Noufallabib N

19 Mei 2024 07:10

Iklan

Noufallabib N

19 Mei 2024 07:10

Pertanyaan

Ciri-ciri pelaksanaan kebijakan ekonomi liberal di Hindia Belanda (1870-1900) antara lain (1) perkebunan dikuasai oleh swasta. (2) pelaksanaan sistem voting dalam pengambilan keputusan. (3) munculnya banyak pengusaha swasta asing di Hindia Belanda. (4) Belanda memberi kebebasan terhadap jenis tanaman yang ditanam.

Ciri-ciri pelaksanaan kebijakan ekonomi liberal di Hindia Belanda (1870-1900) antara lain

(1) perkebunan dikuasai oleh swasta.

(2) pelaksanaan sistem voting dalam pengambilan keputusan.

(3) munculnya banyak pengusaha swasta asing di Hindia Belanda.

(4) Belanda memberi kebebasan terhadap jenis tanaman yang ditanam.

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

01

:

09

:

09

:

41

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

23 Mei 2024 02:45

Jawaban terverifikasi

【Jawaban】: 1.3.4 【Penjelasan】: Kebijakan ekonomi liberal di Hindia Belanda (1870-1900) dikenal dengan beberapa ciri khas. Pertama, perkebunan dikuasai oleh swasta, yang berarti pemerintah kolonial Belanda memberikan hak kepada pengusaha swasta untuk mengelola perkebunan. Kedua, munculnya banyak pengusaha swasta asing di Hindia Belanda menunjukkan bahwa kebijakan ini memungkinkan investasi asing. Ketiga, Belanda memberi kebebasan terhadap jenis tanaman yang ditanam, yang berarti pemerintah kolonial tidak menentukan jenis tanaman yang harus ditanam oleh pengusaha swasta. Namun, pernyataan kedua tentang pelaksanaan sistem voting dalam pengambilan keputusan tidak akurat. Sistem voting bukan merupakan ciri khas dari kebijakan ekonomi liberal di Hindia Belanda.


Iklan

Nanda R

Community

20 Juni 2024 02:29

Jawaban terverifikasi

<p>Ciri-ciri pelaksanaan kebijakan ekonomi liberal di Hindia Belanda (1870-1900) antara lain adalah:</p><p><strong>Perkebunan dikuasai oleh swasta</strong>: Kebijakan ekonomi liberal mendorong pengembangan perkebunan yang dikuasai oleh perusahaan swasta, baik lokal maupun asing. Ini bertujuan untuk meningkatkan produksi komoditas ekspor seperti kopi, teh, karet, dan rempah-rempah.</p><p><strong>Munculnya banyak pengusaha swasta asing di Hindia Belanda</strong>: Kebijakan liberalisme ekonomi mendorong investasi dari pengusaha swasta asing, terutama dari Belanda dan negara-negara lain, untuk mengembangkan sektor ekonomi di Hindia Belanda. Hal ini termasuk dalam sektor perkebunan, pertambangan, dan perdagangan.</p><p><strong>Belanda memberi kebebasan terhadap jenis tanaman yang ditanam</strong>: Di bawah kebijakan ekonomi liberal, pemerintah Belanda memberikan kebebasan kepada para pemilik perkebunan untuk menanam jenis tanaman komersial apa pun yang diinginkan, asalkan sesuai dengan kondisi tanah dan iklim di Hindia Belanda.</p><p>Opsi yang sesuai dengan ciri-ciri kebijakan ekonomi liberal di Hindia Belanda pada periode tersebut adalah:</p><ul><li>(1) perkebunan dikuasai oleh swasta.</li><li>(3) munculnya banyak pengusaha swasta asing di Hindia Belanda.</li><li>(4) Belanda memberi kebebasan terhadap jenis tanaman yang ditanam.</li></ul><p>Opsi yang tidak tepat adalah:</p><ul><li>(2) pelaksanaan sistem voting dalam pengambilan keputusan. Sistem voting dalam pengambilan keputusan tidak terkait dengan ciri kebijakan ekonomi liberal di Hindia Belanda pada masa itu.</li></ul>

Ciri-ciri pelaksanaan kebijakan ekonomi liberal di Hindia Belanda (1870-1900) antara lain adalah:

Perkebunan dikuasai oleh swasta: Kebijakan ekonomi liberal mendorong pengembangan perkebunan yang dikuasai oleh perusahaan swasta, baik lokal maupun asing. Ini bertujuan untuk meningkatkan produksi komoditas ekspor seperti kopi, teh, karet, dan rempah-rempah.

Munculnya banyak pengusaha swasta asing di Hindia Belanda: Kebijakan liberalisme ekonomi mendorong investasi dari pengusaha swasta asing, terutama dari Belanda dan negara-negara lain, untuk mengembangkan sektor ekonomi di Hindia Belanda. Hal ini termasuk dalam sektor perkebunan, pertambangan, dan perdagangan.

Belanda memberi kebebasan terhadap jenis tanaman yang ditanam: Di bawah kebijakan ekonomi liberal, pemerintah Belanda memberikan kebebasan kepada para pemilik perkebunan untuk menanam jenis tanaman komersial apa pun yang diinginkan, asalkan sesuai dengan kondisi tanah dan iklim di Hindia Belanda.

Opsi yang sesuai dengan ciri-ciri kebijakan ekonomi liberal di Hindia Belanda pada periode tersebut adalah:

  • (1) perkebunan dikuasai oleh swasta.
  • (3) munculnya banyak pengusaha swasta asing di Hindia Belanda.
  • (4) Belanda memberi kebebasan terhadap jenis tanaman yang ditanam.

Opsi yang tidak tepat adalah:

  • (2) pelaksanaan sistem voting dalam pengambilan keputusan. Sistem voting dalam pengambilan keputusan tidak terkait dengan ciri kebijakan ekonomi liberal di Hindia Belanda pada masa itu.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Transportasi kereta api di Indonesia sudah mulai diperkenalkan sejak zaman Hindia-Belanda. Pada saat itu pemerintah Belanda dan beberapa perusahaan swasta rela menggelontorkan dana yang sangat besar untuk membangun jalur kereta api. Misalnya adalah pembangunan jalur kereta api Bogor-Bandung yang harus melewati jalan yang terjal bahkan membuat terowongan agar kereta dapat melewati perbukitan. Adapun tujuan awal pemerintah Belanda membangun jalur kereta api di Indonesia adalah .... A. Sebagai alat transportasi umum menggantikan transportasi andong B. Sebagai transportasi pegawai pemerintah Belanda dalam mengontrol daerah C. Sebagai alat angkut untuk hasil komoditas perkebunan D. Sebagai transportasi khusus bagi bangsa Eropa menuju daerah-daerah terpencil E. Sebagai alat transportasi pendukung pariwisata pemerintah Hindia-Belanda

6

0.0

Jawaban terverifikasi

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

58

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan