Tio A
30 September 2023 03:09
Iklan
Tio A
30 September 2023 03:09
Pertanyaan
Perbaiki dan sunting lah teks pidato persuasif berikut!
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat, Ibu Desi selaku guru Bahasa Indonesia. Yang saya hormati, ketua kelas dan juga teman-teman seperjuangan yang saya cintai.
Puji dan syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatNya kita dapat hadir di sini dalam keadaan yang sehat.
Teman - teman, setiap orang pasti memiliki idola dengan berbagai alasan mulai dari tampilan, sikap, ataupun karya. Tidak dapat dipungkiri bahwa idol merupakan salah satu unsur penting di industri hiburan karena memang pada dasarnya, idol adalah sebuah profesi dengan menjual album, official merchandise, hingga pergelaran konser-konser dengan ribuan penonton. Eksistensi idola ini kemudian memunculkan sebuah entitas baru yang diistilahkan sebagai fans atau penggemar. Fans tidak akan ragu untuk membeli barang-barang berbau sang idola, entah itu pakaian, brand kosmetik, maupun produk makanan. Namun, terdapat titik-titik tertentu di mana fans dianggap terlalu berlebihan atau melewati batas wajar sehingga mereka disebut fanatik. Fanatik dapat diartikan sebagai suatu paham atau tindakan yang menunjukkan adanya ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Seseorang yang fanatik sulit untuk mengubah pola pikir dan pandangannya akibat terlalu menyukai sang idol serta tidak memperdulikan lingkungannya. Hak ini dapat memberikan pengaruh negatif pada dirinya sendiri bahkan membahayakan idolnya.
Lantas mengapa berbahaya? Maka saya akan memberikan informasi bahaya dari mengidolakan idol secara berlebihan.
Teman - teman seperjuangan, dapat dikatakan bahwa seorang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini atau gagasan yang dianggapnya bertentangan. Ketika logika tidak dapat lagi menjadi penyeimbang pola pikir yang dimiliki, maka akan muncul sifat-sifat toksik. Aktivitas fans yang toksik atau tidak sehat ini dapat memicu tindakan-tindakan di luar nalar seperti pembunuhan sadis terhadap John Lennon, salah satu personel The Beatles. Pembunuhan bermula dari pelaku yang mendengar Lennon berkata "The Beatles lebih populer dari Yesus" sehingga pelaku membunuh Lennon beralaskan agar reputasi The Beatles tidak jatuh.
Teman- teman, tidak hanya itu, seseorang yang mengidolakan sosok tertentu cenderung akan mencontoh perilaku orang yang diidolakannya. Tak jarang, kondisi ini berujung pada hilangnya identitas diri karena terlalu terpengaruh dengan karakter idolanya. Perasaan yang berlebihan terhadap idola pada akhirnya juga menjadi salah satu faktor yang dapat mengancam kesehatan mental. Kondisi ini dapat terjadi karena fans telah masuk dalam taraf kecanduan yang dapat ditandai dengan tindakan-tindakan terlalu ingin tahu dengan aktivitas sang idola, kebiasaan meguntit, hingga tak mau ketinggalan secuil informasi pun dari sosok idolanya.
Teman - teman ku, mengidolakan seseorang sejatinya merupakan perilaku yang normal. Tetapi, menjadi hal yang perlu diwaspadai ketika kebiasaan tersebut berubah menjadi aktivitas yang mengarah pada tindak kejahatan seperti pelanggaran privasi, dan sampai menyakiti diri sendiri atau orang lain demi sosok yang diidolakan. Selayaknya manusia, para idola tetap memiliki kehidupan pribadi dan tak luput dari kesalahan.
Fenomena fanatik terhadap individu atau kelompok tertentu tentu perlu disikapi secara bijaksana. Tidak ada yang salah dalam mengidolakan seseorang, selama hal tersebut masih dalam batasan yang wajar, mengingat terdapat sisi positif yang dapat dipetik ketika menjadikan seseorang sebagai role model atau inspirasi. Membangun suatu support system yang kuat dengan orang-orang terdekat dengan cara saling mengingatkan dan menjalin komunikasi yang baik dapat dijadikan sebagai bentuk pencegahan terhadap sikap-sikap fanatik yang toksik dan berbahaya di lingkungan sekitar kita. Oleh karena itu teman-teman mari mencegah dan memberhentikan sikap-sikap dari fanatik di lingkungan sekitar kita.
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
01
:
16
:
42
:
50
7
2
Iklan
Mercon M
Community
27 April 2024 23:51
Hormat kami kepada Ibu Desi, guru Bahasa Indonesia yang terhormat, serta kepada ketua kelas dan teman-teman yang kami cintai.
Puji dan syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya yang memungkinkan kami berkumpul di sini dalam keadaan sehat.
Saudara-saudara sekalian, setiap orang memiliki idola dengan berbagai alasan, mulai dari penampilan, sikap, hingga karya. Idola merupakan unsur penting dalam industri hiburan, menjual album, merchandise resmi, dan menggelar konser dengan ribuan penonton. Namun, keberadaan idola juga membawa konsekuensi, terutama ketika penggemar berubah menjadi fanatik, melewati batas-batas wajar dengan perilaku yang tidak sehat.
Seorang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya, sulit menerima opini yang berbeda, dan dapat berujung pada perilaku toksik. Contohnya adalah pembunuhan tragis terhadap John Lennon, anggota The Beatles, oleh seseorang yang terlalu terobsesi dengan grup tersebut.
Selain itu, penggemar yang terlalu terobsesi cenderung meniru perilaku idola mereka, bahkan hingga kehilangan identitas diri. Perasaan berlebihan terhadap idola juga dapat mengancam kesehatan mental, seperti masuk dalam pola kecanduan yang berpotensi merugikan.
Mengidolakan seseorang adalah hal yang wajar, namun harus diingat bahwa idola juga manusia dengan kehidupan pribadi dan kesalahan. Fenomena fanatisme perlu ditangani dengan bijaksana. Membangun sistem dukungan yang kuat di antara kita, saling mengingatkan, dan menjaga komunikasi yang baik adalah langkah-langkah penting untuk mencegah perilaku fanatik yang berbahaya di sekitar kita.
Mari bersama-sama mencegah dan menghentikan perilaku fanatik yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain di lingkungan kita. Terima kasih.
· 0.0 (0)
Iklan
Salsabila M
Community
05 Mei 2024 01:10
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat, Ibu Desi selaku guru Bahasa Indonesia. Yang saya hormati, ketua kelas dan juga teman-teman seperjuangan yang saya cintai.
Puji dan syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatNya kita dapat hadir di sini dalam keadaan yang sehat.
Teman-teman, setiap orang pasti memiliki idola dengan berbagai alasan mulai dari tampilan, sikap, ataupun karya. Tidak dapat dipungkiri bahwa idol merupakan salah satu unsur penting di industri hiburan karena memang pada dasarnya, idol adalah sebuah profesi dengan menjual album, official merchandise, hingga pergelaran konser-konser dengan ribuan penonton. Eksistensi idola ini kemudian memunculkan sebuah entitas baru yang diistilahkan sebagai fans atau penggemar. Fans tidak akan ragu untuk membeli barang-barang berbau sang idola, entah itu pakaian, brand kosmetik, maupun produk makanan. Namun, terdapat titik-titik tertentu di mana fans dianggap terlalu berlebihan atau melewati batas wajar sehingga mereka disebut fanatik. Fanatik dapat diartikan sebagai suatu paham atau tindakan yang menunjukkan adanya ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Seseorang yang fanatik sulit untuk mengubah pola pikir dan pandangannya akibat terlalu menyukai sang idol serta tidak memperdulikan lingkungannya. Hal ini dapat memberikan pengaruh negatif pada dirinya sendiri bahkan membahayakan idolanya.
Lantas mengapa berbahaya? Maka saya akan memberikan informasi bahaya dari mengidolakan idol secara berlebihan.
Teman-teman seperjuangan, dapat dikatakan bahwa seorang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini atau gagasan yang dianggapnya bertentangan. Ketika logika tidak dapat lagi menjadi penyeimbang pola pikir yang dimiliki, maka akan muncul sifat-sifat toksik. Aktivitas fans yang toksik atau tidak sehat ini dapat memicu tindakan-tindakan di luar nalar seperti pembunuhan sadis terhadap John Lennon, salah satu personel The Beatles. Pembunuhan bermula dari pelaku yang mendengar Lennon berkata "The Beatles lebih populer dari Yesus" sehingga pelaku membunuh Lennon beralaskan agar reputasi The Beatles tidak jatuh.
Teman-teman, tidak hanya itu, seseorang yang mengidolakan sosok tertentu cenderung akan mencontoh perilaku orang yang diidolakannya. Tak jarang, kondisi ini berujung pada hilangnya identitas diri karena terlalu terpengaruh dengan karakter idolanya. Perasaan yang berlebihan terhadap idola pada akhirnya juga menjadi salah satu faktor yang dapat mengancam kesehatan mental. Kondisi ini dapat terjadi karena fans telah masuk dalam taraf kecanduan yang dapat ditandai dengan tindakan-tindakan terlalu ingin tahu dengan aktivitas sang idola, kebiasaan meguntit, hingga tak mau ketinggalan secuil informasi pun dari sosok idolanya.
Teman-teman, mengidolakan seseorang sejatinya merupakan perilaku yang normal. Tetapi, menjadi hal yang perlu diwaspadai ketika kebiasaan tersebut berubah menjadi aktivitas yang mengarah pada tindak kejahatan seperti pelanggaran privasi, dan sampai menyakiti diri sendiri atau orang lain demi sosok yang diidolakan. Selayaknya manusia, para idola tetap memiliki kehidupan pribadi dan tak luput dari kesalahan.
Fenomena fanatik terhadap individu atau kelompok tertentu tentu perlu disikapi secara bijaksana. Tidak ada yang salah dalam mengidolakan seseorang, selama hal tersebut masih dalam batasan yang wajar, mengingat terdapat sisi positif yang dapat dipetik ketika menjadikan seseorang sebagai role model atau inspirasi. Membangun suatu support system yang kuat dengan orang-orang terdekat dengan cara saling mengingatkan dan menjalin komunikasi
· 0.0 (0)
Tanya ke Forum
Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!