Rap P

24 September 2024 14:15

Iklan

Rap P

24 September 2024 14:15

Pertanyaan

Kota A terletak 3 km dari garis pantai yang lurus dan kota B terletak 4 km dari titik di pantai yang terdekat dari A. Pemerintah Daerah setempat akan memasang kabel telepon dari kota A ke kota B. Jika biaya pemasangan kabel dari A ke B untuk setiap kilometer melewati jalan laut dua kali besarnya dibandingkan biaya pasang kabel lewat darat. Tentukan letak titik di pantai agar biaya pemasangan kabel telepon dari A ke B semurah mungkin,

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

08

:

53

:

33

Klaim

4

1


Iklan

Aulia S

24 September 2024 14:30

<p>Untuk menentukan letak titik di pantai agar biaya pemasangan kabel telepon dari kota A ke kota B semurah mungkin, kita perlu membandingkan biaya pemasangan kabel lewat darat dengan biaya pemasangan kabel lewat laut.</p><p>Misalkan titik di pantai yang akan ditentukan adalah titik C. Jarak dari titik C ke kota A adalah x km, dan jarak dari titik C ke kota B adalah y km.</p><p>Jika kabel telepon dipasang lewat darat, maka total biaya pemasangan kabel adalah 2x km, karena harus pergi dan pulang. Jika kabel telepon dipasang lewat laut, maka total biaya pemasangan kabel adalah 2y km.</p><p>Dalam kasus ini, kita ingin mencari titik C yang membuat biaya pemasangan kabel lewat laut lebih murah daripada lewat darat. Oleh karena itu, kita perlu membandingkan 2y dengan 2x.</p><p>Diketahui bahwa kota A terletak 3 km dari garis pantai yang lurus dan kota B terletak 4 km dari titik di pantai yang terdekat dari A. Dengan demikian, jarak dari titik C ke kota A adalah 3 + x km, dan jarak dari titik C ke kota B adalah 4 - x km.</p><p>Kita dapat menuliskan persamaan untuk membandingkan biaya pemasangan kabel lewat laut dan lewat darat:</p><p>2(4 - x) &lt; 2(3 + x)</p><p>Simplifikasi persamaan tersebut:</p><p>8 - 2x &lt; 6 + 2x</p><p>4x &lt; -2</p><p>x &lt; -0.5</p><p>Namun, karena jarak tidak dapat negatif, maka x harus lebih besar dari 0. Dalam hal ini, x = 0 tidak mungkin karena itu berarti titik C berada di kota A. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa tidak ada titik di pantai yang membuat biaya pemasangan kabel lewat laut lebih murah daripada lewat darat.</p><p>Dengan demikian, biaya pemasangan kabel telepon dari kota A ke kota B akan semurah mungkin jika kabel dipasang lewat darat.</p><p>&nbsp;</p><h1>&nbsp;</h1>

Untuk menentukan letak titik di pantai agar biaya pemasangan kabel telepon dari kota A ke kota B semurah mungkin, kita perlu membandingkan biaya pemasangan kabel lewat darat dengan biaya pemasangan kabel lewat laut.

Misalkan titik di pantai yang akan ditentukan adalah titik C. Jarak dari titik C ke kota A adalah x km, dan jarak dari titik C ke kota B adalah y km.

Jika kabel telepon dipasang lewat darat, maka total biaya pemasangan kabel adalah 2x km, karena harus pergi dan pulang. Jika kabel telepon dipasang lewat laut, maka total biaya pemasangan kabel adalah 2y km.

Dalam kasus ini, kita ingin mencari titik C yang membuat biaya pemasangan kabel lewat laut lebih murah daripada lewat darat. Oleh karena itu, kita perlu membandingkan 2y dengan 2x.

Diketahui bahwa kota A terletak 3 km dari garis pantai yang lurus dan kota B terletak 4 km dari titik di pantai yang terdekat dari A. Dengan demikian, jarak dari titik C ke kota A adalah 3 + x km, dan jarak dari titik C ke kota B adalah 4 - x km.

Kita dapat menuliskan persamaan untuk membandingkan biaya pemasangan kabel lewat laut dan lewat darat:

2(4 - x) < 2(3 + x)

Simplifikasi persamaan tersebut:

8 - 2x < 6 + 2x

4x < -2

x < -0.5

Namun, karena jarak tidak dapat negatif, maka x harus lebih besar dari 0. Dalam hal ini, x = 0 tidak mungkin karena itu berarti titik C berada di kota A. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa tidak ada titik di pantai yang membuat biaya pemasangan kabel lewat laut lebih murah daripada lewat darat.

Dengan demikian, biaya pemasangan kabel telepon dari kota A ke kota B akan semurah mungkin jika kabel dipasang lewat darat.

 

 


Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sedia Apar Sebelum Berkobar Banyak jalan menuju Roma. Pepatah selalu ada banyak cara untuk meraih sesuatu ternyata tak berlaku untuk memadamkan api kebakaran di ibu kota RI. Hasil olah data dan analisis jaringan jalan (network analysis) yang dilakukan Redaksi Kompas atas data kejadian kebakaran selama 2020-2021, sebaran pos pemadam kebakaran (damkar), lokasi hidran, peta persil bangunan, peta administratif rukun wilayah (RW), jaringan jalan di Jakarta, sungai, selokan, dan pantai, serta distribusi dan cakupan layanan pos damkar, menunjukkan ada banyak rintangan untuk menjangkau lokasi kebakaran. Minimnya rasio jumlah petugas damkar dibandingkan jumlah warga yang dilayani adalah persoalan mendasarnya. Contoh, rasio di Jakarta 1:2.357, sementara Kuala Lumpur 1:1.594, sedangkan Bangkok 1:1.029 atau dua kali lebih besar. Kecilnya rasio petugas damkar kian diperparah dengan belum meratanya distribusi pos damkar sehingga menimbulkan banyak daerah blank spot. Hingga tahun 2021, dari 2.731 RW di Jakarta, sebanyak 268 RW berada di luar cakupan 2,5 kilometer perjalanan dari pos damkar terdekat. Sebagian besar, 84 RW, ada di Jakarta Timur. Selain itu, sebanyak 496 RW hanya bisa mengandalkan satu pos damkar, 563 RW (2 pos), dan 585 RW (3 pos). Padahal, rekam data kejadian kebakaran periode 2020-2021 menunjukkan, setiap kebakaran membutuhkan keterlibatan empat pos. Kesulitan kian bertambah dengan banyaknya jalan sempit dan permukiman padat, tak beraturan. Data OpenStreetMap menunjukkan, 18,6 persen jalan di setiap kelurahan di Jakarta tergolong sempit dan tidak bisa dilewati truk damkar. Minimnya ketersediaan air juga menambah kompleksitas. Dari 1.213 hidran kota, hanya 34 persen yang berfungsi sempurna. Akhirnya, sungai dan selokan jadi andalan. Persoalan lain yang terlihat sederhana, tetapi berdampak besar, ialah warga lambat melaporkan kasus kebakaran ke pos damkar. Telepon layanan pengaduan kebakaran belum tertanam di benak warga. Implikasinya, kecepatan damkar mencapai lokasi kebakaran menjadi semakin terlambat. Nyawa petugas damkar menjadi taruhannya karena tiba di lokasi dengan api yang sudah berkobar. Dampak kerugian material, bahkan nyawa warga, pun lebih tinggi. Dengan segala kompleksitasnya, sungguh tak mudah memadamkan kebakaran di Ibu Kota. Sejatinya, upaya pencegahan perlu terus didorong, seperti penggantian instalasi listrik rutin. Penyediaan alat pemadam api ringan (apar) di lingkungan, hingga memperbesar barisan sukarelawan pemadam kebakaran terlatih di tingkat RT/RW, mendesak dilakukan. Apa yang terjadi di Jakarta bisa menjadi pembelajaran kota yang sedang tumbuh untuk lebih menata dan mempersiapkan kota dari ancaman kebakaran. Pepatah sedia payung sebelum hujan pun menjadi sangat relevan. Sediakan apar sebelum api berkobar. Jangan sampai nasi telanjur menjadi bubur. Dilalap api, hasil kerja keras hancur lebur. 1. apakah teks tersebut termasuk teks editorial ataukah opini? jelaskan dengan disertai alasan! 2. apakah tujuan ditulisnya teks tersebut? apakah sekedar ingin menjelaskan pandangannya mengenai persoalan yang diangkatnya, mempengaruhi pembaca agar menyetujui pendapatnya, atau hanya ingin menghibur pembaca? 3. pada bagian manakah yang mengandung isu yang dibahas dalam teks editorial tersebut? 4. tulislah fakta yang terdapat pada teks tersebut! 5. tulislah beberapa argumen yang anda temukan pada teks editorial tersebut! Kemukakan pendapat anda ( setuju/S atau tidak setuju/ TS ) mengenai argumen tersebut dengan alasan yang mendukung! 6. kepada siapakah kritik dan saran dalam teks editorial tersebut ditujukan?

2

0.0

Jawaban terverifikasi