Fayha R

04 Juni 2024 12:06

Iklan

Fayha R

04 Juni 2024 12:06

Pertanyaan

Jelaskan peran bank dan lembaga jasa keuangan non-bank dalam menawarkan produk kepada masyarakat untuk mencegah pinjaman online ilegal

Jelaskan peran bank dan lembaga jasa keuangan non-bank dalam menawarkan produk kepada masyarakat untuk mencegah pinjaman online ilegal

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

06

:

44

:

11

Klaim

6

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Navniaaa N

05 Juni 2024 03:48

Jawaban terverifikasi

<p>Upaya yang dilakukan oleh OJK adalah mengatur dan mengawasi setiap perilaku pada kegiatan jasa keuangan dan juga mengatasi pinjaman online ilegal, pihak satgas investasi menemukan 172 pinjaman online, hal tersebut merupakan usaha yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan pinjaman online ilegal.</p><p>Salah satu langkah preventif yang dilakukan OJK adalah <i><strong>memperkenalkan produk-produk dan layanan jasa keuangan yang dapat menjadi sarana investasi yang aman sekaligus menguntungkan bagi masyarakat</strong></i>. OJK juga meningkatkan kesadaran masyarakat dengan edukasi dan iklan layanan masyarakat terkait investasi bodong.</p><p>jika seharusnya mengenalkan produk mereka atau layanan mereka kepada masyarakat ramai agar masyarakat ramai tidak tertipu oleh beberapa pembisnis perusahaan ilegal yang tidak memiliki bukti dari OJK atau syarat-syarat untuk bisa menjadi jasa keuangan yang sesuai dengan standar OJK</p>

Upaya yang dilakukan oleh OJK adalah mengatur dan mengawasi setiap perilaku pada kegiatan jasa keuangan dan juga mengatasi pinjaman online ilegal, pihak satgas investasi menemukan 172 pinjaman online, hal tersebut merupakan usaha yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan pinjaman online ilegal.

Salah satu langkah preventif yang dilakukan OJK adalah memperkenalkan produk-produk dan layanan jasa keuangan yang dapat menjadi sarana investasi yang aman sekaligus menguntungkan bagi masyarakat. OJK juga meningkatkan kesadaran masyarakat dengan edukasi dan iklan layanan masyarakat terkait investasi bodong.

jika seharusnya mengenalkan produk mereka atau layanan mereka kepada masyarakat ramai agar masyarakat ramai tidak tertipu oleh beberapa pembisnis perusahaan ilegal yang tidak memiliki bukti dari OJK atau syarat-syarat untuk bisa menjadi jasa keuangan yang sesuai dengan standar OJK


Iklan

Nanda R

Community

09 Juni 2024 01:10

Jawaban terverifikasi

<p>Bank dan lembaga jasa keuangan non-bank memiliki peran penting dalam menawarkan produk kepada masyarakat untuk mencegah pinjaman online ilegal. Berikut adalah beberapa peran yang dapat mereka mainkan:</p><p><strong>Peran Bank dalam Mencegah Pinjaman Online Ilegal</strong></p><p><strong>Penyediaan Produk Pinjaman Resmi dan Terjangkau</strong>:</p><ul><li>Bank dapat menawarkan berbagai produk pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif dan persyaratan yang transparan. Dengan menyediakan pinjaman yang mudah diakses dan terjangkau, bank dapat menarik masyarakat untuk meminjam dari sumber yang resmi dibandingkan menggunakan layanan pinjaman ilegal.</li></ul><p><strong>Edukasi dan Literasi Keuangan</strong>:</p><ul><li>Bank dapat mengadakan program edukasi dan literasi keuangan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya pinjaman online ilegal. Melalui seminar, workshop, dan kampanye media, bank dapat membantu masyarakat memahami pentingnya memilih lembaga keuangan yang resmi dan terpercaya.</li></ul><p><strong>Kolaborasi dengan Regulator</strong>:</p><ul><li>Bank dapat bekerja sama dengan otoritas keuangan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memantau dan melaporkan praktik pinjaman ilegal. Kolaborasi ini dapat membantu dalam penegakan hukum dan penutupan layanan pinjaman ilegal.</li></ul><p><strong>Peningkatan Layanan Digital</strong>:</p><ul><li>Dengan memperluas dan meningkatkan layanan digital, seperti mobile banking dan internet banking, bank dapat memberikan akses yang lebih mudah dan nyaman kepada masyarakat untuk mendapatkan pinjaman secara resmi. Ini juga dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada pinjaman online ilegal.</li></ul><p><strong>Peran Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank dalam Mencegah Pinjaman Online Ilegal</strong></p><p><strong>Penyediaan Alternatif Pembiayaan</strong>:</p><ul><li>Lembaga jasa keuangan non-bank seperti perusahaan fintech, koperasi simpan pinjam, dan lembaga pembiayaan dapat menawarkan produk pembiayaan yang inovatif dan fleksibel. Produk seperti pinjaman mikro, kredit tanpa agunan (KTA), dan pembiayaan berbasis syariah dapat menjadi alternatif yang menarik bagi masyarakat yang membutuhkan dana cepat.</li></ul><p><strong>Penggunaan Teknologi untuk Keamanan</strong>:</p><ul><li>Lembaga keuangan non-bank dapat memanfaatkan teknologi untuk memastikan keamanan dan transparansi transaksi. Penggunaan teknologi blockchain, misalnya, dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk yang ditawarkan.</li></ul><p><strong>Penyediaan Informasi yang Jelas dan Transparan</strong>:</p><ul><li>Lembaga keuangan non-bank harus memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai produk pinjaman yang mereka tawarkan, termasuk suku bunga, biaya tambahan, dan persyaratan pinjaman. Transparansi ini penting untuk membantu masyarakat membuat keputusan yang bijak dan menghindari pinjaman ilegal.</li></ul><p><strong>Kampanye Anti Pinjaman Online Ilegal</strong>:</p><ul><li>Lembaga keuangan non-bank dapat menjalankan kampanye anti pinjaman online ilegal melalui berbagai saluran komunikasi seperti media sosial, website, dan event komunitas. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko dan konsekuensi dari menggunakan pinjaman ilegal.</li></ul><p><strong>Kerja Sama dengan Platform Digital</strong>:</p><ul><li>Lembaga keuangan non-bank dapat bekerja sama dengan platform digital dan e-commerce untuk menyediakan layanan pinjaman resmi yang terintegrasi dengan platform tersebut. Ini memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk mendapatkan pinjaman resmi dan mengurangi godaan untuk menggunakan pinjaman ilegal.</li></ul>

Bank dan lembaga jasa keuangan non-bank memiliki peran penting dalam menawarkan produk kepada masyarakat untuk mencegah pinjaman online ilegal. Berikut adalah beberapa peran yang dapat mereka mainkan:

Peran Bank dalam Mencegah Pinjaman Online Ilegal

Penyediaan Produk Pinjaman Resmi dan Terjangkau:

  • Bank dapat menawarkan berbagai produk pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif dan persyaratan yang transparan. Dengan menyediakan pinjaman yang mudah diakses dan terjangkau, bank dapat menarik masyarakat untuk meminjam dari sumber yang resmi dibandingkan menggunakan layanan pinjaman ilegal.

Edukasi dan Literasi Keuangan:

  • Bank dapat mengadakan program edukasi dan literasi keuangan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya pinjaman online ilegal. Melalui seminar, workshop, dan kampanye media, bank dapat membantu masyarakat memahami pentingnya memilih lembaga keuangan yang resmi dan terpercaya.

Kolaborasi dengan Regulator:

  • Bank dapat bekerja sama dengan otoritas keuangan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memantau dan melaporkan praktik pinjaman ilegal. Kolaborasi ini dapat membantu dalam penegakan hukum dan penutupan layanan pinjaman ilegal.

Peningkatan Layanan Digital:

  • Dengan memperluas dan meningkatkan layanan digital, seperti mobile banking dan internet banking, bank dapat memberikan akses yang lebih mudah dan nyaman kepada masyarakat untuk mendapatkan pinjaman secara resmi. Ini juga dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada pinjaman online ilegal.

Peran Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank dalam Mencegah Pinjaman Online Ilegal

Penyediaan Alternatif Pembiayaan:

  • Lembaga jasa keuangan non-bank seperti perusahaan fintech, koperasi simpan pinjam, dan lembaga pembiayaan dapat menawarkan produk pembiayaan yang inovatif dan fleksibel. Produk seperti pinjaman mikro, kredit tanpa agunan (KTA), dan pembiayaan berbasis syariah dapat menjadi alternatif yang menarik bagi masyarakat yang membutuhkan dana cepat.

Penggunaan Teknologi untuk Keamanan:

  • Lembaga keuangan non-bank dapat memanfaatkan teknologi untuk memastikan keamanan dan transparansi transaksi. Penggunaan teknologi blockchain, misalnya, dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk yang ditawarkan.

Penyediaan Informasi yang Jelas dan Transparan:

  • Lembaga keuangan non-bank harus memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai produk pinjaman yang mereka tawarkan, termasuk suku bunga, biaya tambahan, dan persyaratan pinjaman. Transparansi ini penting untuk membantu masyarakat membuat keputusan yang bijak dan menghindari pinjaman ilegal.

Kampanye Anti Pinjaman Online Ilegal:

  • Lembaga keuangan non-bank dapat menjalankan kampanye anti pinjaman online ilegal melalui berbagai saluran komunikasi seperti media sosial, website, dan event komunitas. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko dan konsekuensi dari menggunakan pinjaman ilegal.

Kerja Sama dengan Platform Digital:

  • Lembaga keuangan non-bank dapat bekerja sama dengan platform digital dan e-commerce untuk menyediakan layanan pinjaman resmi yang terintegrasi dengan platform tersebut. Ini memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk mendapatkan pinjaman resmi dan mengurangi godaan untuk menggunakan pinjaman ilegal.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

149

0.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

76

0.0

Jawaban terverifikasi