Iklan

Pertanyaan

Bagaimana pendapat Snouck Hurgronje tentang Islam yang berkembang di Indonesia?

Bagaimana pendapat Snouck Hurgronje tentang Islam yang berkembang di Indonesia?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

21

:

42

:

08

Klaim

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

pendapatSnouck Hurgronje mengenai Islam yang berkembang di Indonesia ialah bahwa Islam tidak begitu berbahaya, namun jika kegiatan-kegiatan keagamaan pribumi diganggu maka akan tumbuh semangat keislaman mereka dalam bentuk lain yaitu seperti mendirikan perkumpulan-perkumpulan tarekat yang mengajarkan "perang sabil".

pendapat Snouck Hurgronje mengenai Islam yang berkembang di Indonesia ialah bahwa Islam tidak begitu berbahaya, namun jika kegiatan-kegiatan keagamaan pribumi diganggu maka akan tumbuh semangat keislaman mereka dalam bentuk lain yaitu seperti mendirikan perkumpulan-perkumpulan tarekat yang mengajarkan "perang sabil".

Pembahasan

Pembahasan
lock

Snouck Hurgronje lahir di Oosterhout, belanda pada tahun 1857. Ia menjadi mahasiswa teologi di Universitas Leiden pada tahun 1874.Snouck Hurgronje sangat mendalami mengenai masalah keislaman, salah satunya di Indonesia. Teori yang terkenal dariSnouck Hurgronje ialah teori masuknya Islam melalui Gujarat. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia,Snouck Hurgronje diangkat menjadi penasehat urusan pribumi untuk pemerintahan kolonial Belanda. Pada saat itu Belanda sedang menghadapi peperangan dengan Aceh. Tanggal 6 Juli 1891 setelah Teungku Chik di Tiro meninggal,Snouck Hurgronje datang ke Aceh dan berbaur gunanya untuk mengobservasi bagaimana perkembangan islam pada masyarakat disana. Tentunya ditujukan sebagai bahan pertimbangan Belanda menghadapi Aceh.Snouck Hurgronje menegaskan bahwa pada dasarnya Islam di Hindia Belanda adalah agama yang damai. Dia memandang ada tiga komponen masyarakat Islam di Indonesia yaitu, Islam sebagai ritual keagaaman, Islam sebagai bidang kemasyarakatan, dan Islam sebagai bidang kenegaraan/politik. Ketika komponen 1 dan 2 dapat diselesaikan dan Belanda tidak ikut campur didalamnya, maka kemungkinan Islam dalam bentuk kenegaraan/politik dapat diredam. Tidak ada fanatisme Islam melawan bangsa asing dengan istilah "perang sabil". Dengan demikian, pendapatSnouck Hurgronje mengenai Islam yang berkembang di Indonesia ialah bahwa Islam tidak begitu berbahaya, namun jika kegiatan-kegiatan keagamaan pribumi diganggu maka akan tumbuh semangat keislaman mereka dalam bentuk lain yaitu seperti mendirikan perkumpulan-perkumpulan tarekat yang mengajarkan "perang sabil".

Snouck Hurgronje lahir di Oosterhout, belanda pada tahun 1857. Ia menjadi mahasiswa teologi di Universitas Leiden pada tahun 1874. Snouck Hurgronje sangat mendalami mengenai masalah keislaman, salah satunya di Indonesia. Teori yang terkenal dari Snouck Hurgronje ialah teori masuknya Islam melalui Gujarat. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, Snouck Hurgronje diangkat menjadi penasehat urusan pribumi untuk pemerintahan kolonial Belanda. Pada saat itu Belanda sedang menghadapi peperangan dengan Aceh. Tanggal 6 Juli 1891 setelah Teungku Chik di Tiro meninggal, Snouck Hurgronje datang ke Aceh dan berbaur gunanya untuk mengobservasi bagaimana perkembangan islam pada masyarakat disana. Tentunya ditujukan sebagai bahan pertimbangan Belanda menghadapi Aceh. Snouck Hurgronje menegaskan bahwa pada dasarnya Islam di Hindia Belanda adalah agama yang damai. Dia memandang ada tiga komponen masyarakat Islam di Indonesia yaitu, Islam sebagai ritual keagaaman, Islam sebagai bidang kemasyarakatan, dan Islam sebagai bidang kenegaraan/politik. Ketika komponen 1 dan 2 dapat diselesaikan dan Belanda tidak ikut campur didalamnya, maka kemungkinan Islam dalam bentuk kenegaraan/politik dapat diredam. Tidak ada fanatisme Islam melawan bangsa asing dengan istilah "perang sabil".

Dengan demikian, pendapat Snouck Hurgronje mengenai Islam yang berkembang di Indonesia ialah bahwa Islam tidak begitu berbahaya, namun jika kegiatan-kegiatan keagamaan pribumi diganggu maka akan tumbuh semangat keislaman mereka dalam bentuk lain yaitu seperti mendirikan perkumpulan-perkumpulan tarekat yang mengajarkan "perang sabil".

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Maheswari Anindya Lituhayu Tuswandi

Mudah dimengerti Pembahasan lengkap banget

Yasmin Najla Putri Bahraesy

Jawaban tidak sesuai Pembahasan tidak menjawab soal

Iklan

Pertanyaan serupa

Tokoh Belanda yang berhasil mempelajari adat dan kebiasaan umat Muslim di Aceh dalam misinya menumpas perlawanan sengit rakyat Aceh di awal abad ke-20 ialah …

7

4.6

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia