Nadin A

28 Februari 2024 14:30

Iklan

Nadin A

28 Februari 2024 14:30

Pertanyaan

Bacalah teks berikut dengan saksama! lihatkan perbaikan yang menggembirakan selama lima tahun terakhir. Angka stunting yang menurun tak menjadi jaminan. "Jumlah memang menurun, tapi ini masih di atas angka ambang batas yang ditentukan WHO pad a 2010 [sebanyak 20 persen]," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi saat peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (25/1). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat, prevalensi stunting berada di angka 30,8 persen. Angka itu menurun dari 37,2 persen pada catatan Riskesdas 2013. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan angka batas stunting sebesar 20 persen. Kondisi sedemikian rupa membuat pemerintah menjadikan upaya penurunan stunting sebagai prioritas nasional. Upaya, kata Oscar, banyak ditekankan pada promotif dan preventif. Stunting merupakan masalah gizi kronis. Anak mengalami kekurangan gizi sehingga menghambat pertumbuhan. Anak akan bertubuh pendek atau tinggi badan yang tak sesuai dengan usia. "Anak yang mengalami stunting baru terlihat di usia dua tahun;' kata Oscar. Meski tampak sepele, stunting juga menyimpan ancaman bagi masa depan anak.Stunting, kata Oscar, bisa berujung pada peningkatan risiko penyakit tidak menular (PTM), kekebalan tubuh menurun, kemampuan kognitif yang rendah, serta ancaman rendahnya produktivitas ekonomi. "Pencegahan stunting diupayakan lewat pola asuh, pola makan, sanitasi bersih dan aktivitas fisik," imbuhnya. Meski upaya penurunan stunting telah menjadi prioritas nasional, bukan berarti pemerintah terbebas dari permasalahan gizi. Oscar mengatakan, Indonesia masih punya banyak 'pekerjaan rumah' terkait upaya perbaikan gizi. Sebut saja beberapa kasus balita dengan berat badan rendah atau underweightyang masih berada di angka 17,7 persen pada Riskesdas 2018. Angka itu masih berada di atas ambang batas sebesar 10 persen yang ditetapkan WHO. Selain itu, balita dengan berat badan berlebih atau overweight juga tercatat masih berada di atas ambang batas sebesar 5 persen. Riskesdas 2018 mencatat angka balita overweight sebesar 8 persen. Oscar mengatakan, permasalahan gizi dimulai dari pola makan. Dia menekankan pentingnya pola konsumsi gizi seimbang agar terhindar dari masalah gizi. Data menunjukkan, hanya 1 dari 10 orang Indonesia yang mengonsumsi cukup sayur dan buah. Alokasi pengeluaran terbesar orangorang Indonesia justru ada pada makanan cepat saji. Dengan kondisi itu, maka tak heran jika status keluarga sehat hanya disandang oleh 16,8 persen atau sekitar 3,5 juta dari 21 juta keluarga yang terdata. "lndeks keluarga sehat dengan angka tertinggi ada di DKI Jakarta yakni 0,339;' kata Oscar. (els/asr). shorturl.at!gi/MP Pertanyaan yang jawabannya tidak terdapat di bacaan tersebut adalah .... A. Provinsi mana yang menduduki angka tertinggi untuk indeks keluarga sehat? B. Berapa persen kasus balita dengan berat badan rendah yang terjadi di Indonesia? C. Apa saja dampak yang bisa terjadi akibat stunting? D. Apa yang dimaksud dengan stunting? E. Berapa jumlah stunting yang terjadi di DKI Jakarta?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

05

:

10

:

07

Klaim

4

0


Empty Comment

Belum ada jawaban 🤔

Ayo, jadi yang pertama menjawab pertanyaan ini!

Mau jawaban yang cepat dan pasti benar?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Temukan jawabannya dari Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

1.Bacalah kutipan drama berikut! Abah: "Kalau cari suami harus yang jelas masa depannya, jangan seperti si Kabayan!" Iteung: "Tapi Kang Kabayan mah baik nyaah sama Iteung." Abah: "Baik? Baik apanya? Kalau memang baik pasti suka ngirim uang, paling sedikit ngirim ikan kesenangan Abah. Ikan gurame!" Ambu: "Abah teh kumaha. Apa-apa selalu saja diukur pakai uang." Tokoh Iteung pada kutipan drama tersebut akan lebih menarik jika menggunakan kostum a. celana panjang dan kaos dengan rambut panjang dibiarkan terurai b. celana panjang dan kaos dengan rambut dikepang dua c. kebaya dan celana panjang dengan rambut dibiarkan terurai d. kebaya dan kain dengan rambut di kepang dua 2.Jo : "Hey, jalan yang bener dong!" (keluar dari mobil) Yuda: (tampak terkejut dan menguasai diri) "Maaf Pak." Jo: (melotot) "Maaf, maaf!" (1) Bapak: "Sudahlah Jo, dia sudah minta maaf kok, lagi pula ayah buru- buru nanti terlambat ke kantor." (cepat menyusul keluar dari mobil) Jo : "Tidak bisa, dia harus diberi pela- jaran!" (nyaris melayangkan tinju) (2) Bapak : "Sabar Jo. (melihat kasihan pada Yuda) "Kau pergilah, Nak!" Yuda : "Terima kasih, Pak!" (3) Bapak "Hey, apa yang kau bawa, Nak?" (heran) "Kamu jual lukisan?" Yuda : "lya Pak, ini lukisan kaca." (4) Bapak: "Sungguh baru kali ini aku melihat lukisan kaca, biasanya saya di rumah memajang lukisan kanvas, lukisan kertas, lukisan bulu, dan lain-lain. Tapi, lukisan ini? Ah ya berapa kamu menjual ini?" Yuda: "Yang mana Pak?" (5) Bapak: "Semuanya. Ah sudah jangan bingung, gini aja gimana kalau lukisan itu saya beli lima juta rupiah." Yuda : "Apa? Lima juta!" (6) Bapak: "Apa kurang?" Yuda : "Cu... kup, Pak." Bukti latar waktu dalam kutipan drama tersebut terdapat pada dialog nomor .... a. (1) b. (3) c. (4) d. (6) 3.Perhatikan penggalan drama berikut! "Dari mana saja kau, Badar? Hari sudah petang tapi kau baru pulang," tanya ayah sambil berkacak pinggang. Dialog tersebut diucapkan dengan nada a. keras sambil bercanda b. marah dan serius c. rendah dan penuh tanya d. penuh kasih sayang 4.Cermati kutipan bacaan berikut! "Mohammad-san inilah rumahku." Toshihiko berkata ketika kami sampai di depan sebuah rumah kayu yang sederhana. Lalu berteriak, "Ibu! Ibu! Inilah tamu yang kita tunggu. Lihatlah, seorang Indonesia yang tersesat di kebun anggur Katsunuma. Bukankah ini suatu kehormatan bagi kita?" Bacaan tersebut termasuk teks fiksi karena a. memiliki unsur tema dan tokoh b. bersifat sistematis berdasarkan fakta yang ada c. narasi dan dialog menggunakan ragam bahasa baku d. menggunakan peribahasa untuk membandingkan suatu hal 5.Perhatikan teks berikut! Perkembangan teknologi informatika dalam satu dekade terakhir mengalami lonjakan luar biasa. Munculnya internet memudahkan setiap orang mendapat akses informasi. Tidak hanya sekadar berita, melalui internet orang bisa ber- jualan, memasang iklan, menikmati musik, dan memungkinkan individu mengetahui berbagai peristiwa secara intensif. Berdasarkan wacana tersebut, istilah yang dapat dideretkan dalam indeks dengan tepat adalah a. akses-individu-informatika-informasi- teknologi b. akses-iklan-individu-intensif-internet C. iklan-individu-informasi-intensif-internet d. individu-informasi-intensif-internet-iklan 6.Perhatikan kutipan indeks berikut! Gaib 8 Ilmu Fisika 7 Ilustrasi 57 Imajinasi 59 Implikasi 54 Magnetis 65 Pengetahuan eksakta 46 Pengetahuan keras 47 Pengetahuan lunak 48 Pengetahuan non-eksakta 45 Berikut ini pernyataan yang tidak benar berdasarkan indeks tersebut adalah a. Di halaman 46, kita dapat mempelajari materi pengetahuan keras. b. Materi tentang implikasi dapat kita jumpai di halaman 54. C. Di halaman 45 kita dapat mempelajari pengetahuan non-eksakta d. Pengetahuan eksakta dapat kita pelajari di halaman 46. *kutipan teks drama berikut untuk soal nomor 7 - 9* (1) Mayor: "Berapa lama lagi aku harus menunggu? Lihat semburat matahari sudah terlihat." (sambil menggebrak meja) (2) Kopral: "Sabarlah sedikit, Pak." (3) Mayor "Jangan ditawar lagi." (4) Kopral: "Apanya, Pak?" (5) Mayor: "Kesabarannya! Sejak kemarin kesabaran saya habis. Sabar itu prinsip. Tidak bisa ditawar- tawar, ngerti?" (6) Kopral: "Kalau begitu kuralat ucapanku tadi." (7) Mayor: "Ya, tapi pertanyaanku belum Bung jawab. Berapa lama lagi? Semburat matahari sudah terlihat tu!" 7.Dialog pada kutipan teks drama tersebut yang berisi kramagung ditandai dengan nomor a. (1) b. (3) c. (4) d. (5) 8.Latar disertai bukti nomor pada kutipan drama tersebut adalah .... a.. siang hari, bukti pada dialog nomor (7) b. menjelang maghrib, bukti pada dialog nomor (5) c.pagi hari, bukti pada dialog nomor (7) d. sore hari, bukti pada dialog nomor (1) 9.Amanat yang sesuai dengan kutipan teks drama tersebut adalah .... a. Kemarahan bukanlah cara penyelesaian masalah yang bijak. b. Seorang bawahan tidak sepatutnya melawan atasan sekalipun untuk membela kebenaran. c. Kita harus lebih banyak bersabar menghadapi apa pun. d. Kita harus mengikuti keinginan atasan walaupun tidak sejalan dengannya. *kutipan drama berikut untuk soal nomor 10-13* Fikri: "Hai sobat. Lho ada apa ini? Kamu kok kelihatan sedih?" Bayu: "Enggak. Perasaan kamu saja." Fikri: "Ayolah... Aku kenal kamu dari kecil. Aku bisa tahu kamu sedih, senang, malas, atau marah? Ayo katakan padaku siapa tahu aku bisa membantu." Bayu: "Kamu ini tau aja. Hari ini hari terakhir aku harus membayar SPP. Bapakku masih di luar kota. Ibuku sakit. Aku bingung harus bagaimana." Fikri :"Kenapa harus bingung. Aku bisa membantumu." Bayu: "Maksudmu?" Fikri: "Ya... membantumu. Aku punya uang tabungan dan cukup untuk membayar SPP mu." Bayu: "Wah... enggak ... enggak ... enggak aku tidak bisa menggunakan uang tabunganmu." Fikri: "Ayolah teman... aku tulus... kapan-kapan kamu dapat mengembalikannya." 10. Tema yang digambarkan pada kutipan drama tersebut adalah a. persahabatan antara kedua orang b. tolong-menolong antarteman yang mem- butuhkan c. persahabatan yang didukung oleh kedua orang tua d. masalah ekonomi keluarga yang tak kunjung reda 11.Tokoh Fikri dalam kutipan drama tersebut memiliki watak a. rendah hati b. tinggi hati c. baik hati d. kecil hati 12. Kutipan drama suasana tersebut menceritakan a. haru b. kaget c. kecewa d. sedih 13.(sambil terpogoh-pogoh masuk kamar tamu, Naja menangis) Naja: "Bu, aku sudah tidak kuat lagi kalau begini." Ibu: "Percayalah, Nak, masalah ini akan segera teratasi. Tuhan Maha Pengatur dan Mahabaik." Naja: "Tapi kapan? Kapan? Aku bosan sudah!" Ibu: "Bersabarlah, Nak. Jika sabar, masalah akan terurai satu per satu." (sambil membelai rambut Naja dengan penuh Kesabaran). Dalam struktur teks drama, kutipan tersebut merupakan bagian .... a. orientasi b. resolusi c. komplikasi d. epilog *kutipan buku berikut untuk soal nomor 14 dan 15* Bumi adalah tempat di mana kita, manusia, dan makhluk hidup lainnya berada. Bumi sering disebut juga sebagai planet biru. Kenapa? Karena bumi kalau dilihat dari luar angkasa terlihat dengan warna dominan biru. Tahukah kamu warna biru bumi yang terlihat dari angkasa raya itu? Itu adalah lautan. Karena sekitar 70% permukaan bumi merupakan lautan yang sangat luas. Sisanya 30% merupakan daratan yang tersusun atas dataran, gunung, dan lembah. Bumi juga dikelilingi oleh lapisan atmosfer yang merupakan pelindung bumi. 14. Teks tersebut tergolong sebagai karya nonfiksi karena .... a. berisi cerita karangan manusia b. bersifat informatif dan berisi kenyataan c. berasal dari imajinasi pengarang d. memiliki makna ganda 15. Inti dari kutipan buku tersebut adalah .... a. memaparkan tentang alam dan kerusakannya b. memaparkan secara detail tentang bumi c. menggambarkan tentang jenis-jenis atmosfer d. menjelaskan jenis-jenis planet 16.Bacalah kutipan teks fiksi berikut! Kehidupan keluarga ini sangat sederhana. Ayah dan Ibu setiap hari membanting tulang di ladang, seolah-olah kepala jadi betis, betis jadi kepala demi beberapa mulut yang harus dipenuhi. Orang tua ini ikhlas bekerja dengan tanggung jawab demi keluarga dan anak-anaknya kelak supaya jadi orang. Tak ada rotan akar pun jadi, begitulah kata orang tua itu. Daya tarik cuplikan teks fiksi tersebut tampak pada..... a. konflik dalam cerita b. latar cerita c. gaya bahasa penulis d. tema cerita 17.Perhatikan cuplikan teks berikut! Perempuan memang paling rentan terhadap anemia, terutama anemia karena kekurangan zat besi. Darah memang sangat penting bagi perempuan. Hal ini terutama pada saat hamil, zat besi itu dibagi dua, yaitu bagi si ibu dan janinnya. Apabila si ibu mengalami anemia, bisa terjadi abortus, lahir prematur, dan juga kematian saat melahirkan. Bahkan, bagi janin, zat besi juga dibutuhkan, terutama juga ada kaitannya dengan kecerdasan. Topik untuk diskusi berdasarkan bacaan tersebut adalah a. manfaat zat besi bagi bayi b. kesehatan ibu dan janin C. anemia sebagai penyakit berbahaya bagi perempuan d. sebab-sebab tingginya kernatian bayi dan anak di Indonesia *indeks berikut untuk soal nomor 18 dan 19* Aliterasi, 89, 93 Amanat, 5, 70 Arbitrer, 3, 65 Artikel, 8, 90 Balada, 25, 75 Drama, 89, 99 Epilog, 34, 36, 74 Fiksi, 3, 25, 90 18. Berdasarkan indeks buku nonfiksi tersebut, kita dapat menemukan istilah epilog di halaman.... a. 3,65 b. 25,75 c. 34, 36, dan 74 d. 3, 25, dan 90 19. Berdasarkan indeks buku tersebut, saat membuka halaman 25 kita dapat menemukan kata .... a. balada dan epilog b. balada dan fiksi c. balada dan drama d. balada

16

1.0

Jawaban terverifikasi

Sedia Apar Sebelum Berkobar Banyak jalan menuju Roma. Pepatah selalu ada banyak cara untuk meraih sesuatu ternyata tak berlaku untuk memadamkan api kebakaran di ibu kota RI. Hasil olah data dan analisis jaringan jalan (network analysis) yang dilakukan Redaksi Kompas atas data kejadian kebakaran selama 2020-2021, sebaran pos pemadam kebakaran (damkar), lokasi hidran, peta persil bangunan, peta administratif rukun wilayah (RW), jaringan jalan di Jakarta, sungai, selokan, dan pantai, serta distribusi dan cakupan layanan pos damkar, menunjukkan ada banyak rintangan untuk menjangkau lokasi kebakaran. Minimnya rasio jumlah petugas damkar dibandingkan jumlah warga yang dilayani adalah persoalan mendasarnya. Contoh, rasio di Jakarta 1:2.357, sementara Kuala Lumpur 1:1.594, sedangkan Bangkok 1:1.029 atau dua kali lebih besar. Kecilnya rasio petugas damkar kian diperparah dengan belum meratanya distribusi pos damkar sehingga menimbulkan banyak daerah blank spot. Hingga tahun 2021, dari 2.731 RW di Jakarta, sebanyak 268 RW berada di luar cakupan 2,5 kilometer perjalanan dari pos damkar terdekat. Sebagian besar, 84 RW, ada di Jakarta Timur. Selain itu, sebanyak 496 RW hanya bisa mengandalkan satu pos damkar, 563 RW (2 pos), dan 585 RW (3 pos). Padahal, rekam data kejadian kebakaran periode 2020-2021 menunjukkan, setiap kebakaran membutuhkan keterlibatan empat pos. Kesulitan kian bertambah dengan banyaknya jalan sempit dan permukiman padat, tak beraturan. Data OpenStreetMap menunjukkan, 18,6 persen jalan di setiap kelurahan di Jakarta tergolong sempit dan tidak bisa dilewati truk damkar. Minimnya ketersediaan air juga menambah kompleksitas. Dari 1.213 hidran kota, hanya 34 persen yang berfungsi sempurna. Akhirnya, sungai dan selokan jadi andalan. Persoalan lain yang terlihat sederhana, tetapi berdampak besar, ialah warga lambat melaporkan kasus kebakaran ke pos damkar. Telepon layanan pengaduan kebakaran belum tertanam di benak warga. Implikasinya, kecepatan damkar mencapai lokasi kebakaran menjadi semakin terlambat. Nyawa petugas damkar menjadi taruhannya karena tiba di lokasi dengan api yang sudah berkobar. Dampak kerugian material, bahkan nyawa warga, pun lebih tinggi. Dengan segala kompleksitasnya, sungguh tak mudah memadamkan kebakaran di Ibu Kota. Sejatinya, upaya pencegahan perlu terus didorong, seperti penggantian instalasi listrik rutin. Penyediaan alat pemadam api ringan (apar) di lingkungan, hingga memperbesar barisan sukarelawan pemadam kebakaran terlatih di tingkat RT/RW, mendesak dilakukan. Apa yang terjadi di Jakarta bisa menjadi pembelajaran kota yang sedang tumbuh untuk lebih menata dan mempersiapkan kota dari ancaman kebakaran. Pepatah sedia payung sebelum hujan pun menjadi sangat relevan. Sediakan apar sebelum api berkobar. Jangan sampai nasi telanjur menjadi bubur. Dilalap api, hasil kerja keras hancur lebur. 1. apakah teks tersebut termasuk teks editorial ataukah opini? jelaskan dengan disertai alasan! 2. apakah tujuan ditulisnya teks tersebut? apakah sekedar ingin menjelaskan pandangannya mengenai persoalan yang diangkatnya, mempengaruhi pembaca agar menyetujui pendapatnya, atau hanya ingin menghibur pembaca? 3. pada bagian manakah yang mengandung isu yang dibahas dalam teks editorial tersebut? 4. tulislah fakta yang terdapat pada teks tersebut! 5. tulislah beberapa argumen yang anda temukan pada teks editorial tersebut! Kemukakan pendapat anda ( setuju/S atau tidak setuju/ TS ) mengenai argumen tersebut dengan alasan yang mendukung! 6. kepada siapakah kritik dan saran dalam teks editorial tersebut ditujukan?

2

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pertanyaan Vaksinasi Covid-19 telah dimulai, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksin menggunakan vaksin Sinovac. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Emergency Use Authorization (EUA) telah memberikan izin atas penggunaan vaksin Sinovac. Namun, masih ada masyarakat yang merasa ragu tentang keamanan dan kehalalan vaksin Sinovac. Untuk mengatasi keraguan masyarakat terhadap vaksin Sinovac, ada empat aspek yang harus diketahui. Pertama adalah efikasi. Berdasarkan uji klinis fase ketiga yang telah dilakukan di Bandung, vaksin Sinovac memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3 persen. Angka ini sudah memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). kedua adalah efek samping. Vaksin Sinovac buatan Tiongkok ini tidak memiliki efek samping yang serius. ketiga adalah halal. Berdasarkan fatwa MUI pada 11 Januari 2021, vaksin Sinovac dinyatakan suci dan halal. Selain itu, vaksin ini dapat digunakan oleh umat Islam selama keamanannya terjamin. keempat adalah reaksi. sesaat setelah divaksin akan ada beberapa reaksi seperti kemerahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, dan mual. Berbagai asumsi tentang keamanan atau kehalalan provinsi novel telah terjawab. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan vaksinasi Covid-19. dengan demikian kasus Covid-19 di Indonesia dapat makin berkurang dan pandemi segera berakhir. 1. Tentukan kalimat opini dalam artikel tsb! 2. Tentukan kalimat fakta dalam artikel tsb! 3. Tentukan gagasan pokok paragraf kedua dalam artikel tsb! 4. Mengapa masyarakat masih ragu menerima vaksin Sinovac? Mohon dijawab kakkk

3

0.0

Jawaban terverifikasi

Analisislah kesalahan berbahasa mulai kesalahan fonologis, morfologi, sintaksis masing masing 60 pada link dibawah ini https://www.suaramerdeka.com/semarang-raya/0412918556/tingkatkan-skor-manajemen-risiko-indeks-kabupaten-semarang-diluncurkan-aplikasi-si-polaris Tingkatkan Skor Manajemen Risiko Indeks Kabupaten Semarang Diluncurkan Aplikasi Si-Polaris. UNGARAN, suaramerdeka.com -Bupati Semarang Ngesti Nugraha meluncurkan Inovasi Si-Polaris, yaitu singkatan dari Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Risiko. Peluncuran apilkasi itu dilakukan pada Jumat 14 Juni 2024 di Ruang Rapat Dharma Satya Gedung B Lantai II Setda Kabupaten Semarang di Ungaran. Dalam sambutannya, Bupati Ngesti sangat mengapresiasi hadirnya inovasi Si-Polaris ini. Melalui inovasi ini ia berharap akan dapat memperkuat tata kelola risiko dalam rangka meningkatkan capaian Manajemen Risiko Indeks (MRI) di Kabupaten Semarang. Peluncuran aplikasi ini dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan Manajemen Risiko Pemerintah Daerah yang merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terintegrasi (SPIP-T). Si-Polaris ini bertujuan untuk memudahkan segenap jajaran pemerintah daerah Kabupaten Semarang di dalam melaksanakan pendokumentasian, pengolahan, dan pengelolaan data risiko yang ada di setiap perangkat daerah. Jadi saya sangat pngaprsiasi ini," katanya. Inovasi Si-Polaris diinisiasi oleh Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Semarang, Chrisolina Libratini Endraswari Sayogiyanti SSos MM yang juga Ketua Tim Teknis Komite Pengelolaan Risiko sebagaimana diamanatkan dalam Keputusan Bupati Semarang Nomor 700/0235/2024 tentang Perubahan Atas Keputusan Bupati Nomor 700/0526/2022 tentang Pembentukan Tim Teknis Komite Pengelolaan Risiko. Chrisolina menuturkan ide pembuatan aplikasi ini dilatarbalakangi masih sangat rendahnya kinerja pengelolaan risiko Pemerintah Kabupaten Semarang. Indikasinya, dari capaian skor MRI Kabupaten Semarang pada tahun 2023 berada di posisi terbawah dari 35 kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah. Di samping itu, capaian skor MRI Kabupaten Semarang pada tahun 2023 yang mencapai 2,257 juga masih cukup jauh di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang mencapai sebesar 2,84. "Penyebab utama masih rendahnya capaian MRI Kabupaten Semarang adalah dikarenakan masih lemahnya tata kelola dalam pengelolaan risiko oleh Pemerintah Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil evaluasi BPKP Provinsi Jawa Tengah diketahui bahwa salah satu kelemahan tata kelola risiko di Kabupaten Semarang adalah belum optimalnya pemenuhan data dukung pengelolaan risiko untuk penilaian MRI Kabupaten Semarang. Seperti, dokumen Register Risiko (RR), Rencana Tindak Pengendalian (RTP), dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan dari seluruh Perangkat Daerah. Sehingga, skor MRI Kabupaten Semarang tidak dapat meningkat dari kisaran 2 dan demikian pula levelnya tidak dapat meningkat dari level 2," ucapnya. Oleh sebab itulah menurut Chrisolina, diperlukan satu instrumen bantu yang diwujudkan dalam bentuk aplikasi guna memudahkan pendokumentasian, pengolahan, dan pengelolaan data risiko sebagai bahan penyusunan dokumen penilaian risiko yang terdiri atas Register Risiko (RR), Rencana Tindak Pengendalian (RTP), dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan. "Melalui pemanfaatan aplikasi Si-Polaris ini diharapkan akan dapat meningkatkan akurasi aata dan ketepatan pemenuhan bukti dukung (evidence) dalam Penilaian Risiko Pemerintah Kabupaten Semarang. Sehingga dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan manajemen risiko yang bermuara pada peningkatan capaian MRI dan SPIP-T Pemerintah Kabupaten Semarang," katanya. Menurut Chrisolina, sebagai tindak lanjut dari peluncuran aplikasi ini oleh Bupati Semarang, Bapperida akan melaksanakan penerapan Aplikasi Si-Polaris untuk semua Perangkat Daerah yang sebelumnya telah diujicobakan terbatas pada enam perangkat daerah.

1

5.0

Jawaban terverifikasi

Pertanyaan Vaksinasi Covid-19 telah dimulai, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksin menggunakan vaksin Sinovac. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Emergency Use Authorization (EUA) telah memberikan izin atas penggunaan vaksin Sinovac. Namun, masih ada masyarakat yang merasa ragu tentang keamanan dan kehalalan vaksin Sinovac. Untuk mengatasi keraguan masyarakat terhadap vaksin Sinovac, ada empat aspek yang harus diketahui. Pertama adalah efikasi. Berdasarkan uji klinis fase ketiga yang telah dilakukan di Bandung, vaksin Sinovac memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3 persen. Angka ini sudah memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). kedua adalah efek samping. Vaksin Sinovac buatan Tiongkok ini tidak memiliki efek samping yang serius. ketiga adalah halal. Berdasarkan fatwa MUI pada 11 Januari 2021, vaksin Sinovac dinyatakan suci dan halal. Selain itu, vaksin ini dapat digunakan oleh umat Islam selama keamanannya terjamin. keempat adalah reaksi. sesaat setelah divaksin akan ada beberapa reaksi seperti kemerahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, dan mual. Berbagai asumsi tentang keamanan atau kehalalan provinsi novel telah terjawab. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan vaksinasi Covid-19. dengan demikian kasus Covid-19 di Indonesia dapat makin berkurang dan pandemi segera berakhir. 1. Tentukan kalimat opini dalam artikel tsb! 2. Tentukan kalimat fakta dalam artikel tsb! 3. Tentukan gagasan pokok paragraf kedua dalam artikel tsb! 4. Mengapa masyarakat masih ragu menerima vaksin Sinovac? Mohon dijawab kakkk

6

5.0

Jawaban terverifikasi