Qeysa L

04 Agustus 2025 09:48

Iklan

Qeysa L

04 Agustus 2025 09:48

Pertanyaan

Mengkaji fenomena banjir dengan pendekatan keruangan Mohon bantuannyaaa pliss

Mengkaji fenomena banjir dengan pendekatan keruangan

Mohon bantuannyaaa pliss

 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

16

:

49

:

28

Klaim

2

2


Iklan

Ilaaa I

05 Agustus 2025 02:50

<p>Mengkaji fenomena banjir dengan <strong>pendekatan keruangan</strong> berarti melihat <strong>“di mana” dan “mengapa” banjir terjadi di lokasi tertentu</strong>, serta <strong>bagaimana karakteristik ruang (wilayah)</strong> memengaruhi dan dipengaruhi oleh banjir. Ini pendekatan khas geografi.</p><p>Berikut inti kajiannya:</p><p>1. <strong>Lokasi</strong></p><ul><li>Di mana banjir terjadi? (misal: daerah dataran rendah, bantaran sungai, kota padat).</li><li>Lokasi absolut (koordinat) dan relatif (dekat sungai, pusat kota, dsb).</li></ul><p>2. <strong>Kondisi Fisik Wilayah</strong></p><ul><li>Topografi: datar atau cekungan mempermudah genangan air.</li><li>Jenis tanah: tanah liat menyerap air lebih lambat.</li><li>Curah hujan: wilayah berintensitas hujan tinggi lebih rentan.</li></ul><p>3. <strong>Kondisi Sosial-Ekonomi</strong></p><ul><li>Kepadatan penduduk: makin padat, makin besar dampak banjir.</li><li>Aktivitas manusia: alih fungsi lahan, pembangunan tanpa drainase.</li></ul><p>4. <strong>Pola Sebaran</strong></p><ul><li>Banjir terkonsentrasi di titik tertentu atau menyebar luas?</li><li>Pola distribusi bisa menunjukkan penyebab utama.</li></ul><p>5. <strong>Interaksi Antarruang</strong></p><ul><li>Wilayah hulu yang rusak bisa sebabkan banjir di hilir.</li><li>Urbanisasi di satu area bisa berdampak ke area lain.</li></ul><p>6. <strong>Implikasi Wilayah</strong></p><ul><li>Wilayah langganan banjir jadi kurang produktif.</li><li>Mempengaruhi rencana tata ruang wilayah.</li></ul><p>Contoh penerapan:</p><p><strong>Jakarta</strong> sering banjir karena letaknya rendah, berada di dekat pantai, sungainya dangkal, dan wilayah hulu (Bogor dan sekitarnya) mengalami alih fungsi lahan. Ini semua bisa dianalisis secara keruangan.</p><p>Kesimpulan:</p><p>Pendekatan keruangan dalam kajian banjir melihat <strong>hubungan antara lokasi, karakter wilayah, dan aktivitas manusia</strong> yang menyebabkan banjir terjadi dan menyebar secara spesifik di suatu tempat.</p>

Mengkaji fenomena banjir dengan pendekatan keruangan berarti melihat “di mana” dan “mengapa” banjir terjadi di lokasi tertentu, serta bagaimana karakteristik ruang (wilayah) memengaruhi dan dipengaruhi oleh banjir. Ini pendekatan khas geografi.

Berikut inti kajiannya:

1. Lokasi

  • Di mana banjir terjadi? (misal: daerah dataran rendah, bantaran sungai, kota padat).
  • Lokasi absolut (koordinat) dan relatif (dekat sungai, pusat kota, dsb).

2. Kondisi Fisik Wilayah

  • Topografi: datar atau cekungan mempermudah genangan air.
  • Jenis tanah: tanah liat menyerap air lebih lambat.
  • Curah hujan: wilayah berintensitas hujan tinggi lebih rentan.

3. Kondisi Sosial-Ekonomi

  • Kepadatan penduduk: makin padat, makin besar dampak banjir.
  • Aktivitas manusia: alih fungsi lahan, pembangunan tanpa drainase.

4. Pola Sebaran

  • Banjir terkonsentrasi di titik tertentu atau menyebar luas?
  • Pola distribusi bisa menunjukkan penyebab utama.

5. Interaksi Antarruang

  • Wilayah hulu yang rusak bisa sebabkan banjir di hilir.
  • Urbanisasi di satu area bisa berdampak ke area lain.

6. Implikasi Wilayah

  • Wilayah langganan banjir jadi kurang produktif.
  • Mempengaruhi rencana tata ruang wilayah.

Contoh penerapan:

Jakarta sering banjir karena letaknya rendah, berada di dekat pantai, sungainya dangkal, dan wilayah hulu (Bogor dan sekitarnya) mengalami alih fungsi lahan. Ini semua bisa dianalisis secara keruangan.

Kesimpulan:

Pendekatan keruangan dalam kajian banjir melihat hubungan antara lokasi, karakter wilayah, dan aktivitas manusia yang menyebabkan banjir terjadi dan menyebar secara spesifik di suatu tempat.


Iklan

Affan S

04 Agustus 2025 12:39

<p>Pendekatan keruangan dalam mengkaji fenomena banjir berfokus pada persebaran, struktur, dan pola kejadian banjir di suatu wilayah.</p><p>&nbsp;</p><p>Contoh:</p><ul><li>Banjir di Jakarta sering dikaitkan dengan curah hujan tinggi di daerah Bogor (hulu) dan sistem drainase yang kurang memadai di Jakarta (hilir).&nbsp;</li></ul><p>&nbsp;</p><ul><li>Analisis keruangan dapat membantu mengidentifikasi daerah-daerah yang paling rawan banjir di Jakarta dan merancang strategi mitigasi yang tepat.&nbsp;</li></ul><p>&nbsp;</p><ul><li>Kajian tentang banjir rob di Semarang juga menggunakan pendekatan keruangan untuk memetakan daerah yang paling rentan terhadap kenaikan muka air laut dan penurunan muka tanah.&nbsp;</li></ul>

Pendekatan keruangan dalam mengkaji fenomena banjir berfokus pada persebaran, struktur, dan pola kejadian banjir di suatu wilayah.

 

Contoh:

  • Banjir di Jakarta sering dikaitkan dengan curah hujan tinggi di daerah Bogor (hulu) dan sistem drainase yang kurang memadai di Jakarta (hilir). 

 

  • Analisis keruangan dapat membantu mengidentifikasi daerah-daerah yang paling rawan banjir di Jakarta dan merancang strategi mitigasi yang tepat. 

 

  • Kajian tentang banjir rob di Semarang juga menggunakan pendekatan keruangan untuk memetakan daerah yang paling rentan terhadap kenaikan muka air laut dan penurunan muka tanah. 

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Jawab cepat dan jelaskan dengan benar

5

5.0

Jawaban terverifikasi