Hilya H

31 Maret 2024 15:36

Iklan

Hilya H

31 Maret 2024 15:36

Pertanyaan

Rina bersama dengan teman-temannya berkemah di malam hari. Pada malam hari, suhu udara di daerah kemah tersebut terasa dingin. Bentuk adaptasi fisiologi yang dapat dilakukan oleh Rina dan teman-temannya pada saat suhu dingin adalah …. A. mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak B. cenderung lebih sering mengeluarkan urin C. mengeluarkan panas melalui kulit D. meminum air dan menghasilkan sedikit urin

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

18

:

48

:

55

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Dela A

Community

31 Maret 2024 15:37

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Jawaban: B. cenderung lebih sering mengeluarkan urin</strong></p><p><br>Pembahasan:<br>Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi fisiologi alat-alat atau organ-<br>organ tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Salah satu bentuk&nbsp;<br>adaptasi fisiologi yang dilakukan oleh manusia saat berada pada suhu yang&nbsp;<br>dingin yaitu cenderung lebih sering mengeluarkan urin. Pengeluaran urin&nbsp;<br>merupakan salah satu bentuk adaptasi fisiologi tubuh dalam menghadapi&nbsp;<br>suhu di luar tubuh. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah B.</p>

Jawaban: B. cenderung lebih sering mengeluarkan urin


Pembahasan:
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi fisiologi alat-alat atau organ-
organ tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Salah satu bentuk 
adaptasi fisiologi yang dilakukan oleh manusia saat berada pada suhu yang 
dingin yaitu cenderung lebih sering mengeluarkan urin. Pengeluaran urin 
merupakan salah satu bentuk adaptasi fisiologi tubuh dalam menghadapi 
suhu di luar tubuh. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah B.


Iklan

Sumber W

Community

31 Maret 2024 18:20

Jawaban terverifikasi

<p>jawaban yang tepat adalah B. cenderung lebih sering mengeluarkan urin</p><p>&nbsp;</p><p>Penjelasan :</p><p>Pada udara yang dingin, tubuh berusaha untuk menjaga suhu hangat dengan cara menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke kulit. Proses ini disebut dengan vasoconstriction.&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Penyempitan pembuluh darah menyebabkan tekanan darah meningkat karena darah dengan jumlah yang sama memiliki ruang yang lebih sempit untuk mengalir. Untuk mengatur tekanan darah, ginjal menyaring kelebihan cairan dari darah untuk mengurangi volumenya. Saat kandung kemih penuh dengan cairan, signal tubuh tanda ingin buang air kecil pun muncul. Baca juga: Yang Terjadi jika Sering Menahan Buang Air Kecil Hal inilah yang menyebabkan buang air kecil menjadi semakin sering ketika musim dingin tiba atau berada di ruangan bersuhu dingin.</p><p>&nbsp;</p>

jawaban yang tepat adalah B. cenderung lebih sering mengeluarkan urin

 

Penjelasan :

Pada udara yang dingin, tubuh berusaha untuk menjaga suhu hangat dengan cara menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke kulit. Proses ini disebut dengan vasoconstriction. 

 

Penyempitan pembuluh darah menyebabkan tekanan darah meningkat karena darah dengan jumlah yang sama memiliki ruang yang lebih sempit untuk mengalir. Untuk mengatur tekanan darah, ginjal menyaring kelebihan cairan dari darah untuk mengurangi volumenya. Saat kandung kemih penuh dengan cairan, signal tubuh tanda ingin buang air kecil pun muncul. Baca juga: Yang Terjadi jika Sering Menahan Buang Air Kecil Hal inilah yang menyebabkan buang air kecil menjadi semakin sering ketika musim dingin tiba atau berada di ruangan bersuhu dingin.

 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Saat suhu lingkungan tinggi, maka tubuh kita akan banyak mengeluarkan keringat. Sementara pada saat suhu lingkungan rendah, maka tubuh kita akan cenderung mengeluarkan urine. Proses penyesuaian tubuh ini diatur oleh hipotalamus yang terletak di bagian otak. Jenis penyesuaian diri berdasarkan proses tersebut adalah ....

1

0.0

Jawaban terverifikasi

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

25

0.0

Jawaban terverifikasi

Fenomena Sosial Pengamen Jalanan Pengamen perkotaan adalah fenomena yang mulai dipandang sebagai masalah serius, terutama dengan semakin banyaknya permasalahan sosial ekonomi dan politik yang ditimbulkannya. Modernisasi dan industrialisasi sering dituding sebagai pemicu utama dari banyak pengamen di perkotaan. Perkembangan daerah perkotaan secara pesat mengundang terjadinya urbanisasi. Orang yang datang ke kota tidak mempunyai keterampilan untuk mencari kerja di kota. Akibatnya, mereka berdiam di daerah kumuh yang identik dengan kemiskinan perkotaan. Indonesia merupakan negara berkembang.Masalah kemiskinan menjadi masalah utama, baik di kota maupun di desa. Kita dapat melihat di setiap kota pasti ada perumahan yang berimpitan satu dengan yang lainnya. Selain itu, banyaknya pengamen, pengemis, dan anak jalanan makin memperjelas wajah kumuh perkotaan. Pada malam hari terlihat orang-orang tertentu tidur di emperan toko pinggir jalan. Kondisi demikian sangat memprihatinkan dan harus segera diatasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya pengamen jalanan. Faktor-faktor yang membuat seseorang mengamen sebagai berikut. 1. Faktor Ekonomi Anak mengamen demi tuntutan ekonomi. Orang tua tidak mampu membiayai kebutuhan hidup dan kebutuhan sekolah mereka. Demi memenuhi kebutuhan tersebut, seorang anak harus mengamen. Orang tua yang malas hanya mengandalkan hasil mengamen anaknya tanpa mau bekerja. 2. Kurang Kasih Sayang Anak yang kurang kasih sayang atau tidak menerima kasih sayang dari orang tua rawan menjadi pengamen jalanan. Artinya, orang tua terlalu sibuk mencari harta atau kesenangan. Orang tua tidak memiliki waktu untuk mencurahkan perhatian, bertanya tentang masalah anak, bertukarpikiran, dan berbagi rasa dengan anak. Dengan tidak menerima kasih sayang dari orang tua, anak pun mencari kesenangan lain untuk menghibur diri. Mengamen adalah salah satu sarana untuk menghibur diri bagi anak. Dengan bernyanyi sebagai pengamen, mereka dapat menghibur hati, mengungkapkan isi hati, dan menghabiskan waktu. 3. Rasa Ikut-ikutan Anak dipengaruhi lingkungan atau teman sebaya untuk mencari hiburan, menghindari pekerjaan rumah, tugas- tugas sekolah, atau merasa hebat akan dirinya. Padahal jika ditelusuri, segi ekonomi bukan penyebab anak menjadi seorang pengamen. Kadang-kadang mereka hanya ikut-ikutan atau dipengaruhi oleh teman-temannya. Meskipun pengamen anak-anak tersebut harus mengalami panas terik, hujan, caci maki, pukulan, mereka tetap berjumlah banyak. Hampir di setiap persimpangan jalan dapat ditemui pengamen berusia anak-anak. Selain di persimpangan jalan, mereka mengamen di pasar, rumah makan, dan terminal, Mereka dianggap sebagai penyebab kemacetan lalu lintas, berkurangnya nilai estetika tata ruang kota, dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan raya. Hasil penelitian menjelaskan bahwa psikologis pengamen anak-anak tidak memiliki rasa malu, tidak peduli atau tak acuh. Sikap tersebut dilakukan agar keberadaan mereka diterima masyarakat sebagai bentuk budaya baru. Agar keberadaan mereka tetap eksis, pengamen anak-anak juga berupaya untuk melawan berbagai pihak, baik pihak hukum maupun pihak nonhukum. Mereka hanya mempertahankan harga diri dan rasa solidaritas di antara mereka. Fenomena sosial kehidupan pengamen anak-anak memiliki dua arti, yaitu pengaruh yang hanya bekerja di jalanan dan menunjukkan gaya kehidupan di jalanan. Bekerja di jalanan artinya mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup anaknya, sedangkan gaya hidup di jalanan hanya sekadar mewujudkan gaya hidup jalanan yang bebas. Dari segi usia, sebenarnya mereka tidak wajib mencari nafkah. Orang tua merekalah harus memiliki tanggung jawab dan memberi kasih sayang kepada mereka. Meskipun orang tua tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sebaiknya anak tidak diperbolehkan mengamen. Orang tua harus mampu memberikan tanggung jawab dan kasih sayang kepada anak agar tidak menjadi pengamen di tengah kota. Di samping itu, aparat hukum harus memiliki aturan yang tegas terhadap hukum, Hukum harus ditegakkan demi masa depan anak bangsa. Apabila hal-hal ini dilakukan, sangat tipis kemungkinan munculnya pengamen sebagai penyebab di jalanan perkotaan. Tentukan struktur teks eksplanasi di atas!

11

0.0

Jawaban terverifikasi