Roboguru
SD
SMP
SMA
UTBK/SNBT

UTBK/SNBT Bahasa Indonesia: Pertanyaan, Jawaban, Latihan Soal & Pembahasan

Urutkan

R N

28 Agustus 2022 16:08

Kesehatan anak selalu menjadi perhatian utama bagi orang tua. Bagaimanapun, semua anak kecil berpotensi mengalami sakit. Sakit yang biasa dialami anak-anak adalah flu, batuk, dan cacar. Sebagian anak yang berpotensi mengalami sakit pada akhirnya harus berobat ke rumah sakit. Banyak anak menolak diajak ke rumah sakit. Sayangnya, tidak semua anak mau dibawa berobat ke rumah sakit. Banyak anak menolak diajak ke rumah sakit, terutama anak laki-laki, apalagi jika harus menjalani rawat inap. Banyaknya pemandangan orang sakit menjadi salah satu alasan mereka menolak ke rumah sakit, begitu juga dengan bau obat yang menyengat dan penampilan staf rumah sakit dengan baju putihnya. Mereka mengira bahwa jika ke rumah sakit, mereka akan disuntik. Membayangkan sakitnya jarum suntik menjadi alasan yang paling banyak ditemui mengapa anak-anak tidak suka ke rumah sakit. Untuk mengatasi hal ini seorang peneliti melakukan riset pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah selama menjalani perawatan di ruang pediatri. Tujuan terapi bermain adalah agar saat menjalani perawatan, mereka tetap mendapatkan pembelajaran atau kegiatan menyenangkan. Penelitian dilakukan pada anak-anak usia 3-5 tahun. Prosedur penelitian dilakukan dengan cara memberikan terapi bermain pada sejumlah anak. Terdapat dua kelompok terapi yaitu kelompok laki-laki dan perempuan dengan jumlah masing-masing 50 anak, serta terdapat 6 jenis permainan yang diberikan. Sebelum terapi, anak-anak tersebut diukur perilaku kooperatifnya, kemudia dihitung reratanya. Demikian pula setelah terapi, perilaku kooperatif anak-anak tersebut diukur kembali. Setelah riset, diperoleh hasil seperti tercantum pada Tabel 1 (Jumlah Anak yang Kooperatif Setelah Terapi Bermain). TABEL Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata skor sebelum terapi lebih rendah daripada setelah terapi, baik pada anak-laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut menujukkan bahwa jika anak-anak mendapatkan terapi bermain, mereka lebih bersikap kooperatif. Sikap kooperatif misalnya ditunjukkan dalam bentuk kepatuhan dan kemampuan berkomunikasi dengan orangtua. Sikap kooperatif membuat anak merasa lebih nyaman saat menjalani perawatan di rumah sakit. Dalam kondisi ini terapi diibaratkan sebagai obat yang berfungsi untuk menyembuhkan atau mengurangi sakit. Berdasarkan paragraf 1, manakah simpulan di bawah ini yang PALING MUNGKIN benar? (A) Anak laki-laki lebih berpotensi sakit dibandingkan anak perempuan (B) Anak perempuan lebih berani dibandingkan anak laki-laki (C) Anak-anak sering mendapatkan pengalaman buruk di rumah sakit. (D) Anak-anak merasa takut pergi ke rumah sakit. (E) Anak-anak sering dirawat inap di rumah sakit.

alt

4

1

Toni K

28 Agustus 2022 16:08

Kesehatan anak selalu menjadi perhatian utama bagi orang tua. Bagaimanapun, semua anak kecil berpotensi mengalami sakit. Sakit yang biasa dialami anak-anak adalah flu, batuk, dan cacar. Sebagian anak yang berpotensi mengalami sakit pada akhirnya harus berobat ke rumah sakit. Banyak anak menolak diajak ke rumah sakit. Sayangnya, tidak semua anak mau dibawa berobat ke rumah sakit. Banyak anak menolak diajak ke rumah sakit, terutama anak laki-laki, apalagi jika harus menjalani rawat inap. Banyaknya pemandangan orang sakit menjadi salah satu alasan mereka menolak ke rumah sakit, begitu juga dengan bau obat yang menyengat dan penampilan staf rumah sakit dengan baju putihnya. Mereka mengira bahwa jika ke rumah sakit, mereka akan disuntik. Membayangkan sakitnya jarum suntik menjadi alasan yang paling banyak ditemui mengapa anak-anak tidak suka ke rumah sakit. Untuk mengatasi hal ini seorang peneliti melakukan riset pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah selama menjalani perawatan di ruang pediatri. Tujuan terapi bermain adalah agar saat menjalani perawatan, mereka tetap mendapatkan pembelajaran atau kegiatan menyenangkan. Penelitian dilakukan pada anak-anak usia 3-5 tahun. Prosedur penelitian dilakukan dengan cara memberikan terapi bermain pada sejumlah anak. Terdapat dua kelompok terapi yaitu kelompok laki-laki dan perempuan dengan jumlah masing-masing 50 anak, serta terdapat 6 jenis permainan yang diberikan. Sebelum terapi, anak-anak tersebut diukur perilaku kooperatifnya, kemudia dihitung reratanya. Demikian pula setelah terapi, perilaku kooperatif anak-anak tersebut diukur kembali. Setelah riset, diperoleh hasil seperti tercantum pada Tabel 1 (Jumlah Anak yang Kooperatif Setelah Terapi Bermain). TABEL Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata skor sebelum terapi lebih rendah daripada setelah terapi, baik pada anak-laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut menujukkan bahwa jika anak-anak mendapatkan terapi bermain, mereka lebih bersikap kooperatif. Sikap kooperatif misalnya ditunjukkan dalam bentuk kepatuhan dan kemampuan berkomunikasi dengan orangtua. Sikap kooperatif membuat anak merasa lebih nyaman saat menjalani perawatan di rumah sakit. Dalam kondisi ini terapi diibaratkan sebagai obat yang berfungsi untuk menyembuhkan atau mengurangi sakit. Simpulan apa yang dapat ditarik dari paragraf 3? (A) anak mendapatkan terapi bermain apabila mereka lebih bersikap kooperatif (B) anak mendapatkan terapi bermain apabila mereka patuh dan dapat berkomunikasi dengan orang tua (C) anak lebih bersikap kooperatif apabila anak nyaman dalam menjalani perawatan di rumah sakit (D) anak mendapatkan terapi bermain apabila menjalani perawatan di rumah sakit (E) anak merasa lebih nyaman saat menjalani perawatan di rumah sakit apabila mendapatkan terapi bermain

alt

8

1

Jawaban terverifikasi

Sara K

28 Agustus 2022 16:08

Kesehatan anak selalu menjadi perhatian utama bagi orang tua. Bagaimanapun, semua anak kecil berpotensi mengalami sakit. Sakit yang biasa dialami anak-anak adalah flu, batuk, dan cacar. Sebagian anak yang berpotensi mengalami sakit pada akhirnya harus berobat ke rumah sakit. Banyak anak menolak diajak ke rumah sakit. Sayangnya, tidak semua anak mau dibawa berobat ke rumah sakit. Banyak anak menolak diajak ke rumah sakit, terutama anak laki-laki, apalagi jika harus menjalani rawat inap. Banyaknya pemandangan orang sakit menjadi salah satu alasan mereka menolak ke rumah sakit, begitu juga dengan bau obat yang menyengat dan penampilan staf rumah sakit dengan baju putihnya. Mereka mengira bahwa jika ke rumah sakit, mereka akan disuntik. Membayangkan sakitnya jarum suntik menjadi alasan yang paling banyak ditemui mengapa anak-anak tidak suka ke rumah sakit. Untuk mengatasi hal ini seorang peneliti melakukan riset pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah selama menjalani perawatan di ruang pediatri. Tujuan terapi bermain adalah agar saat menjalani perawatan, mereka tetap mendapatkan pembelajaran atau kegiatan menyenangkan. Penelitian dilakukan pada anak-anak usia 3-5 tahun. Prosedur penelitian dilakukan dengan cara memberikan terapi bermain pada sejumlah anak. Terdapat dua kelompok terapi yaitu kelompok laki-laki dan perempuan dengan jumlah masing-masing 50 anak, serta terdapat 6 jenis permainan yang diberikan. Sebelum terapi, anak-anak tersebut diukur perilaku kooperatifnya, kemudia dihitung reratanya. Demikian pula setelah terapi, perilaku kooperatif anak-anak tersebut diukur kembali. Setelah riset, diperoleh hasil seperti tercantum pada Tabel 1 (Jumlah Anak yang Kooperatif Setelah Terapi Bermain). TABEL Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata skor sebelum terapi lebih rendah daripada setelah terapi, baik pada anak-laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut menujukkan bahwa jika anak-anak mendapatkan terapi bermain, mereka lebih bersikap kooperatif. Sikap kooperatif misalnya ditunjukkan dalam bentuk kepatuhan dan kemampuan berkomunikasi dengan orangtua. Sikap kooperatif membuat anak merasa lebih nyaman saat menjalani perawatan di rumah sakit. Dalam kondisi ini terapi diibaratkan sebagai obat yang berfungsi untuk menyembuhkan atau mengurangi sakit. Berdasarkan paragraf 1, manakah simpulan di bawah ini yang benar? (A) sebagian anak kecil yang sakit sering ke rumah sakit (B) sebagian anak kecil yang tidak sakit tidak senang ke rumah sakit (C) sebagian anak kecil yang ke rumah sakit tidak berpotensi mengalami sakit (D) sebagian anak kecil pada akhirnya harus berobat ke rumah sakit (E) sebagian anak kecil yang sakit flu di rawat inap di rumah sakit

alt

5

1

Farhan C

28 Agustus 2022 16:08

(1) Wayang merupakan media yang dapat membentuk karakter anak bangsa. (2) Hal ini terjadi karena wayang sebagai sebuah gambaran karakter manusia dapat diartikan pula sebagai gambaran kehidupan manusia. (3) Dalam wayang, kita bisa melihat nilai-nilai kebaikan dan keburukan melalui tokoh-tokoh wayang dan cerita wayang yang dimainkan. (4) Tokoh-tokoh wayang tersebut memiliki berbagai kepribadian. (S5) Ada yang tamak dan mudah emosi, tetapi ada pula yang murah hati dan bijaksana. (6) Contoh tokoh yang Arif bijaksana adalah Sri Rama dan Arjuna. (7) Kedua tokoh tersebut selalu mengedepankan kebenaran dan keadilan serta bertutur kata harus diimbangi dengan tingkah laku yang baik. (8) Untuk kecintaan kepada wayang dan karakternya kepada anak sebaiknya ditanamkan sejak dini. (9) Zaman selalu mengalami perubahan, namun wayang tetap eksis. (10) Wayang tidak hanya dijadikan sebagai media hiburan, tetapi juga membentuk karakter, terutama pada generasi muda. (11) Tokoh-tokoh wayang, seperti Pandawa dan punakawan, dapat diperkenalkan kepada mereka. (12) Selain itu, mereka juga diperkenalkan bagaimana bertingkah laku yang baik. (13) Melalui karakter itu, generasi muda diperkenalkan pada kejujuran dan kebaikan (14) Dengan demikian, generasi penerus akan lebih banyak mengenal dan mendapatkan nilai-nilai karakter bagi kehidupannya. Kalimat mana yang merupakan hasil perbaikan kalimat (8)? (A) Untuk kecintaan kepada wayang dan karakternya sebaiknya ditanamkan sejak dini. (B) Bentuk kecintaan kepada wayang dan karakternya sejak dini sebaiknya ditanamkan kepada anak. (C) Kecintaan kepada wayang dan karakternya sejak dini sebaiknya ditanamkan kepada anak. (D) Untuk mencintai wayang dan karakternya sebaiknya ditanamkan sejak dini kepada anak-anak (E) Kecintaan anak-anak kepada wayang dan karakternya sebaiknya ditanamkan sejak dini

2

1

R N

28 Agustus 2022 16:08

(1) Wayang merupakan media yang dapat membentuk karakter anak bangsa. (2) Hal ini terjadi karena wayang sebagai sebuah gambaran karakter manusia dapat diartikan pula sebagai gambaran kehidupan manusia. (3) Dalam wayang, kita bisa melihat nilai-nilai kebaikan dan keburukan melalui tokoh-tokoh wayang dan cerita wayang yang dimainkan. (4) Tokoh-tokoh wayang tersebut memiliki berbagai kepribadian. (S5) Ada yang tamak dan mudah emosi, tetapi ada pula yang murah hati dan bijaksana. (6) Contoh tokoh yang Arif bijaksana adalah Sri Rama dan Arjuna. (7) Kedua tokoh tersebut selalu mengedepankan kebenaran dan keadilan serta bertutur kata harus diimbangi dengan tingkah laku yang baik. (8) Untuk kecintaan kepada wayang dan karakternya kepada anak sebaiknya ditanamkan sejak dini. (9) Zaman selalu mengalami perubahan, namun wayang tetap eksis. (10) Wayang tidak hanya dijadikan sebagai media hiburan, tetapi juga membentuk karakter, terutama pada generasi muda. (11) Tokoh-tokoh wayang, seperti Pandawa dan punakawan, dapat diperkenalkan kepada mereka. (12) Selain itu, mereka juga diperkenalkan bagaimana bertingkah laku yang baik. (13) Melalui karakter itu, generasi muda diperkenalkan pada kejujuran dan kebaikan (14) Dengan demikian, generasi penerus akan lebih banyak mengenal dan mendapatkan nilai-nilai karakter bagi kehidupannya. Kalimat yang menyebabkan ketidakpaduan ide paragraf kedua adalah ... (A) kalimat (9) (B) kalimat (10) (C) kalimat (11) (D) kalimat (12) (E) kalimat (13)

1

1

Jawaban terverifikasi

Toni K

28 Agustus 2022 16:08

(1) Wayang merupakan media yang dapat membentuk karakter anak bangsa. (2) Hal ini terjadi karena wayang sebagai sebuah gambaran karakter manusia dapat diartikan pula sebagai gambaran kehidupan manusia. (3) Dalam wayang, kita bisa melihat nilai-nilai kebaikan dan keburukan melalui tokoh-tokoh wayang dan cerita wayang yang dimainkan. (4) Tokoh-tokoh wayang tersebut memiliki berbagai kepribadian. (S5) Ada yang tamak dan mudah emosi, tetapi ada pula yang murah hati dan bijaksana. (6) Contoh tokoh yang Arif bijaksana adalah Sri Rama dan Arjuna. (7) Kedua tokoh tersebut selalu mengedepankan kebenaran dan keadilan serta bertutur kata harus diimbangi dengan tingkah laku yang baik. (8) Untuk kecintaan kepada wayang dan karakternya kepada anak sebaiknya ditanamkan sejak dini. (9) Zaman selalu mengalami perubahan, namun wayang tetap eksis. (10) Wayang tidak hanya dijadikan sebagai media hiburan, tetapi juga membentuk karakter, terutama pada generasi muda. (11) Tokoh-tokoh wayang, seperti Pandawa dan punakawan, dapat diperkenalkan kepada mereka. (12) Selain itu, mereka juga diperkenalkan bagaimana bertingkah laku yang baik. (13) Melalui karakter itu, generasi muda diperkenalkan pada kejujuran dan kebaikan (14) Dengan demikian, generasi penerus akan lebih banyak mengenal dan mendapatkan nilai-nilai karakter bagi kehidupannya. Kalimat mana yang merupakan hasil pemaduan kalimat 1 dan 2? (A) Wayang merupakan media pembentukan karakter anak bangsa sebapai gambaran kehidupan manusia. (B) Wayang merupakan media yang dapat membentuk karakter anak bangsa karena menggambarkan karakter manusia. (C) Wayang merupakan media yang dapat membentuk karakter anak hangsa sebagai gambaran kehidupan manusia. (D) Wayang merupakan media pembentuk karakter anak bangsa yang berarti gambaran kehidupan manusia. (E) Wayang merupakan media yang membentuk karakter anak bangsa karena dapat berarti gambaran kehidupan manusia.

1

1

Sara K

28 Agustus 2022 16:08

(1) Wayang merupakan media yang dapat membentuk karakter anak bangsa. (2) Hal ini terjadi karena wayang sebagai sebuah gambaran karakter manusia dapat diartikan pula sebagai gambaran kehidupan manusia. (3) Dalam wayang, kita bisa melihat nilai-nilai kebaikan dan keburukan melalui tokoh-tokoh wayang dan cerita wayang yang dimainkan. (4) Tokoh-tokoh wayang tersebut memiliki berbagai kepribadian. (S5) Ada yang tamak dan mudah emosi, tetapi ada pula yang murah hati dan bijaksana. (6) Contoh tokoh yang Arif bijaksana adalah Sri Rama dan Arjuna. (7) Kedua tokoh tersebut selalu mengedepankan kebenaran dan keadilan serta bertutur kata harus diimbangi dengan tingkah laku yang baik. (8) Untuk kecintaan kepada wayang dan karakternya kepada anak sebaiknya ditanamkan sejak dini. (9) Zaman selalu mengalami perubahan, namun wayang tetap eksis. (10) Wayang tidak hanya dijadikan sebagai media hiburan, tetapi juga membentuk karakter, terutama pada generasi muda. (11) Tokoh-tokoh wayang, seperti Pandawa dan punakawan, dapat diperkenalkan kepada mereka. (12) Selain itu, mereka juga diperkenalkan bagaimana bertingkah laku yang baik. (13) Melalui karakter itu, generasi muda diperkenalkan pada kejujuran dan kebaikan (14) Dengan demikian, generasi penerus akan lebih banyak mengenal dan mendapatkan nilai-nilai karakter bagi kehidupannya. Apa judul yang paling tepat untuk teks tersebut? (A) Wayang dan Generasi Muda (B) Karakter Positif Tokoh Wayang (C) Wayang Pembentuk Karakter (D) Eksistensi Wayang di Masa Kini (E) Wayang dan Perubahan Zaman

2

1

Farhan C

28 Agustus 2022 16:08

(1) Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja dan menjadi hal yang fundamental dalam kehidupan. (2) Selama ada kehidupan pasti terdapat energi. (3) Sebagian besar energi adalah energi listrik. (4) Energi listrik memiliki fungsi yang sangat krusial dalam kehidupan kita, terutama sebagai penerang pada malam hari. (5) Kita semua menggunakan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, seperti berkendara, memasak, dan memanaskan atau mendinginkan sesuatu, bahkan menggunakan internet untuk membaca berita. (6) Energi listrik yang digunakan berasal dari bahan bakar fosil. (7) Bahan bakar fosil ini berasal dari hewan atau tumbuhan sisa organisme yang mati jutaan tahun yang lalu dan mengalami penguraian dalam bentuk hidrokarbon. (8) Contohnya adalah batu bara, minyak bumi, dan gas alam. (9) Tanpa peran material-material alam ini, kegiatan manusia dalam bidang transportasi, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya akan terhambat. Apa makna kalimat (7) pada teks tersebut? (A) Hewan atau tumbuhan yang mati jutaan tahun yang lalu mengalami penguraian hidrokarbon menjadi bahan bakar fosil (B) Sisa organisme dari hewan atau tumbuhan jutaan tahun lalu menjadi fosil sesudah mengalami penguraian. (C) Senyawa hidrokarbon yang mengalami penguraian merupakan awal terbentuknya bahan bakar fosil. (D) Bahan bakar fosil terbentuk dari hasil penguraian hewan atau tumbuhan yang mati jutaan tahun lalu dalam bentuk hidrokarbon (E) Fosil berasal dari hidrokarbon yang dibentuk dari organisme hewan atau tumbuhan yang mati jutaan tahun yang lalu.

1

1

R N

28 Agustus 2022 16:08

(1) Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja dan menjadi hal yang fundamental dalam kehidupan. (2) Selama ada kehidupan pasti terdapat energi. (3) Sebagian besar energi adalah energi listrik. (4) Energi listrik memiliki fungsi yang sangat krusial dalam kehidupan kita, terutama sebagai penerang pada malam hari. (5) Kita semua menggunakan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, seperti berkendara, memasak, dan memanaskan atau mendinginkan sesuatu, bahkan menggunakan internet untuk membaca berita. (6) Energi listrik yang digunakan berasal dari bahan bakar fosil. (7) Bahan bakar fosil ini berasal dari hewan atau tumbuhan sisa organisme yang mati jutaan tahun yang lalu dan mengalami penguraian dalam bentuk hidrokarbon. (8) Contohnya adalah batu bara, minyak bumi, dan gas alam. (9) Tanpa peran material-material alam ini, kegiatan manusia dalam bidang transportasi, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya akan terhambat. Kalimat manakah yang paling tepat sebagai perluasan kalimat (3) agar padu dengan kalimat yang lain? (A) Padahal, sebagian besar energi adalah energi listrik. (B) Hal itu karena sebagian besar energi adalah energi listrik. (C) Sebagian besar energi yang digunakan adalah energi listrik. (D) Sebagian besar kebutuhan energi di dunia adalah energi listrik. (E) Sementara itu, sebagian besar energi adalah energi listrik,

2

1

Toni K

28 Agustus 2022 16:08

(1) Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja dan menjadi hal yang fundamental dalam kehidupan. (2) Selama ada kehidupan pasti terdapat energi. (3) Sebagian besar energi adalah energi listrik. (4) Energi listrik memiliki fungsi yang sangat krusial dalam kehidupan kita, terutama sebagai penerang pada malam hari. (5) Kita semua menggunakan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, seperti berkendara, memasak, dan memanaskan atau mendinginkan sesuatu, bahkan menggunakan internet untuk membaca berita. (6) Energi listrik yang digunakan berasal dari bahan bakar fosil. (7) Bahan bakar fosil ini berasal dari hewan atau tumbuhan sisa organisme yang mati jutaan tahun yang lalu dan mengalami penguraian dalam bentuk hidrokarbon. (8) Contohnya adalah batu bara, minyak bumi, dan gas alam. (9) Tanpa peran material-material alam ini, kegiatan manusia dalam bidang transportasi, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya akan terhambat. Kata krusial pada kalimat (4) tidak tepat sehingga harus diganti dengan kata adalah ... (A) penting (B) kritis (C) genung (D) utama (E) fundamental!

164

1

1232425
Ruangguru

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Download di Google Play

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Produk Lainnya

Bantuan & Panduan

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia