Alfia N

06 Mei 2024 01:40

Iklan

Alfia N

06 Mei 2024 01:40

Pertanyaan

Perhatikan contoh-contoh globalisasi berikut! 1. Nilai-nilai luhur dalam negeri banyak yang tergerus pengaruh kebudayaan asing. 2. Partisipasi aktif dalam politik internasional untuk mencapai perdamaian dunia. 3. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional menjadi penting. 4. Melakukan jual beli secara daring melalui e-commerce. Globalisasi budaya ditunjukkan oleh โ€ฆ.* A. 3 dan 4 B. 2 dan 4 C. 1 dan 3 D. 1 dan 2

Perhatikan contoh-contoh globalisasi berikut!

1. Nilai-nilai luhur dalam negeri banyak yang tergerus pengaruh kebudayaan asing.

2. Partisipasi aktif dalam politik internasional untuk mencapai perdamaian dunia.

3. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional menjadi penting.

4. Melakukan jual beli secara daring melalui e-commerce.

Globalisasi budaya ditunjukkan oleh โ€ฆ.*

 

A. 3 dan 4

 

B. 2 dan 4

 

C. 1 dan 3

 

D. 1 dan 2

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

10

:

27

:

13

Klaim

3

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

06 Mei 2024 02:04

Jawaban terverifikasi

1. Nilai-nilai luhur dalam negeri banyak yang tergerus pengaruh kebudayaan asing: - Globalisasi memungkinkan masuknya budaya asing ke dalam suatu negara atau masyarakat. - Hal ini dapat menyebabkan nilai-nilai budaya lokal atau nasional terkikis atau tergerus oleh pengaruh budaya asing yang masuk. - Contohnya, tradisi dan nilai-nilai budaya asli suatu negara dapat mulai ditinggalkan karena terpengaruh oleh budaya populer dari negara lain. - Ini merupakan salah satu dampak negatif dari globalisasi budaya. 3. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional menjadi penting: - Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional yang digunakan secara luas di berbagai belahan dunia. - Globalisasi telah mendorong penyebaran dan penggunaan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi global. - Hal ini terjadi karena bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa yang paling universal dan memudahkan interaksi antara orang-orang dari berbagai negara. - Penggunaan bahasa Inggris yang semakin meluas merupakan contoh dari proses globalisasi budaya. Jadi, pilihan C (1 dan 3) menggambarkan contoh-contoh dari globalisasi budaya, yaitu tergerusnya nilai-nilai budaya lokal oleh pengaruh budaya asing, serta semakin pentingnya penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.


Iklan

Salsabila M

Community

07 Mei 2024 02:58

<p><br>Globalisasi budaya ditunjukkan oleh pilihan:</p><p>A. 3 dan 4</p><p>Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional (pilihan 3) dan melakukan jual beli secara daring melalui e-commerce (pilihan 4) adalah contoh-contoh dari globalisasi budaya.</p><p>&nbsp;</p><p><br>Tentu! Mari kita bahas setiap pilihan:</p><p><strong>Nilai-nilai luhur dalam negeri banyak yang tergerus pengaruh kebudayaan asing</strong>: Pilihan ini mencerminkan dampak globalisasi budaya di mana nilai-nilai lokal atau tradisional dapat tergerus atau bahkan tergantikan oleh pengaruh budaya asing. Misalnya, masuknya budaya populer luar negeri seperti film Hollywood atau gaya hidup Barat dapat mempengaruhi cara berpikir dan perilaku masyarakat lokal.</p><p><strong>Partisipasi aktif dalam politik internasional untuk mencapai perdamaian dunia</strong>: Meskipun pilihan ini menunjukkan adanya keterlibatan dalam politik internasional, hal itu lebih mencerminkan globalisasi politik daripada globalisasi budaya. Globalisasi politik mencakup kerjasama antarnegara, partisipasi dalam organisasi internasional, dan upaya bersama untuk mencapai tujuan bersama di tingkat global.</p><p><strong>Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional menjadi penting</strong>: Ini adalah contoh yang jelas dari globalisasi budaya di mana bahasa Inggris telah menjadi bahasa dominan dalam komunikasi internasional, bisnis global, teknologi, dan budaya populer.</p><p><strong>Melakukan jual beli secara daring melalui e-commerce</strong>: Ini juga merupakan contoh dari globalisasi budaya karena fenomena e-commerce telah menghubungkan pasar secara global, memungkinkan individu dan perusahaan di seluruh dunia untuk melakukan transaksi bisnis tanpa terbatas oleh batasan geografis.</p><p>Jadi, pilihan A (3 dan 4) adalah yang paling sesuai sebagai contoh-contoh globalisasi budaya.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>


Globalisasi budaya ditunjukkan oleh pilihan:

A. 3 dan 4

Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional (pilihan 3) dan melakukan jual beli secara daring melalui e-commerce (pilihan 4) adalah contoh-contoh dari globalisasi budaya.

 


Tentu! Mari kita bahas setiap pilihan:

Nilai-nilai luhur dalam negeri banyak yang tergerus pengaruh kebudayaan asing: Pilihan ini mencerminkan dampak globalisasi budaya di mana nilai-nilai lokal atau tradisional dapat tergerus atau bahkan tergantikan oleh pengaruh budaya asing. Misalnya, masuknya budaya populer luar negeri seperti film Hollywood atau gaya hidup Barat dapat mempengaruhi cara berpikir dan perilaku masyarakat lokal.

Partisipasi aktif dalam politik internasional untuk mencapai perdamaian dunia: Meskipun pilihan ini menunjukkan adanya keterlibatan dalam politik internasional, hal itu lebih mencerminkan globalisasi politik daripada globalisasi budaya. Globalisasi politik mencakup kerjasama antarnegara, partisipasi dalam organisasi internasional, dan upaya bersama untuk mencapai tujuan bersama di tingkat global.

Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional menjadi penting: Ini adalah contoh yang jelas dari globalisasi budaya di mana bahasa Inggris telah menjadi bahasa dominan dalam komunikasi internasional, bisnis global, teknologi, dan budaya populer.

Melakukan jual beli secara daring melalui e-commerce: Ini juga merupakan contoh dari globalisasi budaya karena fenomena e-commerce telah menghubungkan pasar secara global, memungkinkan individu dan perusahaan di seluruh dunia untuk melakukan transaksi bisnis tanpa terbatas oleh batasan geografis.

Jadi, pilihan A (3 dan 4) adalah yang paling sesuai sebagai contoh-contoh globalisasi budaya.

 

 


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Budi memulai suatu usaha dagang (UD) dengan nama "Maju Jaya". Usaha yang Budi jalankan merupakan usaha dagang yang menjual satu produk saja dan diproduksi oleh Budi sendiri bersama karyawannya. Selama satu bulan Budi sudah menjalankan usahanya tersebut, akan tetapi Budi masih bingung apakah usahanya sudah mendapatkan laba atau rugi. UD Maju Jaya Budi mempunyai data sebagai berikut: 1.Biaya-biaya yang terjadi selama satu bulan meliputi: โ€ข Biaya penyusutan mobil Pick-up sebesar Rp 15.000.000,- โ€ข Biaya gaji mandor sebesar Rp 10.000.000,- โ€ข Biaya asuransi kesehatan untuk semua karyawannya sebesar Rp 10.000.000,- โ€ข Biaya bahan baku per-unit nya sebesar Rp 35.000,- dan biaya bahan penolong nya sebesar Rp 10.000 per-unit nya. โ€ข Biaya listrik &amp; air sebesar Rp 15.000.000,- โ€ข Biaya gaji buruh pabrik (tenaga kerja langsung) sebesar Rp 15.000,- untuk tiap unit yang bisa diselesaikan. โ€ข Biaya gaji pegawai kantor sebesar Rp 5.000.000,- โ€ข Biaya sewa pabrik yang digunakan untuk memproduksi adalah sebesar Rp 30.000.000,- 2. Harga jual produknya adalah Rp 100.000 untuk tiap unit nya. 3. Produk yang bisa dihasilkan dalam sebulan tersebut adalah 1.000 unit Pertanyaannya: 1) Bagaimana cara menghitung unit yang harus dijual dan omset rupiah yang harus dihasilkan agar Budi bisa tahu pada angka berapa UD Maju Jaya dalam keadaan tidak untung dan tidak rugi? 2) Dan jika Budi sebagai pemilik menginginkan untung sebesar Rp 50.000.000,- berapa unit kah produk yang harus dijual? minta tolong yaa kak๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป

40

5.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

76

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan