Iklan

Iklan

Pertanyaan

Apa yang dimaksud seikrei ?

Apa yang dimaksud seikrei ?

Iklan

I. Agung

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Jawaban

Seikerei merupakan budaya Jepang (ajaran Shinto) yangdilakukan dengan membungkukkan badan untuk menghormati Amaterasu (Dewa Matahari). Budaya ini dibawa dan disebarkan juga di Indonesia, namun dalam perkembangannya mendapat kecaman dari ulama (tokoh Islam) seperti K.H. Zainal Mustafa yang menganggap budaya seikerei menyalahi syariat Islam.

Seikerei merupakan budaya Jepang (ajaran Shinto) yang dilakukan dengan membungkukkan badan untuk menghormati Amaterasu (Dewa Matahari). Budaya ini dibawa dan disebarkan juga di Indonesia, namun dalam perkembangannya mendapat kecaman dari ulama (tokoh Islam) seperti K.H. Zainal Mustafa yang menganggap budaya seikerei menyalahi syariat Islam.

Iklan

Pembahasan

Seikerei merupakan sikap menghormati Amaterasu (Dewa Matahari) yang dipercaya oleh penganut ajaran Shinto di Jepang dengan membungkukkan badan menghadap matahari yang telah terbit sempurna, setiap pertemuan umum, dan setiap disebutkan nama Tenno Haika, Kaisar Jepang. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan Jepang tatkala berada di Jepang, namun juga diimplementasikan tatlakala melakukan ekspansi di negeri jajahan, salah satunya Indonesia. Budaya membungkuk yang menyerupai gerakan rukuk dalam shalat ini ditentang oleh kalangan muslim salah satunya K.H. Zainal Mustafa, Tasikmalaya, Jawa Barat. Hal initerjadi karenaJepang memaksa semua warga Indonesia termasuk juga para ulama untuk hormat pada dewa matahari (melakukan seikerei ) setelah upacara pagi dan kegiatan tersebut dianggap menyalahi syariat islam atau musyrik karena dianggap menyembah cipataan Tuhan. Dengan demikian, Seikerei merupakan budaya Jepang (ajaran Shinto) yangdilakukan dengan membungkukkan badan untuk menghormati Amaterasu (Dewa Matahari). Budaya ini dibawa dan disebarkan juga di Indonesia, namun dalam perkembangannya mendapat kecaman dari ulama (tokoh Islam) seperti K.H. Zainal Mustafa yang menganggap budaya seikerei menyalahi syariat Islam.

Seikerei merupakan sikap menghormati Amaterasu (Dewa Matahari) yang dipercaya oleh penganut ajaran Shinto di Jepang dengan membungkukkan badan menghadap matahari yang telah terbit sempurna, setiap pertemuan umum, dan setiap disebutkan nama Tenno Haika, Kaisar Jepang. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan Jepang tatkala berada di Jepang, namun juga diimplementasikan tatlakala melakukan ekspansi di negeri jajahan, salah satunya Indonesia. Budaya membungkuk yang menyerupai gerakan rukuk dalam shalat ini ditentang oleh kalangan muslim salah satunya K.H. Zainal Mustafa, Tasikmalaya, Jawa Barat. Hal ini terjadi karena Jepang memaksa semua warga Indonesia termasuk juga para ulama untuk hormat pada dewa matahari (melakukan seikerei) setelah upacara pagi dan kegiatan tersebut dianggap menyalahi syariat islam atau musyrik karena dianggap menyembah cipataan Tuhan.

Dengan demikian, Seikerei merupakan budaya Jepang (ajaran Shinto) yang dilakukan dengan membungkukkan badan untuk menghormati Amaterasu (Dewa Matahari). Budaya ini dibawa dan disebarkan juga di Indonesia, namun dalam perkembangannya mendapat kecaman dari ulama (tokoh Islam) seperti K.H. Zainal Mustafa yang menganggap budaya seikerei menyalahi syariat Islam.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

46

khumairoh safitri

Mudah dimengerti

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Menghormati dewa matahari dengan cara menunduk 90 derajat kearah timur, dalam budaya Jepang disebut…

50

4.7

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia