Ziyyann. Z

21 Mei 2025 06:32

Iklan

Ziyyann. Z

21 Mei 2025 06:32

Pertanyaan

Perhatikan puisi "Aku Ingin " karya Sapardi Djoko Damono berikut ini! Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kata yang tak sen diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada Penyair mencintai seseorang dengan setulus hat dan dengan cara yang tidak berlebihan. Dengan cara mencintai dengan keserhanaan dan kesetiaan, bahwa kesederhanaan menciptakan kesetiaan yang begitu berarti dengan mencintai yang tak mengharapkan imbalan. Hal ini dibuktikan dengan pemilihan diksi pada larik.... A. Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepar'a api yang menjadikannya abu. B. dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan C. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata D. dengan kata yang tak sempat diucapkan E. Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Perhatikan puisi "Aku Ingin " karya Sapardi Djoko Damono berikut ini!

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kata yang tak sen diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada 

 

Penyair mencintai seseorang dengan setulus hat dan dengan cara yang tidak berlebihan. Dengan cara mencintai dengan keserhanaan dan kesetiaan, bahwa kesederhanaan menciptakan kesetiaan yang begitu berarti dengan mencintai yang tak mengharapkan imbalan. Hal ini dibuktikan dengan pemilihan diksi pada larik....

A. Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepar'a api yang menjadikannya abu.

B. dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan

C. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata

D. dengan kata yang tak sempat diucapkan

E. Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

12

:

05

:

42

Klaim

252

3

Jawaban terverifikasi

Iklan

A. Rizky

22 Mei 2025 02:47

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban yang benar adalah A.</p><p>&nbsp;</p><p>Puisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.</p><p>&nbsp;</p><p>Puisi "Aku Ingin" karya Sapardi Djoko Damono berisi tentangkan ungkapan perasaan cinta yang tulus kepada seseorang yang ia cintai. Dengan cara mencintai dengan kesederhanaan dan kesetiaan, bahwa kesederhanaan menciptakan kesetiaan yang begitu berarti dengan mencintai yang tak mengharapkan imbalan. Hal ini dapat dibuktikan dengan pemilihan larik "<strong>Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu".</strong><i>&nbsp;</i></p><p>&nbsp;</p><p>Larik tersebut bermakna ketulusan mencintai seseorang tanpa mengharap imbalan dan mencintai dengan kesederhanaan.</p><p>&nbsp;</p><p>Dengan demikian, jawaban yang benar adalah A.</p>

Jawaban yang benar adalah A.

 

Puisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.

 

Puisi "Aku Ingin" karya Sapardi Djoko Damono berisi tentangkan ungkapan perasaan cinta yang tulus kepada seseorang yang ia cintai. Dengan cara mencintai dengan kesederhanaan dan kesetiaan, bahwa kesederhanaan menciptakan kesetiaan yang begitu berarti dengan mencintai yang tak mengharapkan imbalan. Hal ini dapat dibuktikan dengan pemilihan larik "Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu". 

 

Larik tersebut bermakna ketulusan mencintai seseorang tanpa mengharap imbalan dan mencintai dengan kesederhanaan.

 

Dengan demikian, jawaban yang benar adalah A.


Iklan

Nayla N

21 Mei 2025 11:52

<p>Jawaban:</p><p>A. Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu</p><p>Hal ini karena ungkapan ini berarti ketulusan seseorang dalam mencintai dengan kesederhanaannya tanpa mengharap timbal balik, seperti bait dalam puisi tersebut kayu yang tak sempat mengucapkan kata pada api kemudian menjadikannya kayu tersebut menjadi abu</p>

Jawaban:

A. Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

Hal ini karena ungkapan ini berarti ketulusan seseorang dalam mencintai dengan kesederhanaannya tanpa mengharap timbal balik, seperti bait dalam puisi tersebut kayu yang tak sempat mengucapkan kata pada api kemudian menjadikannya kayu tersebut menjadi abu


Ciaa C

21 Mei 2025 16:20

<p>jawaban :&nbsp;</p><p>A. Dengan kata yang tak sempat di ucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu</p><p>&nbsp;</p><p>karena Opsi A, menunjukkan bahwa penyair mencintai seseorang dengan tulus dan dengan cara yang tidak berlebihan. dengan kesederhanaan dan kesetiaan. dan mencintai tidak perlu imbalan. dengan pilihan diksi yang sangat cocok ada di opsi A</p><p>&nbsp;</p>

jawaban : 

A. Dengan kata yang tak sempat di ucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

 

karena Opsi A, menunjukkan bahwa penyair mencintai seseorang dengan tulus dan dengan cara yang tidak berlebihan. dengan kesederhanaan dan kesetiaan. dan mencintai tidak perlu imbalan. dengan pilihan diksi yang sangat cocok ada di opsi A

 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Tentukanlah sindiran/kritikan dan makna tersirat yang pada teks dibawah! Pil RT Suatu ketika Roni dan Karto sedang ngobrol di depan rumah Roni. "Lihat itu Pak RT kita yang baru, tingkahnya dan peraturannya justru membuat warga risau, ini salahmu, To. Kamu dulu sudah tak ingatkan agar ndak usah ikut nyoblos, nanti kalau pilihanmu berbuat dosa kamu malah ikut menanggung dosanya," demikian kata Doni kepada Karto. "Kamu itu, Don. Justru kamu dan teman-temanmu yang ndak mau nyobloslah yang berdosa," jawab Karto kesal. "Kok bisa?" sahut Doni. "Kalau saja kalian dulu nyoblos, tentu Pak Wono tak akan jadi RT, sebab pilihan kalian yang bukan Pak Wono membantu agar Pak Wono tidak jadi RT," ujar Karto. Doni diam sejenak, ia memikirkan dengan sangat dalam kalimat yang diungkapkan Karto.

1

0.0

Jawaban terverifikasi

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

5

0.0

Jawaban terverifikasi