Ratu N

24 Oktober 2024 03:38

Iklan

Ratu N

24 Oktober 2024 03:38

Pertanyaan

rangkuman terkait masa kabinet liberal Muhammad Natsir yang mencakup - latar belakang + program kerja yang dibuat - program kerja yang terlaksana - kendala selama menjalankan kabinet - penyebab mundur nya kabinet/ mengapa kabinet pada masa Muhammad natsir berakhir

rangkuman terkait masa kabinet liberal Muhammad Natsir yang mencakup 

- latar belakang + program kerja yang dibuat

- program kerja yang terlaksana 

- kendala selama menjalankan kabinet

- penyebab mundur nya kabinet/ mengapa kabinet pada masa Muhammad natsir berakhir 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

13

:

42

:

47

Klaim

6

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Tyrannosaurus T

24 Oktober 2024 07:17

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Rangkuman Terkait Kabinet Liberal Muhammad Natsir</strong></p><p><strong>1. Latar Belakang dan Program Kerja yang Dibuat:</strong></p><p>Kabinet Natsir, yang dipimpin oleh Muhammad Natsir, adalah kabinet pertama yang dibentuk setelah pemilu 1950, di bawah sistem Demokrasi Liberal di Indonesia. Kabinet ini berdiri pada 6 September 1950 setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) berakhir dan digantikan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Muhammad Natsir dari Masyumi dipercaya untuk membentuk kabinet setelah mendapat dukungan dari parlemen.</p><p><strong>Program kerja utama Kabinet Natsir:</strong></p><ul><li><strong>Mewujudkan stabilitas politik dan ekonomi:</strong> Mengutamakan stabilitas politik dalam negeri dengan memperkuat institusi negara dan melakukan reformasi ekonomi.</li><li><strong>Memperbaiki hubungan luar negeri:</strong> Memperbaiki hubungan Indonesia dengan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, untuk mendapatkan bantuan ekonomi pasca kemerdekaan.</li><li><strong>Menyelesaikan masalah Irian Barat:</strong> Melanjutkan upaya diplomasi untuk mengintegrasikan Irian Barat sebagai bagian dari wilayah Indonesia.</li><li><strong>Meningkatkan pendidikan dan pembangunan sosial:</strong> Kabinet Natsir juga menekankan pentingnya pembangunan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial di seluruh Indonesia.</li></ul><p><strong>2. Program Kerja yang Terlaksana:</strong></p><p>Beberapa program Kabinet Natsir yang berhasil dilaksanakan antara lain:</p><ul><li><strong>Diplomasi Internasional:</strong> Kabinet Natsir berhasil memperbaiki hubungan Indonesia dengan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, yang penting untuk mendapatkan bantuan ekonomi internasional.</li><li><strong>Pengembalian Negara Kesatuan:</strong> Menerapkan transisi dari RIS (Republik Indonesia Serikat) ke NKRI, yang berhasil menyatukan kembali wilayah-wilayah Indonesia di bawah satu pemerintahan.</li><li><strong>Pendidikan:</strong> Kabinet Natsir juga memprioritaskan peningkatan sistem pendidikan dan kesejahteraan rakyat, meskipun hasilnya masih terbatas pada masa kabinet yang singkat.</li></ul><p><strong>3. Kendala Selama Menjalankan Kabinet:</strong></p><p>Kabinet Natsir menghadapi beberapa kendala utama, yaitu:</p><ul><li><strong>Kondisi ekonomi yang buruk:</strong> Indonesia baru saja merdeka dan mengalami kesulitan dalam mengatasi inflasi tinggi, kas negara yang kosong, serta ketergantungan pada bantuan luar negeri.</li><li><strong>Konflik internal di parlemen:</strong> Meskipun Kabinet Natsir memiliki dukungan dari Masyumi, partai-partai lain, seperti Partai Nasional Indonesia (PNI) dan beberapa kelompok sosialis, tidak sepenuhnya mendukung kebijakan-kebijakan Natsir, sehingga terjadi ketidakstabilan politik.</li><li><strong>Masalah Irian Barat:</strong> Kabinet Natsir mengalami kesulitan menyelesaikan masalah Irian Barat, karena Belanda menolak mengakui wilayah itu sebagai bagian dari Indonesia. Hal ini menjadi salah satu isu yang menambah ketegangan politik di dalam negeri.</li></ul><p><strong>4. Penyebab Mundurnya Kabinet/Mengapa Kabinet Natsir Berakhir:</strong></p><p>Kabinet Natsir jatuh pada 21 Maret 1951 setelah kehilangan dukungan di parlemen. Penyebab utama berakhirnya Kabinet Natsir adalah:</p><ul><li><strong>Mosi tidak percaya dari parlemen:</strong> PNI dan beberapa partai lain mengajukan mosi tidak percaya terhadap Kabinet Natsir. Salah satu alasan utamanya adalah ketidakpuasan terhadap pendekatan diplomatik Kabinet Natsir dalam menangani isu Irian Barat. Banyak anggota parlemen merasa bahwa Kabinet Natsir terlalu lemah dan kurang tegas dalam menekan Belanda terkait masalah Irian Barat.</li><li><strong>Konflik antara partai-partai politik:</strong> Perbedaan ideologi dan kepentingan antar partai menyebabkan kabinet ini tidak stabil. Kurangnya koalisi yang kuat dan solid di parlemen mengakibatkan Muhammad Natsir kesulitan mempertahankan posisinya sebagai perdana menteri.</li></ul><p>Akibatnya, Natsir mengajukan pengunduran diri, dan kabinetnya digantikan oleh Kabinet Sukiman yang didukung oleh koalisi yang berbeda di parlemen.</p><p><strong>Kesimpulan:</strong> Kabinet Natsir menghadapi tantangan berat dalam memulihkan stabilitas politik dan ekonomi pasca kemerdekaan Indonesia. Meskipun ada beberapa keberhasilan, seperti perbaikan hubungan luar negeri dan transisi ke negara kesatuan, namun kendala ekonomi, konflik politik internal, dan kegagalan dalam menyelesaikan masalah Irian Barat menyebabkan kabinet ini kehilangan dukungan politik dan berakhir dengan pengunduran diri.</p>

Rangkuman Terkait Kabinet Liberal Muhammad Natsir

1. Latar Belakang dan Program Kerja yang Dibuat:

Kabinet Natsir, yang dipimpin oleh Muhammad Natsir, adalah kabinet pertama yang dibentuk setelah pemilu 1950, di bawah sistem Demokrasi Liberal di Indonesia. Kabinet ini berdiri pada 6 September 1950 setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) berakhir dan digantikan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Muhammad Natsir dari Masyumi dipercaya untuk membentuk kabinet setelah mendapat dukungan dari parlemen.

Program kerja utama Kabinet Natsir:

  • Mewujudkan stabilitas politik dan ekonomi: Mengutamakan stabilitas politik dalam negeri dengan memperkuat institusi negara dan melakukan reformasi ekonomi.
  • Memperbaiki hubungan luar negeri: Memperbaiki hubungan Indonesia dengan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, untuk mendapatkan bantuan ekonomi pasca kemerdekaan.
  • Menyelesaikan masalah Irian Barat: Melanjutkan upaya diplomasi untuk mengintegrasikan Irian Barat sebagai bagian dari wilayah Indonesia.
  • Meningkatkan pendidikan dan pembangunan sosial: Kabinet Natsir juga menekankan pentingnya pembangunan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial di seluruh Indonesia.

2. Program Kerja yang Terlaksana:

Beberapa program Kabinet Natsir yang berhasil dilaksanakan antara lain:

  • Diplomasi Internasional: Kabinet Natsir berhasil memperbaiki hubungan Indonesia dengan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, yang penting untuk mendapatkan bantuan ekonomi internasional.
  • Pengembalian Negara Kesatuan: Menerapkan transisi dari RIS (Republik Indonesia Serikat) ke NKRI, yang berhasil menyatukan kembali wilayah-wilayah Indonesia di bawah satu pemerintahan.
  • Pendidikan: Kabinet Natsir juga memprioritaskan peningkatan sistem pendidikan dan kesejahteraan rakyat, meskipun hasilnya masih terbatas pada masa kabinet yang singkat.

3. Kendala Selama Menjalankan Kabinet:

Kabinet Natsir menghadapi beberapa kendala utama, yaitu:

  • Kondisi ekonomi yang buruk: Indonesia baru saja merdeka dan mengalami kesulitan dalam mengatasi inflasi tinggi, kas negara yang kosong, serta ketergantungan pada bantuan luar negeri.
  • Konflik internal di parlemen: Meskipun Kabinet Natsir memiliki dukungan dari Masyumi, partai-partai lain, seperti Partai Nasional Indonesia (PNI) dan beberapa kelompok sosialis, tidak sepenuhnya mendukung kebijakan-kebijakan Natsir, sehingga terjadi ketidakstabilan politik.
  • Masalah Irian Barat: Kabinet Natsir mengalami kesulitan menyelesaikan masalah Irian Barat, karena Belanda menolak mengakui wilayah itu sebagai bagian dari Indonesia. Hal ini menjadi salah satu isu yang menambah ketegangan politik di dalam negeri.

4. Penyebab Mundurnya Kabinet/Mengapa Kabinet Natsir Berakhir:

Kabinet Natsir jatuh pada 21 Maret 1951 setelah kehilangan dukungan di parlemen. Penyebab utama berakhirnya Kabinet Natsir adalah:

  • Mosi tidak percaya dari parlemen: PNI dan beberapa partai lain mengajukan mosi tidak percaya terhadap Kabinet Natsir. Salah satu alasan utamanya adalah ketidakpuasan terhadap pendekatan diplomatik Kabinet Natsir dalam menangani isu Irian Barat. Banyak anggota parlemen merasa bahwa Kabinet Natsir terlalu lemah dan kurang tegas dalam menekan Belanda terkait masalah Irian Barat.
  • Konflik antara partai-partai politik: Perbedaan ideologi dan kepentingan antar partai menyebabkan kabinet ini tidak stabil. Kurangnya koalisi yang kuat dan solid di parlemen mengakibatkan Muhammad Natsir kesulitan mempertahankan posisinya sebagai perdana menteri.

Akibatnya, Natsir mengajukan pengunduran diri, dan kabinetnya digantikan oleh Kabinet Sukiman yang didukung oleh koalisi yang berbeda di parlemen.

Kesimpulan: Kabinet Natsir menghadapi tantangan berat dalam memulihkan stabilitas politik dan ekonomi pasca kemerdekaan Indonesia. Meskipun ada beberapa keberhasilan, seperti perbaikan hubungan luar negeri dan transisi ke negara kesatuan, namun kendala ekonomi, konflik politik internal, dan kegagalan dalam menyelesaikan masalah Irian Barat menyebabkan kabinet ini kehilangan dukungan politik dan berakhir dengan pengunduran diri.


Iklan

Rendi R

Community

31 Oktober 2024 23:15

Jawaban terverifikasi

<p>Kabinet Natsir adalah kabinet pertama dalam era Demokrasi Liberal di Indonesia yang dipimpin oleh Muhammad Natsir dari Partai Masyumi. Kabinet ini berkuasa sejak 6 September 1950 hingga 21 Maret 1951. Berikut adalah rangkuman terkait masa kabinet Natsir:</p><p>1. Latar Belakang dan Program Kerja Kabinet Natsir</p><ul><li><strong>Latar Belakang</strong>: Kabinet Natsir dibentuk setelah terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Agustus 1950, pasca pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS). Situasi politik dan sosial Indonesia saat itu masih rentan karena perbedaan ideologi dan kepentingan antar partai serta persoalan integrasi nasional yang belum stabil.</li><li><strong>Program Kerja</strong>:<ul><li><strong>Pemulihan Stabilitas Keamanan</strong>: Menghadapi ancaman keamanan seperti pemberontakan di berbagai daerah (termasuk gerakan separatis) untuk mencapai stabilitas nasional.</li><li><strong>Peningkatan Ekonomi</strong>: Menyusun rencana lima tahun untuk mengembangkan sektor ekonomi, industri, dan pertanian guna mengurangi ketergantungan pada Belanda.</li><li><strong>Perbaikan Pendidikan</strong>: Mendorong kemajuan di bidang pendidikan dan sosial budaya.</li><li><strong>Diplomasi</strong>: Menjalin hubungan internasional yang lebih aktif, termasuk mendorong Belanda untuk menyerahkan kedaulatan sepenuhnya atas wilayah Irian Barat.</li><li><strong>Pemulihan Hubungan dengan Belanda</strong>: Kabinet ini berupaya menyelesaikan masalah ekonomi dan aset dengan Belanda setelah pengakuan kedaulatan.</li></ul></li></ul><p>2. Program Kerja yang Berhasil Dilaksanakan</p><ul><li><strong>Pemulihan Keamanan Nasional</strong>: Kabinet Natsir cukup berhasil menangani beberapa gangguan keamanan di daerah, meskipun belum sepenuhnya tuntas.</li><li><strong>Pembentukan Dewan Nasional</strong>: Salah satu upaya dalam menguatkan kebijakan nasional, Dewan Nasional ini didirikan sebagai penasehat pemerintah yang mengakomodasi aspirasi dari berbagai kalangan.</li><li><strong>Peningkatan di Bidang Pendidikan</strong>: Kabinet Natsir menginisiasi beberapa kebijakan untuk memperluas akses pendidikan, meski belum mampu menjangkau secara merata.</li></ul><p>3. Kendala yang Dihadapi Kabinet Natsir</p><ul><li><strong>Pertentangan Antar Partai</strong>: Ketidaksepahaman antarpartai di parlemen, terutama antara Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Masyumi, menimbulkan ketegangan yang mempersulit koordinasi dalam pemerintahan.</li><li><strong>Kondisi Ekonomi yang Lemah</strong>: Blokade ekonomi Belanda, yang belum sepenuhnya teratasi, menyebabkan masalah perdagangan dan pasokan di Indonesia.</li><li><strong>Pemberontakan di Daerah</strong>: Konflik di beberapa wilayah, seperti Andi Aziz di Sulawesi Selatan dan Republik Maluku Selatan (RMS), mempersulit usaha stabilisasi keamanan yang direncanakan.</li><li><strong>Masalah Irian Barat</strong>: Kabinet ini belum berhasil mendapatkan kemajuan signifikan terkait penyerahan Irian Barat oleh Belanda.</li></ul><p>4. Penyebab Mundurnya Kabinet Natsir</p><p>Kabinet Natsir mengalami banyak tantangan yang akhirnya memaksanya mundur. Beberapa faktor utamanya adalah:</p><ul><li><strong>Mosi Tidak Percaya dari Parlemen</strong>: Kabinet Natsir tidak berhasil memenuhi harapan DPR dalam menangani masalah ekonomi dan pemberontakan daerah. PNI dan beberapa partai lain mengajukan mosi tidak percaya kepada kabinet ini.</li><li><strong>Kegagalan Mengatasi Masalah Irian Barat</strong>: Masalah Irian Barat menjadi sorotan besar dalam politik luar negeri. Kegagalan untuk mencapai kesepakatan dengan Belanda melemahkan dukungan untuk Kabinet Natsir.</li><li><strong>Konflik Internal</strong>: Perbedaan pandangan di dalam kabinet dan dengan partai-partai lain membuat pemerintahan tidak berjalan dengan lancar, sehingga kabinet ini menjadi kurang efektif.</li></ul><p>Akhirnya, pada <strong>21 Maret 1951</strong>, Kabinet Natsir mengundurkan diri setelah menerima mosi tidak percaya dari DPR. Kabinet ini kemudian digantikan oleh Kabinet Sukiman-Suwirjo.</p>

Kabinet Natsir adalah kabinet pertama dalam era Demokrasi Liberal di Indonesia yang dipimpin oleh Muhammad Natsir dari Partai Masyumi. Kabinet ini berkuasa sejak 6 September 1950 hingga 21 Maret 1951. Berikut adalah rangkuman terkait masa kabinet Natsir:

1. Latar Belakang dan Program Kerja Kabinet Natsir

  • Latar Belakang: Kabinet Natsir dibentuk setelah terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Agustus 1950, pasca pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS). Situasi politik dan sosial Indonesia saat itu masih rentan karena perbedaan ideologi dan kepentingan antar partai serta persoalan integrasi nasional yang belum stabil.
  • Program Kerja:
    • Pemulihan Stabilitas Keamanan: Menghadapi ancaman keamanan seperti pemberontakan di berbagai daerah (termasuk gerakan separatis) untuk mencapai stabilitas nasional.
    • Peningkatan Ekonomi: Menyusun rencana lima tahun untuk mengembangkan sektor ekonomi, industri, dan pertanian guna mengurangi ketergantungan pada Belanda.
    • Perbaikan Pendidikan: Mendorong kemajuan di bidang pendidikan dan sosial budaya.
    • Diplomasi: Menjalin hubungan internasional yang lebih aktif, termasuk mendorong Belanda untuk menyerahkan kedaulatan sepenuhnya atas wilayah Irian Barat.
    • Pemulihan Hubungan dengan Belanda: Kabinet ini berupaya menyelesaikan masalah ekonomi dan aset dengan Belanda setelah pengakuan kedaulatan.

2. Program Kerja yang Berhasil Dilaksanakan

  • Pemulihan Keamanan Nasional: Kabinet Natsir cukup berhasil menangani beberapa gangguan keamanan di daerah, meskipun belum sepenuhnya tuntas.
  • Pembentukan Dewan Nasional: Salah satu upaya dalam menguatkan kebijakan nasional, Dewan Nasional ini didirikan sebagai penasehat pemerintah yang mengakomodasi aspirasi dari berbagai kalangan.
  • Peningkatan di Bidang Pendidikan: Kabinet Natsir menginisiasi beberapa kebijakan untuk memperluas akses pendidikan, meski belum mampu menjangkau secara merata.

3. Kendala yang Dihadapi Kabinet Natsir

  • Pertentangan Antar Partai: Ketidaksepahaman antarpartai di parlemen, terutama antara Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Masyumi, menimbulkan ketegangan yang mempersulit koordinasi dalam pemerintahan.
  • Kondisi Ekonomi yang Lemah: Blokade ekonomi Belanda, yang belum sepenuhnya teratasi, menyebabkan masalah perdagangan dan pasokan di Indonesia.
  • Pemberontakan di Daerah: Konflik di beberapa wilayah, seperti Andi Aziz di Sulawesi Selatan dan Republik Maluku Selatan (RMS), mempersulit usaha stabilisasi keamanan yang direncanakan.
  • Masalah Irian Barat: Kabinet ini belum berhasil mendapatkan kemajuan signifikan terkait penyerahan Irian Barat oleh Belanda.

4. Penyebab Mundurnya Kabinet Natsir

Kabinet Natsir mengalami banyak tantangan yang akhirnya memaksanya mundur. Beberapa faktor utamanya adalah:

  • Mosi Tidak Percaya dari Parlemen: Kabinet Natsir tidak berhasil memenuhi harapan DPR dalam menangani masalah ekonomi dan pemberontakan daerah. PNI dan beberapa partai lain mengajukan mosi tidak percaya kepada kabinet ini.
  • Kegagalan Mengatasi Masalah Irian Barat: Masalah Irian Barat menjadi sorotan besar dalam politik luar negeri. Kegagalan untuk mencapai kesepakatan dengan Belanda melemahkan dukungan untuk Kabinet Natsir.
  • Konflik Internal: Perbedaan pandangan di dalam kabinet dan dengan partai-partai lain membuat pemerintahan tidak berjalan dengan lancar, sehingga kabinet ini menjadi kurang efektif.

Akhirnya, pada 21 Maret 1951, Kabinet Natsir mengundurkan diri setelah menerima mosi tidak percaya dari DPR. Kabinet ini kemudian digantikan oleh Kabinet Sukiman-Suwirjo.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

143

0.0

Jawaban terverifikasi

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

162

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Budi memulai suatu usaha dagang (UD) dengan nama "Maju Jaya". Usaha yang Budi jalankan merupakan usaha dagang yang menjual satu produk saja dan diproduksi oleh Budi sendiri bersama karyawannya. Selama satu bulan Budi sudah menjalankan usahanya tersebut, akan tetapi Budi masih bingung apakah usahanya sudah mendapatkan laba atau rugi. UD Maju Jaya Budi mempunyai data sebagai berikut: 1.Biaya-biaya yang terjadi selama satu bulan meliputi: • Biaya penyusutan mobil Pick-up sebesar Rp 15.000.000,- • Biaya gaji mandor sebesar Rp 10.000.000,- • Biaya asuransi kesehatan untuk semua karyawannya sebesar Rp 10.000.000,- • Biaya bahan baku per-unit nya sebesar Rp 35.000,- dan biaya bahan penolong nya sebesar Rp 10.000 per-unit nya. • Biaya listrik &amp; air sebesar Rp 15.000.000,- • Biaya gaji buruh pabrik (tenaga kerja langsung) sebesar Rp 15.000,- untuk tiap unit yang bisa diselesaikan. • Biaya gaji pegawai kantor sebesar Rp 5.000.000,- • Biaya sewa pabrik yang digunakan untuk memproduksi adalah sebesar Rp 30.000.000,- 2. Harga jual produknya adalah Rp 100.000 untuk tiap unit nya. 3. Produk yang bisa dihasilkan dalam sebulan tersebut adalah 1.000 unit Pertanyaannya: 1) Bagaimana cara menghitung unit yang harus dijual dan omset rupiah yang harus dihasilkan agar Budi bisa tahu pada angka berapa UD Maju Jaya dalam keadaan tidak untung dan tidak rugi? 2) Dan jika Budi sebagai pemilik menginginkan untung sebesar Rp 50.000.000,- berapa unit kah produk yang harus dijual? minta tolong yaa kak🙏🏻🙏🏻

27

5.0

Jawaban terverifikasi