Laniya R

19 September 2024 12:17

Iklan

Laniya R

19 September 2024 12:17

Pertanyaan

Orang-orang butuh tempat tinggal sedangkan tempatnya sudah sempit (tidak ada lahan), maka rumahnya makin sempit/kecil. Tolong jelaskan kenapa ini termasuk interaksi antar ruang.

Orang-orang butuh tempat tinggal sedangkan tempatnya sudah sempit (tidak ada lahan), maka rumahnya makin sempit/kecil.

Tolong jelaskan kenapa ini termasuk interaksi antar ruang.

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

03

:

55

:

14

Klaim

6

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Miracle A

19 September 2024 20:09

Jawaban terverifikasi

<p>Halo, sobat Robo Guru! ๐Ÿ‘‹ Apa kabar nih? Balik lagi bareng Miracle, siap bantu kamu jawab semua pertanyaan dengan santai dan asik! ๐Ÿ˜Ž Yuk, langsung aja kita bahas di bawah ini. Stay tuned ya! ๐Ÿš€</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><i><strong><u>โžผ Kebutuhan Manusia</u></strong></i></p><p>Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Dalam konteks urbanisasi yang terus meningkat, populasi di perkotaan terus bertambah. Hal ini menyebabkan permintaan akan tempat tinggal juga meningkat. Manusia membutuhkan ruang untuk tinggal, beraktivitas, dan berinteraksi, sehingga tempat tinggal menjadi esensial untuk kehidupan sehari-hari.</p><p>&nbsp;</p><p><i><strong><u>โžผ Keterbatasan Ruang</u></strong></i></p><p>Di banyak wilayah, terutama di kota-kota besar, lahan yang tersedia untuk pembangunan rumah semakin terbatas. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterbatasan lahan meliputi:</p><ul><li><strong>Pertumbuhan Populasi</strong>: Pertumbuhan populasi yang pesat tidak sebanding dengan penyediaan lahan baru.</li><li><strong>Konversi Lahan</strong>: Lahan pertanian atau ruang terbuka sering kali dikonversi menjadi area pemukiman atau komersial, mengurangi ruang yang tersedia untuk tempat tinggal.</li><li><strong>Regulasi dan Kebijakan</strong>: Beberapa daerah memiliki peraturan ketat mengenai penggunaan lahan, yang membatasi kemampuan untuk membangun rumah baru atau memperluas ruang yang ada.</li></ul><p>&nbsp;</p><p><i><strong><u>โžผ Adaptasi terhadap Keterbatasan</u></strong></i></p><p>Dengan lahan yang semakin terbatas, individu dan masyarakat mengadaptasi cara mereka membangun rumah. Beberapa adaptasi ini meliputi:</p><ul><li><strong>Pembangunan Rumah Kecil</strong>: Orang-orang cenderung membangun rumah yang lebih kecil atau lebih sempit untuk mengakomodasi kebutuhan tinggal dalam ruang yang terbatas.</li><li><strong>Penggunaan Vertikal</strong>: Di daerah dengan keterbatasan lahan, pembangunan gedung bertingkat menjadi solusi untuk memaksimalkan penggunaan ruang vertikal.</li><li><strong>Desain Inovatif</strong>: Masyarakat mulai mengadopsi desain rumah yang lebih efisien dalam penggunaan ruang, seperti rumah modular atau tiny house.</li></ul><p><i><strong><u>โžผ Dampak Sosial dan Ekonomi</u></strong></i></p><p>Perubahan ini membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif:</p><ul><li><strong>Dampak Positif</strong>: Penggunaan lahan yang efisien dapat mengurangi jejak ekologis, dan pembangunan vertikal bisa mengurangi pergeseran lahan hijau.</li><li><strong>Dampak Negatif</strong>: Meningkatnya kepadatan penduduk dapat menyebabkan kemacetan, kurangnya ruang terbuka, dan masalah sosial seperti meningkatnya biaya hidup dan penurunan kualitas hidup.</li></ul><p><strong>Kesimpulan :</strong></p><p>Interaksi antara kebutuhan akan tempat tinggal dan keterbatasan lahan menciptakan dinamika yang kompleks dalam penggunaan ruang. Melalui berbagai adaptasi, masyarakat berusaha memenuhi kebutuhan dasar mereka sambil berhadapan dengan tantangan yang ditimbulkan oleh keterbatasan sumber daya. Ini mencerminkan bagaimana faktor manusia dan fisik saling mempengaruhi dan membentuk cara kita hidup dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Okay, itu dulu dari Miracle! ๐Ÿ™Œ Kalau ada yang kurang atau salah, feel free buat koreksi ya, sobat. ๐Ÿ˜ Jangan lupa follow Instagram aku di @miracle.nathanael ๐Ÿ“ธ Ayo, kita jadi generasi emas yang keren abis! ๐ŸŒŸ Semangat terus sebagai penerus bangsa!! ๐Ÿ’ช</p>

Halo, sobat Robo Guru! ๐Ÿ‘‹ Apa kabar nih? Balik lagi bareng Miracle, siap bantu kamu jawab semua pertanyaan dengan santai dan asik! ๐Ÿ˜Ž Yuk, langsung aja kita bahas di bawah ini. Stay tuned ya! ๐Ÿš€

 

 

โžผ Kebutuhan Manusia

Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Dalam konteks urbanisasi yang terus meningkat, populasi di perkotaan terus bertambah. Hal ini menyebabkan permintaan akan tempat tinggal juga meningkat. Manusia membutuhkan ruang untuk tinggal, beraktivitas, dan berinteraksi, sehingga tempat tinggal menjadi esensial untuk kehidupan sehari-hari.

 

โžผ Keterbatasan Ruang

Di banyak wilayah, terutama di kota-kota besar, lahan yang tersedia untuk pembangunan rumah semakin terbatas. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterbatasan lahan meliputi:

  • Pertumbuhan Populasi: Pertumbuhan populasi yang pesat tidak sebanding dengan penyediaan lahan baru.
  • Konversi Lahan: Lahan pertanian atau ruang terbuka sering kali dikonversi menjadi area pemukiman atau komersial, mengurangi ruang yang tersedia untuk tempat tinggal.
  • Regulasi dan Kebijakan: Beberapa daerah memiliki peraturan ketat mengenai penggunaan lahan, yang membatasi kemampuan untuk membangun rumah baru atau memperluas ruang yang ada.

 

โžผ Adaptasi terhadap Keterbatasan

Dengan lahan yang semakin terbatas, individu dan masyarakat mengadaptasi cara mereka membangun rumah. Beberapa adaptasi ini meliputi:

  • Pembangunan Rumah Kecil: Orang-orang cenderung membangun rumah yang lebih kecil atau lebih sempit untuk mengakomodasi kebutuhan tinggal dalam ruang yang terbatas.
  • Penggunaan Vertikal: Di daerah dengan keterbatasan lahan, pembangunan gedung bertingkat menjadi solusi untuk memaksimalkan penggunaan ruang vertikal.
  • Desain Inovatif: Masyarakat mulai mengadopsi desain rumah yang lebih efisien dalam penggunaan ruang, seperti rumah modular atau tiny house.

โžผ Dampak Sosial dan Ekonomi

Perubahan ini membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif:

  • Dampak Positif: Penggunaan lahan yang efisien dapat mengurangi jejak ekologis, dan pembangunan vertikal bisa mengurangi pergeseran lahan hijau.
  • Dampak Negatif: Meningkatnya kepadatan penduduk dapat menyebabkan kemacetan, kurangnya ruang terbuka, dan masalah sosial seperti meningkatnya biaya hidup dan penurunan kualitas hidup.

Kesimpulan :

Interaksi antara kebutuhan akan tempat tinggal dan keterbatasan lahan menciptakan dinamika yang kompleks dalam penggunaan ruang. Melalui berbagai adaptasi, masyarakat berusaha memenuhi kebutuhan dasar mereka sambil berhadapan dengan tantangan yang ditimbulkan oleh keterbatasan sumber daya. Ini mencerminkan bagaimana faktor manusia dan fisik saling mempengaruhi dan membentuk cara kita hidup dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

 

 

Okay, itu dulu dari Miracle! ๐Ÿ™Œ Kalau ada yang kurang atau salah, feel free buat koreksi ya, sobat. ๐Ÿ˜ Jangan lupa follow Instagram aku di @miracle.nathanael ๐Ÿ“ธ Ayo, kita jadi generasi emas yang keren abis! ๐ŸŒŸ Semangat terus sebagai penerus bangsa!! ๐Ÿ’ช


Iklan

Nanda R

Community

06 November 2024 11:20

Jawaban terverifikasi

<p>Benar, dengan meningkatnya kebutuhan tempat tinggal dan terbatasnya lahan yang tersedia, terutama di daerah perkotaan, ukuran rumah cenderung menjadi semakin kecil. Tren ini terlihat jelas di kota-kota besar di mana harga tanah semakin mahal, sehingga banyak pengembang membangun apartemen atau rumah dengan luas yang lebih kecil untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat.</p>

Benar, dengan meningkatnya kebutuhan tempat tinggal dan terbatasnya lahan yang tersedia, terutama di daerah perkotaan, ukuran rumah cenderung menjadi semakin kecil. Tren ini terlihat jelas di kota-kota besar di mana harga tanah semakin mahal, sehingga banyak pengembang membangun apartemen atau rumah dengan luas yang lebih kecil untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Pohon-pohon makin banyak yang ditebang. Gunung-gunung makin hari makin gundul akibat penebangan liar. Lalu, mau sampai kapan lingkungan dan bumi ini bisa bertahan? Jika semua sudah rusak, bencanalah yang akan datang. Tidak akan ada air bersih yang bisa diminum. Tidak ada pohon yang menghasilkan oksigen. Tidak ada pohon yang menyerap air dalam tanah. Apakah masih belum cukup ulah kita pada lingkungan ini? Oleh karena itu, kita semua harus bersatu dan bergerak untuk lebih mencintai lingkungan. Kita harus bisa menjaga satu-satunya planet tempat kita tinggal ini. Lalu, apa saja yang bisa kita terapkan untuk menjaga bumi? Ternyata, cara-cara kecil pun sudah cukup. Kita harus mulai melakukannya dari lingkungan terkecil kita, yaitu keluarga. 3. Teks pidato tersebut memanfaatkan cara persuasi emosi. Tunjukkan buktinya! Jawab: 4. Apa informasi dan pesan yang terdapat pada kutipan teks pidato tersebut! Jawab: 5. Identifikasilah kalimat saran pada teks pidato tersebut! Jawab:

13

0.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

36

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

tolong bantu aku mencari semua kebahasaan pidato yang ada di pidato di bawah ini Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi untuk kita semua. Pertama-tama dan paling utama, marilah kita ucapkan syukur kepada Allah SWT yang sudah memberi limpahan rezeki bagi kita semua. Tak lupa selawat dan salam, mari kita gaungkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, sampai kepada kita selaku umatnya. Hadirin yang berbahagia, Pada kesempatan kali ini izinkan saya berbicara mengenai pentingnya menjaga lingkungan di sekolah. Sebab isu lingkungan sudah menjadi isu di seluruh negara. Maka, menjaganya sudah menjadi tugas bersama. Menjaga lingkungan tak melulu soal menjaga kebersihan. Lebih dari itu, menjaga lingkungan dapat diupayakan lewat menanam tanaman di lingkungan sekolah, menghemat air, dan mengupayakan untuk meminimalkan penggunaan plastik. Lalu, kenapa harus dilakukan di lingkungan sekolah? Sebab, sekolah sebagai lembaga pendidikan harus menjadi tempat pertama untuk memupuk kebiasaan menjaga lingkungan. Hadirin yang berbahagia, Hal-hal yang saya singgung di atas, seperti menanam tanaman, menghemat air, dan meminimalkan penggunaan plastik merupakan hal yang kecil. Namun percayalah, aktivitas kecil punya dampak besar bila dilakukan bersama dan menjadi kebiasaan. Semoga dengan aktivitas positif di sekolah bisa dibawa juga ke rumah, sehingga kegiatan menjaga lingkungan dapat dilakukan terus menerus. Alangkah lebih baik lagi bila kita mampu untuk mempengaruhi saudara, orang tua, dan teman di rumah untuk sama-sama menjaga lingkungan. Demikianlah pidato lingkungan hidup tentang pentingnya menjaga lingkungan sekolah yang saya sampaikan. Meski singkat, semoga ada manfaatnya. Terima kasih atas atensinya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

10

5.0

Jawaban terverifikasi

Tentukan mana yang merupakan struktur abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,dan koda Teks 1 Racun Serangga Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa. Kakak: "Bu, Ibu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!" Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!" Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati." Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?" Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat membunuh serangga ekstra cepat." Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!" Kakak: (bingung) Ibu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil berlari mencari suaminya). Kakak: (masih tetap bingung) ------------------------------- Teks 2 Tukang roti Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual. Azril: "Beli rotinya, Pak." Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana." Azril: "Ini apa, Pak?" Tukang Roti: "Ini semangka." Azril: "Kalau yang ini apa?" Tukang Roti: "Srikaya." Azril: "Terus ini apa, Bang?" Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek." Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini." Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!" Azril: "Gak jadi, deh!"

11

5.0

Jawaban terverifikasi