Masuknya agama ke Indonesia mulai dari Hindu Budha, Islam, dan Kristen tidak terlepas dari adanya proses perdagangan. Perdagangan yang dilakukan dengan bangsa lain menyebabkan adanya akulturasi. Melalui proses dagang tersebut, bangsa Indonesia mengenal agama-agama, yakni Hindu Budha, Islam, dan Kristen. Hal ini diperkuat pula oleh teori-teori yang muncul pada masa Hindu Budha dan Islam mengenai masuknya dua agama tersebut ke Indonesia. Contohnya pada masuk dan berkembangnya Hindu Budha ke Indonesia kita mengenal salah satu teorinya, yaitu Teori Waisya.
Teori Waisya dikemukan oleh NJ Krom dimana teori ini menjelaskan bahwa masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia dibawa oleh orang India berkasta Waisya atau golongan pedagang. Para pedagang merupakan kelompok masyarakat asal India yang paling banyak berintekasi dengan masyarakat pribumi. Menurut kerangka teori ini, para pedagang India mengenalkan ajaran Hindu dan Budha beserta nilai-nilai budanya kepada masyarakat lokal. Kegiatan itu dilakukan saat berlabuh ke Nusantara untuk berdagang. Lantaran saat itu pelayaran sangat bergantung pada musim angin, sehingga dalam beberapa waktu mereka akan menetap di kepulauan di Indonesia sampai angin laut yang akan membawa mereka kembali ke India berhembus.
Selanjutnya hal ini pun terjadi pula pada perkembangan agama Islam di Indonesia dengan adanya teori Gujarat. Teori ini beranggapan bahwa agama dan kebudayaan Islam dibawa oleh para pedagang dari daerah Gujarat, India yang berlayar melewati selat Malaka. Teori ini menjelaskan bahwa kedatangan Islam ke Nusantara sekitar abad ke 13, melalui kontak para pedagang dan kerajaan Samudera Pasai yang menguasai selat Malaka pada saat itu. Para saudagar dari Gujarat yang datang dari Malaka kemudian menjalin relasi dengan orang-orang di wilayah barat di Indonesia kemudian setelah itu terbentuklah sebuah kerajaan Islam yang bernama kerajaan Samudra Pasai. Banyak bukti yang menguatkan teori Gujarat ini, salah satunya adalah makam Malik As-Saleh yang merupakan salah satu pendiri kerajaan Samudra Pasai. Corak dari batu nisan Malik As-Saleh sangat mirip dengan batu nisan yang ada di Gujarat. Bahkan makam salah satu walisongo yakni makam Maulana Malik Ibrahim juga memiliki batu nisan khas Gujarat seperti makam Malik As-Saleh.
Dengan demikian, kaum yang pertama kali mengenalkan agama kepada masyarakat Indoensia adalah kaum pedagang sebab kaum pedagang bersikap lebih terbuka dan menjalin hubungan dengan bangsa lain.
Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan A.