Hilya H

31 Maret 2024 10:52

Iklan

Iklan

Hilya H

31 Maret 2024 10:52

Pertanyaan

Perhatikan teks berikut! (1) .... (2) Eceng gondok dapat dijadikan peluang usaha sebagai bahan dasar kerajinan tangan. (3) Bagian tumbuhan eceng gondok yang sudah dikeringkan ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tas, koper, sandal, keranjang, tatakan gelas, tikar, dan sebagainya. (4) Akhir-akhir ini eceng gondok juga banyak dimanfaatkan untuk mendukung industri mebel, yakni sebagai pengganti rotan yang harganya semakin melangit. (5) …. 8. Kalimat yang tepat untuk melengkapi kalimat 1 dan 5 agar teks tersebut memiliki pola campuran adalah ... A. (1) Walaupun dianggap sebagai gulma, eceng gondok juga mempunyai manfaat dan (5) Hal tersebut bisa meningkatkan perekonomian masyarakat B. (1) Tumbuhan eceng gondok terdapat dimana-mana dan (5) Dengan demikian, ternyata manfaat eceng gondok cukup banyak! C. (1) Eceng gondok sebaiknya tidak disia-siakan dan (5) Dengan demikian, ternyata manfaat eceng gondok cukup banyak! D. (1) Walaupun dianggap sebagai gulma, eceng gondok juga mempunyai manfaat dan (5) Maka dari itu, jangan meremehkan tanaman ini! E. (1) Walaupun dianggap sebagai gulma, eceng gondok juga mempunyai manfaat dan (5) Jadi, ternyata manfaat eceng gondok cukup banyak!


4

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Dela A

Community

31 Maret 2024 10:53

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Jawaban : E. (1) Walaupun dianggap sebagai gulma, eceng gondok juga mempunyai manfaat dan (5) Jadi, ternyata manfaat eceng gondok cukup banyak!</strong></p><p><br>Pembahasan :<br>Paragraf campuran adalah sebuah paragraf yang memiliki dua kalimat utama. Letak kalimat utama tersebut ada di awal dan akhir kalimat. Kalimat pertama akan membahas inti bahasan dan akan kembali dipertegas di kalimat terakhir paragraf.</p>

Jawaban : E. (1) Walaupun dianggap sebagai gulma, eceng gondok juga mempunyai manfaat dan (5) Jadi, ternyata manfaat eceng gondok cukup banyak!


Pembahasan :
Paragraf campuran adalah sebuah paragraf yang memiliki dua kalimat utama. Letak kalimat utama tersebut ada di awal dan akhir kalimat. Kalimat pertama akan membahas inti bahasan dan akan kembali dipertegas di kalimat terakhir paragraf.


Iklan

Iklan

Elshanum E

31 Maret 2024 11:15

<p>E&nbsp;</p>


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Cermati tesis dan beberapa kalimat berikut! Tesis Bahaya membuang sampah di sungai. Kalimat-kalimat pendukung (1) Terjadi penumpukan sampah di bendung atau pintu air yang mengakibatkan banjir karena aliran air ke hilir tersumbat. (2) Kesehatan masyarakat menjadi terancam akibat kontaminasi bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam air sungai. (3) Pergeseran zaman juga membuat sungai mengalami pergeseran fungsi dan dianggap sebagai tempat yang tidak memiliki manfaat. (4) Kebiasaan membuang sampah ke sungai dinilai praktis dan tidak membutuhkan biaya serta telah menjadi budaya di tengah masyarakat. (5) Sampah non-biodegradable dapat menjadi ancaman bagi hewan-hewan yang hidup di sungai karena dapat mengakibatkan keracunan bahkan sampai kematian. Kalimat yang mendukung tesis adalah kalimat nomor.... A.1, 2, dan 5 B.1, 3, dan 5 C.2, 3, dan 4 D.2, 3, dan 5 E.3, 4, dan 5

13

5.0

Jawaban terverifikasi

Pro dan Kontra Puisi Esai Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra. Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi. Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand. Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas. Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, aksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisi- puisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra Indonesia. Semoga. Setelah itu analisislah 1.bagian isu 2.bagian isi/argumen 3.kesimpulan 4.saran

4

0.0

Jawaban terverifikasi