Iklan
Iklan
Pertanyaan
Bacalah kutipan cerpen berikut.
Aku sama sekali tak tahu bagaimana awal kesengsaraan yang kini membelenggunya, membuat dia tidak berada dalam tubuhnya sendiri, sebagaimana dia yang kukenal sejak lebih setengah abad lalu. Dia seorang wartawan olahraga koran sore yang terpandang, yang katanya sering mengintipku dari gerbang Tjandra Naja, dekat Jakarta kota, saat aku pulang sekolah naik sepeda. Laki-laki peranakan yang bermata tidak sesipit mataku, tapi hatinya sungguh lapang.
Sekarang, di tempat tidur ini, dari seorang manusia, kini dia tinggal menjalani sisa hidup hanya sebagai seonggok daging tak berjiwa. Hampa. Aku tak tahu apa yang menjadi pencetus penyakitnya ini, yang membuat matanya terkadang garang. Teramat garang. Memerah. Seperti hendak pecah. Kalau sudah begini, dia menghindar dari tatapanku bagaimanapun manisnya aku tersenyum, dan melemparkan pandang ke luar jendela. Yang tetap bertahan adalah pernyataan kasih sayangnya sejak dulu.
(Sumber: Cerpen "Tanah Air" karya Martin Aleida dalam Kompas edisi 19 Juni 2016)
Alur kutipan cerpen tersebut adalah ....
maju
linier
campuran
kilas balik
kronologis
Iklan
E. Iga
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Sanata Dharma
13
5.0 (2 rating)
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia