10 Motif Lembata

<p>Berikut adalah beberapa motif kain tradisional dari Lembata yang memiliki nilai budaya dan digunakan dalam berbagai upacara adat:</p><ol><li><strong>Kwatek Nai Rua</strong> - Sarung dua bagian dengan benang yang tidak dipotong, digunakan dalam upacara pernikahan untuk menunjukkan ikatan komunitas.</li><li><strong>Kwatek Nai Telo</strong> - Sarung tiga bagian yang lebih bernilai dalam tradisi pernikahan.</li><li><strong>Kwatek Menikil</strong> - Kain dua bagian yang biasanya berwarna biru gelap dan digunakan untuk pakaian sehari-hari.</li><li><strong>Ohin</strong> - Kain dengan dominasi warna merah dan pita ikat, dipakai dalam upacara pernikahan dan memiliki nilai tinggi.</li><li><strong>Hebakan</strong> - Kain hitam dengan pita ikat di kedua ujungnya, digunakan dalam upacara pernikahan.</li><li><strong>Tenapa</strong> - Kain yang paling bernilai, hanya beberapa wanita yang bisa membuatnya, digunakan dalam pernikahan.</li><li><strong>Senai</strong> - Kain sempit yang dikenakan di atas bahu atau leher, pelengkap pakaian tradisional.</li><li><strong>Nofi</strong> - Kain bergaris sederhana yang digunakan oleh pria di Lamalera.</li></ol><p>Motif-motif ini menggambarkan keahlian menenun dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat Lembata, sering digunakan dalam upacara adat seperti pernikahan dan perayaan lainnya.</p>