DosenMuu D

15 Juni 2024 13:20

Iklan

DosenMuu D

15 Juni 2024 13:20

Pertanyaan

Analisislah kesalahan berbahasa mulai kesalahan fonologis, morfologi, sintaksis masing masing 60 pada link dibawah ini https://www.suaramerdeka.com/semarang-raya/0412918556/tingkatkan-skor-manajemen-risiko-indeks-kabupaten-semarang-diluncurkan-aplikasi-si-polaris Tingkatkan Skor Manajemen Risiko Indeks Kabupaten Semarang Diluncurkan Aplikasi Si-Polaris. UNGARAN, suaramerdeka.com -Bupati Semarang Ngesti Nugraha meluncurkan Inovasi Si-Polaris, yaitu singkatan dari Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Risiko. Peluncuran apilkasi itu dilakukan pada Jumat 14 Juni 2024 di Ruang Rapat Dharma Satya Gedung B Lantai II Setda Kabupaten Semarang di Ungaran. Dalam sambutannya, Bupati Ngesti sangat mengapresiasi hadirnya inovasi Si-Polaris ini. Melalui inovasi ini ia berharap akan dapat memperkuat tata kelola risiko dalam rangka meningkatkan capaian Manajemen Risiko Indeks (MRI) di Kabupaten Semarang. Peluncuran aplikasi ini dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan Manajemen Risiko Pemerintah Daerah yang merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terintegrasi (SPIP-T). Si-Polaris ini bertujuan untuk memudahkan segenap jajaran pemerintah daerah Kabupaten Semarang di dalam melaksanakan pendokumentasian, pengolahan, dan pengelolaan data risiko yang ada di setiap perangkat daerah. Jadi saya sangat pngaprsiasi ini," katanya. Inovasi Si-Polaris diinisiasi oleh Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Semarang, Chrisolina Libratini Endraswari Sayogiyanti SSos MM yang juga Ketua Tim Teknis Komite Pengelolaan Risiko sebagaimana diamanatkan dalam Keputusan Bupati Semarang Nomor 700/0235/2024 tentang Perubahan Atas Keputusan Bupati Nomor 700/0526/2022 tentang Pembentukan Tim Teknis Komite Pengelolaan Risiko. Chrisolina menuturkan ide pembuatan aplikasi ini dilatarbalakangi masih sangat rendahnya kinerja pengelolaan risiko Pemerintah Kabupaten Semarang. Indikasinya, dari capaian skor MRI Kabupaten Semarang pada tahun 2023 berada di posisi terbawah dari 35 kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah. Di samping itu, capaian skor MRI Kabupaten Semarang pada tahun 2023 yang mencapai 2,257 juga masih cukup jauh di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang mencapai sebesar 2,84. "Penyebab utama masih rendahnya capaian MRI Kabupaten Semarang adalah dikarenakan masih lemahnya tata kelola dalam pengelolaan risiko oleh Pemerintah Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil evaluasi BPKP Provinsi Jawa Tengah diketahui bahwa salah satu kelemahan tata kelola risiko di Kabupaten Semarang adalah belum optimalnya pemenuhan data dukung pengelolaan risiko untuk penilaian MRI Kabupaten Semarang. Seperti, dokumen Register Risiko (RR), Rencana Tindak Pengendalian (RTP), dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan dari seluruh Perangkat Daerah. Sehingga, skor MRI Kabupaten Semarang tidak dapat meningkat dari kisaran 2 dan demikian pula levelnya tidak dapat meningkat dari level 2," ucapnya. Oleh sebab itulah menurut Chrisolina, diperlukan satu instrumen bantu yang diwujudkan dalam bentuk aplikasi guna memudahkan pendokumentasian, pengolahan, dan pengelolaan data risiko sebagai bahan penyusunan dokumen penilaian risiko yang terdiri atas Register Risiko (RR), Rencana Tindak Pengendalian (RTP), dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan. "Melalui pemanfaatan aplikasi Si-Polaris ini diharapkan akan dapat meningkatkan akurasi aata dan ketepatan pemenuhan bukti dukung (evidence) dalam Penilaian Risiko Pemerintah Kabupaten Semarang. Sehingga dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan manajemen risiko yang bermuara pada peningkatan capaian MRI dan SPIP-T Pemerintah Kabupaten Semarang," katanya. Menurut Chrisolina, sebagai tindak lanjut dari peluncuran aplikasi ini oleh Bupati Semarang, Bapperida akan melaksanakan penerapan Aplikasi Si-Polaris untuk semua Perangkat Daerah yang sebelumnya telah diujicobakan terbatas pada enam perangkat daerah.

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

14

:

13

:

33

Klaim

2

2


Iklan

Daniel N

19 Juni 2024 11:54

<p>Berikut adalah analisis kesalahan berbahasa pada teks dari artikel tersebut, yang meliputi kesalahan fonologis, morfologis, dan sintaksis:</p><p>### 1. Kesalahan Fonologis<br>Kesalahan fonologis terjadi ketika ada kesalahan dalam penggunaan atau penulisan bunyi-bunyi bahasa yang mempengaruhi pengucapan kata. Dalam teks ini, tidak ada contoh kesalahan fonologis yang dapat diidentifikasi.</p><p>### 2. Kesalahan Morfologi<br>Kesalahan morfologi terjadi ketika ada kesalahan dalam pembentukan atau penggunaan kata berdasarkan struktur morfologi bahasa Indonesia. Contoh kesalahan morfologi dalam teks ini adalah:</p><p>- "Peluncuran apilkasi" seharusnya "Peluncuran aplikasi" (kesalahan ketik yang mengubah "i" menjadi "l").<br>- "Pemerintah Kabupaten Semarang adalah belum optimalnya" seharusnya "Pemerintah Kabupaten Semarang masih belum optimal" atau "Pemerintah Kabupaten Semarang belum optimal".</p><p>### 3. Kesalahan Sintaksis<br>Kesalahan sintaksis terjadi ketika ada kesalahan dalam susunan kata atau kalimat yang mempengaruhi makna kalimat secara keseluruhan. Contoh kesalahan sintaksis dalam teks ini adalah:</p><p>- "Di samping itu, capaian skor MRI Kabupaten Semarang pada tahun 2023 yang mencapai 2,257 juga masih cukup jauh di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang mencapai sebesar 2,84." Potensi kesalahan adalah penggunaan tanda baca yang tidak tepat dalam kalimat terkait perbandingan ini. Sebaiknya, kalimat ini bisa dipisahkan menjadi dua kalimat terpisah atau digabungkan dengan tanda baca yang lebih tepat.<br>&nbsp;<br>- "Sehingga, skor MRI Kabupaten Semarang tidak dapat meningkat dari kisaran 2 dan demikian pula levelnya tidak dapat meningkat dari level 2," ucapnya. Kalimat ini tidak fluksibel secara sintaksis karena penggunaan "dan demikian pula" yang mengganggu alur kalimat yang tepat. Sebaiknya, kalimat ini bisa direstrukturisasi untuk kejelasan dan kelancaran.</p><p>### Saran Perbaikan<br>Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut, disarankan untuk melakukan review ulang terhadap teks dengan fokus pada:</p><p>- Koreksi kesalahan ketik dan tanda baca yang tidak tepat.<br>- Pemeriksaan ulang terhadap struktur kalimat untuk memastikan kejelasan dan kelancaran kalimat.<br>- Penggunaan kosakata dan frasa yang lebih sesuai dengan standar bahasa Indonesia yang baik dan benar.</p><p>Dengan melakukan perbaikan tersebut, teks akan lebih mudah dipahami dan lebih sesuai dengan norma-norma bahasa yang berlaku.</p>

Berikut adalah analisis kesalahan berbahasa pada teks dari artikel tersebut, yang meliputi kesalahan fonologis, morfologis, dan sintaksis:

### 1. Kesalahan Fonologis
Kesalahan fonologis terjadi ketika ada kesalahan dalam penggunaan atau penulisan bunyi-bunyi bahasa yang mempengaruhi pengucapan kata. Dalam teks ini, tidak ada contoh kesalahan fonologis yang dapat diidentifikasi.

### 2. Kesalahan Morfologi
Kesalahan morfologi terjadi ketika ada kesalahan dalam pembentukan atau penggunaan kata berdasarkan struktur morfologi bahasa Indonesia. Contoh kesalahan morfologi dalam teks ini adalah:

- "Peluncuran apilkasi" seharusnya "Peluncuran aplikasi" (kesalahan ketik yang mengubah "i" menjadi "l").
- "Pemerintah Kabupaten Semarang adalah belum optimalnya" seharusnya "Pemerintah Kabupaten Semarang masih belum optimal" atau "Pemerintah Kabupaten Semarang belum optimal".

### 3. Kesalahan Sintaksis
Kesalahan sintaksis terjadi ketika ada kesalahan dalam susunan kata atau kalimat yang mempengaruhi makna kalimat secara keseluruhan. Contoh kesalahan sintaksis dalam teks ini adalah:

- "Di samping itu, capaian skor MRI Kabupaten Semarang pada tahun 2023 yang mencapai 2,257 juga masih cukup jauh di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang mencapai sebesar 2,84." Potensi kesalahan adalah penggunaan tanda baca yang tidak tepat dalam kalimat terkait perbandingan ini. Sebaiknya, kalimat ini bisa dipisahkan menjadi dua kalimat terpisah atau digabungkan dengan tanda baca yang lebih tepat.
 
- "Sehingga, skor MRI Kabupaten Semarang tidak dapat meningkat dari kisaran 2 dan demikian pula levelnya tidak dapat meningkat dari level 2," ucapnya. Kalimat ini tidak fluksibel secara sintaksis karena penggunaan "dan demikian pula" yang mengganggu alur kalimat yang tepat. Sebaiknya, kalimat ini bisa direstrukturisasi untuk kejelasan dan kelancaran.

### Saran Perbaikan
Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut, disarankan untuk melakukan review ulang terhadap teks dengan fokus pada:

- Koreksi kesalahan ketik dan tanda baca yang tidak tepat.
- Pemeriksaan ulang terhadap struktur kalimat untuk memastikan kejelasan dan kelancaran kalimat.
- Penggunaan kosakata dan frasa yang lebih sesuai dengan standar bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dengan melakukan perbaikan tersebut, teks akan lebih mudah dipahami dan lebih sesuai dengan norma-norma bahasa yang berlaku.


Iklan

Rendi R

Community

15 Oktober 2024 22:36

<p>Dalam berita terkait peluncuran aplikasi Si-Polaris oleh Bupati Semarang, terdapat beberapa kesalahan berbahasa yang dapat dianalisis dari sisi fonologi, morfologi, dan sintaksis.</p><p>1. <strong>Kesalahan Fonologis</strong>:</p><ul><li>Kata "apilkasi" seharusnya "aplikasi." Ini merupakan kesalahan pengetikan atau kesalahan fonologis yang merujuk pada pengucapan atau penulisan bunyi kata secara tidak tepat.</li><li>Kata "pngaprsiasi" yang seharusnya "mengapresiasi." Ini menghilangkan beberapa huruf vokal penting, yang juga merupakan kesalahan fonologis.</li></ul><p>2. <strong>Kesalahan Morfologi</strong>:</p><ul><li>Pada kalimat "Inovasi Si-Polaris diinisiasi oleh Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Semarang, Chrisolina Libratini Endraswari Sayogiyanti SSos MM...". Singkatan "SSos MM" tidak sesuai dengan konvensi morfologi bahasa Indonesia yang baku untuk penyertaan gelar akademis. Ada baiknya dijelaskan secara lebih lengkap atau ditulis dengan jelas.</li><li>Kata "pembuatan aplikasi ini dilatarbalakangi" seharusnya ditulis "dilatarbelakangi" untuk mengikuti kaidah morfologi yang benar.</li></ul><p>3. <strong>Kesalahan Sintaksis</strong>:</p><ul><li>Pada kalimat "Jadi saya sangat pngaprsiasi ini," terdapat kesalahan sintaksis karena struktur kalimatnya tidak baku. Sebaiknya diubah menjadi "Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi inovasi ini."</li><li>Kalimat "Peluncuran aplikasi ini dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan Manajemen Risiko Pemerintah Daerah..." bisa lebih efektif dengan menambahkan kata kerja penghubung, misalnya: "Peluncuran aplikasi ini <strong>dilakukan</strong> dalam rangka..."</li></ul><p>Analisis kesalahan ini menunjukkan adanya beberapa kekurangan yang dapat diperbaiki untuk meningkatkan kejelasan dan keakuratan dalam berbahasa, baik dari segi penulisan maupun struktur kalimat. Ini penting untuk memperkuat kredibilitas teks dalam konteks formal, terutama dalam laporan publik atau resmi seperti peluncuran aplikasi pemerintah.</p>

Dalam berita terkait peluncuran aplikasi Si-Polaris oleh Bupati Semarang, terdapat beberapa kesalahan berbahasa yang dapat dianalisis dari sisi fonologi, morfologi, dan sintaksis.

1. Kesalahan Fonologis:

  • Kata "apilkasi" seharusnya "aplikasi." Ini merupakan kesalahan pengetikan atau kesalahan fonologis yang merujuk pada pengucapan atau penulisan bunyi kata secara tidak tepat.
  • Kata "pngaprsiasi" yang seharusnya "mengapresiasi." Ini menghilangkan beberapa huruf vokal penting, yang juga merupakan kesalahan fonologis.

2. Kesalahan Morfologi:

  • Pada kalimat "Inovasi Si-Polaris diinisiasi oleh Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Semarang, Chrisolina Libratini Endraswari Sayogiyanti SSos MM...". Singkatan "SSos MM" tidak sesuai dengan konvensi morfologi bahasa Indonesia yang baku untuk penyertaan gelar akademis. Ada baiknya dijelaskan secara lebih lengkap atau ditulis dengan jelas.
  • Kata "pembuatan aplikasi ini dilatarbalakangi" seharusnya ditulis "dilatarbelakangi" untuk mengikuti kaidah morfologi yang benar.

3. Kesalahan Sintaksis:

  • Pada kalimat "Jadi saya sangat pngaprsiasi ini," terdapat kesalahan sintaksis karena struktur kalimatnya tidak baku. Sebaiknya diubah menjadi "Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi inovasi ini."
  • Kalimat "Peluncuran aplikasi ini dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan Manajemen Risiko Pemerintah Daerah..." bisa lebih efektif dengan menambahkan kata kerja penghubung, misalnya: "Peluncuran aplikasi ini dilakukan dalam rangka..."

Analisis kesalahan ini menunjukkan adanya beberapa kekurangan yang dapat diperbaiki untuk meningkatkan kejelasan dan keakuratan dalam berbahasa, baik dari segi penulisan maupun struktur kalimat. Ini penting untuk memperkuat kredibilitas teks dalam konteks formal, terutama dalam laporan publik atau resmi seperti peluncuran aplikasi pemerintah.


Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

135

0.0

Jawaban terverifikasi

Soal Essay nomor 1-5! Hadiah : 5.000 poin 1) Apa perbedaan antara kejujuran dan kebohongan? Sebutkan dan jelaskan beberapa contoh! (Jika ada) 2) Apa perbedaan antara sisi terang💡dan sisi gelap? Sebutkan dan jelaskan beberapa contoh! (Jika ada) 3) Negara kita menempatkan peringkat kedua, sebagai negara paling tidak jujur dalam akademik di dunia. Selama ketidakjujuran masih ada, kita tidak dapat memberi harapan untuk bisa jadi negara maju di tahun 2035-2045 mendatang. Padahal kita mempunyai sebuah aplikasi Ruangguru untuk membantu belajar dari kelas 1 SD sampai kelas 12 SMA. Sayangnya jumlah unduhan siswa hanya sekitar 25 juta orang dari 278 juta orang di seluruh Indonesia. Alasan tidak semua orang download apk adalah sebagian besar orang sudah pada kerja, sebagian pada penganggur, dan sebagian kecil pelajar belum mencoba apk ini. Bahkan orang menengah kebawah tidak bisa main apk Ruangguru, kalau tidak punya HP. Akibatnya, negara bangsa kita jadi tercemar, gara-gara manusia tidak jujur dan lemah hukum dari pemerintah otonomi daerah. Berdasarkan keburukan diatas, mengapa apk ruangguru tidak seramai di FYP medosos dan apa saja pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari sisi gelap NKRI tersebut? Jelaskan harapan dan kesempatan! (Jika perlu) 4) Perhatikan Ilustrasi berikut! (berdasarkan nomor 2 atas) Sebagian orang yang melihat berita ini merasa, kalau negara kita sudah tidak ada harapan lagi untuk bisa memajukan negara. Karena negara kita semakin tertinggal dari negara lain. Tidak heran kalau suatu saat nanti ada negara menyerang NKRI, maka hancurlah semua harapan kehidupan dan mengambil ahli semua tanah kita dari negara asing. Akhirnya beberapa kelompok orang seluruh daerah menulis surat untuk mengakhiri hidupnya dengan cara b*n*h diri. Cara ini sebagai bentuk pasrah bagi sebagian rakyat negara, sampai dunia internasional jadi kaget. Berdasarkan ilustrasi tadi, mengapa rakyat begitu cemas sama situasi ketidakjujuran dan apa jadinya kalau 278 juta jiwa mengakhiri hidup barengan? Jelaskan dampaknya! 5) Setelah membaca nomor 3 dan 4, kita semakin paham betapa kejamnya manusia sebagai ketidakpedulian sesamanya. Walaupun begitu, bukan berarti kita langsung mengakhiri hidup. Perlu di ingat, bahwa tidak semua penduduk Indonesia antara penjabat atau rakyat itu jahat lho. Masih banyak orang yang peduli mengenai sosial postif dan kerjasama. Kalau sosial tidak ada, maka teknologi, makanan cepat saji, dan kendaraan gak bakalan ada sampai saat ini. Bandingkan sama negara lain, yang paling bahaya itu justru perang senjata yang bisa memakan banyak korban di timur tengah. Solusinya hanya satu, yaitu memperkuat hukum dalam UU tentang masalah kejujuran. Hukuman ini akan diberatkan, tergantung tingkat keparahan suatu negara. Berdasarkan diatas, bagaimana tanggapanmu?

19

5.0

Jawaban terverifikasi

Simaklah Teks diskusi berikut! Larangan penggunaan plastik sekali pakai membuat dilemma. Bentuknya kepentingan ekonomi dengan kepentingan lingkungan tidak terhindarkan. Beberapa Perusahaan diuntungkan, tetapi tidak sedikit juga yang mengalami kerugian. Sebagai restoran makanan cepat saji di Indonesia saat ini memang sudah tidak lagi menyediakan sedotan untuk produk minumannya. Alasannya, mereka berupa untuk berkontribusi dalam gerakan mengurangi sampah plastik yang saat ini mengancam kelestarian lingkungan. Sebagai catatan, World Economic Forum (WEF) memprediksi produksi plastik di dunia akan mencapai 1,124 juta ton pada 2050, naik hampir empat kali lipat dari 2014 sebanyak 311 juta ton. Semakin nyatanya ancaman sampah plastik ini membuat gerakan mengurangi konsumsi plastik mulai bermunculan. Salah satu restoran cepat saji, misalnya, tidak lagi menyediakan sedotan di 189 restoran yang terbesar di penjuru Indonesia mulai November 2018. Langkah mengurangi sampah plastik juga dlakukan oleh sejumlah pemerintah daerah di Indonesia. Baru-baru ini, beberapa daerah menerapkan kebijakan melarang peredaran dan penggunaan plastik. Salah satunya adalah Provinsi Bali. Sepertinya halnya dua sisi lain ada pula pihak yang merasa dirugikan dengan gerakan mengurangi sampah plastik, khususnya terkait larangan penggunaan plastik. Pihak-pihak itu, antara lain dari pelaku usaha, produsen PSP, termasuk industri daur ulang Pelarangan plastik sekali pakai berpotensi mengganggu aktivitas bisnis. Tidak sedikit pedagang yang mengeluh lantaran terpaksa harus memakai kemasan lainnya, seperti kertas minyak dalam melayani pembeli. Alhasil, harga makanan dari para pedagang juga ikut naik, yakni sekitar 20-25 persen. Tantangan pedagang untuk menjual makanannya pun menjadi semakin berat. 17. Simpulan teks diskusi diatas adalah A. Larangan penggunaan plastik sekali pakai membuat dilema. Beberapa Perusahaan diuntungkan, tetapi tidak sedikit juga yang mengalami kerugian. Salah satu restoran cepat saji, misalnya, tidak lagi menyediakan sedotan plastik di 189 restoran yang tersebar di penjuru Indonesia mulai November 2018, Tantangan pedagang untuk menjual makananya pun menjadi semakin berat. Alhasil, harga makanan dari pedagang juga ikut naik, yakni sekitar 20-25 persen. B. Sebagian restoran makanan cepat saji di Indonesia saat ini memang sudah tidak lagi menyediakan sedotan plastik untuk produk minumannya. Alasannya, mereka berupaya untuk berkontribusi dalam gerakan mengurangi sampah plastik yang saat ini mengancam kelestrarian lingkungan. Salah satu restoran cepat saji, misalnya, tidak lagi menyediakan sedotan plastik di 189 restoran yang terbesar di penjuru Indonesia mulai November 2018. Tantangan pedagang untk menjual makanannya pun menjadi semakin berat. C. Larangan penggunaan plastik sekali pakai membuat dilema. Beberapa Perusahaan diuntungkan, tetapi tidak sedikit juga yang mengalami kerugian. Sebagai restoran makanan cepat saji di Indonesia saat ini sudah tidak lagi menyediakan sedotan plastik untuk produk minumannya. Ancaman sampah plastik ini membuat gerakan mengurangi konsumsi plastik mulai bermunculan. Namun, ada pula pihak yang merasa dirugikan dengan gerakan mengurangi sampah plastic, khususnya terkait larangan penggunaan plastik. D. Seperti halnya dua sisi mata uang. Di sisi lain ada pula pihak yang merasa dirugikan dengan gerakan mengurangi sampah plastik, khususnya terkait larangan penggunaan plastik. Pihak-pihak itu, antara lain dari pelaku usaha, produsen PSP, termasuk industri daur ulang. Salah satu restoran cepat saji, misalnya, tidak lagi menyediakan sedotan plastik di 189 restoran yang tersebar di penjuru Indonesia mulai November 2018. Tidak sedikit pedagang yang mengeluh lantaran terpaksa harus memakai kemasan lainnya, seperti kertas minyak dalam melayani pembeli.

6

0.0

Jawaban terverifikasi

Soal Pilihan Ganda tentang Ekonomi. Perhatikan kutipan korupsi berikut! Data Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebutkan kerugian negara akibat kasus korupsi mencapai Rp238,14 triliun selama 10 tahun terakhir (2013-2022. ICW mencatat data ini berdasarkan putusan korupsi yang dikeluarkan oleh pengadilan tingkat pertama hingga kasasi. Data detailnya seperti berikut ini : Tahun 2013 : Rp3,46 triliun Tahun 2014 : Rp10,69 triliun Tahun 2015 : Rp1,74 triliun Tahun 2016 : Rp3,08 triliun Tahun 2017 : Rp29,42 triliun Tahun 2018 : Rp9,29 triliun Tahun 2019 : Rp12 triliun Tahun 2020 : Rp56,74 triliun Tahun 2021 : Rp62,93 triliun Tahun 2022 : Rp48,79 triliun Dalam buku edukasi antikorupsi Pantang Korupsi Sampai Mati (KPK: 2015) dijelaskan tentang konsep kerugian keuangan negara yang berkaitan dengan korupsi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, konsep kerugian keuangan negara mengandung delik formil. Unsur “dapat merugikan keuangan negara” artinya tindakan akan dianggap merugikan keuangan negara ketika suatu tindakan tersebut berpotensi menyebabkan kerugian negara secara langsung maupun tidak langsung. Jadi, apakah secara nyata kerugian negara memang terjadi atau tidak, bukanlah hal yang penting. ↓ Bayangkan saja betapa mirisnya negara Indonesia jika korupsi ini diteruskan. Maka Korupsi mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara, menurunnya investasi, meningkatnya kemiskinan serta meningkatnya ketimpangan pendapatan. Korupsi juga dapat menurunkan tingkat kebahagiaan masyarakat di suatu negara. Alhasil skor anti korupsi jadi menurun, dari 40 poin menjadi 34 poin. Berdasarkan kutipan diatas, yang dirasakan oleh penduduk dan cara mengatasi situasi tersebut adalah .... A. Pata penduduk merasa sedih dan pasrah terhadap situasi negara Indonesia. Solusi yang bisa dilakukan adalah melakukan kebijakan peraturan tentang anti korupsi, bahwa siapapun yang melakukan korupsi akan dihukum sesuai UUD. B. Penduduk merasa kecewa, marah, dan kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah. Solusi yang bisa dilakukan adalah penguatan sistem pengawasan, penegakan hukum yang tegas, transparansi dalam pengelolaan keuangan negara, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penting menolak dan melaporkan tindakan korupsi. C. Prihatin dengan KPK yang justru diramaikan dengan kasus dugaan pelanggaran etik. Padahal kondisi lembaga sedang terpuruk setelah Ketua KPK sebelumnya, Firli Bahuri menjadi tersangka korupsi. Akibatnya para rakyatnya jadi tidak percaya lagi sama KPK. Solusinya ada menegakkan keadilan negeri. D. Korupsi berdampak begitu besar bagi negara &amp; masyarakat. Salah satunya, kerugian finansial dan ekonomi. Dengan kerugian seperti itu sangat mempengaruhi kualitas pelayanan publik. Cara mengatasinya adalah membuat sebuah peraturan UUD tentang korupsi, dimana pemeriksaan penjabat dilakukan secara menyeluruh bagi seluruh penjabat negeri. E. Para warga merasa kecewa &amp; marah terhadap pemerintah negara. Karena semua pajak yang mereka bayar jadi sia-sia. Jadi, dia mengatakan celah tersebut akan hilang jika wajib pajak taat aturan dan tak berupaya mengurangi pajak yang harusnya dibayarkan. Dia berharap celah tersebut bisa ditutup untuk mencegah korupsi. Tingkat kesulitan : Nearly impossible (HOTS/Menciptakan) : 🤯 Jawab dengam benar. Jika jawaban salah, maka bintang tidak akan dinilai.

3

5.0

Jawaban terverifikasi