Sultan Hasanuddin peran dalam peristiwa fase sebelum kebangkitan nasional

<p>Peranan Sultan Hasanuddin dalam mempertahankan Makassar adalah membantu menghimpun kekuatan dari masyarakat untuk dapat menyerang pasukan VOC. Hal tersebut dilakukan ketika menjabat pemimpin kerajaan Gowa. Dengan segala upaya yang dilakukannya, Sultan Hasanuddin berhasil mempertahankan Makassar dari serangan VOC.</p><p>beliau melakukan suatu perjanjian yaitu perjanjian Isi dari Perjanjian Bongaya adalah bahwa Sultan Hasanuddin sebagai Raja Gowa harus <strong>mengakui pemerintahan dan kekuasaan Belanda (VOC) di Makassar dan harus menyerahkan Benteng Ujung Pandang, yang kemudian berubah menjadi Fort Rotterdam, kepada Belanda</strong>.</p><p><strong>Perjuangan Sultan Hasanuddin Mengusir VOC</strong></p><ul><li>Makassar harus mengakui monopoli VOC.</li><li>Wilayah Makassar dipersempit hingga tiggal Gowa <strong>saja</strong>.</li><li>Makassar harus membayar ganti rugi peperangan.</li><li><strong>Hasanuddin</strong> harus mengakui Arung Palakka sebagai Raja Bone.</li><li>Gowa tertutup bagi orang asing selain VOC.</li></ul><p>Sultan Hasanuddin terus melakukan perlawanan kepada VOC dengan bekerja sama bersama kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya. Perlawanan yang dilakukan tersebut kemudian dikenal sebagai perang Makassar yang berlangsung memburuk dan akhirnya Belanda menciptakan politik devide et impera.</p>