ion kompleks yang memiliki 4 ligan tidak selalu mempunyai bentuk molekul yang sama, tergantung dari hibridasasi yang terjadi.
ion kompleks yang memiliki 4 ligan tidak selalu mempunyai bentuk molekul yang sama, tergantung dari hibridasasi yang terjadi.
Pembahasan
Bentuk molekul senyawa ion kompleks dapat diprediksi menggunakan jumlah ligan yang terikat pada logam pusat. Banyaknya ligan yang terikat pada logam pusat disebut sebagai bilangan koordinasi. Berikut tabel hubungan bilangan koordinasi, hibridisasi ion kompleks dan bentuk atau geometri molekulnya.
Dapat dilihat dari tabel di atas, senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi sama dapat memiliki bentuk molekul yang berbeda, contohnya pada bilangan koordinasi 4 yang mempunyai bentuk molekul tetrahedral dan segiempat planar (datar).
Hal demikian berkaitan dengan kekuatan ligan. Terdapat 2 jenis ligan, yaitu ligan kuat dan ligan lemah.
Ligan kuat
Ligan yang dapat mendonorkan PEB yang berasal dari karbon (C), nitrogen (N), dan fosfor (P)
Contoh: CN − , NH 3 , CO , dan P ( CH 3 ) 3
Ligan lemah
Ligan yang dapat mendonorkan PEB yang berasal dari halogen (X), oksigen (O), belerang (S)
Contoh: F − , Cl − , Br − , H 2 O , OH − , SCN − , C 2 O 4 2 −
Pada hibridisasi ion kompleks, terdapat 2 kemungkinan orbital d yang terlibat, dikenal dengan sebutan inner orbital dan outter orbital.
Ketika orbital d sebelah dalam terlibat dalam hibridisasi, maka ion kompleks disebut inner orbital atau kompleks spin rendah atau spin berpasangan atau kompleks hiperligan. Biasanya ini karena atom pusat berikatan dengan ligan kuat (molekul atau ion dengan pusat atom C, N, P)
Ketika orbital d sebelah luar yang terlibat dalam hibridisasi, maka ion kompleks disebut kompleks outter orbital atau kompleks spin tinggi atau kompleks hipoligan. Biasanya ini karena atom pusat berikatan dengan ligan lemah (molekul atau ion dengan pusat atom halogen, O, S)
Kita bandingkan 2 senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 4:
[ Ni ( NH 3 ) 4 ] 2 +
28 Ni : [ Ar ] 4 s 2 3 d 8 28 Ni 2 + : ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑ 3 d 8 4 s 0 4 p 3 eksitasi elektron : 28 Ni 2 + : ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ 3 d 8 4 s 0 4 p 3 hibridisasi : d s p 2 bentuk molekul : segiempat datar
NH 3 merupakan ligan kuat, akibatnya mampu mendesak elektron yang tak berpasangan di orbital d sisi dalam menjadi berpasangan. Terjadi hibridasi d s p 2 yaitu 1 orbital d dalam, 1 orbital s , dan 2 orbital p untuk ditempati oleh elektron dari 4 ligan NH 3 .
[ NiCl 4 ] 2 −
28 Ni : [ Ar ] 4 s 2 3 d 8 28 Ni 2 + : ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑ 3 d 8 4 s 0 4 p 3 hibridisasi : s p 3 bentuk molekul : tetrahedral
Cl − merupakan ligan lemah sehingga tidak mampu mendesak elektron tidak berpasangan pada orbital d dalam menjadi berpasangan. Hibridisasi yang terjadi adalah sp 3 yaitu 1 orbital s dan 3 orbital p untuk ditempati elektron dari 4 ligan Cl − .
Jadi, ion kompleks yang memiliki 4 ligan tidak selalu mempunyai bentuk molekul yang sama, tergantung dari hibridasasi yang terjadi.
Bentuk molekul senyawa ion kompleks dapat diprediksi menggunakan jumlah ligan yang terikat pada logam pusat. Banyaknya ligan yang terikat pada logam pusat disebut sebagai bilangan koordinasi. Berikut tabel hubungan bilangan koordinasi, hibridisasi ion kompleks dan bentuk atau geometri molekulnya.
Dapat dilihat dari tabel di atas, senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi sama dapat memiliki bentuk molekul yang berbeda, contohnya pada bilangan koordinasi 4 yang mempunyai bentuk molekul tetrahedral dan segiempat planar (datar).
Hal demikian berkaitan dengan kekuatan ligan. Terdapat 2 jenis ligan, yaitu ligan kuat dan ligan lemah.
Ligan kuat
Ligan yang dapat mendonorkan PEB yang berasal dari karbon (C), nitrogen (N), dan fosfor (P)
Contoh: CN−,NH3,CO,danP(CH3)3
Ligan lemah
Ligan yang dapat mendonorkan PEB yang berasal dari halogen (X), oksigen (O), belerang (S)
Contoh: F−,Cl−,Br−,H2O,OH−,SCN−,C2O42−
Pada hibridisasi ion kompleks, terdapat 2 kemungkinan orbital d yang terlibat, dikenal dengan sebutan inner orbital dan outter orbital.
Ketika orbital d sebelah dalam terlibat dalam hibridisasi, maka ion kompleks disebut inner orbital atau kompleks spin rendah atau spin berpasangan atau kompleks hiperligan. Biasanya ini karena atom pusat berikatan dengan ligan kuat (molekul atau ion dengan pusat atom C, N, P)
Ketika orbital d sebelah luar yang terlibat dalam hibridisasi, maka ion kompleks disebut kompleks outter orbital atau kompleks spin tinggi atau kompleks hipoligan. Biasanya ini karena atom pusat berikatan dengan ligan lemah (molekul atau ion dengan pusat atom halogen, O, S)
Kita bandingkan 2 senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 4:
NH3 merupakan ligan kuat, akibatnya mampu mendesak elektron yang tak berpasangan di orbital d sisi dalam menjadi berpasangan. Terjadi hibridasi dsp2 yaitu 1 orbital d dalam, 1 orbital s, dan 2 orbital p untuk ditempati oleh elektron dari 4 ligan NH3.
Cl− merupakan ligan lemah sehingga tidak mampu mendesak elektron tidak berpasangan pada orbital d dalam menjadi berpasangan. Hibridisasi yang terjadi adalah sp3 yaitu 1 orbital s dan 3 orbital p untuk ditempati elektron dari 4 ligan Cl−.
Jadi, ion kompleks yang memiliki 4 ligan tidak selalu mempunyai bentuk molekul yang sama, tergantung dari hibridasasi yang terjadi.
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!
8
5.0 (1 rating)
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!