Analisislah kehidupan politik pada masa Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia!

Pembahasan

Sebelum pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, struktur sosial asli masyarakat Indonesia berbentuk suku-suku dengan pimpinannya ditunjuk atas prinsip primus interpares. Setelah pengaruh Hindu-Buddha masuk, sistem polik dan pemerintahan ini berubah menjadi kerajaan. Kepemimpinan lalu diturunkan kepada keturunan raja. Raja dan keluarganya para satria kemudian membentuk kalangan yang disebut bangsawan. Kebudayaan Hindu Budha di Indonesia telah mengenalkan sistem kerajaan dengan konsep dewa raja. Konsep ini memposisikan raja sebagai titisan para dewa. Para ahli menganggap konsep dewa raja sebagai hasil proses alkuturasi, yaitu perpaduan antara ajaran Hindu dan pemujaan nenek moyang yang sudah lama dianut penduduk Nusantara. Dalam bahasa Sansekerta, istilah dewa raja dapat bermakna raja para dewa atau raja yang juga titisan dewa. Konsep ini melegetimasi pemusatan kekuasaan pada raja. Raja sebagai pimpinan tertinggi dibantu sejumlah pejabat yang bertugas sesuai fungsinya 9misalnya urusan ketatanegaraan, agama, hukum, perpajakan, dan upeti). Sebagi penguasa, raja memiliki wewenang penuh terhadap seluruh tanah di wilayah kerajaannya, sedangkan rakyat hanyalah penggarap. Rakyat juga wajib memberikan kesetiaan yang penuh terhadap titah raja, termasuk dalam membangun istana dan candi tanpa menuntut upah. Sistem pemerintahan kerajaan pada masa kerajaan Hindu dan Buddha pada umumnya terbagi dalam beberapa bidang pertahanan atau angkatan perang, perdagangan, keuangan, urusan luar negeri, pajak dan hukum. Jabatan-jabatan ini dirangkap hanya oleh beberapa orang, bergantung keinginan raja dan luasnya kerajaan. Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah B.