Syafira D

15 November 2023 06:54

Iklan

Iklan

Syafira D

15 November 2023 06:54

Pertanyaan

Sedia Apar Sebelum Berkobar Banyak jalan menuju Roma. Pepatah selalu ada banyak cara untuk meraih sesuatu ternyata tak berlaku untuk memadamkan api kebakaran di ibu kota RI. Hasil olah data dan analisis jaringan jalan (network analysis) yang dilakukan Redaksi Kompas atas data kejadian kebakaran selama 2020-2021, sebaran pos pemadam kebakaran (damkar), lokasi hidran, peta persil bangunan, peta administratif rukun wilayah (RW), jaringan jalan di Jakarta, sungai, selokan, dan pantai, serta distribusi dan cakupan layanan pos damkar, menunjukkan ada banyak rintangan untuk menjangkau lokasi kebakaran. Minimnya rasio jumlah petugas damkar dibandingkan jumlah warga yang dilayani adalah persoalan mendasarnya. Contoh, rasio di Jakarta 1:2.357, sementara Kuala Lumpur 1:1.594, sedangkan Bangkok 1:1.029 atau dua kali lebih besar. Kecilnya rasio petugas damkar kian diperparah dengan belum meratanya distribusi pos damkar sehingga menimbulkan banyak daerah blank spot. Hingga tahun 2021, dari 2.731 RW di Jakarta, sebanyak 268 RW berada di luar cakupan 2,5 kilometer perjalanan dari pos damkar terdekat. Sebagian besar, 84 RW, ada di Jakarta Timur. Selain itu, sebanyak 496 RW hanya bisa mengandalkan satu pos damkar, 563 RW (2 pos), dan 585 RW (3 pos). Padahal, rekam data kejadian kebakaran periode 2020-2021 menunjukkan, setiap kebakaran membutuhkan keterlibatan empat pos. Kesulitan kian bertambah dengan banyaknya jalan sempit dan permukiman padat, tak beraturan. Data OpenStreetMap menunjukkan, 18,6 persen jalan di setiap kelurahan di Jakarta tergolong sempit dan tidak bisa dilewati truk damkar. Minimnya ketersediaan air juga menambah kompleksitas. Dari 1.213 hidran kota, hanya 34 persen yang berfungsi sempurna. Akhirnya, sungai dan selokan jadi andalan. Persoalan lain yang terlihat sederhana, tetapi berdampak besar, ialah warga lambat melaporkan kasus kebakaran ke pos damkar. Telepon layanan pengaduan kebakaran belum tertanam di benak warga. Implikasinya, kecepatan damkar mencapai lokasi kebakaran menjadi semakin terlambat. Nyawa petugas damkar menjadi taruhannya karena tiba di lokasi dengan api yang sudah berkobar. Dampak kerugian material, bahkan nyawa warga, pun lebih tinggi. Dengan segala kompleksitasnya, sungguh tak mudah memadamkan kebakaran di Ibu Kota. Sejatinya, upaya pencegahan perlu terus didorong, seperti penggantian instalasi listrik rutin. Penyediaan alat pemadam api ringan (apar) di lingkungan, hingga memperbesar barisan sukarelawan pemadam kebakaran terlatih di tingkat RT/RW, mendesak dilakukan. Apa yang terjadi di Jakarta bisa menjadi pembelajaran kota yang sedang tumbuh untuk lebih menata dan mempersiapkan kota dari ancaman kebakaran. Pepatah sedia payung sebelum hujan pun menjadi sangat relevan. Sediakan apar sebelum api berkobar. Jangan sampai nasi telanjur menjadi bubur. Dilalap api, hasil kerja keras hancur lebur. 1. apakah teks tersebut termasuk teks editorial ataukah opini? jelaskan dengan disertai alasan! 2. apakah tujuan ditulisnya teks tersebut? apakah sekedar ingin menjelaskan pandangannya mengenai persoalan yang diangkatnya, mempengaruhi pembaca agar menyetujui pendapatnya, atau hanya ingin menghibur pembaca? 3. pada bagian manakah yang mengandung isu yang dibahas dalam teks editorial tersebut? 4. tulislah fakta yang terdapat pada teks tersebut! 5. tulislah beberapa argumen yang anda temukan pada teks editorial tersebut! Kemukakan pendapat anda ( setuju/S atau tidak setuju/ TS ) mengenai argumen tersebut dengan alasan yang mendukung! 6. kepada siapakah kritik dan saran dalam teks editorial tersebut ditujukan?


4

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Zahra P

19 November 2023 11:39

Jawaban terverifikasi

<p>1. Teks tersebut termasuk teks editorial. Ini terlihat dari gaya bahasa yang menunjukkan pendapat dan analisis penulis terhadap suatu permasalahan, bukan hanya penyampaian fakta secara objektif. Alasan: Penulis memberikan analisis dan evaluasi terhadap situasi serta memberikan saran untuk perbaikan.</p><p>2. Tujuan ditulisnya teks tersebut adalah untuk memberikan analisis terhadap masalah kebakaran di Jakarta dan menyampaikan saran untuk pemecahan masalah tersebut. Bukan sekadar memberikan pandangan, tetapi juga memberikan solusi terhadap permasalahan yang diangkat.</p><p>3. Isu yang dibahas meliputi minimnya jumlah petugas damkar, distribusi yang belum merata, ketersediaan air yang kurang, lambatnya pelaporan kebakaran, serta upaya pencegahan yang perlu ditingkatkan.</p><p>4. Fakta yang terdapat pada teks:</p><p>- Rasio jumlah petugas damkar per warga di Jakarta.</p><p>- Jumlah RW di luar cakupan pos damkar.</p><p>- Persentase jalan yang tidak bisa dilewati truk damkar.</p><p>- Persentase hidran yang berfungsi sempurna di Jakarta.</p><p>- Data kejadian kebakaran periode 2020-2021 yang menunjukkan setiap kebakaran membutuhkan keterlibatan empat pos damkar.</p><p>5. Beberapa argumen dalam teks:</p><p>- Argumen: Minimnya jumlah petugas damkar per warga di Jakarta.</p><p>- Pendapat: Setuju (S). Alasan: Fakta menunjukkan rasio yang rendah, yang dapat menghambat respons cepat terhadap kebakaran.</p><p>- Argumen: Ketersediaan air yang kurang.</p><p>- Pendapat: Setuju (S). Alasan: Hanya 34 persen hidran yang berfungsi sempurna, hal ini dapat menjadi kendala serius dalam pemadaman kebakaran.</p><p>- Argumen: Lambatnya pelaporan kebakaran.</p><p>- Pendapat: Setuju (S). Alasan: Penulis menyebutkan bahwa kecepatan damkar mencapai lokasi kebakaran terlambat akibat lambatnya pelaporan dari warga.</p><p>6. Kritik dan saran dalam teks editorial ditujukan kepada pihak yang memiliki tanggung jawab terkait pemadam kebakaran dan pencegahan kebakaran di Jakarta. Saran melibatkan upaya pencegahan seperti penggantian instalasi listrik rutin, penyediaan alat pemadam api ringan, dan peningkatan jumlah sukarelawan pemadam kebakaran.</p><p>- SEMOGA MEMBANTU -</p>

1. Teks tersebut termasuk teks editorial. Ini terlihat dari gaya bahasa yang menunjukkan pendapat dan analisis penulis terhadap suatu permasalahan, bukan hanya penyampaian fakta secara objektif. Alasan: Penulis memberikan analisis dan evaluasi terhadap situasi serta memberikan saran untuk perbaikan.

2. Tujuan ditulisnya teks tersebut adalah untuk memberikan analisis terhadap masalah kebakaran di Jakarta dan menyampaikan saran untuk pemecahan masalah tersebut. Bukan sekadar memberikan pandangan, tetapi juga memberikan solusi terhadap permasalahan yang diangkat.

3. Isu yang dibahas meliputi minimnya jumlah petugas damkar, distribusi yang belum merata, ketersediaan air yang kurang, lambatnya pelaporan kebakaran, serta upaya pencegahan yang perlu ditingkatkan.

4. Fakta yang terdapat pada teks:

- Rasio jumlah petugas damkar per warga di Jakarta.

- Jumlah RW di luar cakupan pos damkar.

- Persentase jalan yang tidak bisa dilewati truk damkar.

- Persentase hidran yang berfungsi sempurna di Jakarta.

- Data kejadian kebakaran periode 2020-2021 yang menunjukkan setiap kebakaran membutuhkan keterlibatan empat pos damkar.

5. Beberapa argumen dalam teks:

- Argumen: Minimnya jumlah petugas damkar per warga di Jakarta.

- Pendapat: Setuju (S). Alasan: Fakta menunjukkan rasio yang rendah, yang dapat menghambat respons cepat terhadap kebakaran.

- Argumen: Ketersediaan air yang kurang.

- Pendapat: Setuju (S). Alasan: Hanya 34 persen hidran yang berfungsi sempurna, hal ini dapat menjadi kendala serius dalam pemadaman kebakaran.

- Argumen: Lambatnya pelaporan kebakaran.

- Pendapat: Setuju (S). Alasan: Penulis menyebutkan bahwa kecepatan damkar mencapai lokasi kebakaran terlambat akibat lambatnya pelaporan dari warga.

6. Kritik dan saran dalam teks editorial ditujukan kepada pihak yang memiliki tanggung jawab terkait pemadam kebakaran dan pencegahan kebakaran di Jakarta. Saran melibatkan upaya pencegahan seperti penggantian instalasi listrik rutin, penyediaan alat pemadam api ringan, dan peningkatan jumlah sukarelawan pemadam kebakaran.

- SEMOGA MEMBANTU -


Iklan

Iklan

Mercon M

Community

30 April 2024 13:47

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban:</p><p>1. Teks tersebut termasuk teks editorial. Editorial adalah jenis teks yang berisi pendapat atau pandangan dari pihak redaksi sebuah media massa mengenai suatu isu atau peristiwa tertentu. Teks ini cenderung memberikan analisis, evaluasi, dan rekomendasi terhadap suatu masalah atau kejadian. Alasan teks tersebut termasuk editorial adalah karena memberikan analisis mendalam terhadap permasalahan kebakaran di Jakarta, menampilkan data dan fakta, serta memberikan saran atau rekomendasi untuk mengatasi masalah tersebut.</p><p>&nbsp;</p><p>2. Tujuan ditulisnya teks tersebut adalah untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai kompleksitas masalah kebakaran di Jakarta, serta memberikan rekomendasi dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kebakaran. Teks ini juga bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan kebakaran dan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat.</p><p>&nbsp;</p><p>3. Isu yang dibahas dalam teks editorial tersebut adalah masalah kebakaran di Jakarta, termasuk faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan dalam pemadamannya, seperti minimnya jumlah pos damkar, keterbatasan aksesibilitas jalan, rendahnya ketersediaan air, serta lambatnya laporan ke pos damkar oleh masyarakat.</p><p>&nbsp;</p><p>4. Fakta yang terdapat pada teks tersebut antara lain:<br>&nbsp; - Minimnya rasio jumlah petugas damkar dibandingkan jumlah warga yang dilayani di Jakarta.<br>&nbsp; - Distribusi yang belum merata dari pos damkar di Jakarta.<br>&nbsp; - Jumlah RW di Jakarta yang berada di luar cakupan 2,5 kilometer perjalanan dari pos damkar terdekat.<br>&nbsp; - Kondisi jalan yang sempit dan tidak dapat dilewati truk damkar.<br>&nbsp; - Minimnya ketersediaan air, di mana hanya 34 persen dari 1.213 hidran kota yang berfungsi sempurna.</p><p>&nbsp;</p><p>5. Beberapa argumen yang dapat ditemukan pada teks editorial tersebut antara lain:<br>&nbsp; - Argumentasi tentang minimnya jumlah petugas damkar dibandingkan jumlah warga yang dilayani, yang menyebabkan kesulitan dalam penanganan kebakaran.<br>&nbsp; - Argumentasi tentang distribusi yang belum merata dari pos damkar di Jakarta, yang menyebabkan adanya daerah blank spot.<br>&nbsp; - Argumentasi tentang kondisi jalan yang sempit dan tidak dapat dilewati truk damkar, yang menyulitkan akses petugas damkar ke lokasi kebakaran.<br>&nbsp; - Argumentasi tentang minimnya ketersediaan air, yang menyulitkan proses pemadaman kebakaran.</p><p>&nbsp; Saya setuju dengan argumen tersebut karena faktor-faktor tersebut merupakan kendala nyata dalam penanganan kebakaran di Jakarta, dan perlu adanya upaya untuk mengatasi masalah tersebut.</p><p>&nbsp;</p><p>6. Kritik dan saran dalam teks editorial tersebut ditujukan kepada pemerintah, otoritas terkait, serta masyarakat umum. Kritik tersebut bertujuan untuk menyadarkan bahwa masih banyak kekurangan dalam penanganan kebakaran di Jakarta, sementara saran yang diberikan adalah untuk melakukan langkah-langkah yang dapat meningkatkan kesiapan dan penanganan kebakaran di masa mendatang.</p>

Jawaban:

1. Teks tersebut termasuk teks editorial. Editorial adalah jenis teks yang berisi pendapat atau pandangan dari pihak redaksi sebuah media massa mengenai suatu isu atau peristiwa tertentu. Teks ini cenderung memberikan analisis, evaluasi, dan rekomendasi terhadap suatu masalah atau kejadian. Alasan teks tersebut termasuk editorial adalah karena memberikan analisis mendalam terhadap permasalahan kebakaran di Jakarta, menampilkan data dan fakta, serta memberikan saran atau rekomendasi untuk mengatasi masalah tersebut.

 

2. Tujuan ditulisnya teks tersebut adalah untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai kompleksitas masalah kebakaran di Jakarta, serta memberikan rekomendasi dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kebakaran. Teks ini juga bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan kebakaran dan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat.

 

3. Isu yang dibahas dalam teks editorial tersebut adalah masalah kebakaran di Jakarta, termasuk faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan dalam pemadamannya, seperti minimnya jumlah pos damkar, keterbatasan aksesibilitas jalan, rendahnya ketersediaan air, serta lambatnya laporan ke pos damkar oleh masyarakat.

 

4. Fakta yang terdapat pada teks tersebut antara lain:
  - Minimnya rasio jumlah petugas damkar dibandingkan jumlah warga yang dilayani di Jakarta.
  - Distribusi yang belum merata dari pos damkar di Jakarta.
  - Jumlah RW di Jakarta yang berada di luar cakupan 2,5 kilometer perjalanan dari pos damkar terdekat.
  - Kondisi jalan yang sempit dan tidak dapat dilewati truk damkar.
  - Minimnya ketersediaan air, di mana hanya 34 persen dari 1.213 hidran kota yang berfungsi sempurna.

 

5. Beberapa argumen yang dapat ditemukan pada teks editorial tersebut antara lain:
  - Argumentasi tentang minimnya jumlah petugas damkar dibandingkan jumlah warga yang dilayani, yang menyebabkan kesulitan dalam penanganan kebakaran.
  - Argumentasi tentang distribusi yang belum merata dari pos damkar di Jakarta, yang menyebabkan adanya daerah blank spot.
  - Argumentasi tentang kondisi jalan yang sempit dan tidak dapat dilewati truk damkar, yang menyulitkan akses petugas damkar ke lokasi kebakaran.
  - Argumentasi tentang minimnya ketersediaan air, yang menyulitkan proses pemadaman kebakaran.

  Saya setuju dengan argumen tersebut karena faktor-faktor tersebut merupakan kendala nyata dalam penanganan kebakaran di Jakarta, dan perlu adanya upaya untuk mengatasi masalah tersebut.

 

6. Kritik dan saran dalam teks editorial tersebut ditujukan kepada pemerintah, otoritas terkait, serta masyarakat umum. Kritik tersebut bertujuan untuk menyadarkan bahwa masih banyak kekurangan dalam penanganan kebakaran di Jakarta, sementara saran yang diberikan adalah untuk melakukan langkah-langkah yang dapat meningkatkan kesiapan dan penanganan kebakaran di masa mendatang.


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

(1) Kisah pembuatan film biasanya melewati proses yang panjang dan rumit. (2) Ide membuat film dan cerita datang dari Castle Production yang bergerak di bidang film animasi ini sangat bermanfaat. (3) Castle cukup berhasil bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyaring siswa SMK yang memiliki kemampuan untuk membuat gambar. (4) Dari seleksi gambar animasi kiriman siswa, Castle memilih lima puluh siswa SMK, tiga di antaranya perempuan, untuk mengikuti pelatihan menggambar animasi lalu memproduksi film animasi. (5) Untuk keperluan itu, Castle mengerahkan animator profesional seperti Boy Wahyudi dan Dony Moersito untuk mengajar mereka. Kalimat utama paragraf tersebut terletak pada kalimat nomor ... A. (1) D. (4) B. (2) E. (5) C. (3)

570

5.0

Jawaban terverifikasi