Pertanyaan

Teks berikut ini digunakan untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan 7. Profit kemiskinan di Indonesia diukur menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan (makanan dan bukan makanan). Penduduk miskin merupakan kelompok masyarakat dengan rata-rata pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan. Di Indonesia, kemiskinan banyak terjadi di desa-desa dan ketimpangan antara desa dan kota masih terus berlanjut meskipun telah terjadi perbaikan. Faktor yang paling signifikan yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan yaitu upah riil buruh tani dan nilai tukar petani. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 9,22% yang setara dengan 24,97 juta orang pada periode September 2019. Angka tersebut lebih rendah 0,19 persen dibandingkan periode Maret 2019. Periode Maret 2019 hingga September 2019 jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun 137.000 orang. Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 6,69 persen menjadi 6,56 perseh. Sementara itu, di daerah pedesaan turun sebesar 221.800 orang. Angka persentase kemiskinan di pedesaan turun dari 12,85 persen menjadi 12,6 persen. Secara historis dari periode 2006 hingga September 2019 terjadi penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia, baik dari sisi jumlah maupun persentase. Namun demikian, pada September 2013 dan Maret 2015 terjadi pengecualian. Terjadinya pengecualian di periode tersebut disebabkan kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dari data Publikasi Statistik yang dirilis BPS per Desember 2019, Jawa Timur (Jatim) menempati posisi pertama sebagai provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia sebesar 4.292.150 orang. Pada Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Jawa Timur tercatat sebesar 4.332.590. Sementara di September 2017, seperti dicatat BPS, jumlah penduduk miskinnya sebesar 4.405.270. Meski memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak, secara persentase, Jawa Timur bukan yang tertinggi. Rasio jumlah penduduk miskin di provinsi tersebut sebesar 10,85 persen. Ini mengingat Jawa Timur merupakan provinsi yang kepadatan penduduknya terbesar kedua setelah Jawa Barat. Data tersebut didasarkan atas Survei Ekonomi Nasional per September 2018. Kendati demikian, populasi penduduk miskin di Jawa Timur terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Sementara itu, jika dihitung dari persentase, Provinsi Papua adalah daerah yang paling besar persentase kemiskinannya, yakni sebesar 27,43 persen. Disusul Papua Barat, sebanyak 22,66 persen penduduknya masih berada di bawah garis kemiskinan. Berdasarkan paragraf 3, manakah di bawah ini pemyataan yang BENAR? A. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur selama September 2017 hingga 2019. B. Sebanyak 22,66 persen penduduk Papua masih berada di bawah garis kemiskinan. C. Persentase kemiskinan dan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur tertinggi di Indonesia. D. Jumlah penduduk Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan Jawa Barat. E. Jawa Timur memiliki persentase kemiskinan tertinggi di Indonesia.

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

03

:

40

:

40

Klaim