Sabina N

12 April 2024 03:52

Iklan

Iklan

Sabina N

12 April 2024 03:52

Pertanyaan

1. Bagaimana sampai kertas berwarna bisa terjadi pembiasaan cahaya dan difraksi cahaya dalam praktek gangsing cakram warna !!Buatlah hasil pengamatan dan kesimpulan 2. Bagaimana sampai gabungan kertas putih dan kertas bewarna bisa terjadi pembiasaan cahaya dan difraksi cahaya dalam praktek gangsing cakram warna !!Buatlah hasil pengamatan dan kesimpulan 3. Bagaimana sampai kertas putih bisa terjadi pembiasaan cahaya dan difraksi cahaya dalam praktek gangsing cakram warna !! Buatlah hasil pengamatan dan kesimpulan


5

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Aristo B

13 April 2024 07:59

Jawaban terverifikasi

<ol><li>Dalam praktek gangsing cakram warna, terdapat beberapa hasil pengamatan yang dapat kita amati terkait dengan pembiasaan cahaya dan difraksi cahaya pada kertas berwarna. Berikut ini adalah hasil pengamatan dan kesimpulan yang dapat diambil:</li></ol><p>- Pembiasaan Cahaya:</p><ul><li>Ketika cahaya putih melewati kertas berwarna, terjadi pembiasaan cahaya karena indeks biasnya berbeda dengan medium sekitarnya.</li><li>Warna kertas yang terlihat adalah hasil dari cahaya putih yang mengalami pemisahan menjadi spektrum warna.</li><li>Cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek akan lebih banyak dibelokkan atau dipantulkan, sehingga warna kertas terlihat dominan pada panjang gelombang tersebut.</li></ul><p>- Difraksi Cahaya:</p><ul><li>Ketika cahaya melewati celah-celah kecil pada kertas berwarna, terjadi fenomena difraksi cahaya.</li><li>Difraksi cahaya menyebabkan terjadinya perubahan arah dan pemisahan cahaya menjadi pola interferensi.</li><li>Pola interferensi ini dapat menghasilkan warna-warna tambahan yang terlihat di sekitar celah-celah kertas.</li></ul><p>2. Kesimpulan:<br>Dari pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembiasaan cahaya dan difraksi cahaya berperan dalam pembentukan warna pada kertas berwarna dalam praktek gangsing cakram warna. Pembiasaan cahaya menyebabkan pemisahan cahaya putih menjadi spektrum warna, sedangkan difraksi cahaya menghasilkan pola interferensi dan warna tambahan. Kedua fenomena ini memberikan keindahan dan variasi warna pada kertas berwarna.</p><p>&nbsp;</p><p>Hasil Pengamatan:</p><p>Dalam praktek gangsing cakram warna, kami mengamati bahwa ketika cahaya melewati gabungan kertas putih dan kertas berwarna, terjadi fenomena pembiasaan cahaya dan difraksi cahaya. Ketika cahaya melewati kertas putih, terjadi pembiasaan cahaya di mana cahaya yang masuk ke dalam kertas putih berubah arah. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan indeks bias antara udara dan kertas putih.</p><p>Selain itu, ketika cahaya melewati kertas berwarna, terjadi difraksi cahaya di mana cahaya yang masuk ke dalam kertas berwarna melengkung dan menyebar. Fenomena ini terjadi karena adanya perbedaan panjang gelombang cahaya pada setiap warna yang terdapat pada kertas berwarna.</p><p>Kesimpulan:</p><p>Berdasarkan pengamatan kami, dapat disimpulkan bahwa gabungan kertas putih dan kertas berwarna dapat menyebabkan pembiasaan cahaya dan difraksi cahaya dalam praktek gangsing cakram warna. Pembiasaan cahaya terjadi ketika cahaya melewati kertas putih, sedangkan difraksi cahaya terjadi ketika cahaya melewati kertas berwarna. Fenomena ini menunjukkan bahwa cahaya dapat berinteraksi dengan material dan mengalami perubahan arah atau penyebaran tergantung pada sifat material tersebut.</p><p>&nbsp;</p><p>3. Setelah melakukan pengamatan pada praktek gangsing cakram warna, ditemukan bahwa saat cakram diputar dengan cepat, cahaya putih yang masuk ke dalamnya akan terpecah-pecah menjadi warna-warna spektrum.</p><p>Fenomena ini disebut difraksi cahaya dan terjadi karena adanya perbedaan kecepatan cahaya dalam media yang berbeda, dalam hal ini adalah udara dan gelas pada cakram. Cahaya putih yang masuk ke dalam cakram akan berubah arah dan menyebabkan terjadinya pembiasan.</p><p>Dari hasil pengamatan ini, dapat disimpulkan bahwa difraksi cahaya dan pembiasan cahaya merupakan fenomena alam yang terjadi karena adanya perbedaan medium atau refraksi cahaya. Selain itu, praktek gangsing cakram warna juga dapat digunakan sebagai alat untuk mempelajari fenomena optik ini secara visual.</p>

