Anaya K

13 November 2024 12:18

Iklan

Anaya K

13 November 2024 12:18

Pertanyaan

Perhatikan bagan peta topografi berikut ini. Untuk menuju puncak agar pendakian tidak terlalu berat maka jalur yang ditempuh adalah...

Perhatikan bagan peta topografi berikut ini. Untuk menuju puncak agar pendakian tidak terlalu berat maka jalur yang ditempuh adalah...

alt

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

09

:

41

:

24

Klaim

2

1


Iklan

Rendi R

Community

18 November 2024 23:11

<p>&nbsp;</p><p>Untuk memilih jalur pendakian yang tidak terlalu berat pada peta topografi, langkah yang harus dilakukan adalah mencari jalur dengan <strong>garis kontur yang jaraknya paling renggang</strong>. Semakin renggang garis kontur, semakin landai medan yang harus ditempuh. Sebaliknya, jalur dengan garis kontur rapat menunjukkan medan yang curam.</p><p>Pada gambar yang Anda unggah:</p><ul><li>Periksa setiap jalur (1, 2, 3, 4) untuk melihat pola jarak antar garis kontur.</li><li>Jalur dengan garis kontur yang lebih renggang merupakan pilihan yang paling aman dan tidak terlalu berat untuk pendakian.</li></ul><p>Jika Anda dapat memberikan deskripsi lebih detail tentang jalur atau garis kontur pada gambar, saya bisa membantu lebih spesifik dalam menentukan jawabannya. Namun, berdasarkan prinsip ini, pilih jalur dengan kontur <strong>paling renggang</strong>.</p>

 

Untuk memilih jalur pendakian yang tidak terlalu berat pada peta topografi, langkah yang harus dilakukan adalah mencari jalur dengan garis kontur yang jaraknya paling renggang. Semakin renggang garis kontur, semakin landai medan yang harus ditempuh. Sebaliknya, jalur dengan garis kontur rapat menunjukkan medan yang curam.

Pada gambar yang Anda unggah:

  • Periksa setiap jalur (1, 2, 3, 4) untuk melihat pola jarak antar garis kontur.
  • Jalur dengan garis kontur yang lebih renggang merupakan pilihan yang paling aman dan tidak terlalu berat untuk pendakian.

Jika Anda dapat memberikan deskripsi lebih detail tentang jalur atau garis kontur pada gambar, saya bisa membantu lebih spesifik dalam menentukan jawabannya. Namun, berdasarkan prinsip ini, pilih jalur dengan kontur paling renggang.


Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

11. Bacalah pernyataan berikut! Proses terjadinya gunung meletus dimulai dari tekanan gas yang meningkat di dalam magma. Kalimat ini termasuk dalam bagian ... A. Pernyataan umum B. Deret penjelas C. Interpretasi D. Simpulan 12. Kata "sehingga" dalam teks eksplanasi berfungsi sebagai ... A. Penghubung sebab-akibat B. Penghubung waktu C. Penghubung pilihan D. Penghubung tujuan 13. Kalimat berikut yang termasuk ke dalam teks eksplanasi adalah ... A. Aku merasa sangat bahagia saat melihat pelangi B. Lumba-lumba adalah hewan yang sangat pintar C. Pelangi terbentuk karena adanya pembiasan cahaya D. Saya berharap agar semua orang dapat menikmati pelangi 14. Dalam teks eksplanasi, kata-kata teknis biasanya digunakan untuk ... A. Memudahkan pemahaman pembaca B. Menjelaskan konsep ilmiah atau kompleks C. Menunjukkan pandangan penulis D. Mengundang pembaca 15. Bagian akhir teks eksplanasi yang memberikan kesimpulan atas penjelasan disebut ... A. Pernyataan umum B. Deret penjelas C. Interpretasi D. Prolog

77

5.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

85

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan