Iklan

Iklan

Pertanyaan

Bacalah teks berikut! (1) Banyaknya bukti tersebut membuat Juragan Musa benar-benar tidak bisa lari lagi dan menjadi tahanan Komandan. Semua itu berkat laporan dari Ranta, Ireng, dan yang lain. Dari sanalah, sebagai ucapan terima kasih, Ranta diangkat menjadi lurah Banten Selatan secara langsung oleh Komandan menggantikan Pak Lurah sebelumnya yang juga menjadi tahanan. (2) Setelah peristiwa penangkapan Juragan Musa itu, Ranta, Ireng, dan Rodjali (bawahan Juragan Musa) yang ternyata ada di pihak Ranta dan Komandan tinggal di rumah Nyonya Musa. Keadaan masyarakat Banten Selatan yang sudah membaik tidak membuat Ranta lantas bersantai sebagai lurah. Gerombolan pemberontak Darul Islam (DI) sudah datang kembali untuk balas dendam. Sebelum gerombolan pemberontak itu menyerbu, Ranta memiliki strategi menyatukan seluruh masyarakat Banten Selatan untuk membantu Komandan dan pasukannya dalam melawan penyerbuan itu. Pertama, Ranta memanggil pimpinan di setiap desa. Ranta mengatakan rencana menyatukan seluruh masyarakat Banten Selatan untuk gotong royong melawan gerombolan pemberontak. Kedua, Ranta memerintahkan untuk menyiapkan jebakan dan senjata dari barang apapun yang bisa digunakan seperti bambu dan sebagainya. Ketiga, Ranta melarang semua warga untuk meninggalkan Banten Selatan karena pasti akan ada penyerangan mendadak dari pihak gerombolan pemberontak. Pertempuran itu pun terjadi. Dua di antara dari anggota gerombolan pemberontak bahkan sampai menyerang ke rumah Nyonya Musa. Namun, Rodjali dan Ireng berhasil melawan dan membunuh dua orang itu. Rencana Pak Lurah Ranta menyatukan seluruh masyarakat Banten Selatan untuk gotong royong melawan gerombolan pemberontak menghasilkan kemenangan. (3) Tiga bulan kemudian, keadaan masyarakat dan kondisi Banten Selatan semakin membaik. Di daerah tempat Ranta tinggal sudah dibangun sekolah untuk anak-anak dan Nyonya Musa menjadi salah satu guru yang mengajar baca-tulis. Laki-laki-perempuan, tua-muda, anak-anak, semuanya belajar baca-tulis. Lalu, dibangun pula waduk untuk mengelola ikan sebagai salah satu bahan makanan. Mereka juga akan memiliki ladang untuk ditanami pohon kelapa dan durian. Keadaan yang sudah lama dinantikan oleh Ranta, Ireng, dan seluruh masyarakat Banten Selatan itu datang karena kemauan masyarakat Banten Selatan untuk gotong royong. Bekerjasama melawan gerombolan pemberontak Darul Islam. Setelah itu, mereka bisa hidup dengan layak di tanah sendiri yang subur. Tubuh boleh disekap, ditendang, diinjak-injak, tapi semangat hidup tak boleh redup. Karena semangat hidup itulah yang membuat seseorang bisa hidup dan terus bekerja. Berikut ini merupakan koda dari kutipan teks cerita sejarah di atas, yaitu ...

Bacalah teks berikut!


    (1) Banyaknya bukti tersebut membuat Juragan Musa benar-benar tidak bisa lari lagi dan menjadi tahanan Komandan. Semua itu berkat laporan dari Ranta, Ireng, dan yang lain. Dari sanalah, sebagai ucapan terima kasih, Ranta diangkat menjadi lurah Banten Selatan secara langsung oleh Komandan menggantikan Pak Lurah sebelumnya yang juga menjadi tahanan. 
    (2) Setelah peristiwa penangkapan Juragan Musa itu, Ranta, Ireng, dan Rodjali (bawahan Juragan Musa) yang ternyata ada di pihak Ranta dan Komandan tinggal di rumah Nyonya Musa. Keadaan masyarakat Banten Selatan yang sudah membaik tidak membuat Ranta lantas bersantai sebagai lurah. Gerombolan pemberontak Darul Islam (DI) sudah datang kembali untuk balas dendam. Sebelum gerombolan pemberontak itu menyerbu, Ranta memiliki strategi menyatukan seluruh masyarakat Banten Selatan untuk membantu Komandan dan pasukannya dalam melawan penyerbuan itu. Pertama, Ranta memanggil pimpinan di setiap desa. Ranta mengatakan rencana menyatukan seluruh masyarakat Banten Selatan untuk gotong royong melawan gerombolan pemberontak. Kedua, Ranta memerintahkan untuk menyiapkan jebakan dan senjata dari barang apapun yang bisa digunakan seperti bambu dan sebagainya. Ketiga, Ranta melarang semua warga untuk meninggalkan Banten Selatan karena pasti akan ada penyerangan mendadak dari pihak gerombolan pemberontak. Pertempuran itu pun terjadi. Dua di antara dari anggota gerombolan pemberontak bahkan sampai menyerang ke rumah Nyonya Musa. Namun, Rodjali dan Ireng berhasil melawan dan membunuh dua orang itu. Rencana Pak Lurah Ranta menyatukan seluruh masyarakat Banten Selatan untuk gotong royong melawan gerombolan pemberontak menghasilkan kemenangan.undefined 
    (3) Tiga bulan kemudian, keadaan masyarakat dan kondisi Banten Selatan semakin membaik. Di daerah tempat Ranta tinggal sudah dibangun sekolah untuk anak-anak dan Nyonya Musa menjadi salah satu guru yang mengajar baca-tulis. Laki-laki-perempuan, tua-muda, anak-anak, semuanya belajar baca-tulis. Lalu, dibangun pula waduk untuk mengelola ikan sebagai salah satu bahan makanan. Mereka juga akan memiliki ladang untuk ditanami pohon kelapa dan durian. Keadaan yang sudah lama dinantikan oleh Ranta, Ireng, dan seluruh masyarakat Banten Selatan itu datang karena kemauan masyarakat Banten Selatan untuk gotong royong. Bekerjasama melawan gerombolan pemberontak Darul Islam. Setelah itu, mereka bisa hidup dengan layak di tanah sendiri yang subur. Tubuh boleh disekap, ditendang, diinjak-injak, tapi semangat hidup tak boleh redup. Karena semangat hidup itulah yang membuat seseorang bisa hidup dan terus bekerja.


Berikut ini merupakan koda dari kutipan teks cerita sejarah di atas, yaitu ...undefined 

  1. Kondisi Banten Selatan membaik.undefined 

  2. Rojali dan Ireng berhasil melawan dan membunuh musuhnya.undefined 

  3. Ranta melarang semua warga untuk meninggalkan Banten Selatan.undefined 

  4. Ranta diangkat menjadi lurah Banten Selatan.undefined 

  5. Juragan Musa tertangkap.undefined 

Iklan

A. Rizkyamsi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah A.

jawaban yang tepat adalah A.undefined 

Iklan

Pembahasan

Koda adalah bagian akhir dari sebuah teks cerita sejarah. Bagian ini juga dapat berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Bagian koda pada kutipan teks cerita sejarah di atas terdapat pada paragraf (3). Dalam paragraf tersebut, disebutkan bahwa kondisi Banten Selatan membaik. Masyarakat Banten Selatan hidup di tanah sendiri yang subur, menjunjung tinggi kerja sama dan gotong royong, serta terus semangat menjalani hidup. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.

Koda adalah bagian akhir dari sebuah teks cerita sejarah. Bagian ini juga dapat berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Bagian koda pada kutipan teks cerita sejarah di atas terdapat pada paragraf (3). Dalam paragraf tersebut, disebutkan bahwa kondisi Banten Selatan membaik. Masyarakat Banten Selatan hidup di tanah sendiri yang subur, menjunjung tinggi kerja sama dan gotong royong, serta terus semangat menjalani hidup.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

44

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan teks cerita sejarah berikut ini! Ranta, Ireng, dan dua orang pemikul singkong ditambah satu teman dua orang itu mengetahui bahwa Juragan Musa memang memiliki hubungan dekat dengan...

4

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia