Iklan
Pertanyaan
Yanti berlari keluar sambil membawa biji kopinya yang telah dibungkus. Di belakang rumah dilihatnya kain-kain batik ibu Yanti berserakan. Di pekarangan dilihatnya ibunya menangis memeluk bapaknya yang di perutnya menancap erat pisau yang sedikit demi sedikit mengucurkan darah segar. Yanti kebingungan. Kopi yang ada ditangannya dilemparkannya hingga terjatuh di lantai dan hancur berkeping-keping mengotori kain putihnya yang dengan susah payah dijaganya supaya tidak kotor.
Bapaknya masih bisa tersenyum padanya, meski terbaring lemah di kamar tidur. Yanti sendiri mencoba membantu ibunya untuk mempermudah pekerjaan ibunya sebagai pembatik...
(Batik kopi, Ulin Nuka,)
Kalimat kritik yang menyatakan kelemahan sesuai dengan kutipan tersebut adalah ...
Dilihat dari struktur cerita, bagian itu terasa datang sekonyong-konyong tidak memenuhi logika cerita karena tidak ada alasan mengapa ayah dibunuh.
Bahasanya segar, lancar, menjalin dan bersih serta terasa puitis dalam imajinasi kopi yang pecah seperti kopi yang bisa diminum ayah.
Penulis dengan manis membayangkan kopi yang pecah adalah dirinya dan ibunya yang ditinggal sang ayah dengan cara yang mengenaskan
Melihat bahasanya yang bersih dan kemampuannya membangun asosiasi dalam cerita, pengarang jelas memiliki bakat menjadi seorang penulis.
Klimaks tidak berfungsi sekadar menimbulkan ketegangan atau memperkuat rasa haru, tetapi juga harus berkaitan dengan peristiwa yang lalu.
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
01
:
12
:
08
:
26
Iklan
H. Utami
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Siliwangi
11
5.0 (6 rating)
Muhammad Riky
Makasih ❤️
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia