Aifaa A

15 Januari 2024 10:38

Iklan

Aifaa A

15 Januari 2024 10:38

Pertanyaan

Namaku adalah Badu, aku adalah bagian kecil dari keluarga sederhana itu. Meski memang terkadang sulit menerima kehidupan ini, karena kadang kala aku merasa ingin hidup normal seperti mereka. Kami sebagai sebuah keluarga sederhana, namun perasaan kami memiliki satu sama lain. Dan itu merupakan ketahanan yang kuat bagi kami. Meski memang terkadang sulit menerima kehidupan ini, karena kadang kala aku merasa ingin hidup normal seperti mereka. Seperti keluarga Toni yang selalu hidup dengan kecukupan bahkan lebih. Bahkan Toni sendiri tak perlu lagi bekerja karena ia sudah tercukupi oleh kemewahan yang ada. Tetapi aku tentu merasa berbeda, aku pun tidak ingin menjadi seperti Toni yang selalu mengandalkan harta keluarganya. Aku dan keluargaku diajari untuk terus hidup bersyukur dengan apa yang kami miliki. •Analisis mana yang merupakan sudut pandang pertama dan ketiga!

Namaku adalah Badu, aku adalah bagian kecil dari keluarga sederhana itu. Meski memang terkadang sulit menerima kehidupan ini, karena kadang kala aku merasa ingin hidup normal seperti mereka. Kami sebagai sebuah keluarga sederhana, namun perasaan kami memiliki satu sama lain. Dan itu merupakan ketahanan yang kuat bagi kami. Meski memang terkadang sulit menerima kehidupan ini, karena kadang kala aku merasa ingin hidup normal seperti mereka. Seperti keluarga Toni yang selalu hidup dengan kecukupan bahkan lebih. Bahkan Toni sendiri tak perlu lagi bekerja karena ia sudah tercukupi oleh kemewahan yang ada. Tetapi aku tentu merasa berbeda, aku pun tidak ingin menjadi seperti Toni yang selalu mengandalkan harta keluarganya. Aku dan keluargaku diajari untuk terus hidup bersyukur dengan apa yang kami miliki.

 

 

•Analisis mana yang merupakan sudut pandang pertama dan ketiga!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

05

:

08

:

44

Klaim

6

3

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

15 Januari 2024 11:07

Jawaban terverifikasi

<p>Sudut pandang pertama dalam narasi adalah ketika cerita disampaikan dari sudut pandang tokoh utama atau narator yang terlibat langsung dalam cerita. Sedangkan sudut pandang ketiga adalah ketika cerita disampaikan oleh seorang pencerita yang tidak terlibat langsung dalam cerita. Dalam narasi yang diberikan, sudut pandang pertama terdapat pada bagian "Namaku adalah Badu, aku adalah bagian kecil dari keluarga sederhana itu," di mana tokoh utama bercerita tentang pengalamannya secara langsung. Sedangkan sudut pandang ketiga terdapat pada bagian "Seperti keluarga Toni yang selalu hidup dengan kecukupan bahkan lebih," di mana tokoh utama menyampaikan pandangannya tentang keluarga Toni.</p>

Sudut pandang pertama dalam narasi adalah ketika cerita disampaikan dari sudut pandang tokoh utama atau narator yang terlibat langsung dalam cerita. Sedangkan sudut pandang ketiga adalah ketika cerita disampaikan oleh seorang pencerita yang tidak terlibat langsung dalam cerita. Dalam narasi yang diberikan, sudut pandang pertama terdapat pada bagian "Namaku adalah Badu, aku adalah bagian kecil dari keluarga sederhana itu," di mana tokoh utama bercerita tentang pengalamannya secara langsung. Sedangkan sudut pandang ketiga terdapat pada bagian "Seperti keluarga Toni yang selalu hidup dengan kecukupan bahkan lebih," di mana tokoh utama menyampaikan pandangannya tentang keluarga Toni.


Iklan

Rayhan J

15 Januari 2024 11:31

Jawaban terverifikasi

Sudut pandang pertama terdapat pada bagian "Namaku adalah Badu, aku adalah bagian kecil dari keluarga sederhana itu," karena cerita disampaikan langsung oleh Badu sebagai narator. Sedangkan sudut pandang ketiga muncul dalam kalimat seperti "Seperti keluarga Toni yang selalu hidup dengan kecukupan bahkan lebih," yang menggambarkan pandangan atau pengamatan dari luar terhadap keluarga Toni.


R. Mulia

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

16 Januari 2024 03:10

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban yang benar adalah sebagai berikut.</p><p>&nbsp;</p><p>Berikut ini penjelasannya.</p><p>&nbsp;</p><p>Sudut pandang pertama: karakter dalam cerita dan menggunakan kata ganti "aku" atau "saya" untuk menceritakan pengalaman dan perasaannya sendiri.</p><p>&nbsp;</p><p>Berikut yang merupakan sudut pandang pertama yaitu:</p><p><i>Namaku adalah Badu, aku adalah bagian kecil dari keluarga sederhana itu. Meski memang terkadang sulit menerima kehidupan ini, karena kadang kala aku merasa ingin hidup normal seperti mereka.&nbsp;</i></p><p>Dalam teks tersebut terdapat kata 'aku' yang merupakan ciri dari sudut pandanga pertama.</p><p>&nbsp;</p><p>Sudut pandang ketiga: narator tidak terlibat dalam cerita tetapi hanya mengetahui pikiran dan perasaan satu karakter. Penggunaan kata ganti "dia" atau "mereka" umum dalam merujuk pada karakter. Sehingga diketahui, narator berada di luar cerita.</p><p>&nbsp;</p><p>Berikut yang merupakan sudut pandang ketiga yaitu:</p><p><i>Seperti keluarga Toni yang selalu hidup dengan kecukupan bahkan lebih. Bahkan Toni sendiri tak perlu lagi bekerja karena ia sudah tercukupi oleh kemewahan yang ada.&nbsp;</i></p><p>&nbsp;</p><p>Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah seperti penjelasan di atas.</p>

Jawaban yang benar adalah sebagai berikut.

 

Berikut ini penjelasannya.

 

Sudut pandang pertama: karakter dalam cerita dan menggunakan kata ganti "aku" atau "saya" untuk menceritakan pengalaman dan perasaannya sendiri.

 

Berikut yang merupakan sudut pandang pertama yaitu:

Namaku adalah Badu, aku adalah bagian kecil dari keluarga sederhana itu. Meski memang terkadang sulit menerima kehidupan ini, karena kadang kala aku merasa ingin hidup normal seperti mereka. 

Dalam teks tersebut terdapat kata 'aku' yang merupakan ciri dari sudut pandanga pertama.

 

Sudut pandang ketiga: narator tidak terlibat dalam cerita tetapi hanya mengetahui pikiran dan perasaan satu karakter. Penggunaan kata ganti "dia" atau "mereka" umum dalam merujuk pada karakter. Sehingga diketahui, narator berada di luar cerita.

 

Berikut yang merupakan sudut pandang ketiga yaitu:

Seperti keluarga Toni yang selalu hidup dengan kecukupan bahkan lebih. Bahkan Toni sendiri tak perlu lagi bekerja karena ia sudah tercukupi oleh kemewahan yang ada. 

 

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah seperti penjelasan di atas.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

(1) Orang-orang miskin di jalan, yang tinggal di dalam selokan, yang kalah di dalam pergulatan, yang diledek oleh impian, janganlah mereka ditinggalkan. (2) Angin membawa bau baju mereka. Rambut mereka melekat di bulan purnama. Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala, mengandung buah jalan raya. (3) Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa. Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya. Tak bisa kamu abaikan. (4) Bila kamu remehkan mereka, di jalan kamu akan diburu bayangan. Tidurmu akan penuh igauan, dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka. (5) Jangan kamu bilang negara ini kaya karna orang-orang miskin berkembang di kota dan di desa. Jangan kamu bilang dirimu kaya bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya. Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu. Dan perlu diusulkan agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda. Dan tentara di jalan jangan bebas memukul mahasiswa. (6) Orang-orang miskin di jalan masuk ke dalam tidur malammu. Perempuan-perempuan bunga raya menyuapi putra-putramu. Tangan-tangan kotor dari jalanan meraba-raba kaca jendelamu. Mereka tak bisa kamu hindarkan. (7) Jumlah mereka tak bisa kamu mistik jadi nol. Mereka akan menjadi pertanyaan yang mencegat ideologimu. Gigi mereka yang kuning akan meringis di muka agamamu. Kuman-kuman sipilis dan TBC dari gang-gang gelap akan hinggap di gorden presidenan dan buku programma gedung kesenian. (8) Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah, bagai udara panas yang selalu ada, bagai gerimis yang selalu membayang. Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau tertuju ke dada kita, atau ke dada mereka sendiri. O, kenangkanlah: orang-orang miskin juga berasal dari kemah Ibrahim Dalam bait pertama puisi tersebut terdapat kata "trompah dan blacu." Kata tersebut berarti A. Alas kaki B. Sandagan C. Barang serbaguna D. Barang kurang berguna Bantu kasih pembahasan Makasii

18

0.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

88

0.0

Jawaban terverifikasi

tolong bantu aku mencari semua kebahasaan pidato yang ada di pidato di bawah ini Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi untuk kita semua. Pertama-tama dan paling utama, marilah kita ucapkan syukur kepada Allah SWT yang sudah memberi limpahan rezeki bagi kita semua. Tak lupa selawat dan salam, mari kita gaungkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, sampai kepada kita selaku umatnya. Hadirin yang berbahagia, Pada kesempatan kali ini izinkan saya berbicara mengenai pentingnya menjaga lingkungan di sekolah. Sebab isu lingkungan sudah menjadi isu di seluruh negara. Maka, menjaganya sudah menjadi tugas bersama. Menjaga lingkungan tak melulu soal menjaga kebersihan. Lebih dari itu, menjaga lingkungan dapat diupayakan lewat menanam tanaman di lingkungan sekolah, menghemat air, dan mengupayakan untuk meminimalkan penggunaan plastik. Lalu, kenapa harus dilakukan di lingkungan sekolah? Sebab, sekolah sebagai lembaga pendidikan harus menjadi tempat pertama untuk memupuk kebiasaan menjaga lingkungan. Hadirin yang berbahagia, Hal-hal yang saya singgung di atas, seperti menanam tanaman, menghemat air, dan meminimalkan penggunaan plastik merupakan hal yang kecil. Namun percayalah, aktivitas kecil punya dampak besar bila dilakukan bersama dan menjadi kebiasaan. Semoga dengan aktivitas positif di sekolah bisa dibawa juga ke rumah, sehingga kegiatan menjaga lingkungan dapat dilakukan terus menerus. Alangkah lebih baik lagi bila kita mampu untuk mempengaruhi saudara, orang tua, dan teman di rumah untuk sama-sama menjaga lingkungan. Demikianlah pidato lingkungan hidup tentang pentingnya menjaga lingkungan sekolah yang saya sampaikan. Meski singkat, semoga ada manfaatnya. Terima kasih atas atensinya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

8

5.0

Jawaban terverifikasi