  1. Dalam praktek gangsing cakram warna, terdapat beberapa hasil pengamatan yang dapat kita amati terkait dengan pembiasaan cahaya dan difraksi cahaya pada kertas berwarna. Berikut ini adalah hasil pengamatan dan kesimpulan yang dapat diambil:

- Pembiasaan Cahaya:

  • Ketika cahaya putih melewati kertas berwarna, terjadi pembiasaan cahaya karena indeks biasnya berbeda dengan medium sekitarnya.
  • Warna kertas yang terlihat adalah hasil dari cahaya putih yang mengalami pemisahan menjadi spektrum warna.
  • Cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek akan lebih banyak dibelokkan atau dipantulkan, sehingga warna kertas terlihat dominan pada panjang gelombang tersebut.

- Difraksi Cahaya:

  • Ketika cahaya melewati celah-celah kecil pada kertas berwarna, terjadi fenomena difraksi cahaya.
  • Difraksi cahaya menyebabkan terjadinya perubahan arah dan pemisahan cahaya menjadi pola interferensi.
  • Pola interferensi ini dapat menghasilkan warna-warna tambahan yang terlihat di sekitar celah-celah kertas.

2. Kesimpulan:
Dari pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembiasaan cahaya dan difraksi cahaya berperan dalam pembentukan warna pada kertas berwarna dalam praktek gangsing cakram warna. Pembiasaan cahaya menyebabkan pemisahan cahaya putih menjadi spektrum warna, sedangkan difraksi cahaya menghasilkan pola interferensi dan warna tambahan. Kedua fenomena ini memberikan keindahan dan variasi warna pada kertas berwarna.

 

Hasil Pengamatan:

Dalam praktek gangsing cakram warna, kami mengamati bahwa ketika cahaya melewati gabungan kertas putih dan kertas berwarna, terjadi fenomena pembiasaan cahaya dan difraksi cahaya. Ketika cahaya melewati kertas putih, terjadi pembiasaan cahaya di mana cahaya yang masuk ke dalam kertas putih berubah arah. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan indeks bias antara udara dan kertas putih.

Selain itu, ketika cahaya melewati kertas berwarna, terjadi difraksi cahaya di mana cahaya yang masuk ke dalam kertas berwarna melengkung dan menyebar. Fenomena ini terjadi karena adanya perbedaan panjang gelombang cahaya pada setiap warna yang terdapat pada kertas berwarna.

Kesimpulan:

Berdasarkan pengamatan kami, dapat disimpulkan bahwa gabungan kertas putih dan kertas berwarna dapat menyebabkan pembiasaan cahaya dan difraksi cahaya dalam praktek gangsing cakram warna. Pembiasaan cahaya terjadi ketika cahaya melewati kertas putih, sedangkan difraksi cahaya terjadi ketika cahaya melewati kertas berwarna. Fenomena ini menunjukkan bahwa cahaya dapat berinteraksi dengan material dan mengalami perubahan arah atau penyebaran tergantung pada sifat material tersebut.

 

3. Setelah melakukan pengamatan pada praktek gangsing cakram warna, ditemukan bahwa saat cakram diputar dengan cepat, cahaya putih yang masuk ke dalamnya akan terpecah-pecah menjadi warna-warna spektrum.

Fenomena ini disebut difraksi cahaya dan terjadi karena adanya perbedaan kecepatan cahaya dalam media yang berbeda, dalam hal ini adalah udara dan gelas pada cakram. Cahaya putih yang masuk ke dalam cakram akan berubah arah dan menyebabkan terjadinya pembiasan.

Dari hasil pengamatan ini, dapat disimpulkan bahwa difraksi cahaya dan pembiasan cahaya merupakan fenomena alam yang terjadi karena adanya perbedaan medium atau refraksi cahaya. Selain itu, praktek gangsing cakram warna juga dapat digunakan sebagai alat untuk mempelajari fenomena optik ini secara visual.


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

1.Bacalah kutipan drama berikut! Abah: "Kalau cari suami harus yang jelas masa depannya, jangan seperti si Kabayan!" Iteung: "Tapi Kang Kabayan mah baik nyaah sama Iteung." Abah: "Baik? Baik apanya? Kalau memang baik pasti suka ngirim uang, paling sedikit ngirim ikan kesenangan Abah. Ikan gurame!" Ambu: "Abah teh kumaha. Apa-apa selalu saja diukur pakai uang." Tokoh Iteung pada kutipan drama tersebut akan lebih menarik jika menggunakan kostum a. celana panjang dan kaos dengan rambut panjang dibiarkan terurai b. celana panjang dan kaos dengan rambut dikepang dua c. kebaya dan celana panjang dengan rambut dibiarkan terurai d. kebaya dan kain dengan rambut di kepang dua 2.Jo : "Hey, jalan yang bener dong!" (keluar dari mobil) Yuda: (tampak terkejut dan menguasai diri) "Maaf Pak." Jo: (melotot) "Maaf, maaf!" (1) Bapak: "Sudahlah Jo, dia sudah minta maaf kok, lagi pula ayah buru- buru nanti terlambat ke kantor." (cepat menyusul keluar dari mobil) Jo : "Tidak bisa, dia harus diberi pela- jaran!" (nyaris melayangkan tinju) (2) Bapak : "Sabar Jo. (melihat kasihan pada Yuda) "Kau pergilah, Nak!" Yuda : "Terima kasih, Pak!" (3) Bapak "Hey, apa yang kau bawa, Nak?" (heran) "Kamu jual lukisan?" Yuda : "lya Pak, ini lukisan kaca." (4) Bapak: "Sungguh baru kali ini aku melihat lukisan kaca, biasanya saya di rumah memajang lukisan kanvas, lukisan kertas, lukisan bulu, dan lain-lain. Tapi, lukisan ini? Ah ya berapa kamu menjual ini?" Yuda: "Yang mana Pak?" (5) Bapak: "Semuanya. Ah sudah jangan bingung, gini aja gimana kalau lukisan itu saya beli lima juta rupiah." Yuda : "Apa? Lima juta!" (6) Bapak: "Apa kurang?" Yuda : "Cu... kup, Pak." Bukti latar waktu dalam kutipan drama tersebut terdapat pada dialog nomor .... a. (1) b. (3) c. (4) d. (6) 3.Perhatikan penggalan drama berikut! "Dari mana saja kau, Badar? Hari sudah petang tapi kau baru pulang," tanya ayah sambil berkacak pinggang. Dialog tersebut diucapkan dengan nada a. keras sambil bercanda b. marah dan serius c. rendah dan penuh tanya d. penuh kasih sayang 4.Cermati kutipan bacaan berikut! "Mohammad-san inilah rumahku." Toshihiko berkata ketika kami sampai di depan sebuah rumah kayu yang sederhana. Lalu berteriak, "Ibu! Ibu! Inilah tamu yang kita tunggu. Lihatlah, seorang Indonesia yang tersesat di kebun anggur Katsunuma. Bukankah ini suatu kehormatan bagi kita?" Bacaan tersebut termasuk teks fiksi karena a. memiliki unsur tema dan tokoh b. bersifat sistematis berdasarkan fakta yang ada c. narasi dan dialog menggunakan ragam bahasa baku d. menggunakan peribahasa untuk membandingkan