Adzka A

04 November 2024 04:35

Iklan

Adzka A

04 November 2024 04:35

Pertanyaan

Kerusakan Situs Gunung Padang Akibat Gempa Cianjur Kepala Berita: Gunung Padang yang berlokasi di Cianjur, Jawa Barat, mengalami kerusakan. Gunung Padang turut terdampak gempa bumi. Tubuh Berita: Dilansir detikJabar, Sabtu (26/11/2022), Koordinator Juru Pelihara Situs Gunung Padang, Nanang Sukmana, menjelaskan kerusakan Gunung Padang di bagian tourist information center (TIC), plafon TIC roboh akibat gempa. "Jadi yang rusak kantor TIC, itu pun hanya plafonnya yang jatuh. Kalau situs utamanya aman, tidak ada kerusakan apa pun," ucap Nanang, Sabtu (26/11/2022). Menurutnya, aktivitas wisata di Gunung Padang saat ini masih berjalan. Wisatawan dari luar daerah pun masih banyak yang berdatangan untuk melihat kemegahan struktur bangunan peninggalan leluhur itu. "Yang berkunjung masih banyak, terutama rombongan pelajar. Tapi tidak sebanyak sebelumnya, karena Cianjur masih berduka pascagempa," jelasnya. Ekor Berita: Gunung Padang merupakan situs megalitikum yang dibangun pada 5200 sebelum Masehi (SM). Situs dengan luas 291.800 meter persegi itu berlokasi di Kampung Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Gunung Padang juga ternyata mengarah ke Gunung Gede Pangrango di sebelah utara. Bahkan perhitungan arahnya sangat tepat, di mana Gunung Gede sebenarnya tidak persis berada di nol derajat arah utara, dan Gunung Padang sengaja dirahakan sesuai garis lurus dengan Gunung Gede Pangrango. Situs Gunung Padang dibuat menggunakan bebatuan kekar kolom (coloumnar joint) dengan bentuk persegi lima memanjang disusun dan bukan terbentuk secara alami. Carilah ciri kebahasaan dalam teks berita tersebut!!

Kerusakan Situs Gunung Padang Akibat Gempa Cianjur

Kepala Berita:

Gunung Padang yang berlokasi di Cianjur, Jawa Barat, mengalami kerusakan. Gunung Padang turut terdampak gempa bumi.

Tubuh Berita:

Dilansir detikJabar, Sabtu (26/11/2022), Koordinator Juru Pelihara Situs Gunung Padang, Nanang Sukmana, menjelaskan kerusakan Gunung Padang di bagian tourist information center (TIC), plafon TIC roboh akibat gempa.

"Jadi yang rusak kantor TIC, itu pun hanya plafonnya yang jatuh. Kalau situs utamanya aman, tidak ada kerusakan apa pun," ucap Nanang, Sabtu (26/11/2022).

Menurutnya, aktivitas wisata di Gunung Padang saat ini masih berjalan. Wisatawan dari luar daerah pun masih banyak yang berdatangan untuk melihat kemegahan struktur bangunan peninggalan leluhur itu.

"Yang berkunjung masih banyak, terutama rombongan pelajar. Tapi tidak sebanyak sebelumnya, karena Cianjur masih berduka pascagempa," jelasnya.

Ekor Berita:

Gunung Padang merupakan situs megalitikum yang dibangun pada 5200 sebelum Masehi (SM). Situs dengan luas 291.800 meter persegi itu berlokasi di Kampung Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.

Gunung Padang juga ternyata mengarah ke Gunung Gede Pangrango di sebelah utara. Bahkan perhitungan arahnya sangat tepat, di mana Gunung Gede sebenarnya tidak persis berada di nol derajat arah utara, dan Gunung Padang sengaja dirahakan sesuai garis lurus dengan Gunung Gede Pangrango.

Situs Gunung Padang dibuat menggunakan bebatuan kekar kolom (coloumnar joint) dengan bentuk persegi lima memanjang disusun dan bukan terbentuk secara alami.

 

Carilah ciri kebahasaan dalam teks berita tersebut!!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

03

:

10

:

56

Klaim

17

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Rendi R

Community

04 November 2024 07:21

Jawaban terverifikasi

<p>Teks berita ini memiliki beberapa ciri kebahasaan khusus yang umum dalam penulisan berita. Berikut adalah ciri-ciri kebahasaan yang terdapat dalam teks berita tentang kerusakan Situs Gunung Padang akibat gempa di Cianjur:</p><p><strong>Penggunaan Kalimat Pasif</strong>:</p><ul><li>Kalimat pasif digunakan untuk menekankan objek yang terkena dampak, misalnya, “Gunung Padang turut terdampak gempa bumi” dan “plafon TIC roboh akibat gempa.”</li></ul><p><strong>Penggunaan Kalimat Langsung (Kutipan)</strong>:</p><ul><li>Teks ini menyertakan kutipan langsung dari narasumber untuk memberikan keabsahan informasi, misalnya:<ul><li>“Jadi yang rusak kantor TIC, itu pun hanya plafonnya yang jatuh,” ucap Nanang, Sabtu (26/11/2022).</li><li>“Yang berkunjung masih banyak, terutama rombongan pelajar...”</li></ul></li></ul><p><strong>Kata Keterangan Waktu dan Tempat</strong>:</p><ul><li>Penulisan berita ini menyebutkan waktu dan tempat secara spesifik, contohnya:<ul><li>"Dilansir detikJabar, Sabtu (26/11/2022)."</li><li>"Situs Gunung Padang yang berlokasi di Cianjur, Jawa Barat."</li></ul></li></ul><p><strong>Penggunaan Bahasa Formal dan Objektif</strong>:</p><ul><li>Bahasa yang digunakan bersifat formal dan netral, mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik, seperti “Koordinator Juru Pelihara Situs Gunung Padang, Nanang Sukmana, menjelaskan…”</li></ul><p><strong>Penggunaan Istilah Teknis</strong>:</p><ul><li>Istilah teknis yang berkaitan dengan arkeologi atau situs sejarah, seperti “situs megalitikum,” “bebatuan kekar kolom,” dan “coloumnar joint.”</li></ul><p><strong>Penjelasan Latar Belakang (Ekor Berita)</strong>:</p><ul><li>Di bagian akhir, ada latar belakang atau informasi tambahan tentang sejarah Situs Gunung Padang, termasuk lokasi dan karakteristik struktural situs tersebut. Ini menambah konteks tanpa mengubah fokus utama berita.</li></ul><p>Ciri-ciri kebahasaan ini memperjelas isi berita, mempermudah pemahaman pembaca, dan memastikan informasi disampaikan secara akurat dan objektif.</p>

Teks berita ini memiliki beberapa ciri kebahasaan khusus yang umum dalam penulisan berita. Berikut adalah ciri-ciri kebahasaan yang terdapat dalam teks berita tentang kerusakan Situs Gunung Padang akibat gempa di Cianjur:

Penggunaan Kalimat Pasif:

  • Kalimat pasif digunakan untuk menekankan objek yang terkena dampak, misalnya, “Gunung Padang turut terdampak gempa bumi” dan “plafon TIC roboh akibat gempa.”

Penggunaan Kalimat Langsung (Kutipan):

  • Teks ini menyertakan kutipan langsung dari narasumber untuk memberikan keabsahan informasi, misalnya:
    • “Jadi yang rusak kantor TIC, itu pun hanya plafonnya yang jatuh,” ucap Nanang, Sabtu (26/11/2022).
    • “Yang berkunjung masih banyak, terutama rombongan pelajar...”

Kata Keterangan Waktu dan Tempat:

  • Penulisan berita ini menyebutkan waktu dan tempat secara spesifik, contohnya:
    • "Dilansir detikJabar, Sabtu (26/11/2022)."
    • "Situs Gunung Padang yang berlokasi di Cianjur, Jawa Barat."

Penggunaan Bahasa Formal dan Objektif:

  • Bahasa yang digunakan bersifat formal dan netral, mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik, seperti “Koordinator Juru Pelihara Situs Gunung Padang, Nanang Sukmana, menjelaskan…”

Penggunaan Istilah Teknis:

  • Istilah teknis yang berkaitan dengan arkeologi atau situs sejarah, seperti “situs megalitikum,” “bebatuan kekar kolom,” dan “coloumnar joint.”

Penjelasan Latar Belakang (Ekor Berita):

  • Di bagian akhir, ada latar belakang atau informasi tambahan tentang sejarah Situs Gunung Padang, termasuk lokasi dan karakteristik struktural situs tersebut. Ini menambah konteks tanpa mengubah fokus utama berita.

Ciri-ciri kebahasaan ini memperjelas isi berita, mempermudah pemahaman pembaca, dan memastikan informasi disampaikan secara akurat dan objektif.


Iklan

Nanda R

Community

05 November 2024 12:05

Jawaban terverifikasi

<p>Dalam teks berita mengenai kerusakan Situs Gunung Padang akibat gempa Cianjur, terdapat beberapa ciri kebahasaan yang dapat diidentifikasi. Berikut adalah ciri-ciri kebahasaan yang terdapat dalam teks tersebut:</p><p><strong>Fakta dan Data</strong>:</p><ul><li>Penggunaan data konkret, seperti tanggal ("Sabtu (26/11/2022)"), dan informasi spesifik mengenai lokasi ("Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat").</li></ul><p><strong>Kutipan Langsung</strong>:</p><ul><li>Adanya kutipan dari sumber yang berwenang, yaitu Nanang Sukmana sebagai Koordinator Juru Pelihara Situs Gunung Padang, yang memberikan informasi langsung tentang kerusakan dan kondisi situs.</li></ul><p><strong>Bahasa Formal dan Informatif</strong>:</p><ul><li>Penggunaan bahasa yang formal dan objektif, tanpa penggunaan bahasa emosional atau subjektif, mencerminkan sifat berita yang informatif.</li></ul><p><strong>Penggunaan Istilah Khusus</strong>:</p><ul><li>Istilah teknis atau khusus yang berkaitan dengan situs megalitikum, seperti "tourist information center (TIC)", "situs megalitikum", dan "bebatuan kekar kolom (coloumnar joint)".</li></ul><p><strong>Kalimat yang Jelas dan Singkat</strong>:</p><ul><li>Struktur kalimat yang jelas dan singkat, memudahkan pembaca untuk memahami informasi dengan cepat.</li></ul><p><strong>Urutan yang Logis</strong>:</p><ul><li>Penyajian informasi yang teratur, dimulai dari berita utama, penjelasan kerusakan, hingga informasi tambahan tentang Gunung Padang.</li></ul><p><strong>Penggunaan Deskripsi</strong>:</p><ul><li>Adanya deskripsi mengenai kondisi situs dan kerusakan yang terjadi, misalnya "plafon TIC roboh" dan "situs utamanya aman".</li></ul><p><strong>Akhiran yang Menyediakan Konteks Lebih Lanjut</strong>:</p><ul><li>Ekor berita yang memberikan informasi tambahan mengenai sejarah dan karakteristik situs, memperkaya konteks informasi yang disampaikan.</li></ul>

Dalam teks berita mengenai kerusakan Situs Gunung Padang akibat gempa Cianjur, terdapat beberapa ciri kebahasaan yang dapat diidentifikasi. Berikut adalah ciri-ciri kebahasaan yang terdapat dalam teks tersebut:

Fakta dan Data:

  • Penggunaan data konkret, seperti tanggal ("Sabtu (26/11/2022)"), dan informasi spesifik mengenai lokasi ("Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat").

Kutipan Langsung:

  • Adanya kutipan dari sumber yang berwenang, yaitu Nanang Sukmana sebagai Koordinator Juru Pelihara Situs Gunung Padang, yang memberikan informasi langsung tentang kerusakan dan kondisi situs.

Bahasa Formal dan Informatif:

  • Penggunaan bahasa yang formal dan objektif, tanpa penggunaan bahasa emosional atau subjektif, mencerminkan sifat berita yang informatif.

Penggunaan Istilah Khusus:

  • Istilah teknis atau khusus yang berkaitan dengan situs megalitikum, seperti "tourist information center (TIC)", "situs megalitikum", dan "bebatuan kekar kolom (coloumnar joint)".

Kalimat yang Jelas dan Singkat:

  • Struktur kalimat yang jelas dan singkat, memudahkan pembaca untuk memahami informasi dengan cepat.

Urutan yang Logis:

  • Penyajian informasi yang teratur, dimulai dari berita utama, penjelasan kerusakan, hingga informasi tambahan tentang Gunung Padang.

Penggunaan Deskripsi:

  • Adanya deskripsi mengenai kondisi situs dan kerusakan yang terjadi, misalnya "plafon TIC roboh" dan "situs utamanya aman".

Akhiran yang Menyediakan Konteks Lebih Lanjut:

  • Ekor berita yang memberikan informasi tambahan mengenai sejarah dan karakteristik situs, memperkaya konteks informasi yang disampaikan.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Ternyata ada satu berita tambahan, yang menggeser berita lainnya, judul berita itu dibuat lebih besar dari huruf lainnya, Ir. Sukarno Ditangkap! "la ditangkap lagi?" aku bergumam sambil terus membaca. Masih kuingat beberapa tahun lalu saat Ir. Sukarno ditangkap. Dia sempat dipenjara di Sukamiskin, dan kemudian membacakan pleidoinya yang terkenal, Indonesia Menggugat. "Kata Tuan, kali ini Ir. Sukarno akan dibuang ke Flores," tambah Syukur Urip. Sumber: Yudhi Herwibowo, Sang Penggesek Biola: Sebuah Roman Wage Rudolf Supratman, Tangerang Selatan, Imania, 2018 4. Alur dalam kutipan novel tersebut adalah....

9

0.0

Jawaban terverifikasi