Vanessa A

23 Juli 2024 08:31

Vanessa A

23 Juli 2024 08:31

Pertanyaan

jelaskan pemikiran Soepomo tentang hubungan agama dan negara

jelaskan pemikiran Soepomo tentang hubungan agama dan negara

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

02

:

02

:

07

:

06

Klaim

35

2

Jawaban terverifikasi

Kevin L

Gold

23 Juli 2024 09:35

Jawaban terverifikasi

Pemikiran Soepomo tentang Hubungan Agama dan Negara Soepomo, salah satu pendiri bangsa Indonesia, memiliki pemikiran penting tentang hubungan agama dan negara. Ia mencetuskan teori integralistik, yang menyatakan bahwa negara dan agama tidak dipisahkan, namun juga tidak diadukan. Prinsip-prinsip utama teori integralistik Soepomo: * Negara bukan negara agama dan bukan negara sekuler. Negara mengakui dan menghormati semua agama, tetapi tidak menganut satu agama tertentu. * Agama dan negara memiliki tujuan yang sama, yaitu mewujudkan kesejahteraan rakyat. Agama memberikan tuntunan moral dan spiritual, sedangkan negara mengatur kehidupan bermasyarakat dan bernegara. * Negara dan agama harus bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Negara harus melindungi kebebasan beragama dan menjalankan syariat agama yang sesuai dengan Pancasila. Alasan Soepomo mencetuskan teori integralistik: * Indonesia adalah negara yang majemuk dengan berbagai agama dan kepercayaan. * Soepomo ingin menghindari pertentangan antara agama dan negara. * Soepomo percaya bahwa agama dan negara dapat saling memperkuat untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Pemikiran Soepomo tentang hubungan agama dan negara tercermin dalam Pancasila, khususnya sila pertama: * Ketuhanan Yang Maha Esa Sila pertama Pancasila menegaskan bahwa negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini berarti bahwa negara mengakui dan menghormati semua agama, tetapi tidak menganut satu agama tertentu. Pemikiran Soepomo masih relevan hingga saat ini. Teori integralistiknya menjadi dasar hubungan agama dan negara di Indonesia, yang menjamin kebebasan beragama dan kerjasama antara negara dan agama untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Kesimpulan: Soepomo mencetuskan teori integralistik yang menyatakan bahwa negara dan agama tidak dipisahkan, namun juga tidak diadukan. Teorinya ini menjadi dasar hubungan agama dan negara di Indonesia yang menjamin kebebasan beragama dan kerjasama antara negara dan agama untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.


Nanda R

Community

27 Juli 2024 10:57

Jawaban terverifikasi

<p>Soepomo, sebagai salah satu perumus dasar negara Indonesia, memiliki pemikiran yang khas mengenai hubungan antara agama dan negara. Berikut ini adalah penjelasan tentang pemikiran Soepomo mengenai hubungan agama dan negara:</p><p>Pemikiran Soepomo tentang Hubungan Agama dan Negara</p><p>1. Konsep Negara Integralistik</p><p>Soepomo mengusulkan konsep negara integralistik, yang berarti negara harus dilihat sebagai kesatuan organik di mana semua elemen masyarakat, termasuk agama, berintegrasi dalam satu kesatuan yang harmonis. Dalam pandangannya, negara tidak boleh memisahkan diri dari masyarakat atau elemen-elemen yang ada di dalamnya, termasuk agama.</p><p>2. Agama sebagai Pengikat Sosial</p><p>Soepomo percaya bahwa agama memainkan peran penting sebagai pengikat sosial yang menyatukan masyarakat. Ia melihat agama sebagai sumber nilai-nilai moral dan etika yang dapat memperkuat persatuan dan integrasi nasional. Namun, ia tidak mendukung gagasan negara berdasarkan satu agama tertentu.</p><p>3. Prinsip Kekeluargaan</p><p>Dalam konsep negara integralistik, Soepomo menekankan prinsip kekeluargaan, di mana negara harus memperlakukan semua warga negara seperti anggota keluarga besar. Prinsip ini mencakup penghargaan dan toleransi terhadap berbagai keyakinan agama. Negara harus menjamin kebebasan beragama dan memastikan bahwa semua agama diperlakukan dengan hormat dan adil.</p><p>4. Netralitas Negara</p><p>Soepomo berpendapat bahwa meskipun agama sangat penting, negara harus tetap netral dalam urusan agama. Negara tidak boleh memihak pada satu agama tertentu dan harus menjamin kebebasan beragama bagi seluruh rakyat. Netralitas ini penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang majemuk.</p><p>5. Pancasila dan Ketuhanan Yang Maha Esa</p><p>Soepomo mendukung gagasan Pancasila sebagai dasar negara, di mana sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini mencerminkan pengakuan terhadap pentingnya agama dalam kehidupan berbangsa, tetapi tetap menjaga prinsip netralitas negara. Dalam pandangan Soepomo, Ketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan nilai spiritualitas yang universal dan dapat diterima oleh semua agama yang ada di Indonesia.</p>

Soepomo, sebagai salah satu perumus dasar negara Indonesia, memiliki pemikiran yang khas mengenai hubungan antara agama dan negara. Berikut ini adalah penjelasan tentang pemikiran Soepomo mengenai hubungan agama dan negara:

Pemikiran Soepomo tentang Hubungan Agama dan Negara

1. Konsep Negara Integralistik

Soepomo mengusulkan konsep negara integralistik, yang berarti negara harus dilihat sebagai kesatuan organik di mana semua elemen masyarakat, termasuk agama, berintegrasi dalam satu kesatuan yang harmonis. Dalam pandangannya, negara tidak boleh memisahkan diri dari masyarakat atau elemen-elemen yang ada di dalamnya, termasuk agama.

2. Agama sebagai Pengikat Sosial

Soepomo percaya bahwa agama memainkan peran penting sebagai pengikat sosial yang menyatukan masyarakat. Ia melihat agama sebagai sumber nilai-nilai moral dan etika yang dapat memperkuat persatuan dan integrasi nasional. Namun, ia tidak mendukung gagasan negara berdasarkan satu agama tertentu.

3. Prinsip Kekeluargaan

Dalam konsep negara integralistik, Soepomo menekankan prinsip kekeluargaan, di mana negara harus memperlakukan semua warga negara seperti anggota keluarga besar. Prinsip ini mencakup penghargaan dan toleransi terhadap berbagai keyakinan agama. Negara harus menjamin kebebasan beragama dan memastikan bahwa semua agama diperlakukan dengan hormat dan adil.

4. Netralitas Negara

Soepomo berpendapat bahwa meskipun agama sangat penting, negara harus tetap netral dalam urusan agama. Negara tidak boleh memihak pada satu agama tertentu dan harus menjamin kebebasan beragama bagi seluruh rakyat. Netralitas ini penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang majemuk.

5. Pancasila dan Ketuhanan Yang Maha Esa

Soepomo mendukung gagasan Pancasila sebagai dasar negara, di mana sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini mencerminkan pengakuan terhadap pentingnya agama dalam kehidupan berbangsa, tetapi tetap menjaga prinsip netralitas negara. Dalam pandangan Soepomo, Ketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan nilai spiritualitas yang universal dan dapat diterima oleh semua agama yang ada di Indonesia.


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

berolahraga di luar ruangan lebih menyenangkan dari pada di dalam ruangan. udara segar dan pemandangan alam membuat aktivitas olahraga menjadi lebih menarik dan bermanfaat 1. jelaskan apakah argumen tersebut bersifat subjektif atau objektif.

1

0.0

Jawaban terverifikasi