Iklan

Pertanyaan

Baca kutipan hikayat berikut ini! Kemudian jawablah pertanyaannya! Tiada berapa lama Raja Petukal dan rombongannyatiba di halamanistana. Wajah Raja Petukal tampakmerah padam karena amarah dan sengatan sinarmatahari siang. Raja Petukal dan rombongannyaberhenti beberapa langkah di depan tangga istana. Dadanya turun naik, napasnya tersengal-sengal karenadipompa kemarahannya. "Hai, Muda Cik Leman!" teriak Raja Petukaltanpa basa-basi lagi, ''bagaimana janji Tuan? Lebihdua petanak nasi aku menunggu, Gadis Cik Inamtakkunjung turun ke kapal!" Dengan sikap tenang, Muda Cik Leman menanggapi, "Permintaan Tuan sudah melewati adab kesopanan di negeri kami. Permintaim itu mustahildapat aku kabulkan." "Tapi Tuan sudah berjanji mengizinkan Gadis CikInam pergi ke kapalku." "Aku tldak merasa memberikan janji untuk mengizinkan istriku pergi kekapal Tuan.Akuhanya mengatakan, turunlahTuan dahulu ke kapal. Gadis Cik Inam perlubersiap-siap dahulu." "Bedebah! Jangan Tuan halang-halangi kepergianGadis Cik Inam ke kapalku!" "Hilang nyawa dikandung badan, barulahkuizinkan Gadis Cik Inam pergi ke kapalmu!" "Hai, Muda Cik Leman!Akuingatkan, sayangilahnyawa Tuan. Jangan karena Gadis Cik Inam, bercerainyawa dengan badan!" "Bukan karena sayang atau tidak sayang kepadanyawa, Tuan Raja Petukal!" balas Muda Cik Leman. "Ini perkara harkat dan martabat kami. Gadis Cik Inamtelah menjadi permaisuriku. Langkahi dahulu mayatMuda Cik Leman, barulahTuan bolehmembawa GadisCik Inam ke kapal Tuan!" "Bedebah!" pekik Raja Petukal penasaran.Lakunya sudah seperti orang gila. Wajahnya merahpadam karena amarah. (Dikutip dari: Sudamo Mahyudin, Hikayat Muda Cik Leman, Yogyakarta,Yayasan Putra Jaya bekerjasama dengan Balai KajiandanPengembanganBudaya Melayu,2006 ) Tentukan amanat yang terdapatdalam kutipan hikayat tersebut!

Baca kutipan hikayat berikut ini! Kemudian jawablah pertanyaannya!
 

    Tiada berapa lama Raja Petukal dan rombongannya tiba di halaman istana. Wajah Raja Petukal tampak merah padam karena amarah dan sengatan sinar matahari siang. Raja Petukal dan rombongannya berhenti beberapa langkah di depan tangga istana. Dadanya turun naik, napasnya tersengal-sengal karena dipompa kemarahannya.

    "Hai, Muda Cik Leman!" teriak Raja Petukal tanpa basa-basi lagi, ''bagaimana janji Tuan? Lebih dua petanak nasi aku menunggu, Gadis Cik Inam tak kunjung turun ke kapal!"

    Dengan sikap tenang, Muda Cik Leman menanggapi, "Permintaan Tuan sudah melewati adab kesopanan di negeri kami. Permintaim itu mustahil dapat aku kabulkan."

    "Tapi Tuan sudah berjanji mengizinkan Gadis Cik Inam pergi ke kapalku."

    "Aku tldak merasa memberikan janji untuk mengizinkan istriku pergi ke kapal Tuan. Aku hanya mengatakan, turunlah Tuan dahulu ke kapal. Gadis Cik Inam perlu bersiap-siap dahulu."

    "Bedebah! Jangan Tuan halang-halangi kepergian Gadis Cik Inam ke kapalku!"

    "Hilang nyawa dikandung badan, barulah kuizinkan Gadis Cik Inam pergi ke kapalmu!"

    "Hai, Muda Cik Leman! Aku ingatkan, sayangilah nyawa Tuan. Jangan karena Gadis Cik Inam, bercerai nyawa dengan badan!"

    "Bukan karena sayang atau tidak sayang kepada nyawa, Tuan Raja Petukal!" balas Muda Cik Leman.

    "Ini perkara harkat dan martabat kami. Gadis Cik Inam telah menjadi permaisuriku. Langkahi dahulu mayat Muda Cik Leman, barulah Tuan boleh membawa Gadis Cik Inam ke kapal Tuan!"

    "Bedebah!" pekik Raja Petukal penasaran. Lakunya sudah seperti orang gila. Wajahnya merah padam karena amarah.

(Dikutip dari: Sudamo Mahyudin, Hikayat Muda Cik Leman, Yogyakarta, Yayasan Putra Jaya bekerjasama dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2006)


Tentukan amanat yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut!space 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

20

:

28

:

25

Klaim

Iklan

A. Acfreelance

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Amanat yang terdapat dalam kutipan hikayat di atas adalah kita tidak boleh merampas sesuatu yang telah menjadi milik orang lain .

Amanat yang terdapat dalam kutipan hikayat di atas adalah kita tidak boleh merampas sesuatu yang telah menjadi milik orang lain.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan kutipan hikayat berikut! Setelah didengar Raja Sulaiman sembah landak itu, maka titah Raja Sulaiman “Hai landak! Hampirlah engkau kepada aku! Aku hendak bertanya kepadamu, bahwa aku di...

419

4.5

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia