Fijria. W

18 Juli 2024 12:13

Iklan

Fijria. W

18 Juli 2024 12:13

Pertanyaan

1.budi ingin membuat program komputer untuk mengurutkan bilangan dari yang terkecil hingga terbesar. Ada 10 bilangan yang ingin diurutkan. Buatlah langkah langkah (algoritma) untuk program tersebut! 2.rani ingin membuat program komputer untuk mencari faktorial dari sebuah bilangan. Bilangan yang ingin dicari faktorialnya adalah 5. Buatlah langkah langkah (algoritma) untuk program tersebut!

1.budi ingin membuat program komputer untuk mengurutkan bilangan dari yang terkecil hingga terbesar. Ada 10 bilangan yang ingin diurutkan.

Buatlah langkah langkah (algoritma) untuk program tersebut!

2.rani ingin membuat program komputer untuk mencari faktorial dari sebuah bilangan. Bilangan yang ingin dicari faktorialnya adalah 5. Buatlah langkah langkah (algoritma) untuk program tersebut!

 

alt

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

19

:

08

:

10

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

18 Juli 2024 12:17

Jawaban terverifikasi

Algoritma Pengurutan Bilangan 1. Pengurutan Bilangan Terkecil ke Terbesar Algoritma Bubble Sort Algoritma Bubble Sort adalah salah satu algoritma pengurutan yang paling sederhana dan mudah dipahami. Algoritma ini bekerja dengan membandingkan elemen-elemen berpasangan dalam sebuah array dan menukarnya jika urutannya salah. Algoritma ini terus diulang hingga semua elemen dalam array terurut dari yang terkecil hingga terbesar. Langkah-langkah algoritma Bubble Sort: * Inisialisasi variabel i dan j dengan nilai 0. * Ulangi langkah 3 hingga i sama dengan panjang array minus 1. * Ulangi langkah 4 hingga j sama dengan i. * Bandingkan elemen pada indeks j dan j + 1. * Jika elemen pada indeks j lebih besar daripada elemen pada indeks j + 1, tukar posisinya. * Naikkan nilai j sebesar 1. * Naikkan nilai i sebesar 1. Algoritma Selection Sort Algoritma Selection Sort adalah algoritma pengurutan lain yang bekerja dengan mencari elemen terkecil dalam array dan menempatkannya di posisi yang tepat. Algoritma ini terus diulang hingga semua elemen dalam array terurut dari yang terkecil hingga terbesar. Langkah-langkah algoritma Selection Sort: * Inisialisasi variabel min_index dengan nilai 0. * Ulangi langkah 3 hingga i sama dengan panjang array minus 1. * Asumsikan elemen pada indeks min_index adalah elemen terkecil. * Ulangi langkah 5 hingga j sama dengan i. * Bandingkan elemen pada indeks min_index dan j. * Jika elemen pada indeks j lebih kecil daripada elemen pada indeks min_index, ubah nilai min_index menjadi j. * Tukar elemen pada indeks min_index dan i. * Naikkan nilai i sebesar 1. 2. Pengurutan Faktorial Bilangan Algoritma Faktorial Algoritma faktorial adalah algoritma yang digunakan untuk menghitung faktorial dari sebuah bilangan. Faktorial dari sebuah bilangan adalah hasil perkalian bilangan tersebut dengan semua bilangan bulat positif yang lebih kecil darinya. Langkah-langkah algoritma faktorial: * Inisialisasi variabel n dengan nilai bilangan yang ingin dicari faktorialnya. * Inisialisasi variabel factorial dengan nilai 1. * Ulangi langkah 4 hingga n sama dengan 1. * Kalikan nilai factorial dengan nilai n. * Turunkan nilai n sebesar 1. * Kembalikan nilai factorial.


Iklan

Nanda R

Community

21 Juli 2024 09:45

<p>1. Perbedaan antara Dihujat dan Dibenci di Medsos</p><p><strong>Dihujat</strong> dan <strong>dibenci</strong> memiliki makna dan konteks yang berbeda di media sosial:</p><p><strong>Dihujat</strong>: Ini mengacu pada situasi di mana seseorang mendapat kritik keras atau serangan verbal yang sering kali tidak berdasar atau berlebihan. Hujatan sering kali datang dalam bentuk komentar negatif yang tajam atau cacian.</p><ul><li><i>Contoh</i>: Seorang selebriti yang memposting foto makanan yang dianggap tidak sehat mungkin mendapatkan hujatan dari pengguna yang menyebutnya sebagai panutan buruk bagi pengikutnya.</li></ul><p><strong>Dibenci</strong>: Ini berarti bahwa seseorang tidak disukai atau tidak disetujui oleh sejumlah orang di media sosial, namun ini lebih umum dan tidak selalu melibatkan serangan langsung. Kebencian dapat berasal dari ketidaksepakatan dengan pendapat, perilaku, atau kebijakan seseorang.</p><ul><li><i>Contoh</i>: Seorang politisi yang membuat keputusan kontroversial mungkin dibenci oleh sekelompok orang karena ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan tersebut.</li></ul><p>2. Lima Berita Buruk dari Juli 2024</p><p>Berita buruk bisa bervariasi berdasarkan lokasi dan sumber berita, tetapi beberapa jenis berita buruk umum yang mungkin terjadi adalah:</p><ol><li><strong>Bencana Alam</strong>: Terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, atau banjir yang menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa.</li><li><strong>Krisis Kemanusiaan</strong>: Kemunculan krisis kemanusiaan di daerah konflik, seperti peningkatan jumlah pengungsi atau kekurangan pangan.</li><li><strong>Kecelakaan Besar</strong>: Kecelakaan transportasi yang melibatkan jumlah korban yang tinggi, seperti kecelakaan pesawat atau kereta api.</li><li><strong>Krisis Ekonomi</strong>: Penurunan tajam dalam pasar saham atau krisis ekonomi yang mempengaruhi banyak orang secara finansial.</li><li><strong>Pandemi atau Wabah Penyakit</strong>: Penyebaran penyakit menular baru yang mengancam kesehatan publik dan menyebabkan lonjakan kasus.</li></ol><p>3. Penurunan Followers dan Solusinya</p><p><strong>โ€ข Apa jadinya jika follower turun sampai 99% hingga habis tak tersisa, dalam waktu beberapa bulan saja?</strong></p><p>Jika follower turun sampai 99% hingga habis, ini dapat mengakibatkan:</p><ul><li><strong>Kehilangan Kredibilitas</strong>: Akun akan kehilangan kredibilitas dan pengaruh yang sebelumnya dimiliki.</li><li><strong>Kesulitan Monetisasi</strong>: Bagi konten kreator yang mengandalkan pendapatan dari sponsor atau iklan, kehilangan followers dapat mengurangi pendapatan.</li><li><strong>Dampak Psikologis</strong>: Konten kreator mungkin mengalami dampak psikologis seperti stres atau penurunan motivasi akibat kehilangan audiens.</li></ul><p><strong>โ€ข Bagaimana solusi agar followers akun kembali normal?</strong></p><p>Untuk mengembalikan followers:</p><ol><li><strong>Evaluasi dan Perbaiki Konten</strong>: Analisis konten yang menyebabkan penurunan followers dan buatlah perbaikan untuk menyajikan konten yang lebih relevan dan menarik.</li><li><strong>Berinteraksi dengan Pengikut</strong>: Tingkatkan keterlibatan dengan pengikut melalui tanggapan terhadap komentar, sesi tanya jawab, atau konten yang melibatkan audiens.</li><li><strong>Kampanye Pemasaran</strong>: Lakukan kampanye promosi untuk menarik pengikut baru, seperti melalui iklan berbayar atau kolaborasi dengan influencer lain.</li><li><strong>Konsistensi dan Kualitas</strong>: Pertahankan konsistensi dalam memposting dan pastikan kualitas konten tetap tinggi.</li><li><strong>Tanggap Terhadap Kritik</strong>: Tanggapi kritik dengan bijaksana dan lakukan perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki citra publik.</li></ol>

1. Perbedaan antara Dihujat dan Dibenci di Medsos

Dihujat dan dibenci memiliki makna dan konteks yang berbeda di media sosial:

Dihujat: Ini mengacu pada situasi di mana seseorang mendapat kritik keras atau serangan verbal yang sering kali tidak berdasar atau berlebihan. Hujatan sering kali datang dalam bentuk komentar negatif yang tajam atau cacian.

  • Contoh: Seorang selebriti yang memposting foto makanan yang dianggap tidak sehat mungkin mendapatkan hujatan dari pengguna yang menyebutnya sebagai panutan buruk bagi pengikutnya.

Dibenci: Ini berarti bahwa seseorang tidak disukai atau tidak disetujui oleh sejumlah orang di media sosial, namun ini lebih umum dan tidak selalu melibatkan serangan langsung. Kebencian dapat berasal dari ketidaksepakatan dengan pendapat, perilaku, atau kebijakan seseorang.

  • Contoh: Seorang politisi yang membuat keputusan kontroversial mungkin dibenci oleh sekelompok orang karena ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan tersebut.

2. Lima Berita Buruk dari Juli 2024

Berita buruk bisa bervariasi berdasarkan lokasi dan sumber berita, tetapi beberapa jenis berita buruk umum yang mungkin terjadi adalah:

  1. Bencana Alam: Terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, atau banjir yang menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa.
  2. Krisis Kemanusiaan: Kemunculan krisis kemanusiaan di daerah konflik, seperti peningkatan jumlah pengungsi atau kekurangan pangan.
  3. Kecelakaan Besar: Kecelakaan transportasi yang melibatkan jumlah korban yang tinggi, seperti kecelakaan pesawat atau kereta api.
  4. Krisis Ekonomi: Penurunan tajam dalam pasar saham atau krisis ekonomi yang mempengaruhi banyak orang secara finansial.
  5. Pandemi atau Wabah Penyakit: Penyebaran penyakit menular baru yang mengancam kesehatan publik dan menyebabkan lonjakan kasus.

3. Penurunan Followers dan Solusinya

โ€ข Apa jadinya jika follower turun sampai 99% hingga habis tak tersisa, dalam waktu beberapa bulan saja?

Jika follower turun sampai 99% hingga habis, ini dapat mengakibatkan:

  • Kehilangan Kredibilitas: Akun akan kehilangan kredibilitas dan pengaruh yang sebelumnya dimiliki.
  • Kesulitan Monetisasi: Bagi konten kreator yang mengandalkan pendapatan dari sponsor atau iklan, kehilangan followers dapat mengurangi pendapatan.
  • Dampak Psikologis: Konten kreator mungkin mengalami dampak psikologis seperti stres atau penurunan motivasi akibat kehilangan audiens.

โ€ข Bagaimana solusi agar followers akun kembali normal?

Untuk mengembalikan followers:

  1. Evaluasi dan Perbaiki Konten: Analisis konten yang menyebabkan penurunan followers dan buatlah perbaikan untuk menyajikan konten yang lebih relevan dan menarik.
  2. Berinteraksi dengan Pengikut: Tingkatkan keterlibatan dengan pengikut melalui tanggapan terhadap komentar, sesi tanya jawab, atau konten yang melibatkan audiens.
  3. Kampanye Pemasaran: Lakukan kampanye promosi untuk menarik pengikut baru, seperti melalui iklan berbayar atau kolaborasi dengan influencer lain.
  4. Konsistensi dan Kualitas: Pertahankan konsistensi dalam memposting dan pastikan kualitas konten tetap tinggi.
  5. Tanggap Terhadap Kritik: Tanggapi kritik dengan bijaksana dan lakukan perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki citra publik.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

5

0.0

Jawaban terverifikasi

Budi memulai suatu usaha dagang (UD) dengan nama "Maju Jaya". Usaha yang Budi jalankan merupakan usaha dagang yang menjual satu produk saja dan diproduksi oleh Budi sendiri bersama karyawannya. Selama satu bulan Budi sudah menjalankan usahanya tersebut, akan tetapi Budi masih bingung apakah usahanya sudah mendapatkan laba atau rugi. UD Maju Jaya Budi mempunyai data sebagai berikut: 1.Biaya-biaya yang terjadi selama satu bulan meliputi: โ€ข Biaya penyusutan mobil Pick-up sebesar Rp 15.000.000,- โ€ข Biaya gaji mandor sebesar Rp 10.000.000,- โ€ข Biaya asuransi kesehatan untuk semua karyawannya sebesar Rp 10.000.000,- โ€ข Biaya bahan baku per-unit nya sebesar Rp 35.000,- dan biaya bahan penolong nya sebesar Rp 10.000 per-unit nya. โ€ข Biaya listrik &amp; air sebesar Rp 15.000.000,- โ€ข Biaya gaji buruh pabrik (tenaga kerja langsung) sebesar Rp 15.000,- untuk tiap unit yang bisa diselesaikan. โ€ข Biaya gaji pegawai kantor sebesar Rp 5.000.000,- โ€ข Biaya sewa pabrik yang digunakan untuk memproduksi adalah sebesar Rp 30.000.000,- 2. Harga jual produknya adalah Rp 100.000 untuk tiap unit nya. 3. Produk yang bisa dihasilkan dalam sebulan tersebut adalah 1.000 unit Pertanyaannya: 1) Bagaimana cara menghitung unit yang harus dijual dan omset rupiah yang harus dihasilkan agar Budi bisa tahu pada angka berapa UD Maju Jaya dalam keadaan tidak untung dan tidak rugi? 2) Dan jika Budi sebagai pemilik menginginkan untung sebesar Rp 50.000.000,- berapa unit kah produk yang harus dijual? minta tolong yaa kak๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป

2

5.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

5

0.0

Jawaban terverifikasi