud menyetarakan mereka dengan para pegawai pemerintahan dari bangsa Eropa. Hal ini dilakukan Daendels untuk menghentikan tindakan penyelewangan wewenang oleh para bupati Jawa yang memperoleh keuntungan langsung dari penduduknya.
Melakukan penjualan tanah rakyat kepada pihak swasta atau partikelir yang dilakukan oleh Daendels, dengan alasan untuk kepentingan pasar. Namun, hal tersebut digunakan untuk memperkaya diri sendiri yang mengakibatkan Daendels diturunkan dari jabatannya.
Memperluas dan memperbaharui pengadilan pribumi dilakukan oleh Daendels, dengan memutuskan untuk melakukan pemisahan kelompok penduduk yang berbeda dalam urusan peradilan. Daendels memberikan setiap kabupaten dan setiap prefektorat (di atas kabupaten) pengadilannya sendiri, yang terdiri atas orang-orang Bumiputera (bupati) dan dengan dua orang Eropa di pengadilan-pengadilan prefektorat. Dengan demikian, Daendels membentuk kantor pengadilan, yaitu Pengadilan Wilayah dan Pengadilan Bumiputera ( Landgericht) untuk setiap prefektorat dengan satu majelis bupati dan sang prefektorat sebagai ketua majelisnya.