Iklan

Pertanyaan

Bagaimanakah kedudukan filsafat dalam kehidupan masyarakat Cina?

Bagaimanakah kedudukan filsafat dalam kehidupan masyarakat Cina?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

06

:

44

:

11

Klaim

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

kedudukan filsafat dalam peradaban Cina bisa disamakan dengan kedudukan agama pada peradaban-peradaban lain. Di Cina, filsafat selalu menjadi perhatian bagi setiap orang yang berpendidikan. Pada masa lalu, jika seseorang merupakan orang yang berpendidikan, maka pendidikan pertama yang ia terima adalah filsafat.

kedudukan filsafat dalam peradaban Cina bisa disamakan dengan kedudukan agama pada peradaban-peradaban lain. Di Cina, filsafat selalu menjadi perhatian bagi setiap orang yang berpendidikan. Pada masa lalu, jika seseorang merupakan orang yang berpendidikan, maka pendidikan pertama yang ia terima adalah filsafat.

Pembahasan

Pembahasan
lock

Filsafat Cina hidup dalam kebudayaan Cina. Hal ini disebabkan karena pemikiran filsafat selalu diberikan dalam setiap jenjang pendidikan sejak dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Menurut rakyat Cina, fungsi filsafat dalam kehidupan manusia adalah untuk mempertinggi tingkat kerohanian. Artinya, dengan filsafat dihadapkan dapat menjulang tinggi untuk meraih nilai-nilai yang lebih tinggi daripada nilai-nilai moral. Kedudukan filsafat di kehidupan masyarakat Cina merupakan kedudukan yang paling diutamakan. Kehidupan Cina berkembang pada zaman Dinasti Chou (1066-221SM) sehingga Dinasti Chou berhasil meletakkan dasar-dasar kehidupan dan berpengaruh sepanjang sejarah Cina. Filsuf Cina antara lain: Lao Tse, ajarannya disebut Taoisme, tertulis dalam buku Tao Te-ching, yang intinya Adanya semangat keadilan dan kesejahteraan bernama Tao, orang tidak boleh mengekang jalannya alam dan orang supaya mau menerima nasib; seperti suka, duka, bahagia, sengsara dan sebagainya. Mo Ti ajarannya mendasarkan pada Chien Ai, yakni cinta universal. Maksudnya, cinta yang tanpa pandang bulu, yakni mencintai sesama seperti mencintai dirinya sendiri. Jika setiap orang bertindak demikian, maka dunia akan damai. Kung Fu Tse dalam bahasa Tionghoa, sedangkan orang-orang Barat menyebutnya Confusius. Ajarannya biasa disebut Ju Chia (Kung Chia), orang banyak menyebutnya Confusianisme. Pokok-pokok ajarannya terletak pada Tian, Xiandan Ren. Jika manusia atau masyarakat telah memegang teguh Tian, Xian, dan Ren, maka dunia akan damai. Dengan demikian, kedudukan filsafat dalam peradaban Cina bisa disamakan dengan kedudukan agama pada peradaban-peradaban lain. Di Cina, filsafat selalu menjadi perhatian bagi setiap orang yang berpendidikan. Pada masa lalu, jika seseorang merupakan orang yang berpendidikan, maka pendidikan pertama yang ia terima adalah filsafat.

Filsafat Cina hidup dalam kebudayaan Cina. Hal ini disebabkan karena pemikiran filsafat selalu diberikan dalam setiap jenjang pendidikan sejak dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Menurut rakyat Cina, fungsi filsafat dalam kehidupan manusia adalah untuk mempertinggi tingkat kerohanian. Artinya, dengan filsafat dihadapkan dapat menjulang tinggi untuk meraih nilai-nilai yang lebih tinggi daripada nilai-nilai moral. Kedudukan filsafat di kehidupan masyarakat Cina merupakan kedudukan yang paling diutamakan. Kehidupan Cina berkembang pada zaman Dinasti Chou (1066 -221 SM) sehingga Dinasti Chou berhasil meletakkan dasar-dasar kehidupan dan berpengaruh sepanjang sejarah Cina. Filsuf Cina antara lain:

  1. Lao Tse, ajarannya disebut Taoisme, tertulis dalam buku Tao Te-ching, yang intinya Adanya semangat keadilan dan kesejahteraan bernama Tao, orang tidak boleh mengekang jalannya alam dan orang supaya mau menerima nasib; seperti suka, duka, bahagia, sengsara dan sebagainya.
  2. Mo Ti ajarannya mendasarkan pada Chien Ai, yakni cinta universal. Maksudnya, cinta yang tanpa pandang bulu, yakni mencintai sesama seperti mencintai dirinya sendiri. Jika setiap orang bertindak demikian, maka dunia akan damai.
  3. Kung Fu Tse dalam bahasa Tionghoa, sedangkan orang-orang Barat menyebutnya Confusius. Ajarannya biasa disebut Ju Chia (Kung Chia), orang banyak menyebutnya Confusianisme. Pokok-pokok ajarannya terletak pada Tian, Xian dan Ren. Jika manusia atau masyarakat telah memegang teguh Tian, Xian, dan Ren, maka dunia akan damai.

 

Dengan demikian, kedudukan filsafat dalam peradaban Cina bisa disamakan dengan kedudukan agama pada peradaban-peradaban lain. Di Cina, filsafat selalu menjadi perhatian bagi setiap orang yang berpendidikan. Pada masa lalu, jika seseorang merupakan orang yang berpendidikan, maka pendidikan pertama yang ia terima adalah filsafat.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Pertanyaan serupa

Tanda dimulainya penguasaan Dinasti Qin di Tiongkok adalah….

1

4.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia