Geovanny G

18 April 2024 04:18

Iklan

Iklan

Geovanny G

18 April 2024 04:18

Pertanyaan

pak ari membeli 50 bungkus roti dan 75 botol air mineral. barang-barang tersebut akan disumbangkan kepada korban gempa dalam bentuk paket. isi masing-masing paket sama. berapa paket paling banyak yang akan disumbangkan Pak Ari? apa saja isi setiap paket?

pak ari membeli 50 bungkus roti dan 75 botol air mineral. barang-barang tersebut akan disumbangkan kepada korban gempa dalam bentuk paket. isi masing-masing paket sama. berapa paket paling banyak yang akan disumbangkan Pak Ari? apa saja isi setiap paket?


10

1


Iklan

Iklan

Herdianto S

18 April 2024 09:17

<p>Pak Ari akan menyusun paket dengan isi yang sama untuk disumbangkan kepada korban gempa. Kita perlu membagi jumlah barang yang dimiliki Pak Ari dengan jumlah barang dalam setiap paket.</p><p><br><strong>Roti</strong>:</p><ul><li>Jumlah bungkus roti yang dimiliki Pak Ari: <strong>50 bungkus</strong></li><li>Jumlah bungkus roti dalam setiap paket: <strong>1 bungkus</strong></li><li>Jumlah paket roti yang dapat disumbangkan:<br>Jumlah bungkus roti / Bungkus roti per paket = 50 / 1 = 50</li></ul><p>&nbsp;</p><p><strong>Air Mineral</strong>:</p><ul><li>Jumlah botol air mineral yang dimiliki Pak Ari: <strong>75 botol</strong></li><li>Jumlah botol air mineral dalam setiap paket: <strong>1 botol</strong></li><li>Jumlah paket air mineral yang dapat disumbangkan:<br>Jumlah botol air mineral / Botol air mineral per paket = 75 / 1 = 75</li></ul><p>&nbsp;</p><p>Karena kita ingin memastikan bahwa jumlah paket roti dan air mineral yang disumbangkan sama, kita akan memilih jumlah paket yang lebih sedikit. Oleh karena itu, <strong>Pak Ari dapat menyumbangkan 50 paket</strong> dengan isi masing-masing paket berupa <strong>1 bungkus roti dan 1 botol air mineral</strong>.</p>

Pak Ari akan menyusun paket dengan isi yang sama untuk disumbangkan kepada korban gempa. Kita perlu membagi jumlah barang yang dimiliki Pak Ari dengan jumlah barang dalam setiap paket.


Roti:

  • Jumlah bungkus roti yang dimiliki Pak Ari: 50 bungkus
  • Jumlah bungkus roti dalam setiap paket: 1 bungkus
  • Jumlah paket roti yang dapat disumbangkan:
    Jumlah bungkus roti / Bungkus roti per paket = 50 / 1 = 50

 

Air Mineral:

  • Jumlah botol air mineral yang dimiliki Pak Ari: 75 botol
  • Jumlah botol air mineral dalam setiap paket: 1 botol
  • Jumlah paket air mineral yang dapat disumbangkan:
    Jumlah botol air mineral / Botol air mineral per paket = 75 / 1 = 75

 

Karena kita ingin memastikan bahwa jumlah paket roti dan air mineral yang disumbangkan sama, kita akan memilih jumlah paket yang lebih sedikit. Oleh karena itu, Pak Ari dapat menyumbangkan 50 paket dengan isi masing-masing paket berupa 1 bungkus roti dan 1 botol air mineral.


Iklan

Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

TEKS 1 Pada Suatu Hari Nanti Karya Sapardi Djoko Damono Pada suatu hari nanti, Jasadku tak akan ada lagi, Tapi dalam bait-bait sajak ini, Kau tak akan kurelakan sendiri. Pada suatu hari nanti, Suaraku tak terdengar lagi, Tapi di antara larik-larik sajak ini. Kau akan tetap kusiasati. Pada suatu hari nanti, Impianku pun tak dikenal lagi, Namun di sela-sela huruf sajak ini, Kau tak akan letih-letihnya kucari. TEKS 2 Setelah Dibawa ke Ruangan Besar Karya Wildan Pradisyta Putra Kata ibuku, pagi adalah hari yang paling dinantikan banyak orang di dunia. Tapi, aku dan teman-temanku di sini sepakat, kami benci pagi. Karena di waktu pagi, kami harus berpisah dengan ibu-ibu kami. Berpisah dengan orang yang paling kami sayangi. Teman-temanku selalu menantikan waktu sore tiba. Atau, kata Mbak Ratih, waktu senja. Tapi, kami lebih suka menyebut sore saja. Kami tak begitu sering mendengar orang mengucapkan kata senja. Di waktu pergantian cerah dan gelap itulah, kami bersukaria. Karena, ada sepasang tangan cantik yang mengendong kami dan membawa kami kembali ke rumah. Kadang, saking tak sabarnya menunggu dijemput ibu, aku menangis. Seperti sore ini. Mbak Ratih pun selalu tahu apa yang harus dilakukan. Ia memberiku mainan dan permen agar air mataku tak jatuh lagi. Tapi, aku tetap menangis. Aku berjanji pada diriku sendiri akan menghentikan tangisanku jika ibu sudah menjemputku. Kupandangi terus pintu ruangan yang berwarna-warni dan ada berbagai lukisan- lukisan dan gambar-gambar lucu itu. Ibu belum juga datang. Ibu mengatakan, sayang sekali padaku setiap waktu. Katanya, aku anak paling ganteng sedunia. Berkulit putih, berambut lurus, dan calon pilot yang menerbangkan pesawat yang amat besar. Tapi, kenapa setiap hari ia meninggalkanku dan menitipkanku di tempat ini. Walaupun tempat ini lebih indah daripada rumahku, tapi akan lebih indah jika bersama ibu saja, bukan bersama Mbak Ratih. Ibuku bekerja di bank. Kata ibu, ia bekerja untuk membelikanku mainan yang banyak, permen, dan cokelat kesukaanku. Aku senang sekali mendengar itu. Dulu, aku sempat dititipkan di rumah kakek dan nenek di kampung. Yang jaraknya jauh sekali dan berjam-jam kalau naik bus. Tapi, aku tak ingin bersama kakek dan nenek, aku tetap ingin Bersama ibu. Jadi, kukeluarkan teriakan dan air mata selama dua hari berturut-turut. Akhirnya, usahaku berhasil, ibu menjemputku lagi. Dan membawaku kembali ke kota. Ayahku sudah tak pernah kelihatan lagi. Suatu ketika, aku sangat kangen dengan ayahku. Di ruang tamu rumah kakek dan nenek, kami berkumpul. “Ibu, di mana ayah?” tanyaku. “Ayah pergi bekerja jauh sekali,” jawab ibu. “Bekerja ke mana kok ayah tidak pulang, Bu?” tanyaku lagi “Ayahmu bekerja ke negeri yang jauh, pulangnya lama sayang,” kata nenek. “Ayah ingin membangunkan kita rumah yang terbuat dari permen dan cokelat sayang, sambung ibu, Mari kita doakan ayah semoga ayah selalu bahagia di sana!” kata ibu sambil mengusap-usap kepalaku. Aku hanya mengangguk-angguk. Dan tak mau bertanya lagi kepada mereka. Sebab, aku tidak ingin melihat kakek, nenek, dan ibu menangis. Aku heran, kenapa orang yang bekerja harus ditangisi? Mungkin mereka kangen sama seperti rasa kangenku pada ayah. Kenapa orang dewasa juga suka menangis sama sepertiku? Yang jelas, ketika ayah pergi, ibu tak pernah berhenti bekerja. Tak ada hari libur bagi ibu. Aku heran, apa ayah tidak pernah memberikan uang kepada ibu? Lalu, uang siapa yang digunakan ibu untuk membeli cokelat dan mainanku setiap hari? Apa ayah jahat? Tapi, tidak mungkin ah, ayah orang baik dan menyayangi kami. Ayah tidak mungkin menelantarkan kami. Dan membiarkan ibu membiayai hidupku sendirian. (Sumber: https://www.republika.co.id/berita/qcseoo282/setelah-dibawa-ke-ruangan-besar) 1. Teks manakah yang disebut sebagai teks puisi? Jelaskan alasan dan buktinya!

135

0.0

Jawaban terverifikasi

Bacalah teks cerpen berikut dengan saksama. Lelaki yang Menderita Bila Dipuji Mardanu seperti kebanyakan lelaki, senang jika dipuji. Tetapi akhir-akhir ini, dia merasa risi bahkan seperti terbebani. Pujian yang menurut Mardanu kurang beralasan sering diterimanya. Ketika bertemu teman-teman untuk mengambil uang pensiun, ada saja yang bilang, "lni Mardanu, satu-satunya teman kita yang uangnya diterima utuh karena tak punya utang." Pujian itu sering diiringi acungan jempol. Ketika berolahraga jalan kaki pagi hari mengelilingi alun-alun, orang pun memujinya, " Pak Mardanu memang hebat. Usianya tujuh puluh lima tahun, tetapi badan tampak masih segar, berjalan tegak, dan kedua kaki tetap kekar." Kedua anak Mardanu, yang satu jadi pemilik kios kelontong dan satunya lagi jadi sopir truk semen, juga jadi bahan pujian, "Pak Mardanu telah tuntas mengangkat anak-anak hingga semua jadi orang mandiri." Malah seekor burung kutilang yang dipelihara Mardanu tak luput jadi bahan pujian. "Kalau bukan Pak Mardanu yang memelihara, burung kutilang itu tak akan demikian lincah dan cerewet kicaunya." Mardanu tidak mengerti mengapa hanya karena uang pensiun yang utuh, badan yang sehat, anak yang mapan, bahkan burung piaraan membuat orang sering memujinya. Bukankah itu hal biasa yang semua orang bisa jika mau? Bagi Mardanu, pujian hanya pantas diberikan kepada orang yang telah melakukan pekerjaan luar biasa dan berharga dalam kehidupan. Mardanu merasa belum pernah melakukan pekerjaan seperti itu. Dari sejak muda sampai menjadi kakek-kakek, dia belum berbuat jasa apa pun. lni yang membuatnya menderita karena pujian itu seperti menyindir-nyindirnya. Enam puluh tahun yang lalu ketika bersekolah, dinding ruang kelasnya digantungi gambar para pahlawan. Juga para tokoh bangsa. Tentu saja mereka telah melakukan sesuatu yang luar biasa bagi bangsanya. Mardanu juga tahu dari cerita orang-orang, pamannya sendiri adalah seorang pejuang yang gugur di medan perang kemerdekaan. Orang-orang sering memuji mendiang paman. Cerita tentang sang paman kemudian dikembangkan sendiri oleh Mardanu menjadi bayangan kepahlawanan. Seorang pejuang muda dengan bedil bersangkur, ikat kepala pita merah-putih, maju dengan gagah menyerang musuh, lalu roboh ke tanah dan gugur sambil memeluk bumi pertiwi. Mardanu amat terkesan oleh kisah kepahlawanan itu. Mardanu kemudian mendaftarkan diri masuk tentara pada usia sembilan belas. ljazahnya hanya SMP dan dia diterima sebagai prajurit tamtama. Kegembiraannya meluap-luap ketika dia terpilih dan mendapat tugas sebagai penembak artileri pertahanan udara. Dia berdebar-debar dan melelehkan air mata ketika untuk kali pertama dilatih menembakkan senjatanya. Sepuluh peluru besar akan menghambur ke langit dalam waktu satu detik. "Pesawat musuh pasti akan meledak, kemudian rontok bila terkena tembakan senjata yang hebat ini," selalu demikian yang dibayangkan Mardanu. Bayangan itu sering terbawa ke alam mimpi. Suatu malam dalam tidurnya, Mardanu mendapat perintah siaga tempur. Persiapan hanya setengah menit. Pesawat musuh akan datang dari utara. Mardanu melompat dan meraih senjata artilerinya. Tangannya berkeringat, jarinya lekat pada tuas pelatuk. Matanya menatap tajam ke langit utara. Terdengar derum pesawat yang segera muncul sambil menabur tentara payung. Mardanu menarik tuas pelatuk dan ratusan peluru menghambur ke angkasa dalam hitungan detik. Ya Tuhan pesawat musuh itu mendadak oleng dan mengeluarkan api. Terbakar. Menukik dan terus menukik. Tentara payung masih berloncatan dari perut pesawat dan Mardanu mengarahkan tembakannya ke sana. Ya Tuhan, tiga parasut yang sudah mengembang mendadak kuncup lagi kena terjangan peluru Mardanu. Tiga prajurit musuh meluncur bebas jatuh ke bumi. Tubuh mereka pasti akan luluh lantak begitu terbanting ke tanah. Mardanu hampir bersorak namun tertahan oleh kedatangan pesawat musuh yang kedua. Mardanu memberondongnya lagi. Kena. Namun, pesawat itu sempat menembakkan peluru kendali yang meledak hanya tiga meter di sampingnya. Tubuh Mardanu terlempar ke udara oleh kekuatan ledak peluru itu dan jatuh ke lantai kamar tidur sambil mencengkeram bantal. Ketika tersadar, Mardanu kecewa berat, mengapa pertempuran hebat itu hanya ada dalam mimpi. Andai kata itu peristiwa nyata, dia telah melakukan pekerjaan besar dan luar biasa. Bila demikian, Mardanu mau dipuji, mau juga menerima penghargaan. Meski demikian, Mardanu selalu mengenang dan mengawetkan mimpi i tu dalam ingatannya. Apalagi sampai Mardanu dipindahtugaskan ke bidang administrasi teritorial lima tahun kemudian, perang dan serangan udara musuh tidak pernah terjadi. Pekerjaan administrasi adalah hal biasa yang begitu datar dan tak ada nilai istimewanya. Untung Mardanu hanya empat tahun menjalankan tugas itu, lalu tanpa terasa masa persiapan pensiun datang. Mardanu mendapat tugas baru menjadi anggota Komando Rayon Militer di kecamatannya. Di desa tempat dia tinggal, Mardanu juga bertugas menjadi Bintara Pembina Desa. Selama menjalani tugas teritorial ini pun, Mardanu tidak pernah menemukan kesempatan melakukan sesuatu yang penting dan bermakna sampai dia pada umur lima puluh tahun. Pagi ini, Mardanu berada di becak langganannya yang sedang meluncur ke kantor pos. Dia mau ambil uang pensiun. Kosim si abang becak sudah ubanan, pipinya mulai lekuk ke dalam. Selama mengayuh becak, napasnya terdengar megap-megap. Namun, seperti biasa, dia mengajak Mardanu bercakap-cakap. "Pak Mardanu mah senang ya, tiap bulan tinggal ambil uang banyak di kantor pos," kata si Kosim di antara tarikan napasnya yang berat. Ini juga pujian yang terasa membawa beban. Dia jadi ingat selama hidup belum pernah melakukan apa-apa. Selama jadi tentara belum pernah terlibat perang, bahkan belum juga pernah bekerja sekeras tukang becak di belakangnya. Sementara Kosim pernah bilang, dirinya sudah beruntung bila sehari mendapat lima belas ribu rupiah. Beruntung, karena dia sering mengalami dalam sehari tidak mendapatkan serupiah pun. Masih bersama Kosim, pulang dari kantor pos, Mardanu singgah ke pasar untuk membeli pakan burung kutilangnya . Sampai di rumah, Kosim diberinya upah yang membuat tukang becak itu tertawa. Setelah itu, terdengar kicau kutilang di kurungan yang tergantung di kasau emper rumah. Burung itu selalu bertingkah bila didekati majikannya . Mardanu belum menaruh pakan ke wadahnya di sisi kurungan. Dia ingin lebih lama menikmati tingkah burungnya: mencecet, mengibaskan sayap, dan merentang ekor sambil melompat - lompat. Mata Mardanu tidak berkedip menatap piaraannya. Namun, mendadak dia harus menengok ke bawah karena ada sepasang tangan mungil memegangi kakinya. ltu tangan Manik, cucu perempuan. "ltu burung apa, Kek?" tanya Manik. Rasa ingin tahu terpancar di wajahnya yang sejati. "Namanya burung kutilang. Bagus, kan?" Manik diam. Dia tetap menengadah, matanya terus menatap ke dalam kurungan. "O, jadi itu burung kutilang , Kek? Aku sudah lama tahu burungnya, tapi baru sekarang tahu namanya. Kek, aku bisa nyanyi . Nyanyi burung kutilang." "Wah, itu bagus. Baiklah cucuku, cobalah menyanyi, Kakek ingin dengar." Manik berdiri diam. Barangkali anak TK itu sedang mengingat cara bagaimana guru mengajarinya menyanyi.yang masih duduk di taman kanak-kanak. Di pucuk pohon cempaka , burung kutilang bernyanyi ... Manik menyanyi sambil menari dan bertepuk-tepuk tangan. Gerakannya lucu dan menggemaskan. Citra dunia anak-anak yang amat menawan . Mardanu terpesona, dan terpesona. Nyanyian cucu terasa merasuk dan mengendap dalam hatinya. Tangannya gemetar. Manik terus menari dan menyanyi. Selesai menari dan menyanyi, Mardanu merengkuh Manik , dipeluk, dan direngkuh ke dadanya. Ditimang-timang, lalu diantar ke ibunya di kios seberang jalan. Kembali dari sana, Mardanu duduk di bangku agak di bawah kurungan kutilangnya. Dia lama terdiam. Berkali-kali ditatapnya kutilang dalam kurungan dengan mata redup. Mardanu gelisah. Bangun dan duduk lagi. Bangun, masuk ke rumah dan keluar lagi. Dalam telinga, terulang-ulang suara cucunya. Di pucuk pohon cempaka, burung kutilang bernyanyi .... Wajah Mardanu menegang, kemudian mengendur lagi. Setelah itu, perlahan-lahan dia berdiri mendekati kurungan kutilang. Dengan tangan masih gemetar, dia membuka pintunya. Kutilang itu seperti biasa, bertingkah elok bila didekati oleh pemeliharanya. Tetapi setelah Mardanu pergi, kutilang itu menjulurkan kepala keluar pintu kurungan yang sudah menganga. Dia seperti bingung berhadapan dengan udara bebas, tetapi akhirnya burung itu terbang ke arah pepohonan. Ketika Manik datang lagi ke rumah Mardanu beberapa hari kemudian, dia menemukan kurungan itu sudah kosong. "Kek, di mana burung kutilang itu?" tanya Manik dengan mata membulat. "Sudah Kakek lepas. Mungkin sekarang kutilang itu sedang bersama temannya di pepohonan." "Kek, kenapa kutilang itu dilepas?" Mata Manik masih membulat. "Yah, supaya kutilang itu bisa bernyanyi di pucuk pohon cempaka, seperti nyanyianmu." Mata Manik makin membulat. Bibirnya bergerak-gerak namun belum ada satu kata pun yang keluar. "Biar kutilang itu bisa bernyanyi di pucuk pohon cempaka? Wah, itu luar biasa. Kakek hebat, hebat banget. Aku suka Kakek," Manik melompat-lompat gembira. Mardanu terkesima oleh pujian cucunya. ltu pujian pertama yang paling enak didengar dan tidak membuatnya menderita. Manik kembali berlenggang-lenggok dan bertepuk-tepuk tangan. Dari mulutnya yang mungil terulang nyanyian kegemarannya. Mardanu mengiringi tarian cucunya dengan tepuk tangan berirama. Entahlah, Mardanu merasa amat lega. Plong. (Cerpen "Lelaki yang Menderita Bila Dipuji" karya Ahmad Tohari dalam Doa yang Terapung: Cerpen Pilihan Kompas 2018) Pada cerpen "Lelaki yang Menderita Bila Dipuji", terdapat beberapa latar. Latar terdiri dari waktu, tempat, dan suasana. Rumah termasuk pada latar ... Sertakan kutipan dari cerita yang membuktikan latar tersebut.

9

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Untuk Kita Renungkan Oleh: Ebiet G. Ade Kita mesti *telanjang dan benar-benar bersih Suci lahir dan di dalam batin Tengoklah ke dalam sebelum bicara Singkirkan debu yang masih melekat Ho… singkirkan debu yang masih melekat Du du du du . . . du du oh .. ho .. ho Anugerah dan bencana adalah kehendaknya Kita mesti tabah menjalani Hanya cambuk kecil agar kita sadar Adalah Dia di atas segalanya Ho . . adalah Dia di atas segalanya Anak menjerit-jerit Asap panas membakar Lahar dan badai menyapu bersih Ini bukan hukuman Hanya satu isyarat Bahwa kita mesti banyak berbenah Memang bila kita kaji lebih jauh Dalam kekalutan Masih banyak tangan yang tega berbuat nista Ho.. Tuhan pasti telah memperhitungkan Amal dan dosa yang kita perbuat Ke mana lagi kita kan sembunyi Hanya kepada-Nya kita kembali Tak ada yang bakal bisa menjawab Mari hanya tunduk sujud pada-Nya du du du du du ... du du oh ho ho ... du du du du du .. Kita mesti berjuang memerangi diri Bercermin dan banyaklah bercermin Tuhan ada di sini ... di dalam jiwa ini Berwsahalah agar Dia tersenyum Berusahalah agar Dia tersenyum du du du du du ... du du oh ho ho ... du du du du du ... Tsunami Sejarawan Yunani bernama Thuydides merupakan orang pertama yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami. lstilah tsunami sebenarnya berasal dari bahasa Jepang, yaitu tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti gelombang. Jadi, secara harfiah, tsunami berarti ombak besar di pelabuhan. Makna tsunami secara konkret adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut dapat disebabkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi bawah laut, dan longsor, yang semuanya berpusat dan terjadi di bawah laut. Hantaman meteor di laut pun dapat mengubah permukaan laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami bergantung ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1.000 km per jam. lni setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar satu meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah !aut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam. Namun, ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang tsunami dapat menembus puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami. Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinyai seperti bangunan dan tumbuh-tumbuhan. Dampak lain dari tsunami yaitu mengakibatkan korban jiwa manusia, serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin pada lahan pertanian, tanah, dan air bersih. Sebagai salah satu negara yang berada di pusat gempa Samudra Hindia, Indonesia pernah mengalami tsunami. Tsunami terjadi di Indonesia pada 26 Desember 2004. Akibat dahsyat ditimbulkan oleh tsunami yang menghantam ujung Pulau Sumatera tersebut, yaitu banyak korban jiwa dan kerugian harta benda. Oleh karena itu, tsunami yang terjadi di Aceh dinyatakan sebagai bencana alam nasional. Bencana memang merugikan. Namun, kita sebaiknya mengambil hikmah atau pelajaran yang berharga dari setiap bencana alam yang terjadi. Perlu ada pengetahuan yang memadai tentang berbagai gejala alam yang menyebabkan bencana, terrnasuk pengetahuan tentang tsunami. Apalagi Indonesia termasuk salah satu negara di kawasan ring of fire dunia. Saat ini, wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami. Wilayah di sekeliling Samudra Hindia pun sedang membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia. 6. Apa yang dimaksud dengan tsunami?

4

5.0

Jawaban terverifikasi

cermatilah teks negosiasi berikut! PT Sarana Mulia menawarkan perlengkapan kantor kepada pt wahana karya. PT Wahana Karya tertarik untuk mengajukan permintaan dan mengirimkan wakilnya untuk menegosiasikan hal tersebut. berikut ini adalah kutipan negosiasi antara wakil dari PT Sarana Mulia (disebut A) dan wakil dari PT Wahana (disebut B). A: selamat pagi. terima kasih atas kedatangan ibu di perusahaan kami. B: selamat pagi. perusahaan kami pun sangat berharap banyak dengan niat kerja sama dengan perusahaan bapak. A: kami pun mengharapkan hal yang demikian. silakan, bu. B: perusahaan kami tertarik untuk membeli 20 komputer berikut perlengkapannya. sebelumnya, kami ingin mengetahui harga yang diajukan oleh perusahaan bapak. A: perusahaan kami sangat senang dengan apresiasi dari perusahaan ibu atas penawaran yang diberikan oleh perusahaan kami. mengingat bahwa perusahaan kami dan perusahaan ibu telah lama menjalin kerja sama, tentu kami akan menawarkan harga yang menarik. kualitas barang yang kami tawarkan pun bukan kelas bawah. kami selalu menerapkan filosofi pembeli adalah rata dan rata harus diberikan yang terbaik. perusahaan kami menawarkan harga untuk 20 komputer tersebut beserta perlengkapannya dengan harga 85 juta rupiah, kami pun memberikan bonus berupa 2 pasang meja kursi komputer jika perusahaan ibu berkenan dengan harga yang kami tawarkan. B: perusahaan kami sangat tertarik dengan harga yang bapak tawarkan, mengingat bahwa perusahaan kami dan perusahaan bapak telah lama bekerja sama, kami bermaksud untuk mengajukan permintaan harga 65 juta rupiah. harga yang kami minta adalah harga yang gas untuk diajukan kepada perusahaan sebesar perusahaan bapak. A seperti yang ibu ketahui, perusahaan kami tidak pernah menjual barang berkualitas rendah. harga telah kami sesuaikan dengan kualitas barang. B: perusahaan kami sangat memahami hal tersebut. potongan harga yang kami inginkan anggaplah sebagai sarana untuk mempererat kerja sama dan saling menguntungkan. A: perusahaan kami bisa memberikan penunjang lain untuk perlengkapan komputer di perusahaan ibu. misalnya adaptor. B: kami tertarik dengan penawaran bapak. kami akan memberikan harga 75 juta rupiah untuk 20 komputer, 2 pasang meja kursi, dan 20 adaptor untuk komputer yang ingin kami beli. A harga tersebut masih kurang sesuai dengan kualitas barang dan apa yang kami berikan. kualitas barang kami selalu kami kedepankan. B: kami rasa harga tersebut sudah sangat sesuai dengan apa yang perusahaan bapak berikan. A: ibu bisa membandingkan harga dari perusahaan penyedia perlengkapan kantor lain. perusahaan kami selalu yang terbaik. perusahaan kami dan perusahaan ibu telah bekerja sama dalam waktu yang lama. melihat hal tersebut, harga 80 juta rupiah akan bisa mempererat kerja sama tersebut. B: baiklah, kami setuju dengan harga tersebut. kami berterima kasih atas kerja samanya. semoga ini bisa mempererat kerja sama perusahaan kami dan perusahaan bapak. A terima kasih atas kerja samanya. terima kasih telah memercayai perusahaan kami barang akan segera kami sediakan dan kirimkan. 1. Sebutkan Pokok-pokok isi negosiasi tersebut

1

0.0

Jawaban terverifikasi

Cermati teks eksposisi berikut! Gerakan Pelajar Bawa Tempat Makan dan Minum Terobosan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, melarang anak buahnya menggunakan kantong plastik dan botol kemasan plastik sekali pakai di kantornya patut diacungi jempol. Lebih bagus lagi kalau Mas Menteri membuat aturan serupa bukan sekadar imbauan untuk pelajar-pelajar di seluruh Indonesia agar sampah plastik di negeri kita tidak terus menumpuk dan tak terurus. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sampah plastik menempati rangking kedua dalam jenis sampah yang paling dominan dihasilkan di Indonesia, yakni sebesar 15 persen. Angka ini tidak bisa dibilang kecil sebab jumlah timbunan sampah secara nasional sebesar 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kg. Berbagai upaya sebetulnya sudah dilakukan untuk mengurangi sampah plastik, seperti kampanye diet plastik, membuat bank sampah, mendaur ulang sampah, kebijakan plastik berbayar, menggunakan tas kain saat belanja, dan lain sebagainya. Namun, tampaknya itu masih belum maksimal dan signifikan. Karena itu, Mas Menteri dan pihak sekolah perlu bekerja sama dalam hal ini. Demi mengurangi sampah plastik, penulis mengusulkan kepada Mas Menteri sebagai pembuat kebijakan, dan pihak sekolah sebagai pelaksana agar membuat dan melaksanakan aturan membawa tempat makan dan minum bagi pelajar. Tentu saja para guru juga harus membawanya sebagai contoh untuk murid-muridnya. Salah satu sumber sampah plastik adalah di sekolah. Di kantin sekolah, kita bisa melihat sehari-hari para siswa membeli makanan dan minuman yang dikemas atau dibungkus dengan plastik. Contohnya, siomay, batagor, nasi uduk, nasi rames, nasi goreng, air mineral, es teh, dan jus mangga. Sudah begitu, makanan dan minuman itu dimasukkan ke kantong kresek dan diminum menggunakan sedotan plastik. Akibatnya, sampah plastik terus diproduksi di sekolah setiap harinya. Nah, jika siswa membawa tempat makan dan tempat minum, wadah tersebut dapat digunakan untuk makanan dan minuman yang dibelinya di kantin. Wadahnya bisa di-reuse dan di-refill. Jadi, kantin hemat pembelian plastik karena tidak perlu lagi menyiapkan kantong kresek, sedotan, sendok atau garpu plastik, bungkus plastik makanan, gelas plastik minuman, dan lain sebagainya. Kantin cukup menyediakan makanan dan minumannya saja. Kantin juga tidak perlu lagi menjual air mineral kemasan gelas atau botol plastik. Air mineral bisa dijual dengan menggunakan galon dispenser. Dengan begitu, sampah plastik di sekolah akan berkurang. Apalagi jumlah sekolah di Indonesia sangat banyak sehingga akan banyak sekali sampah plastik yang berkurang. Namun masalahnya, bagi sebagian pelajar, membawa tempat makan dan minum mungkin terasa merepotkan, ribet, malu, dan memberatkan. Tidak praktis jika dibandingkan membeli langsung di kantin. Para guru, khususnya guru IPA Biologi, perlu menggedor kesadaran murid-muridnya bahwa repot, ribet, malu, dan berat membawa tempat makan dan minum tidak seberapa bila dibandingkan dengan dahsyatnya dampak buruk sampah plastik bagi lingkungan. Repot, ribet, malu, dan berat adalah bentuk pengorbanan untuk kelestarian lingkungan pada masa depan. Tak berlebihan juga jika guru mengakui mereka sebagai pahlawan lingkungan. Sumber: republika.co.id b. Tentukan bagian-bagian teks tersebut yang berupa argumen, dan penegasan ulang.

1

5.0

Jawaban terverifikasi