Syaifa A

12 September 2024 13:33

Iklan

Syaifa A

12 September 2024 13:33

Pertanyaan

Rani sedang membaca buku. Tentu kita tahu bahwa buku memiliki 2 halaman jika kita buka. Rani membuka buku tersebut dan jika angka dari 2 halaman tersebut dijumlahkan hasilnya akan menjadi 333. Berapakah nomor halaman yang dibuka Rani?

Rani sedang membaca buku. Tentu kita tahu bahwa buku memiliki 2 halaman jika kita buka. Rani membuka buku tersebut dan jika angka dari 2 halaman tersebut dijumlahkan hasilnya akan menjadi 333. Berapakah nomor halaman yang dibuka Rani? 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

04

:

03

:

43

Klaim

8

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Melina S

12 September 2024 15:56

Jawaban terverifikasi

333 : 2 = 166,5 artinya bilangan ke 166 dan bilangan ke 167 Dibuktikan oleh 166 + 167 = 333 Maka nomor halamannya adalah 166 dan 167


Syaifa A

13 September 2024 00:11

Hebat! Kamu benar!

Iklan

Ramadhana R

Community

12 September 2024 21:52

Jawaban terverifikasi

Jawabannya Halaman 166-167 Pembahasan 333 di bagi 2 166,5 ≈ 166 - 167


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

1. Nilai n yang memenuhi (12+8) + (-3n) = -22 adalah... A. 14 B. 13 C. -13 D. -14 2. n - 11.507 = 41.009 Bilangan pengganti n adalah... A. 25.615 B. 29.505 C. 52.516 D. 52.614 3. 50 : (-5) x 8 = ... A. 90 B. -80 C. 80 D. -90 4. Lambang bilangan 4.207.502 dibaca... A. Empat juta dua ratus tujuh ribu lima ratus dua B. Empat juta dua ratus tujuh lima puluh ratus dua puluh C. Empat juta dua puluh tujuh lima ribu ratus dua puluh D. Empat juta dua puluh tujuh ribu lima ratus dua 5. -280 + (-245) = A. -450 B. -535 C. -525 D. -18 6. 400 - 218 + 354 = A. 354 B. -172 C. 182 D. 536 7. Bilangan pangkat dua disebut juga bilangan kuadrat. Berapakah hasil dari 37 pangkat 2? A. 2219 B. 1369 C. 1399 D. 2209 8. Aku adalah sebuah bilangan. Jika aku dikuadratkan aku menjadi 625. Bilangan berapakah aku? A. 28 B. 20 C. 25 D. 80 9. Lambang bilangan negatif seribu lima ratus lima puluh delapan adalah.. A. 1558 B. -1588 C. -1.558 D. 1588 10. 45 x 125 = n x 45 ; n = ... A. 125 B. 135 C. 145 D. 155 11. Nilai dari (121 + 23) : 24 - 6 = A. 0 B. 2 C. 6 D. 8 12. Di dalam kardus terdapat 480 butir telur, kemudian telur ini dimasukkan ke dalam kantong plastik. Setiap kantong plastik berisi 8 butir telur. Berapa kantong plastik yang diperlukan? A. 51 B. 60 C. 72 D. 80 13. Jika 2n = 7.924, maka nilai n adalah... A. 6.952 B. 5.962 C. 4.962 D. 3.962 14. 4 hari + 240 menit= ....jam A. 16 jam B. 24 jam C. 48 jam D. 100 jam 15. Besar sudut siku-siku adalah... A. 90 derajat B. 69 derajat C. 30 derajat D. 40 derajat 16. 90 menit setelah pukul 07.45 adalah pukul... A. 08.15 B. 08.35 C. 09.00 D. 09.15 17. 30 cm + 700 mm = ... dm A. 1 dm B. 10 dm C. 100 dm D. 1.000 dm 18. Bentuk desimal dari 4/10 adalah... A. 4,1 B. 0,4 D. 10.4 E. 0,04 19. Dua lingkaran apabila titik pusatnya berimpit disebut... A. Lingkaran sepusat B. Lingkaran bersinggungan dalam C. Lingkaran bersinggungan luar D. Lingkaran berpotongan 20. Sebuah lingkaran memiliki jari-jari 7 cm. Luas dari lingkaran tersebut adalah... A. 76 cm2 B. 80 cm2 C. 112 cm2 D. 154 cm2

38

5.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

76

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan