Khoerun N

23 Agustus 2024 07:22

Iklan

Khoerun N

23 Agustus 2024 07:22

Pertanyaan

KERJA KELOMPOK Stevany, Chintya, Neza, dan Rani mendapat tugas kelompok yaitu membuat drama. Mereka berencana melakukan tugas kelompok di rumah Neza. Rani dan Neza menghampiri meja Chintya dan Stevany. Mereka mengajak Chintya dan Stevany mengerjakan tugas kelompok. Neza : Eh, Rani tugasnya gimana? Rani : Kita tanya aja ke Chintya dan Stevany Neza : Ya udah yuk Rani : Stevany nanti pulang sekolah kita kerja kelompok yuk Stevany : Dimana? Rani : Di rumahmu boleh gak, Neza? Neza : Gak papa tapi jangan sore sore, pulang sekolah aja ya Chintya : Kalau pulang sekolah aku gak bisa Stevany : Kenapa? Ada acara? Chintya : Ada, acara keluarga Neza : Ya sudah kalau Chintya ada acara, kita kerja kelompoknya bertiga aja Stevany : OK tapi nanti aku nyusul ya. Soalnya aku mau pulang dulu Rani : Ya nanti ditunggu langsung di rumah Neza Saat pulang sekolah pun tiba Rani dan Neza, langsung menuju rumah Neza. Neza : Stevany, kita duluan ya. Nanti jangan lama lama Stevany : Beres Akhirnya Rani dan Neza tiba dirumah Neza. Mereka mempersiapkan alat dan bahan sambil bercakap cakap. Rani : Tema drama kita apa? Neza : Tentang pendidikan aja Rani : Ya udah kita lanjutin nanti aja. Kok Stevany belum datang ya? Neza : Pasti sebentar lagi juga datang kok Saat Stevany akan menyusul Rani dan Neza, ia melihat Chintya sedang bermain game. Ia pun datang kerumah Neza dengan terburu buru. Stevany : Kalian tau gak tadi aku liat Chintya sedang bermain game Rani : Beneran Stevany : Bener, tadi waktu aku mau nyusul kalian aku liat Chintya sedang bermain game Neza : Dia itu katanya ada acara keluarga, ehhh tiba tiba main game Rani : Wah parah itu si Chintya, lihat aja besok Stevany : Tapi kita jadi belajar kelompok sekarang gak? Rani : Ahhh, malas udah gak mood Stevany : Ya udah aku pulang dulu Rani : Aku juga mau pulang. Bye Keesokannya saat Chintya berangkat sekolah, Rani dan Neza langsung menghampiri dan memarahi Chintya. Neza : Chintya, kenapa kamu kemarin tidak ikut belajar Chintya : Kan kemarin aku udah bilang. Aku ada acara keluarga Neza : Acara keluarga apaan, kamu main game kan? Chintya : Kata siapa Neza : Kemarin Stevany yang bilang sama kita, dia lihat kamu lagi main game Chintya : Nggak, aku nggak main game. Mungkin Stevany salah lihat Rani : Ahhh BELGEDES... kamu Chintya : Kamu nggak usah ikut campur urusan aku. Suka suka aku dong, mau main game lah ya terserah aku Stevany pun datang dan langsung menyambung pembicaraan. Stevany : Ehhh... ada apa ini kok ribut ribut? Chintya : Pagi pagi baru datang malah langsung dimarahin siapa yang gak marah Stevany : Memangnya masalah apa? Chintya : Mereka berdua marah samu karena aku main game kemarin Stevany : Ohhh... masalah itu, memang kamu yang salah kan Chintya : Lah kok jadi aku yang salah aku kan cuma main game pasti nggak ganggu mereka kan Neza : Kamu nggak nyadar, kemarin kamu bilang ada acara keluarga Chintya : Kalau aku bohong memangnya kenapa? Rani : Ya nggak boleh kita kan ada tugas, kamu bohong biar nggak ikut kerja. Tapi kelompok itu kan butuh kerja tim. Chintya : Kamu benar juga Ran sebuah kelompok memang perlu kerja tim. Itu sebabnya dinamakan kerja kelompok. Aku menyesal teman teman aku minta maaf ya Stevany : Akhirnya kamu mengerti juga. Kalau seperti jadi pada damai kan Neza : Tentu saja Chintya : Terima kasih teman teman Stevany, Rani : Sama sama dan Neza Rani : Tapi nasib drama kita bagaimana? Neza : Tenang, kalau kita sudah damai, kita akan mudah menuntaskan drama kita SELESAI Pesan: Nah teman teman dari kisah tadi kita bisa memetik pelajaran seperti jangan menunda pekerjaan, kompak, mengakui kesalahan dan langsung meminta maaf, serta tidak bohong. Minta tolong translate kan menjadi bahasa Inggris

KERJA KELOMPOK


Stevany, Chintya, Neza, dan Rani mendapat tugas kelompok yaitu membuat drama. Mereka berencana melakukan tugas kelompok di rumah Neza. Rani dan Neza menghampiri meja Chintya dan Stevany. Mereka mengajak Chintya dan Stevany mengerjakan tugas kelompok.
Neza  : Eh, Rani tugasnya gimana?
Rani  : Kita tanya aja ke Chintya dan Stevany
Neza  : Ya udah yuk
Rani  : Stevany nanti pulang sekolah kita kerja kelompok yuk
Stevany : Dimana?
Rani  : Di rumahmu boleh gak, Neza?
Neza  : Gak papa tapi jangan sore sore, pulang sekolah aja ya
Chintya : Kalau pulang sekolah aku gak bisa
Stevany : Kenapa? Ada acara?
Chintya : Ada, acara keluarga 
Neza  : Ya sudah kalau Chintya ada acara, kita kerja kelompoknya bertiga aja
Stevany : OK tapi nanti aku nyusul ya. Soalnya aku mau pulang dulu
Rani  : Ya nanti ditunggu langsung di rumah Neza
Saat pulang sekolah pun tiba Rani dan Neza, langsung menuju rumah Neza.
Neza  : Stevany, kita duluan ya. Nanti jangan lama lama
Stevany : Beres
Akhirnya Rani dan Neza tiba dirumah Neza. Mereka mempersiapkan alat dan bahan sambil bercakap cakap.
Rani  : Tema drama kita apa?
Neza  : Tentang pendidikan aja
Rani  : Ya udah kita lanjutin nanti aja. Kok Stevany belum datang ya?
Neza  : Pasti sebentar lagi juga datang kok
Saat Stevany akan menyusul Rani dan Neza, ia melihat Chintya sedang bermain game. Ia pun datang kerumah Neza dengan terburu buru.
Stevany : Kalian tau gak tadi aku liat Chintya sedang bermain game 
Rani  : Beneran
Stevany : Bener, tadi waktu aku mau nyusul kalian aku liat Chintya sedang bermain game   
Neza : Dia itu katanya ada acara keluarga, ehhh tiba tiba main game
Rani : Wah parah itu si Chintya, lihat aja besok
Stevany : Tapi kita jadi belajar kelompok sekarang gak?
Rani : Ahhh, malas udah gak mood
Stevany : Ya udah aku pulang dulu
Rani : Aku juga mau pulang. Bye
Keesokannya saat Chintya berangkat sekolah, Rani dan Neza langsung menghampiri dan memarahi Chintya.
Neza : Chintya, kenapa kamu kemarin tidak ikut belajar
Chintya : Kan kemarin aku udah bilang. Aku ada acara keluarga
Neza : Acara keluarga apaan, kamu main game kan?
Chintya : Kata siapa
Neza : Kemarin Stevany yang bilang sama kita, dia lihat kamu lagi main game
Chintya : Nggak, aku nggak main game. Mungkin Stevany salah lihat
Rani : Ahhh BELGEDES... kamu
Chintya : Kamu nggak usah ikut campur urusan aku. Suka suka aku dong, mau main game lah ya terserah aku
Stevany pun datang dan langsung menyambung pembicaraan.
Stevany : Ehhh... ada apa ini kok ribut ribut?
Chintya : Pagi pagi baru datang malah langsung dimarahin siapa yang gak marah
Stevany : Memangnya masalah apa?
Chintya : Mereka berdua marah samu karena aku main game kemarin
Stevany : Ohhh... masalah itu, memang kamu yang salah kan
Chintya : Lah kok jadi aku yang salah aku kan cuma main game pasti nggak ganggu mereka kan
Neza : Kamu nggak nyadar, kemarin kamu bilang ada acara keluarga
Chintya : Kalau aku bohong memangnya kenapa?
Rani : Ya nggak boleh kita kan ada tugas, kamu bohong biar nggak ikut kerja. Tapi kelompok itu kan butuh kerja tim.
Chintya : Kamu benar juga Ran sebuah kelompok memang perlu kerja tim. Itu sebabnya dinamakan kerja kelompok. Aku menyesal teman teman aku minta maaf ya
Stevany : Akhirnya kamu mengerti juga. Kalau seperti jadi pada damai kan
Neza : Tentu saja 
Chintya : Terima kasih teman teman
Stevany, Rani : Sama sama
dan Neza
Rani  : Tapi nasib drama kita bagaimana?
Neza  : Tenang, kalau kita sudah damai, kita akan mudah menuntaskan drama kita
SELESAI
Pesan: Nah teman teman dari kisah tadi kita bisa memetik pelajaran seperti jangan menunda pekerjaan, kompak, mengakui kesalahan dan langsung meminta maaf, serta tidak bohong.
 

Minta tolong translate kan menjadi bahasa Inggris

 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

13

:

21

:

47

Klaim

2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Chellynn B

24 Agustus 2024 15:17

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Group Work</strong></p><p>Stevany, Chintya, Neza, and Rani have a group assignment to create a play. They plan to do the group work at Neza’s house. Rani and Neza approach Chintya and Stevany's table to invite them to work on the assignment.</p><p><strong>Neza</strong>: Hey, Rani, what’s the assignment about?</p><p><strong>Rani</strong>: Let's just ask Chintya and Stevany.</p><p><strong>Neza</strong>: Okay, let's go.</p><p><strong>Rani</strong>: Stevany, after school, let’s work on the assignment together.</p><p><strong>Stevany</strong>: Where?</p><p><strong>Rani</strong>: At your place, if that's okay, Neza?</p><p><strong>Neza</strong>: That’s fine, but not too late in the afternoon. Just after school.</p><p><strong>Chintya</strong>: If it’s after school, I can’t make it.</p><p><strong>Stevany</strong>: Why? Do you have something else planned?</p><p><strong>Chintya</strong>: Yes, I have a family event.</p><p><strong>Neza</strong>: Well, if Chintya has an event, we’ll just do the group work with the three of us.</p><p><strong>Stevany</strong>: OK, but I’ll join later. I want to go home first.</p><p><strong>Rani</strong>: Alright, we’ll wait for you directly at Neza’s house.</p><p>When school ends, Rani and Neza head straight to Neza’s house.</p><p><strong>Neza</strong>: Stevany, we’re going ahead. Don’t be too long.</p><p><strong>Stevany</strong>: Understood.</p><p>Finally, Rani and Neza arrive at Neza’s house. They prepare the tools and materials while chatting.</p><p><strong>Rani</strong>: What’s our play’s theme?</p><p><strong>Neza</strong>: Let’s do it about education.</p><p><strong>Rani</strong>: Okay, we’ll continue it later. Why isn’t Stevany here yet?</p><p><strong>Neza</strong>: She’ll probably arrive soon.</p><p>When Stevany is on her way to join Rani and Neza, she sees Chintya playing a game. She hurries to Neza’s house.</p><p><strong>Stevany</strong>: Do you guys know that I saw Chintya playing a game earlier?</p><p><strong>Rani</strong>: Really?</p><p><strong>Stevany</strong>: Yes, when I was about to join you, I saw Chintya playing a game.</p><p><strong>Neza</strong>: She said she had a family event, but then she’s playing games.</p><p><strong>Rani</strong>: That’s terrible, we’ll see about it tomorrow.</p><p><strong>Stevany</strong>: But are we still going to do the group work now?</p><p><strong>Rani</strong>: Ah, I’m not in the mood anymore.</p><p><strong>Stevany</strong>: Alright, I’ll go home then.</p><p><strong>Rani</strong>: I’ll go home too. Bye.</p><p>The next day, when Chintya arrives at school, Rani and Neza approach her and scold her.</p><p><strong>Neza</strong>: Chintya, why didn’t you join us for the group work yesterday?</p><p><strong>Chintya</strong>: I already told you. I had a family event.</p><p><strong>Neza</strong>: What kind of family event? You were playing a game.</p><p><strong>Chintya</strong>: Who said that?</p><p><strong>Neza</strong>: Stevany told us that she saw you playing a game.</p><p><strong>Chintya</strong>: No, I wasn’t playing a game. Maybe Stevany saw wrong.</p><p><strong>Rani</strong>: Ah, you…</p><p><strong>Chintya</strong>: You don’t need to meddle in my business. It’s up to me if I want to play games or not.</p><p>Stevany arrives and joins the conversation.</p><p><strong>Stevany</strong>: Hey... what’s going on? Why is everyone arguing?</p><p><strong>Chintya</strong>: I’m getting scolded just because I was playing a game yesterday.</p><p><strong>Stevany</strong>: Oh, that’s the issue. But you were wrong, weren’t you?</p><p><strong>Chintya</strong>: Why am I the one at fault? I was just playing a game. It didn’t bother them, did it?</p><p><strong>Neza</strong>: You don’t realize it, but you said you had a family event yesterday.</p><p><strong>Chintya</strong>: So what if I lied?</p><p><strong>Rani</strong>: It’s not acceptable. We had a task, and you lied to avoid joining. But the group needs teamwork.</p><p><strong>Chintya</strong>: You’re right, Ran. A group does need teamwork. That’s why it’s called group work. I’m sorry, friends. I apologize.</p><p><strong>Stevany</strong>: Finally, you understand. Now we can make peace.</p><p><strong>Neza</strong>: Of course.</p><p><strong>Chintya</strong>: Thank you, friends.</p><p><strong>Stevany, Rani</strong>: You’re welcome.</p><p><strong>Neza</strong>: But what about our play?</p><p><strong>Rani</strong>: Don’t worry. Now that we’ve made up, we’ll easily finish our play.</p><p><strong>THE END</strong></p><p><strong>Message</strong>: From this story, we can learn not to procrastinate, to be cohesive, to admit mistakes and apologize immediately, and not to lie.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p>

Group Work

Stevany, Chintya, Neza, and Rani have a group assignment to create a play. They plan to do the group work at Neza’s house. Rani and Neza approach Chintya and Stevany's table to invite them to work on the assignment.

Neza: Hey, Rani, what’s the assignment about?

Rani: Let's just ask Chintya and Stevany.

Neza: Okay, let's go.

Rani: Stevany, after school, let’s work on the assignment together.

Stevany: Where?

Rani: At your place, if that's okay, Neza?

Neza: That’s fine, but not too late in the afternoon. Just after school.

Chintya: If it’s after school, I can’t make it.

Stevany: Why? Do you have something else planned?

Chintya: Yes, I have a family event.

Neza: Well, if Chintya has an event, we’ll just do the group work with the three of us.

Stevany: OK, but I’ll join later. I want to go home first.

Rani: Alright, we’ll wait for you directly at Neza’s house.

When school ends, Rani and Neza head straight to Neza’s house.

Neza: Stevany, we’re going ahead. Don’t be too long.

Stevany: Understood.

Finally, Rani and Neza arrive at Neza’s house. They prepare the tools and materials while chatting.

Rani: What’s our play’s theme?

Neza: Let’s do it about education.

Rani: Okay, we’ll continue it later. Why isn’t Stevany here yet?

Neza: She’ll probably arrive soon.

When Stevany is on her way to join Rani and Neza, she sees Chintya playing a game. She hurries to Neza’s house.

Stevany: Do you guys know that I saw Chintya playing a game earlier?

Rani: Really?

Stevany: Yes, when I was about to join you, I saw Chintya playing a game.

Neza: She said she had a family event, but then she’s playing games.

Rani: That’s terrible, we’ll see about it tomorrow.

Stevany: But are we still going to do the group work now?

Rani: Ah, I’m not in the mood anymore.

Stevany: Alright, I’ll go home then.

Rani: I’ll go home too. Bye.

The next day, when Chintya arrives at school, Rani and Neza approach her and scold her.

Neza: Chintya, why didn’t you join us for the group work yesterday?

Chintya: I already told you. I had a family event.

Neza: What kind of family event? You were playing a game.

Chintya: Who said that?

Neza: Stevany told us that she saw you playing a game.

Chintya: No, I wasn’t playing a game. Maybe Stevany saw wrong.

Rani: Ah, you…

Chintya: You don’t need to meddle in my business. It’s up to me if I want to play games or not.

Stevany arrives and joins the conversation.

Stevany: Hey... what’s going on? Why is everyone arguing?

Chintya: I’m getting scolded just because I was playing a game yesterday.

Stevany: Oh, that’s the issue. But you were wrong, weren’t you?

Chintya: Why am I the one at fault? I was just playing a game. It didn’t bother them, did it?

Neza: You don’t realize it, but you said you had a family event yesterday.

Chintya: So what if I lied?

Rani: It’s not acceptable. We had a task, and you lied to avoid joining. But the group needs teamwork.

Chintya: You’re right, Ran. A group does need teamwork. That’s why it’s called group work. I’m sorry, friends. I apologize.

Stevany: Finally, you understand. Now we can make peace.

Neza: Of course.

Chintya: Thank you, friends.

Stevany, Rani: You’re welcome.

Neza: But what about our play?

Rani: Don’t worry. Now that we’ve made up, we’ll easily finish our play.

THE END

Message: From this story, we can learn not to procrastinate, to be cohesive, to admit mistakes and apologize immediately, and not to lie.

 

 

 

 


Khoerun N

25 Agustus 2024 03:52

terimakasih kak

— Tampilkan 1 balasan lainnya

Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

6

0.0

Jawaban terverifikasi

tolong bantu aku mencari semua kebahasaan pidato yang ada di pidato di bawah ini Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi untuk kita semua. Pertama-tama dan paling utama, marilah kita ucapkan syukur kepada Allah SWT yang sudah memberi limpahan rezeki bagi kita semua. Tak lupa selawat dan salam, mari kita gaungkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, sampai kepada kita selaku umatnya. Hadirin yang berbahagia, Pada kesempatan kali ini izinkan saya berbicara mengenai pentingnya menjaga lingkungan di sekolah. Sebab isu lingkungan sudah menjadi isu di seluruh negara. Maka, menjaganya sudah menjadi tugas bersama. Menjaga lingkungan tak melulu soal menjaga kebersihan. Lebih dari itu, menjaga lingkungan dapat diupayakan lewat menanam tanaman di lingkungan sekolah, menghemat air, dan mengupayakan untuk meminimalkan penggunaan plastik. Lalu, kenapa harus dilakukan di lingkungan sekolah? Sebab, sekolah sebagai lembaga pendidikan harus menjadi tempat pertama untuk memupuk kebiasaan menjaga lingkungan. Hadirin yang berbahagia, Hal-hal yang saya singgung di atas, seperti menanam tanaman, menghemat air, dan meminimalkan penggunaan plastik merupakan hal yang kecil. Namun percayalah, aktivitas kecil punya dampak besar bila dilakukan bersama dan menjadi kebiasaan. Semoga dengan aktivitas positif di sekolah bisa dibawa juga ke rumah, sehingga kegiatan menjaga lingkungan dapat dilakukan terus menerus. Alangkah lebih baik lagi bila kita mampu untuk mempengaruhi saudara, orang tua, dan teman di rumah untuk sama-sama menjaga lingkungan. Demikianlah pidato lingkungan hidup tentang pentingnya menjaga lingkungan sekolah yang saya sampaikan. Meski singkat, semoga ada manfaatnya. Terima kasih atas atensinya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

1

5.0

Jawaban terverifikasi

Tentukan mana yang merupakan struktur abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,dan koda Teks 1 Racun Serangga Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa. Kakak: "Bu, Ibu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!" Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!" Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati." Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?" Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat membunuh serangga ekstra cepat." Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!" Kakak: (bingung) Ibu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil berlari mencari suaminya). Kakak: (masih tetap bingung) ------------------------------- Teks 2 Tukang roti Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual. Azril: "Beli rotinya, Pak." Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana." Azril: "Ini apa, Pak?" Tukang Roti: "Ini semangka." Azril: "Kalau yang ini apa?" Tukang Roti: "Srikaya." Azril: "Terus ini apa, Bang?" Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek." Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini." Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!" Azril: "Gak jadi, deh!"

2

5.0

Jawaban terverifikasi

What's the main idea and supporting details from this text? PLASTIC POLLUTION Around the world, people throw away roughly four million tons of trash every day—that's enough to fill 350,000 garbage trucks or 10 Empire State Buildings. About 12.8 percent of that waste is plastic, which causes big problems for wildlife: some animals mistake plastic for food, while others can become entangled in the trash. Tips to Reduce Waste! 1. Don't use face wash or toothpaste with microbeads. These tiny plastic beads go down the drain, eventually making their way to rivers, lakes, and the ocean at a rate of eight trillion a day in the United States. Because these toxic beads look a lot like fish food, it's not uncommon for bigger fish and sea turtles to munch on them—a dish that could be deadly. 2. Say no to straws! In 2015 a viral video showed an olive ridley sea turtle in obvious discomfort as a team of experts work to dislodge something deep within its nostril. At first, they thought it was a worm. But experts were stunned to see what it really was: a plastic drinking straw. 3. Instead of packing your sandwich and snacks in plastic bags, use reusable containers or cloth sacks instead. Same goes for your drink: Skip the juice boxes and opt for a refillable water bottle. 4. Reduce the amount of plastic bags clogging up our trash and oceans by shopping with reusable bags instead. 5. To eliminate some of the excess packaging piling up in landfills, encourage your family to shop for snacks, cereal, and pasta in the bulk section of your grocery store (if yours doesn’t have any bulk items, check out a nearby natural food shop). Then, store it all in reusable glass jars. 6. Pack an apple, a banana, or an orange. Fruit fills you up in a healthy way, plus there’s no need for extra packaging. (Save the core, peels, and rinds for your compost bin.) Using these tips, keep track of the trash you toss. Every week, try to throw out less and less and see how much you can minimize your waste in a month. Some people have managed to put an entire year’s worth of garbage in one jar. Can you beat that? If your family is like many in the United States, unloading the week’s groceries includes hauling a case or two of bottled water into your home. On your way to a soccer game or activity, it’s easy to grab a cold one right out of the fridge, right? But all those plastic bottles use a lot of fossil fuels and pollute the environment. In fact, Americans buy more bottled water than any other nation in the world, adding 29 billion water bottles a year to the problem. In order to make all these bottles, manufacturers use 17 million barrels of crude oil. That’s enough oil to keep a million cars going for twelve months. Imagine a water bottle filled a quarter of the way up with oil. That’s about how much oil was needed to produce the bottle. So why don’t more people drink water straight from the kitchen faucet? Some people drink bottled water because they think it is better for them than water out of the tap, but that’s not always true. In most places in the United States, local governments make sure water from the faucet is safe. There is also growing concern that chemicals in the bottles themselves may leach into the water. People love the convenience of bottled water. But maybe if they realized the problems it causes, they would try drinking from a glass at home or carrying water in a refillable steel container instead of plastic. Plastic bottle recycling can help—instead of going out with the trash, plastic bottles can be turned into items like carpeting or cozy fleece clothing. Unfortunately, for every six water bottles we use, only one makes it to the recycling bin. The rest are sent to landfills. Or, even worse, they end up as trash on the land and in rivers, lakes, and the ocean. Plastic bottles take many hundreds of years to disintegrate. Water is good for you, so keep drinking it. But think about how often you use water bottles, and see if you can make a change. And yes, you can make a difference. Remember this: Recycling one plastic bottle can save enough energy to power a 60-watt light bulb for six hours. Mohon bantuannya kakak² dan teman-teman 🙏

2

0.0

Jawaban terverifikasi