Olenna S

02 April 2024 16:32

Iklan

Iklan

Olenna S

02 April 2024 16:32

Pertanyaan

ini mungkin tidak relevan dengan mata pelajaran apa pun, tetapi sepertinya saya tidak dapat menemukan bagian "latihan topik". tolong bantu saya menemukannya πŸ˜…

ini mungkin tidak relevan dengan mata pelajaran apa pun, tetapi sepertinya saya tidak dapat menemukan bagian "latihan topik". tolong bantu saya menemukannya πŸ˜…


23

2


Iklan

Iklan

Sagarmatha S

10 April 2024 06:56

<p>pertanyaan nya apa ya Kak?</p>

pertanyaan nya apa ya Kak?


Iklan

Iklan

Resinta P

11 April 2024 01:10

<p>Latihan topik itu latihan bab yahh:)</p>

Latihan topik itu latihan bab yahh:)


Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Dion adalah siswa yang rajin dan pintar. Dia memiliki cita-cita menjadi orang sukses. Setiap hari Dion harus membantu orang tuanya bekerja sepulang sekolah. Dion memiliki cita-cita melanjutkan ke perguruan tinggi. Jika menggantungkan kepada orang tuanya yang tidak mungkin mampu membiayai kuliah, Dion tak mungkin bisa mewujudkan cita-citanya, dengan doa dan kerja kerasnya akhirnya Dion bisa diterima di perguruan tinggi negeri dan mendapatkan beasiswa. Tulislah hal yang dapat dijadikan pelajaran dari kutipan teks inspiratif ini!

9

5.0

Jawaban terverifikasi

Pro dan Kontra Puisi Esai Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra. Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi. Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand. Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas. Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, aksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisi- puisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra Indonesia. Semoga. Setelah itu analisislah 1.bagian isu 2.bagian isi/argumen 3.kesimpulan 4.saran

4

0.0

Jawaban terverifikasi

Simaklah Teks diskusi berikut! Larangan penggunaan plastik sekali pakai membuat dilemma. Bentuknya kepentingan ekonomi dengan kepentingan lingkungan tidak terhindarkan. Beberapa Perusahaan diuntungkan, tetapi tidak sedikit juga yang mengalami kerugian. Sebagai restoran makanan cepat saji di Indonesia saat ini memang sudah tidak lagi menyediakan sedotan untuk produk minumannya. Alasannya, mereka berupa untuk berkontribusi dalam gerakan mengurangi sampah plastik yang saat ini mengancam kelestarian lingkungan. Sebagai catatan, World Economic Forum (WEF) memprediksi produksi plastik di dunia akan mencapai 1,124 juta ton pada 2050, naik hampir empat kali lipat dari 2014 sebanyak 311 juta ton. Semakin nyatanya ancaman sampah plastik ini membuat gerakan mengurangi konsumsi plastik mulai bermunculan. Salah satu restoran cepat saji, misalnya, tidak lagi menyediakan sedotan di 189 restoran yang terbesar di penjuru Indonesia mulai November 2018. Langkah mengurangi sampah plastik juga dlakukan oleh sejumlah pemerintah daerah di Indonesia. Baru-baru ini, beberapa daerah menerapkan kebijakan melarang peredaran dan penggunaan plastik. Salah satunya adalah Provinsi Bali. Sepertinya halnya dua sisi lain ada pula pihak yang merasa dirugikan dengan gerakan mengurangi sampah plastik, khususnya terkait larangan penggunaan plastik. Pihak-pihak itu, antara lain dari pelaku usaha, produsen PSP, termasuk industri daur ulang Pelarangan plastik sekali pakai berpotensi mengganggu aktivitas bisnis. Tidak sedikit pedagang yang mengeluh lantaran terpaksa harus memakai kemasan lainnya, seperti kertas minyak dalam melayani pembeli. Alhasil, harga makanan dari para pedagang juga ikut naik, yakni sekitar 20-25 persen. Tantangan pedagang untuk menjual makanannya pun menjadi semakin berat. 17. Simpulan teks diskusi diatas adalah A. Larangan penggunaan plastik sekali pakai membuat dilema. Beberapa Perusahaan diuntungkan, tetapi tidak sedikit juga yang mengalami kerugian. Salah satu restoran cepat saji, misalnya, tidak lagi menyediakan sedotan plastik di 189 restoran yang tersebar di penjuru Indonesia mulai November 2018, Tantangan pedagang untuk menjual makananya pun menjadi semakin berat. Alhasil, harga makanan dari pedagang juga ikut naik, yakni sekitar 20-25 persen. B. Sebagian restoran makanan cepat saji di Indonesia saat ini memang sudah tidak lagi menyediakan sedotan plastik untuk produk minumannya. Alasannya, mereka berupaya untuk berkontribusi dalam gerakan mengurangi sampah plastik yang saat ini mengancam kelestrarian lingkungan. Salah satu restoran cepat saji, misalnya, tidak lagi menyediakan sedotan plastik di 189 restoran yang terbesar di penjuru Indonesia mulai November 2018. Tantangan pedagang untk menjual makanannya pun menjadi semakin berat. C. Larangan penggunaan plastik sekali pakai membuat dilema. Beberapa Perusahaan diuntungkan, tetapi tidak sedikit juga yang mengalami kerugian. Sebagai restoran makanan cepat saji di Indonesia saat ini sudah tidak lagi menyediakan sedotan plastik untuk produk minumannya. Ancaman sampah plastik ini membuat gerakan mengurangi konsumsi plastik mulai bermunculan. Namun, ada pula pihak yang merasa dirugikan dengan gerakan mengurangi sampah plastic, khususnya terkait larangan penggunaan plastik. D. Seperti halnya dua sisi mata uang. Di sisi lain ada pula pihak yang merasa dirugikan dengan gerakan mengurangi sampah plastik, khususnya terkait larangan penggunaan plastik. Pihak-pihak itu, antara lain dari pelaku usaha, produsen PSP, termasuk industri daur ulang. Salah satu restoran cepat saji, misalnya, tidak lagi menyediakan sedotan plastik di 189 restoran yang tersebar di penjuru Indonesia mulai November 2018. Tidak sedikit pedagang yang mengeluh lantaran terpaksa harus memakai kemasan lainnya, seperti kertas minyak dalam melayani pembeli.

11

0.0

Jawaban terverifikasi