suatu hal 5.Perhatikan teks berikut! Perkembangan teknologi informatika dalam satu dekade terakhir mengalami lonjakan luar biasa. Munculnya internet memudahkan setiap orang mendapat akses informasi. Tidak hanya sekadar berita, melalui internet orang bisa ber- jualan, memasang iklan, menikmati musik, dan memungkinkan individu mengetahui berbagai peristiwa secara intensif. Berdasarkan wacana tersebut, istilah yang dapat dideretkan dalam indeks dengan tepat adalah a. akses-individu-informatika-informasi- teknologi b. akses-iklan-individu-intensif-internet C. iklan-individu-informasi-intensif-internet d. individu-informasi-intensif-internet-iklan 6.Perhatikan kutipan indeks berikut! Gaib 8 Ilmu Fisika 7 Ilustrasi 57 Imajinasi 59 Implikasi 54 Magnetis 65 Pengetahuan eksakta 46 Pengetahuan keras 47 Pengetahuan lunak 48 Pengetahuan non-eksakta 45 Berikut ini pernyataan yang tidak benar berdasarkan indeks tersebut adalah a. Di halaman 46, kita dapat mempelajari materi pengetahuan keras. b. Materi tentang implikasi dapat kita jumpai di halaman 54. C. Di halaman 45 kita dapat mempelajari pengetahuan non-eksakta d. Pengetahuan eksakta dapat kita pelajari di halaman 46. *kutipan teks drama berikut untuk soal nomor 7 - 9* (1) Mayor: "Berapa lama lagi aku harus menunggu? Lihat semburat matahari sudah terlihat." (sambil menggebrak meja) (2) Kopral: "Sabarlah sedikit, Pak." (3) Mayor "Jangan ditawar lagi." (4) Kopral: "Apanya, Pak?" (5) Mayor: "Kesabarannya! Sejak kemarin kesabaran saya habis. Sabar itu prinsip. Tidak bisa ditawar- tawar, ngerti?" (6) Kopral: "Kalau begitu kuralat ucapanku tadi." (7) Mayor: "Ya, tapi pertanyaanku belum Bung jawab. Berapa lama lagi? Semburat matahari sudah terlihat tu!" 7.Dialog pada kutipan teks drama tersebut yang berisi kramagung ditandai dengan nomor a. (1) b. (3) c. (4) d. (5) 8.Latar disertai bukti nomor pada kutipan drama tersebut adalah .... a.. siang hari, bukti pada dialog nomor (7) b. menjelang maghrib, bukti pada dialog nomor (5) c.pagi hari, bukti pada dialog nomor (7) d. sore hari, bukti pada dialog nomor (1) 9.Amanat yang sesuai dengan kutipan teks drama tersebut adalah .... a. Kemarahan bukanlah cara penyelesaian masalah yang bijak. b. Seorang bawahan tidak sepatutnya melawan atasan sekalipun untuk membela kebenaran. c. Kita harus lebih banyak bersabar menghadapi apa pun. d. Kita harus mengikuti keinginan atasan walaupun tidak sejalan dengannya. *kutipan drama berikut untuk soal nomor 10-13* Fikri: "Hai sobat. Lho ada apa ini? Kamu kok kelihatan sedih?" Bayu: "Enggak. Perasaan kamu saja." Fikri: "Ayolah... Aku kenal kamu dari kecil. Aku bisa tahu kamu sedih, senang, malas, atau marah? Ayo katakan padaku siapa tahu aku bisa membantu." Bayu: "Kamu ini tau aja. Hari ini hari terakhir aku harus membayar SPP. Bapakku masih di luar kota. Ibuku sakit. Aku bingung harus bagaimana." Fikri :"Kenapa harus bingung. Aku bisa membantumu." Bayu: "Maksudmu?" Fikri: "Ya... membantumu. Aku punya uang tabungan dan cukup untuk membayar SPP mu." Bayu: "Wah... enggak ... enggak ... enggak aku tidak bisa menggunakan uang tabunganmu." Fikri: "Ayolah teman... aku tulus... kapan-kapan kamu dapat mengembalikannya." 10. Tema yang digambarkan pada kutipan drama tersebut adalah a. persahabatan antara kedua orang b. tolong-menolong antarteman yang mem- butuhkan c. persahabatan yang didukung oleh kedua orang tua d. masalah ekonomi keluarga yang tak kunjung reda 11.Tokoh Fikri dalam kutipan drama tersebut memiliki watak a. rendah hati b. tinggi hati c. baik hati d. kecil hati 12. Kutipan drama suasana tersebut menceritakan a. haru b. kaget c. kecewa d. sedih 13.(sambil terpogoh-pogoh masuk kamar tamu, Naja menangis) Naja: "Bu, aku sudah tidak kuat lagi kalau begini." Ibu: "Percayalah, Nak, masalah ini akan segera teratasi. Tuhan Maha Pengatur dan Mahabaik." Naja: "Tapi kapan? Kapan? Aku bosan sudah!" Ibu: "Bersabarlah, Nak. Jika sabar, masalah akan terurai satu per satu." (sambil membelai rambut Naja dengan penuh Kesabaran). Dalam struktur teks drama, kutipan tersebut merupakan bagian .... a. orientasi b. resolusi c. komplikasi d. epilog *kutipan buku berikut untuk soal nomor 14 dan 15* Bumi adalah tempat di mana kita, manusia, dan makhluk hidup lainnya berada. Bumi sering disebut juga sebagai planet biru. Kenapa? Karena bumi kalau dilihat dari luar angkasa terlihat dengan warna dominan biru. Tahukah kamu warna biru bumi yang terlihat dari angkasa raya itu? Itu adalah lautan. Karena sekitar 70% permukaan bumi merupakan lautan yang sangat luas. Sisanya 30% merupakan daratan yang tersusun atas dataran, gunung, dan lembah. Bumi juga dikelilingi oleh lapisan atmosfer yang merupakan pelindung bumi. 14. Teks tersebut tergolong sebagai karya nonfiksi karena .... a. berisi cerita karangan manusia b. bersifat informatif dan berisi kenyataan c. berasal dari imajinasi pengarang d. memiliki makna ganda 15. Inti dari kutipan buku tersebut adalah .... a. memaparkan tentang alam dan kerusakannya b. memaparkan secara detail tentang bumi c. menggambarkan tentang jenis-jenis atmosfer d. menjelaskan jenis-jenis planet 16.Bacalah kutipan teks fiksi berikut! Kehidupan keluarga ini sangat sederhana. Ayah dan Ibu setiap hari membanting tulang di ladang, seolah-olah kepala jadi betis, betis jadi kepala demi beberapa mulut yang harus dipenuhi. Orang tua ini ikhlas bekerja dengan tanggung jawab demi keluarga dan anak-anaknya kelak supaya jadi orang. Tak ada rotan akar pun jadi, begitulah kata orang tua itu. Daya tarik cuplikan teks fiksi tersebut tampak pada..... a. konflik dalam cerita b. latar cerita c. gaya bahasa penulis d. tema cerita 17.Perhatikan cuplikan teks berikut! Perempuan memang paling rentan terhadap anemia, terutama anemia karena kekurangan zat besi. Darah memang sangat penting bagi perempuan. Hal ini terutama pada saat hamil, zat besi itu dibagi dua, yaitu bagi si ibu dan janinnya. Apabila si ibu mengalami anemia, bisa terjadi abortus, lahir prematur, dan juga kematian saat melahirkan. Bahkan, bagi janin, zat besi juga dibutuhkan, terutama juga ada kaitannya dengan kecerdasan. Topik untuk diskusi berdasarkan bacaan tersebut adalah a. manfaat zat besi bagi bayi b. kesehatan ibu dan janin C. anemia sebagai penyakit berbahaya bagi perempuan d. sebab-sebab tingginya kernatian bayi dan anak di Indonesia *indeks berikut untuk soal nomor 18 dan 19* Aliterasi, 89, 93 Amanat, 5, 70 Arbitrer, 3, 65 Artikel, 8, 90 Balada, 25, 75 Drama, 89, 99 Epilog, 34, 36, 74 Fiksi, 3, 25, 90 18. Berdasarkan indeks buku nonfiksi tersebut, kita dapat menemukan istilah epilog di halaman.... a. 3,65 b. 25,75 c. 34, 36, dan 74 d. 3, 25, dan 90 19. Berdasarkan indeks buku tersebut, saat membuka halaman 25 kita dapat menemukan kata .... a. balada dan epilog b. balada dan fiksi c. balada dan drama d. balada

53

1.0

Jawaban terverifikasi

1) Apa saja bahan dan uang modal untuk membuat nasi goreng? Bandingkan antara modal dan keuntungan "nasi goreng"! 2) Pemimpin negara muda mengajak 15 mahasiswa untuk pergi ke mall. Mereka menaiki study tour dengan harga Rp 450.000/orang. Setelah sampai, pemimpin mengajak mereka makan siang. Ia pun membeli nasi goreng untuk 15 mahasiswa yang ingin makan disini. Harga nasi goreng sebesar Rp 15.000/orang. Setelah itu pemimpin negara dan mahasiswa pergi ke tempat belanja makanan dan barang. Setelah belanja, total harga beli dari semua mahasiswa mencapai (Rp 3.200.000). Mereka pulang membawa study tour yang sama. Jika Pemimpin negara memiliki penyimpanan kartu bank sebesar (Rp 20.000.000). Berapa sisa uang beliau sekarang? Jelaskan cerita pengalaman pemimpin negara dan mahasiswa saat ke mall! (jika ada) 3) Untuk bisa jadi negara maju, usaha harus mencapai Rp 8.000.000/bulan. Sebagai contoh usaha nasi goreng dengan harga Rp 15.000/orang, maka dalam sehari mereka hanya datang 18 orang dalam sehari dan dalam sebulan bisa mencapai Rp 8.100.000/bulan. Namun ternyata kita tidak memiliki industri bersih untuk produksi bahan baku. Sehingga harus memiliki modal besar untuk membeli bahan baku. Kita bayangkan saja, dalam sehari ada sekitar 200 pelanggan datang untuk makan nasi goreng. Maka duit yang dikumpulkan mencapai Rp 3.000.000/hari dan Rp 90.000.000/bulan. Jika mengira mereka sudah maju, ternyata belum. Karena dunia menggunakan energi listrik dengan biaya yang besar. Belum lagi usaha memiliki keluarga yang besar. Sehingga mereka harus mengeluarkan modal yang besar juga. Terakhir adalah tidak semua 200 pelanggan datang yang sama. Bisa jadi karena reputasi buruk atau kondisi lingkungan. Kalau kita pikir, apa jadinya kalau semua pendapatan usaha nasi goreng bisa bersaing sama perusahaan besar lainnya? jelaskan kesimpulan! ​

33

5.0

Jawaban terverifikasi