Aktivitas perekonomian di kehidupan Masa Praaksara, pada dasarnya mengikuti perkembangan masa di setiap periodenya, dalam arti mengikuti pola dan ciri-ciri yang menyertai kehidupan mereka di zamannya, mulai dari Zaman Batu sampai dengan Zaman Logam. Namun, secara garis besar kehidupan Masa Praaksara pada aspek ekonomi dilihat dari cara mereka hidup, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangannya, berikut penjelasannya.
Aktivitas berburu dan meramu makanan, pola aktivitas ini terdapat di Zaman Batu Tua (Paleolitikum) dan Zaman Batu Tengah (Mesolitikum), yakni manusia di zaman ini berburu hewan dan mengambil makanan dari yang tersedia di alam (food gathering) dengan menggunakan perkakas dari batu yang sederhana. Konsekuensi logis dari aktivitas yang demikian, membuat hunian mereka tidak menetap tetapi nomaden (berpindah-pindah) mengikuti ketersediaan alam yang memadai, meski dalam perkembangannya kemudian hunian mereka semi nomaden dalam arti kadang menetap kadang berpindah, mereka berpindah dari satu gua ke gua yang lain (Abris Sous Roche). Selain dari alam liar di darat, tempat perburuan mereka juga sampai ke pesisir pantai, sehingga bukti sejarah seperti Kjokkenmoddinger (tumpukan sampah dapur kerang) ditemukan di sepanjang Pantai Timur Sumatera.
Aktivitas bercocok tanam dan beternak, pola aktivitas ini terutama terdapat di Zaman Batu Baru di mana terjadi revolusi perubahan dari yang semula mengandalkan dari alam kemudian menjadi mengolah dari alam, sehingga aktivitas manusia untuk berburu berubah menjadi menjinakan hewan dan memeliharanya dan mulai mengenal sistem berladang dengan teknik slash and burn. Selain itu, konsekuensi hunian di aktivitas ini tentu sedenter (menetap) karena mengolah hasil pertanian, perladangan, perlu waktu sehingga mereka akan bertempat tinggal tetap.
Aktivitas perundagian, yakni aktivitas perekonomian yang semakin pesat ditandai dengan munculnya sekelompok masyarakat Undagi, yakni orang-orang yang terampil dalam membuat kerajinan seperti gerabah, sampan dan perhiasan. Dengan berkembangannya hasil olahan tersebut, membuat aktivitas perdagangan semakin pesat sebab banyak barang yang bisa diperjualbelikan.
Jadi, aktivitas perekonomian Masa Praaksara pada dasarnya terbagi ke dalam tiga tahap, yakni berburu dan meramu, bercocok tanam dan aktivitas perundagian.