Moza A

24 Mei 2024 10:19

Iklan

Moza A

24 Mei 2024 10:19

Pertanyaan

Pada temperature tertentu, Ksp PbS04 dan PbI2 berturut-turut adalah 1,6 x 10-8 dan 7,1 x 10-9 . Pada temperature tersebut ... (A) PbS04 lebih mudah larut dibandingkan Pb/2 (B) Diperlukan lebih banyak SO4 2- daripada I- untuk mengendapkan Pb 2+ dari dalam larutan. (C) Kelarutan PbSO4 sama dengan kelarutan PbI2 (D) Kelarutan PbSO4 lebih besar daripada kelarutan PbI2 (E) Kelarutan PbI2 lebih besar daripada kelarutan PbS04

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

09

:

21

:

35

Klaim

0

0


Empty Comment

Belum ada jawaban 🤔

Ayo, jadi yang pertama menjawab pertanyaan ini!

Mau jawaban yang cepat dan pasti benar?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Temukan jawabannya dari Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah teks berikut! (1) Rumput laut merupakan komoditas unggulan yang memiliki peluang paling besar untuk dapat mengatasi persoalan kemiskinan. (2) Komoditas ini juga diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang maju dan makmur. (3) Pernyataan tersebut berlandaskan pada enam alasan berikut. (4) Pertama, teknik produksi budi daya rumput laut relatif mudah dan murah, risiko gagal panen sangat rendah, produktivitas tinggi, dan panen bisa dilakukan setiap 45 hari. (5) Kedua, rumput laut dapat diproduksi secara massal dengan jumlah yang besar. (6) Ketiga, harga jual rumput laut kering cukup tinggi, sekitar Rp 5.000,00-15.000,00/kg (7) Keempat, rumput laut dapat dengan mudah diproses menjadi bahan jadi untuk industri farmasi, kosmetik, makanan dan minuman, serta beragam industri lainnya. (8) Kelima, pasar untuk rumput laut sangat besar dan terus meningkat. (9) Keenam, rumput laut dapat menyerap banyak tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja yang besar dan luas. (10) Istilah rumput laut lebih sering digunakan untuk alga merah dan alga cokelat. (11) Sebagai sumber alginat, maka alga cokelat banyak hidup di wilayah perairan dingin. (12) Ada beberapa jenis alga cokelat yang memiliki nilai ekonomis tinggi, yaitu Sargasum dan Laminaria. (13) Alga merah, sebagai sumber karagenan dan agar agar, banyak hidup di wilayah perairan tropis. (14) Alga merah memiliki nilai ekonomis lebih tinggi ketimbang alga cokelat. (15) Sebanyak 50% produksi rumput laut dunia berupa rumput laut cokelat, 33% rumput laut merah, dan 17% rumput laut hijau. (16) Pada 2007 produksi rumput laut merah dunia mencapai 5,9 juta ton. (17) Dibandingkan dengan tahun 2006, produksi 2007 mengalami peningkatan 11,5%. (18) Cina merupakan produsen rumput laut merah terbesar dunia dengan kontribusi sebesar 34%, disusul Indonesia 29%, lalu Pilipina 25%. (19) Hingga saat ini di Indonesia provinsi penghasil rumput laut terbesar adalah Sulsel, diikuti NTT, Sulteng, lalu Bali. (20) Berikut ini ditampilkan produksi rumput laut di beberapa provinsi di Indonesia. Tabel Produksi Rumput Laut Basah Menurut Provinsi Tahun 2006-2008 Apa gagasan utama paragraf pertama teks tersebut? A. Peluang rumput laut mengatasi persoalan kemiskinan. B. Prospek rumput laut sebagai komoditas unggulan. C. Penyerapan tenaga kerja melalui budi daya rumput laut. D. Upaya memakmurkan bangsa melalui budi daya rumput laut. E. Alasan pemberdayaan rumput laut sebagai komoditas unggul.

9

0.0

Jawaban terverifikasi

Masalah X : Ketika siswa menambahkan 30 mL air ke dalam 15 g garam pada tabung reaksi, maka garam terlarut lebih cepat daripada ketika hanya ditambahkan 10 mL air pada 15 g garam. Pengaruh yang dapat dilihat dari masalah X adalah . . . . A. volume air meningkat sehing g a garam terlarut sempurna B. massa garam yang terlarut dalam air tergantung dari jumlah air yang ditambahkan C. semakin banyak jumlah air yang digunakan, maka semakin besar pula massa garam yang terlarut di dalamnya D. kelarutan massa garam tergantung dari jumlah air yang ditambahkan ke dalamnya E. semakin sedikit jumlah air yang ditambahkan, pelarutan garam akan semakin mudah

8

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

7. Otomatisasi memberikan dampak positif terhadap output produksi. Akan tetapi otomatisasi juga dapat memberikan dampak negatif bagi kegiatan produksi, yaitu .... a.meningkatkan jumlah penganggur karena penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin b. menurunkan pendapatan perusahaan karena biaya produksi sangat besar c. meningkatkan jumlah bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi d meningkatkan penjualan kepada konsumen pada segmen tertentu e menurunkan kualitas produksi akibat penggunaan mesin 8. Perhatikan jenis kegiatan produsen dan konsumen berikut! 1) Menggunakan peralatan modern sesual dengan kebutuhan agar efektif dan efisien. 2) Mengonsumsi produk dalam negeri yang harganya lebih murah, tetapi kualitasnya sama dengan produk impor 3) Membeli barang merek terkenal produksi luar negeri. 4) Membeli barang impor berkualitas tinggi dan mewah untuk kebutuhan sehari-hari. 5) Mengutamakan produk bermutu tinggi dengan harga layak daripada produk bermutu rendah dengan harga murah Perilaku konsumen yang tepat untuk mencapai kepuasan optimal ditunjukkan oleh angka.... a. 1), 2), dan 3) d.2), 3), dan 4) b 1), 2), dan 5) e.3), 4), dan 5) c.1), 3), dan 4) 9. Dampak negatif penggunaan mesin-mesin dan alat canggih dalam kegiatan produksi adalah a.meningkatkan pengangguran b.menciptakan inovasi-inovasi baru. c.mengurangi intensitas pertemuan d. menurunkan aktivitas masyarakat e.meningkatkan efisiensi dalam produksi 10. Kegiatan yang menunjukkan perilaku konsumtif ditunjukkan oleh pernyataan a. . Kina menjual barang secara daring b.Ali selalu membeli smartphone keluaran terbaru c. Darmawan membeli sepeda motor untuk dijual kembali. d. Pak Gani membeli barang sesuai dengan kebutuhan. e. Bu Niken memperhatikan daya beli sebelum membeli barang.

15

4.5

Jawaban terverifikasi

Menyelami Dunia Jurnalistik Oleh: Daspan Haryadi Kode buku : RR.K00071 Judul : JURNALISTIK TEORI DAN PRAKTIK Pengarang : HIKMAT KUSUMANINGRAT, DKK. Penerbit : Rosda Karya Tahun terbit : 2005 Dimensi : HVS 60 GR, 16 X 24 em, 343 HLM + xv Halaman : 343 Halaman ISBN : 979-692-374-2 Harga buku : Rp 51.000,00 Dunia jurnalistik akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup cepat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya media massa, baik media elektronik maupun media cetak. Dalam skala lokal, nasional maupun internasional. Perkembangan jurnalistik yang mengagumkan ini secara otomatis menimbulkan persaingan yang ketat di antara media massa. Masing-masing media berupaya agar media mereka menjadi salah satu media kepercayaan khalayak umum untuk disimak. Tanpa adanya kepercayaan masyarakat terhadap sebuah media, nonsense media itu dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Untuk memasuki dunia jurnalistik saat ini tidaklah mudah. Karena, seseorang yang ingin terjun dalam dunia jurnalistik mesti mempunyai bekal yang cukup, terutama dalam hal seluk beluk dunia jurnalistik. Sementara pengetahuan yang berkaitan dengan seluk-beluk jurnalistik sendiri terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Tanpa menyadari akan adanya banyak seluk beluk ini dan tanpa mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia jurnalistik, seorang jurnalis akan mengalami kesulitan menjalankan tugas jurnalistiknya. Untuk menjawab tantangan ini banyak jalan yang dapat ditempuh. Salah satunya dengan membaca referensi jurnalistik yang tersedia. Buku karangan Hikmat K. dan Purnama K. dengan judul Jurnalistik Teori dan Praktik adalah di antaranya. Sebuah buah tangan dan sumbangsih kakak beradik dalam dunia yang digelutinya selama lebih kurang 30 tahun. Jangan cepat termakan isu negatif yang menyudutkan teori dan yang penting kenyataan. Seakan-akan teori itu salah dan tidak diperlukan. Seringkali sebuah teori terkesan berbelit-belit dan tidak jarang pula bertolak belakang dengan kenyataan yang ada sehingga nada-nada sumbang seperti: ah teori ...! itukan teori ... ! menjadi ucapan sehari-hari. Tidak benar bila teori dikatakan berbelit-belit. Tetapi memang benar bila teori dikatakan sulit dipahami. Karena itu, orang yang mengatakan teori itu berbelit-belit adalah pecundang alias orang yang tidak berupaya dan tidak sabar untuk memahami teori tersebut. Juga tidak benar mengatakan teori yang tidak mempunyai relevansi dengan kenyataan. Karena, dalam paradigma ilmu sosial teori itu dipayungi oleh situasi dan kondisi (lingkungan). Buku "Jurnalistik: Teori dan Praktik" ini adalah perpaduan teori dan praktik. Karena hal-hal teoritis yang dibahas dalam buku ini mempunyai relevansi dengan dunia jurnalistik saat ini. Teori dalam hal ini berg una untuk mengukur berhasil atau tidaknya suatu praktik. Karena, menilai suatu kenyataan atau realitas, hanya dapat dilakukan bila kenyataan itu dikonfrontasikan dengan ideal-ideal, dengan kriteria sebagai patokan-patokan teoritis. Kedua insan pers sedarah, pengarang buku ini, memulai pemaparannya pada bab 2 tentang Pers dan Jurnalistik. Kemudian secara sistematis, mereka mengupas pelbagai topik permasalahan berkaitan dengan dunia jurnalistik yang dirangkum dalam bab demi bab: Seputar Berita (Bab 3); Prose menghimpun Berita (Bab 4); Kendala Menghimpun Berita (Bab 5); Wartawan Profesional (Bab 6); Menulis dan Gaya Penulisan Berita (Bab 7); Berita Pidato, Pertemuan, dan Wawancara (Bab 8); Menulis Berita Olah Raga (Bab 9); Feature dan Human Interest (Bab 10); Reportase Interpretatif (Bab 11); Reportase Investigatif (Bab 12) dan Jurnalis Pembangunan (Bab 13). Terakhir (Bab 14) buku ini mengetengahkan Teknologi di Dapur Redaksi. Prof. Dr. Muhammad Budiyatna, MA, Guru Besar Ilmu Kamunikasi FISIP UI dalam pengantarnya, secara garis besar mengklasifikasi isi buku ini dalam tiga bagian; landasan teori tentang pers, termasuk sistem pers yang berlaku di mancanegara dari zaman ke zaman, termasuk pula di Indonesia. Setelah itu dibahas pula mengenai apa dan bagaimana rumusan berita, prasyarat sebuah berita dan bagaimanan prasyarat wartawan yang baik. Kemudian dibahas pula masalah kendala dalam menghimpun berita, rambu-rambu etika dan hukum, hingga halhal yang bersifat praktis dalam peliputan dan penyajian berita (Hal IV). Tidak ketinggalan pula, buku ini juga melampirkan hal-hal yang berkaitan dengan jurnalistik, di antaranya;Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia, Pedoman Penulisan Tentang Hukum, Pedoman Penulisan Bidang Agama, Pedoman Penulisan tentang Koperasi, Pedoman Penulisan Tentang pertanian dan Perburuhan, Pedoman Penulisan Tentang DPR, Pedoman Penulisan tentang Teras Berita, Pedoman Pemakaian Bahasa dalam Pers, dan terakhir UU RI NO. 40/1999 tentang Pers. lsi buku ini penting untuk diperhatikan bagi siapa saja, terutama mereka yang bergelut dengan dunia jurnalistik, baik mahasiswa jurnalistik itu sendiri maupun para praktisinya. Bahkan dalam pengantarnya Muhammad Budiyatna mengatakan buku ini sebagai buku kedua di bidang jurnalistik di tanah air yang berkelas (Bermutu) -setelah bukunya Djawoto, Jurnalistik dalam Praktik (1959), seorang wartawan senior yang waktu itu memangku jabatan sebagai Kepala Kantor Berita Nasional ANTARA. Karena itu tidaklah berlebihan bila buku ini didudukan sebagai panduan untuk menyelami dunia jurnalistik. (Sumber: http://rosda.co. id) 2. Identifikasilah format dan sistematika resensi di atas! f. Kelemahan buku

9

0.0

Jawaban terverifikasi