Sebutkan bukti teori Gujarat dan kekuranganya

<p>Berikut adalah beberapa bukti yang mendukung <strong>teori Gujarat</strong> mengenai masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-13 M:</p><p><strong>Batu Nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh dan Batu Nisan Syekh Maulana Malik Ibrahim</strong>:</p><ul><li>Terdapat kesamaan batu nisan di <strong>Cambay, Gujarat, India</strong> dengan batu nisan Sultan Malik As-Saleh di <strong>Pasai, Sumatera Utara</strong>, serta batu nisan Syekh Maulana Malik Ibrahim di <strong>Gresik</strong>. Hal ini menunjukkan hubungan antara Gujarat dan Sumatra yang telah terjalin cukup lama.</li><li><strong>Marcopolo</strong>, seorang pelaut dari Venesia, Italia, mencatat pada tahun 1292 bahwa saat singgah di <strong>Perlak</strong>, ia melihat penduduk setempat telah memeluk Islam dan pedagang Islam dari India juga menyebarkan ajaran tersebut.</li></ul><p><strong>Catatan Sejarah</strong>:</p><ul><li><strong>Pijnapel</strong>, seorang ilmuwan dari Universitas Leiden, Belanda, berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia karena dibawa oleh pedagang dari Gujarat sekitar abad ke-13 M.</li><li><strong>Snouck Hurgronje</strong>, ilmuwan Belanda lainnya, juga mendukung teori Gujarat. Ia menyatakan bahwa hubungan dagang antara Indonesia dan pedagang Gujarat telah terjadi lebih lama daripada hubungan dengan orang-orang Arab.</li></ul><p>Namun, perlu diingat bahwa teori Gujarat juga memiliki <strong>kekurangan</strong>, yaitu tidak mempertimbangkan pengaruh agama-agama lain seperti Hindu-Buddha dalam proses penyebaran Islam di Indonesia. Meskipun memiliki bukti yang mendukung, teori ini juga mendapatkan kritik dan sangkalan dari beberapa pihak.</p>