Valen N

02 Desember 2024 12:21

Iklan

Valen N

02 Desember 2024 12:21

Pertanyaan

Ibu membagikan 60 buku tulis dan 40 pulpen kepada anak-anak panti asuhan. Barang-barang tersebut akan dibagi habis dan setiap anak akan mendapatkan barang-barang tersebut dalam jumlah yang sama. Banyak anak maksimal yang dapat menerima barang-barang tersebut

Ibu membagikan 60 buku tulis dan 40 pulpen kepada anak-anak panti asuhan. Barang-barang tersebut akan dibagi habis dan setiap anak akan mendapatkan barang-barang tersebut dalam jumlah yang sama. Banyak anak maksimal yang dapat menerima barang-barang tersebut

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

13

:

42

:

28


6

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Naufara F

Level 51

02 Desember 2024 16:06

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Diketahui :&nbsp;</strong><br>Buku: 60 buah<br>Pulpen: 40 buah</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Mencari FB :</strong><br>Faktor dari 60: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, <strong>20</strong>, 30, 60<br>Faktor dari 40: 1, 2, 4, 5, 8, 10, <strong>20</strong>, 40<br>FPB dari 60 dan 40 adalah <strong>20.</strong></p><p><br>Jadi, banyaknya anak maksimal yang bisa menerima buku dan pulpen secara sama rata adalah <strong>20 anak.</strong></p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Dengan setiap anak mendapatkan :&nbsp;</p><p>* Buku: 60 buku / 20 anak = 3 buku<br>* Pulpen: 40 pulpen / 20 anak = 2 pulpen</p>

Diketahui : 
Buku: 60 buah
Pulpen: 40 buah

 

Mencari FB :
Faktor dari 60: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30, 60
Faktor dari 40: 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, 40
FPB dari 60 dan 40 adalah 20.


Jadi, banyaknya anak maksimal yang bisa menerima buku dan pulpen secara sama rata adalah 20 anak.

 

 

Dengan setiap anak mendapatkan : 

* Buku: 60 buku / 20 anak = 3 buku
* Pulpen: 40 pulpen / 20 anak = 2 pulpen


Iklan

Satria R

Level 1

02 Desember 2024 22:31

Jawaban terverifikasi

<p>Diketahui:</p><p>Buku: 60 buah</p><p>Pulpen: 40 buah</p><p>Mencari FB:</p><p>Faktor dari 60: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30, 60 Faktor dari 40: 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, 40 FPB dari 60 dan 40 adalah 20.</p><p>Jadi, banyaknya anak maksimal yang bisa menerima buku dan pulpen secara sama rata adalah 20 anak.</p><p>Dengan setiap anak mendapatkan:</p><p>* Buku: 60 buku / 20 anak = 3 buku</p><p>* Pulpen: 40 pulpen / 20 anak = 2 pulpen</p>

Diketahui:

Buku: 60 buah

Pulpen: 40 buah

Mencari FB:

Faktor dari 60: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30, 60 Faktor dari 40: 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, 40 FPB dari 60 dan 40 adalah 20.

Jadi, banyaknya anak maksimal yang bisa menerima buku dan pulpen secara sama rata adalah 20 anak.

Dengan setiap anak mendapatkan:

* Buku: 60 buku / 20 anak = 3 buku

* Pulpen: 40 pulpen / 20 anak = 2 pulpen


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

5

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan