"Tapi, apa salah saya, Kyai?" Kadis terlanjur mengajukan pertanyaan itu dan seketika menyesal selama hidupnya tidak pernah membantah gurunya.
"Karena kau tidak belajar apa-apa dari pengajian itu." Perkataan Kyai Dofir kedengaran melengking di telinga Kadis. "Kau pergi mengaji hanya untuk alasan untuk dalih yang dicari-cari supaya kau tidak usah bekerja untuk memberi nafkah pada anak istrimu."
"Tapi, Kyai, selama ini, saya selaku memberi nafkah.
"Ya, memang kau memberi nafkah." suara Kyai Dofir memotong dengan cekatan dan keras, "tapi nafkah itu kau dapat dari hasil meminta-minta pada orang lain. Betul tidak, Kadis?"
("Kadis," Hamzah Rangkuti)
Kalimat resensi (penilaian) yang menyatakan keunggulan dalam kutipan tersebut adalah ...
Cerita ini menarik karena berisi nilai kemanusiaan yang menjadi contoh dalam kehidupan manusia.
Konflik cerita sangat menarik dan menjadi hidup karena sesuai dengan kenyataan sehari-hari.
Memiliki pesan moral yang harus kita lakukan, yaitu lebih baik memberi daripada meminta.
Berisi pesan bermakna, yaitu menganjurkan kita harus bekerja, tidak boleh bermalas-malasan, apalagi meminta-minta.
Penggunaan bahasa cukup baik dan diwarnai dengan dialog-dialog yang bervariasi dengan bahasa yang indah.
M. Nadia
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Syiah Kuala
Kutipan novel tersebut menceritakan Kadis yang rajin ke pengajian, tetapi memberi nafkah keluarganya dengan meminta-minta.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan D.
463
0.0 (0 rating)
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Produk Lainnya
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2022 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia