Cesilia L

02 September 2024 13:35

Iklan

Cesilia L

02 September 2024 13:35

Pertanyaan

setelah membaca dan memahami isi cerpen, kita dapat menulis kembali cerita dengan kalimat sendiri. Jelaskan langkah langkahnya!

setelah membaca dan memahami isi cerpen, kita dapat menulis kembali cerita dengan kalimat sendiri. Jelaskan langkah langkahnya!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

12

:

43

:

17

Klaim

13

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Adam F

02 September 2024 14:33

Jawaban terverifikasi

<ul><li>Membaca teks secara cermat dan teliti&nbsp;</li><li>Mencatat pokok-pokok penting dalam cerita&nbsp;</li><li>Memahami isi cerita agar tidak melenceng dari cerita aslinya&nbsp;</li><li>Memilih topik pokok cerita yang mempunyai nilai&nbsp;</li><li>Menulis sesuai urutan dan keterkaitan antar peristiwa&nbsp;</li><li>Rangkaikan kembali pokok-pokok penting cerita secara detail dan lengkap</li></ul>

  • Membaca teks secara cermat dan teliti 
  • Mencatat pokok-pokok penting dalam cerita 
  • Memahami isi cerita agar tidak melenceng dari cerita aslinya 
  • Memilih topik pokok cerita yang mempunyai nilai 
  • Menulis sesuai urutan dan keterkaitan antar peristiwa 
  • Rangkaikan kembali pokok-pokok penting cerita secara detail dan lengkap

Iklan

Rendi R

Community

03 September 2024 04:06

Jawaban terverifikasi

<p>Menulis kembali sebuah cerita dengan kalimat sendiri setelah membaca dan memahami cerpen, sering disebut sebagai “parafrase” atau “menyusun ulang cerita”. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kk ikuti:</p><p>&nbsp;</p><p>1. Baca dan Pahami Cerpen dengan Seksama</p><p>• Baca cerpen dengan teliti untuk memahami alur cerita, tokoh-tokoh, latar, tema, dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.<br>• Jika perlu, baca cerpen lebih dari sekali untuk memastikan Anda benar-benar memahami detail dan makna dari cerita tersebut.</p><p>2. Identifikasi Elemen Utama Cerpen</p><p>• Tentukan elemen-elemen penting dari cerpen seperti tokoh utama, latar (tempat dan waktu), konflik utama, dan resolusi.<br>• Catat poin-poin penting dalam urutan yang jelas agar Anda bisa merujuknya saat menulis kembali.</p><p>3. Tuliskan Ringkasan Cerita</p><p>• Buat ringkasan singkat dari cerpen tersebut menggunakan kalimat sendiri. Fokus pada alur utama dan inti cerita, tanpa menambahkan detail yang tidak relevan.<br>• Ringkasan ini akan membantu Anda menjaga fokus saat menulis ulang cerita.</p><p>4. Tuliskan Kembali Cerpen dengan Bahasa Sendiri</p><p>• Mulailah menulis ulang cerita dengan menggunakan bahasa dan kalimat Anda sendiri, berdasarkan pemahaman Anda dari cerpen tersebut.<br>• Usahakan untuk tetap setia pada alur cerita dan pesan asli dari cerpen, namun dengan gaya bahasa yang lebih pribadi.<br>• Hindari menggunakan kalimat yang persis sama dengan cerpen asli, kecuali jika ada frasa khusus atau dialog yang penting.</p><p>5. Periksa dan Revisi</p><p>• Setelah menulis ulang, baca kembali cerita Anda untuk memastikan bahwa alur cerita tetap jelas dan tidak ada elemen penting yang terlewat.<br>• Periksa juga penggunaan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca.<br>• Jika diperlukan, lakukan revisi untuk memperbaiki bagian-bagian yang kurang jelas atau yang mungkin terlalu mirip dengan cerpen asli.</p><p>6. Bandingkan dengan Cerpen Asli</p><p>• Terakhir, bandingkan hasil tulisan Anda dengan cerpen asli untuk memastikan bahwa Anda telah berhasil menyampaikan cerita dengan cara yang baru namun tetap mempertahankan esensi aslinya.</p><p><br>Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kk akan dapat menulis kembali sebuah cerita dengan kalimat dan gaya kk sendiri sambil tetap menghormati karya asli penulis cerpen.</p>

Menulis kembali sebuah cerita dengan kalimat sendiri setelah membaca dan memahami cerpen, sering disebut sebagai “parafrase” atau “menyusun ulang cerita”. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kk ikuti:

 

1. Baca dan Pahami Cerpen dengan Seksama

• Baca cerpen dengan teliti untuk memahami alur cerita, tokoh-tokoh, latar, tema, dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.
• Jika perlu, baca cerpen lebih dari sekali untuk memastikan Anda benar-benar memahami detail dan makna dari cerita tersebut.

2. Identifikasi Elemen Utama Cerpen

• Tentukan elemen-elemen penting dari cerpen seperti tokoh utama, latar (tempat dan waktu), konflik utama, dan resolusi.
• Catat poin-poin penting dalam urutan yang jelas agar Anda bisa merujuknya saat menulis kembali.

3. Tuliskan Ringkasan Cerita

• Buat ringkasan singkat dari cerpen tersebut menggunakan kalimat sendiri. Fokus pada alur utama dan inti cerita, tanpa menambahkan detail yang tidak relevan.
• Ringkasan ini akan membantu Anda menjaga fokus saat menulis ulang cerita.

4. Tuliskan Kembali Cerpen dengan Bahasa Sendiri

• Mulailah menulis ulang cerita dengan menggunakan bahasa dan kalimat Anda sendiri, berdasarkan pemahaman Anda dari cerpen tersebut.
• Usahakan untuk tetap setia pada alur cerita dan pesan asli dari cerpen, namun dengan gaya bahasa yang lebih pribadi.
• Hindari menggunakan kalimat yang persis sama dengan cerpen asli, kecuali jika ada frasa khusus atau dialog yang penting.

5. Periksa dan Revisi

• Setelah menulis ulang, baca kembali cerita Anda untuk memastikan bahwa alur cerita tetap jelas dan tidak ada elemen penting yang terlewat.
• Periksa juga penggunaan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca.
• Jika diperlukan, lakukan revisi untuk memperbaiki bagian-bagian yang kurang jelas atau yang mungkin terlalu mirip dengan cerpen asli.

6. Bandingkan dengan Cerpen Asli

• Terakhir, bandingkan hasil tulisan Anda dengan cerpen asli untuk memastikan bahwa Anda telah berhasil menyampaikan cerita dengan cara yang baru namun tetap mempertahankan esensi aslinya.


Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kk akan dapat menulis kembali sebuah cerita dengan kalimat dan gaya kk sendiri sambil tetap menghormati karya asli penulis cerpen.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

11

0.0

Jawaban terverifikasi

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

18

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

5

0.0

Jawaban terverifikasi