Iklan

Pertanyaan

Penghapusan tanam paksa di Hindia Belanda pada 1860-an hingga 1870 ditandai dengan .... (SIMAK Ul 2015)

Penghapusan tanam paksa di Hindia Belanda pada 1860-an hingga 1870 ditandai dengan .... (SIMAK Ul 2015)

  1. diberlakukannya Politik Etis

  2. diberlakukannya Undang-Undang Agraria

  3. diperbaikinya sistem pendidikan

  4. diberlakukannya Undang-Undang Tata Negara

  5. penurunan ekonomi rakyat Hindia BeIanda

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

02

:

00

:

24

:

15

Klaim

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Jawaban yang tepat dari pertanyaan di atas adalah B. Untuk lebih detaillnya, yuk pahami penjelasan berikut. Tanam paksa merupakan kebijakan yang dilakukan oleh Belanda pada tahun 1830 hingga 1870. Dalam perkembangannya, sistem tanam paksa ini membawa keuntungan ekonomi bagi Belanda. Namun, tanam paksa ini kemudian mendapatkan kritik dari berbagai pihak termasuk dari orang-orang Belanda sendiri. salah satunya adalahEduard Douwes Dekker, yang menulis buku Max Havellar pada tahun 1860. Buku tersebut mengisahkan petani yang menderita karena kebijakan sewenang-wenang oleh Belanda. Selain itu, di Belanda sendiri mulai berkuasa Partai Liberal Belanda yang terpengaruhi Revolusi Prancis dan Revolusi Prancis. Salah satu dampak dari partai tersebut adalah diterapkannya sistem ekonomi liberal atau liberalisme ekonomi, termasuk di negeri jajahannya. Kemudian, sistem ekonomi liberal tersebut diwujudkan dalam bentuk kebijakan pintu terbuka, dalam artian membuka ruang (pintu) untuk pihak swasta menanamkan modalnya di Indonesia. Sebagai landasannya, Parlemen Belanda meluncurkan dua undang-undang, yaitu Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula pada tahun 1870.

Jawaban yang tepat dari pertanyaan di atas adalah B.

Untuk lebih detaillnya, yuk pahami penjelasan berikut. 

Tanam paksa merupakan kebijakan yang dilakukan oleh Belanda pada tahun 1830 hingga 1870. Dalam perkembangannya, sistem tanam paksa ini membawa keuntungan ekonomi bagi Belanda. Namun, tanam paksa ini kemudian mendapatkan kritik dari berbagai pihak termasuk dari orang-orang Belanda sendiri. salah satunya adalah Eduard Douwes Dekker, yang menulis buku Max Havellar pada tahun 1860. Buku tersebut mengisahkan petani yang menderita karena kebijakan sewenang-wenang oleh Belanda. Selain itu, di Belanda sendiri mulai berkuasa Partai Liberal Belanda yang terpengaruhi Revolusi Prancis dan Revolusi Prancis. Salah satu dampak dari partai tersebut adalah diterapkannya sistem ekonomi liberal atau liberalisme ekonomi, termasuk di negeri jajahannya. 
Kemudian, sistem ekonomi liberal tersebut diwujudkan dalam bentuk kebijakan pintu terbuka, dalam artian membuka ruang (pintu) untuk pihak swasta menanamkan modalnya di Indonesia. Sebagai landasannya, Parlemen Belanda meluncurkan dua undang-undang, yaitu Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula pada tahun 1870. 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

16

Iklan

Pertanyaan serupa

Perang Dunia II di Eropa dimulai dengan adanya serangan militer Jerman ke wilayah Danzig, Polandia, pada tanggal 1 September 1941. SEBAB Jerman melaksanakan politik agresi militernya berdasarkan...

12

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia