Apa pertimbangan golongan muda agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan?

Pembahasan

Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia terwujud dengan dorongan para pemuda yang didukung oleh golongan tua. Sempat berbeda pendapat hingga terjadi Peristiwa Rengasdengklok, dua golongan tersebut lantas membulatkan tekad memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Penculikan Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 menunjukkan puncak pertentangan golongan tua dan muda dalam cara melaksanakan proklamasi kemerdekaan. Dalam situasi genting, kedua golongan sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan17 Agustus 1945. Pengelompokkan kedua golongan ini semata sebagai strategi untuk memudahkan memahami Peristiwa Proklamasi.Baik golongan tua maupun muda sepakat bahwa kemerdekaan Indonesia harus segera diproklamasikan. Golongan tua berpendapat bahwa proklamasi dapat diwujudkan tanpa pertumpahan darah. Mereka mengikuti langkah-langkah legal pembentukan negara yang telah dipersiapkan sejak pembentukan BPUPKI dan PPKI. Sebaliknya, golongan muda menginginkan segera dilaksanakan proklamasi kemerdekaan, bahkan bila harus terjadi pertumpahan darah. Hal ini dikarenakan situasi Indonesia yang tengah vacuum of power dan kekhawatiran akan Belanda yang datang menjajah Indonesia kembali. Dengan demikian, pertimbangan golongan muda agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan adalah situasi Indonesia yang sedang vacuum of power dan khawatir jika Belanda kembali menjajah Indonesia.