Gracia G

27 Juli 2025 03:05

Iklan

Gracia G

27 Juli 2025 03:05

Pertanyaan

identifikasi lah mengenai perubahan sosial masyarakat indonesia pada masa modernisasi

identifikasi lah mengenai perubahan sosial masyarakat indonesia pada masa modernisasi

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

19

:

51

:

45

Klaim

2

2


Iklan

Cut K

30 Juli 2025 12:08

<p>1. Pergeseran Pola Pikir dan Nilai</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Rasionalitas dan Orientasi ke Depan:</strong> Masyarakat cenderung lebih mengutamakan <strong>pemikiran logis dan ilmiah</strong>dalam menghadapi masalah, serta berorientasi pada perencanaan masa depan daripada terikat kuat pada tradisi masa lalu.</p><p><strong>Individualisme:</strong> Meskipun nilai gotong royong dan kekeluargaan masih kuat, modernisasi mendorong peningkatan <strong>individualisme</strong>, di mana kepentingan pribadi dan pencapaian individu menjadi lebih menonjol. Ini terkadang mengikis ikatan komunitas yang kuat seperti di pedesaan.</p><p><strong>Sikap Terbuka terhadap Perubahan:</strong> Masyarakat menjadi lebih <strong>terbuka untuk menerima hal-hal baru</strong> dan inovasi, termasuk teknologi, gaya hidup, dan ide-ide dari luar.</p><p><strong>Penghargaan terhadap Waktu dan Efisiensi:</strong> Waktu dianggap sebagai aset berharga, dan ada dorongan untuk melakukan segala sesuatu secara <strong>efisien dan produktif</strong>.</p><p><strong>Materialisme dan Konsumerisme:</strong> Peningkatan ekonomi dan akses terhadap barang-barang konsumsi memicu <strong>gaya hidup konsumtif</strong> dan seringkali materialistis, di mana kepemilikan materi menjadi ukuran kebahagiaan atau status sosial.</p><p>&nbsp;</p><p>2. Perubahan Struktur Sosial dan Demografi</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Urbanisasi:</strong> Arus <strong>perpindahan penduduk dari desa ke kota</strong> (urbanisasi) meningkat drastis. Kota menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja, menyebabkan kepadatan penduduk dan munculnya masalah perkotaan seperti kemacetan dan pemukiman kumuh.</p><p><strong>Diferensiasi Pekerjaan:</strong> Masyarakat menjadi lebih <strong>heterogen</strong> dalam hal pekerjaan dan profesi. Muncul berbagai jenis pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan khusus, menggantikan pekerjaan berbasis pertanian tradisional.</p><p><strong>Perubahan Struktur Keluarga:</strong> Dari keluarga besar atau luas, terjadi pergeseran ke arah <strong>keluarga inti</strong> (ayah, ibu, anak). Pola hubungan kekeluargaan mulai melonggar seiring dengan mobilitas penduduk.</p><p><strong>Kesenjangan Sosial dan Ekonomi:</strong> Modernisasi dapat memperlebar <strong>jurang pemisah antara kelompok yang mampu beradaptasi dengan teknologi dan ekonomi modern</strong> dengan kelompok yang tertinggal, menyebabkan ketimpangan pendapatan dan akses.</p><p>&nbsp;</p><p>3. Perubahan Teknologi dan Ekonomi</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Adopsi Teknologi:</strong> Penggunaan <strong>teknologi modern</strong> (telepon genggam, internet, kendaraan, mesin pertanian, alat rumah tangga) menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, meningkatkan efisiensi dan kemudahan.</p><p><strong>Industrialisasi:</strong> Pergeseran dari ekonomi agraris menuju <strong>ekonomi industri</strong> dan jasa. Banyak pabrik dan industri baru bermunculan, menciptakan lapangan kerja namun juga tantangan lingkungan.</p><p><strong>Globalisasi Ekonomi:</strong> Indonesia semakin terintegrasi dalam <strong>sistem ekonomi global</strong>, dengan peningkatan ekspor-impor dan masuknya investasi asing.</p><p>&nbsp;</p><p>4. Perubahan dalam Sistem Pendidikan dan Informasi</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Peningkatan Akses Pendidikan:</strong> Kesadaran akan pentingnya pendidikan meningkat, dan <strong>akses terhadap pendidikan formal semakin meluas</strong>.</p><p><strong>Peran Media Massa dan Digital:</strong> Media massa (televisi, radio) dan kemudian media digital (internet, media sosial) menjadi <strong>sumber informasi utama</strong> yang mempengaruhi pandangan dan gaya hidup masyarakat, bahkan hingga pelosok desa. Informasi menyebar lebih cepat dan luas.</p><p><strong>Pembelajaran Berbasis Teknologi:</strong> Sistem pendidikan mulai mengadopsi teknologi digital untuk proses belajar mengajar.</p><p>&nbsp;</p><p>5. Perubahan dalam Gaya Hidup dan Budaya</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Gaya Hidup Modern:</strong> Masyarakat cenderung mengadopsi <strong>gaya hidup yang lebih praktis, instan, dan terkadang kebarat-baratan</strong> dalam hal mode pakaian, makanan, hiburan, dan kebiasaan sehari-hari.</p><p><strong>Erosi Nilai Tradisional:</strong> Beberapa <strong>nilai dan tradisi lokal</strong> terkikis atau mengalami pergeseran makna akibat pengaruh budaya global dan modern. Contohnya, berkurangnya praktik gotong royong di beberapa wilayah atau pergeseran dalam norma kesopanan.</p><p><strong>Dunia Hiburan yang Beragam:</strong> Munculnya berbagai <strong>sarana hiburan modern</strong> (bioskop, pusat perbelanjaan, game online, platform streaming) yang menggantikan atau melengkapi hiburan tradisional.</p>

1. Pergeseran Pola Pikir dan Nilai

 

Rasionalitas dan Orientasi ke Depan: Masyarakat cenderung lebih mengutamakan pemikiran logis dan ilmiahdalam menghadapi masalah, serta berorientasi pada perencanaan masa depan daripada terikat kuat pada tradisi masa lalu.

Individualisme: Meskipun nilai gotong royong dan kekeluargaan masih kuat, modernisasi mendorong peningkatan individualisme, di mana kepentingan pribadi dan pencapaian individu menjadi lebih menonjol. Ini terkadang mengikis ikatan komunitas yang kuat seperti di pedesaan.

Sikap Terbuka terhadap Perubahan: Masyarakat menjadi lebih terbuka untuk menerima hal-hal baru dan inovasi, termasuk teknologi, gaya hidup, dan ide-ide dari luar.

Penghargaan terhadap Waktu dan Efisiensi: Waktu dianggap sebagai aset berharga, dan ada dorongan untuk melakukan segala sesuatu secara efisien dan produktif.

Materialisme dan Konsumerisme: Peningkatan ekonomi dan akses terhadap barang-barang konsumsi memicu gaya hidup konsumtif dan seringkali materialistis, di mana kepemilikan materi menjadi ukuran kebahagiaan atau status sosial.

 

2. Perubahan Struktur Sosial dan Demografi

 

Urbanisasi: Arus perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) meningkat drastis. Kota menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja, menyebabkan kepadatan penduduk dan munculnya masalah perkotaan seperti kemacetan dan pemukiman kumuh.

Diferensiasi Pekerjaan: Masyarakat menjadi lebih heterogen dalam hal pekerjaan dan profesi. Muncul berbagai jenis pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan khusus, menggantikan pekerjaan berbasis pertanian tradisional.

Perubahan Struktur Keluarga: Dari keluarga besar atau luas, terjadi pergeseran ke arah keluarga inti (ayah, ibu, anak). Pola hubungan kekeluargaan mulai melonggar seiring dengan mobilitas penduduk.

Kesenjangan Sosial dan Ekonomi: Modernisasi dapat memperlebar jurang pemisah antara kelompok yang mampu beradaptasi dengan teknologi dan ekonomi modern dengan kelompok yang tertinggal, menyebabkan ketimpangan pendapatan dan akses.

 

3. Perubahan Teknologi dan Ekonomi

 

Adopsi Teknologi: Penggunaan teknologi modern (telepon genggam, internet, kendaraan, mesin pertanian, alat rumah tangga) menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, meningkatkan efisiensi dan kemudahan.

Industrialisasi: Pergeseran dari ekonomi agraris menuju ekonomi industri dan jasa. Banyak pabrik dan industri baru bermunculan, menciptakan lapangan kerja namun juga tantangan lingkungan.

Globalisasi Ekonomi: Indonesia semakin terintegrasi dalam sistem ekonomi global, dengan peningkatan ekspor-impor dan masuknya investasi asing.

 

4. Perubahan dalam Sistem Pendidikan dan Informasi

 

Peningkatan Akses Pendidikan: Kesadaran akan pentingnya pendidikan meningkat, dan akses terhadap pendidikan formal semakin meluas.

Peran Media Massa dan Digital: Media massa (televisi, radio) dan kemudian media digital (internet, media sosial) menjadi sumber informasi utama yang mempengaruhi pandangan dan gaya hidup masyarakat, bahkan hingga pelosok desa. Informasi menyebar lebih cepat dan luas.

Pembelajaran Berbasis Teknologi: Sistem pendidikan mulai mengadopsi teknologi digital untuk proses belajar mengajar.

 

5. Perubahan dalam Gaya Hidup dan Budaya

 

Gaya Hidup Modern: Masyarakat cenderung mengadopsi gaya hidup yang lebih praktis, instan, dan terkadang kebarat-baratan dalam hal mode pakaian, makanan, hiburan, dan kebiasaan sehari-hari.

Erosi Nilai Tradisional: Beberapa nilai dan tradisi lokal terkikis atau mengalami pergeseran makna akibat pengaruh budaya global dan modern. Contohnya, berkurangnya praktik gotong royong di beberapa wilayah atau pergeseran dalam norma kesopanan.

Dunia Hiburan yang Beragam: Munculnya berbagai sarana hiburan modern (bioskop, pusat perbelanjaan, game online, platform streaming) yang menggantikan atau melengkapi hiburan tradisional.


Gracia G

15 Agustus 2025 23:11

terima kasih yaa

Iklan

Dzakirah A

04 Agustus 2025 10:28

<p>Izin menjawab ya kak...&nbsp;</p><p><strong>Jawaban=&nbsp;</strong></p><p>1) Mode pakaian.</p><p>2) Industri dan Bidang Pekerjaan.</p><p>3) Kualitas Pendidikan.</p><p>4) Dunia Hiburan.</p><p>5) Gaya hidup.</p>

Izin menjawab ya kak... 

Jawaban= 

1) Mode pakaian.

2) Industri dan Bidang Pekerjaan.

3) Kualitas Pendidikan.

4) Dunia Hiburan.

5) Gaya hidup.


Gracia G

15 Agustus 2025 23:11

terima kasiih

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

1.) jika ditinjau dari aspek politis, apa yang menjadi tujuan Belanda memperkenankan orang pribumi dapat bersekolah? 2.) berikan argumen yang menyatakan bahwa indische partij dianggap sebagai salah satu bagian terpenting dalam sejarah nasional indonesia 3.) Berikan argumen yang menyatakan bahwa Perhimpunan Indonesia dianggap sebagai salah satu bagian terpenting dalam sejarah nasional Indonesia! 4.) Apa yang dimaksud dengan masa radikal dalam pergerakan nasional Indonesia? Lalu bagaimana reaksi pemerintah kolonial menghadapinya! -masa radikal itu adalah

14

0.0

Jawaban terverifikasi

[1] Gaya hidup sedentari alias kurang gerak atau mager (malas gerak) adalah masalah yang sering dialami oleh penduduk perkotaan. [2] Bekerja di depan layar komputer sepanjang hari, kelamaan terjebak macet di jalan,atau hobi main gim tanpa diimbangi olahraga merupakan bentuk dari gaya hidup sedentari. [3] Jika Anda termasuk salah satu orang yang sering melakukan berbagai rutinitas tersebut, Anda harus waspada. [4] Pasalnya, gaya hidup sedentari sangat berbahaya karena membuat Anda berisiko terkena diabetes tipe 2. [5] Gaya hidup sedentari menyebabkan masyarakat, terutama penduduk kota, malas bergerak. [6] Coba ingat-ingat, dalam sehari ini, sudah berapa kali Anda dalam menggunakan aplikasi online untuk memenuhi kebutuh Anda? [7] Selain itu, tilik juga berapa banyak langkah yang sudah Anda dapatkan pada hari ini? [8] Seiring dengan pengembangan teknologi yang makin canggih, apa pun yang Anda butuhkan kini bisa langsung diantar ke ruangan kantor Anda atau depan rumah. [9] Selain hemat waktu, Anda pun jadi tak perlu mengeluarkan energi untuk mendapatkan apa yang Anda mau. [10] Namun, tahukah Anda bahwa segala kemudahan tersebut menyimpan bahaya bagi tubuh Anda? [11] Minimnya aktifitas fisik karena gaya hidup ini membuatmu berisiko lebih tinggi terkena berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes. [12] Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa gaya hidup ini juga termasuk 1 dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia. [13] Selain itu, data terbaru dari Riskedas 2018 menguak bahwa DKI Jakarta merupakan provinsi dengan tingkat diabetes melitus tertinggi di Indonesia. [14] Ini menunjukkan bahwa gaya hidup mager amat erat kaitannya dengan tingkat diabetes di perkotaan. Bentuk bahasa yang sejenis dengan mager pada kalimat 1 adalah.... a. magang b. oncom c. rudal d. pugar

9

5.0

Jawaban terverifikasi