Chelsea A
24 April 2024 07:25
Iklan
Iklan
Chelsea A
24 April 2024 07:25
15
2
Iklan
Iklan
Arfions K
25 April 2024 16:02
Parindra dibubarkan pada 20 mei 1942. Alasannya adalah Parindra dianggap sebagai organisasi yang berbahaya dan merongrong keamanan Hindia Belanda.
rincian :
Pada tahun 1938 dr. R. Soetomo wafat dan digantikan oleh Moehammad Hoesni Tamrin, seorang pedagang dan anggota Volksraad (semacam dewan perwakilan rakyat Hindia Belanda). Thamrin telah mengadakan kontak-kontak dagang dengan Jepang sehingga ia memainkan kartu Jepang ketika ia berada di panggung politik volksraad.
Karena kedekatannya tersebut, pemerintah Hindia Belanda menganggap Thamrin lebih berbahaya daripada Soekarno. Maka pada tanggal 9 Februari 1941, rumah Moehammad Hoesni Thamrin digeledah oleh PID (dinas rahasia Hinda Belanda) ketika ia sedang terkena penyakit malaria, selang dua hari kemudianThamrin meninggal dunia.
Salah 1 bukti kedekatan Parindra dengan jepang adalah pembentukan gerakan pemuda yang disebut Surya Wirawan (Matahari Gagah Berani), yang disinyalir nama ini bertendensi dengan negara Jepang.
Dengan demikian Parindra digambarkan sebagai partai yang bekerjasama dengan pemerintahan Hindia Belanda di awal berdirinya, akan tetapi dicurigai di akhir kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia pada tahun 1942 sebagai partai yang bermain mata dengan Jepang untuk memperoleh kemerdekaan.
· 0.0 (0)
Iklan
Iklan
Salsabila M
Community
26 April 2024 23:30
Partai Indonesia Raya (Partindo) adalah sebuah partai politik di Indonesia yang didirikan pada tahun 1957 oleh Mohammad Natsir dan beberapa tokoh Islam lainnya. Partai ini mendukung penerapan syariat Islam dalam hukum negara. Partindo memiliki peran yang signifikan dalam politik Indonesia pada awal kemerdekaan, terutama dalam konteks perdebatan tentang negara Islam dan negara sekuler.
Partindo mengalami perpecahan internal dan berbagai konflik yang mengakibatkan pembubaran partai tersebut. Salah satu faktor penyebab pembubaran Partindo adalah perpecahan internal yang muncul terkait dengan pandangan dan pendekatan politik antara fraksi konservatif dan fraksi moderat dalam partai.
Selain itu, pada tahun 1960-an, pemerintah Orde Lama juga memberlakukan beberapa kebijakan yang membatasi kegiatan politik partai-partai Islam, termasuk Partindo. Kebijakan tersebut dianggap sebagai upaya untuk mengurangi pengaruh politik Islam dalam skenario politik yang berkembang saat itu.
Dengan adanya perpecahan internal dan tekanan dari pemerintah, serta dinamika politik yang kompleks pada masa itu, Partai Indonesia Raya akhirnya bubar.
· 0.0 (0)
Yah, akses pembahasan gratismu habis
Tanya ke Forum
Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!